NovelToon NovelToon
Anak Genius: Jadilah Ayahku, Tuan Presdir

Anak Genius: Jadilah Ayahku, Tuan Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Militer / Anak Genius
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: erma _roviko

Season1
Dita merupakan gadis cantik yang selalu di kucilkan keluarga nya, di saat pesta ulang tahun saudari tirinya bernama Sheila menjebaknya dengan mencampurkan obat perangsang di minuman Dita.

Nathan, seorang Ceo tampan yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Nathan yang menderita mysophobia yang alergi jika di dekati oleh wanita maupun di sentuh.

Sahabat nya bernama Daniel prihatin akan phobia Nathan hingga nekat memberi obat dan menyewa seorang pemuas nafsu.


Season ke 2
Menceritakan kehidupan dan perjalanan cinta dari twins L. Al yang gila dengan pekerjaan dan juga perfeksionis, sementara El kebalikan dari itu.

Lea, adik dari twins L yang sangat manja dengan IQ standar. Dia sangat mengagumi wajah pria yang berparas tampan, hingga banyak pria yang salah paham dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Dita yang terbangun dari tidurnya, memegang kepala yang masih terasa pusing. Dia sangat terkejut melihat seorang pria yang tidur di sampingnya

Dengan perlahan Dita melihat tubuhnya di bawah selimut, terpampang jelas di matanya, tubuh yang polos tanpa sehelai benang, Dita menangis dalam diam yang hanya meneteskan air mata. Dengan cepat dia mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, mengenakannya seperti semula.

Wajah yang terlihat samar itu karena posisi tidur yang menelungkup, dia tidak ingin meminta pertanggungjawaban dari orang asing karena di sini dia lah yang bersalah. Dita menahan perih di bagian area sensitif membuat langkah nya terhambat, dengan menangis tersedu.

Saat sampai di rumah, Dita menghapus air mata di pipinya, membuka pintu.

Ceklekk..

Dita melihat tatapan semua orang yang seakan ingin menerkam nya hidup-hidup, terutama Hardi yang terus menatap nya dengan tajam.

"Kamana saja kamu hah? " introgasi Hardi yang melipat tangan di depan dadanya.

"A.. aku kecapean dan tertidur di hotel" ucapnya sembari tertunduk takut.

"Ck, palingan dia menjajahkan tubuh nya" fitnah Linda.

"Apa benar begitu?? " tanya Hardi meninggikan suara.

"T.. tidak, aku tidak melakukan hal itu, papa bisa menanyakan ini kepada Sheila. Karena dia yang melihatku pergi menuju kamar hotel"

"Apa benar begitu, Sheila" perhatian Hardi teralihkan kepada Sheila dan menanyakan dengan penuh kelembutan.

"Hem, aku hanya melihat nya. Tapi aku tidak tau kejadian selanjutnya"

"Ayo katakan, dasar ******!! " ujar Hardi raut wajah yang sangar.

"Percaya lah pada ku, aku tidak melakukan apa pun" bohong Dita.

"Anggaplah hari ini aku percaya padamu, dan jika itu benar maka aku akan mengusirmu dari sini" ancam Hardi.

Dita tidak ingin di usir dari rumah, sebelum ke pergian sang ibu mewasiatkan rumah itu kepadanya.

Hardi mengalihkan perhatiannya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu, di susul oleh Linda dan juga Sheila.

Dita setengah berlari menuju kamar mandi, dan menghidupkan shower. Dita menangis di bawah pancuran air, air mata yang menyatu dengan air dari dalam shower menjadi saksi bisu kepedihan dan kesedihan teramat dalam.

Dita menggosok seluruh tubuh nya menggunakan kain kasar, berharap noda di tubuhnya menghilang. Nasi yang telah menjadi bubur begitupun keperawanannya yang tak akan kembali.

"Aku benci.. aku jijik dengan tubuh ku yang sudah kotor, kenapa takdir mempermainkan aku. Tuhan, apa kau masih belum puas membuat ku menderita? hiks.. hiks.. hiks" ucap Dita yang terus menggosok kulitnya yang bahkan sudah memerah dan tergelupas.

Dita yang telah selesai dengan ritual mandinya, hanya termenung menatap kearah depan sambil menyenderkan kepalanya di dinding.

"Ditaaa.. cepat kemari!! " teriak Linda

"Iya sebentar" dengan langkah yang tergesa-gesa, Dita menghampiri ke asal suara.

"Iya ma, ada apa? " tanya Dita yang menundukkan kepala.

"Kamu tau apa kesalahan kamu hah? " bentak Linda yang melototi mata. Dita menggelengkan kepala karena dia sendiri tidak tau apa kesalahan nya.

"Dasar bodoh, lihat!! kenapa kamu tidak menyetrika bajuku hah? " teriak Linda yang menarik rambut Dita dengan kasar.

"Auhh.. iya ma, aku akan menyetrika nya sekarang" patuh Dita membuat Linda melonggarkan tangannya dari tarikan rambut nya.

"Selesaikan dengan cepat, sebentar lagi mama mau pergi arisan" ucapnya melepaskan tangan nya yang bertengger di rambut indah milik Dita sembari berlalu pergi menuju kamar mandi.

Dengan pikiran yang kosong, tanpa sengaja Dita membuat baju Linda menjadi gosong, hingga kesadaran nya kembali di saat dia mencium aroma hangus.

"Ya tuhan.. bagaimana ini? baju mama jadi gosong" lirih pelan Dita seraya mengangkat baju itu dengan kedua tangannya. Linda yang baru menyelesaikan ritual mandinya menjadi syok saat baju kesayangan nya bolong.

"Dasar tidak becus, kamu tau kan itu baju kesayangan saya" Linda menarik telinga Dita dengan penuh emosi.

"Maaf Ma, Dita gak sengaja, " lirih nya.

"Jangan mencari alasan, dasar ceroboh! ikuti saya dan jangan membantah, " ujar Linda yang di penuhi amarah, menyeret paksa tangan Dita.

Linda membawa nya menuju dapur dan melirik sebaskom air panas dan.... Linda menyiram tubuh Dita yang berteriak kesakitan, "Ma, panas.... panas....panas," teriak Dita menangis pilu.

"Panas kata mu, baiklah! aku akan membuatmu dingin, " ucapnya sembari tersenyum menyeringai.

Linda menyeret tubuh Dita dengan paksa dan menguncinya di luar, "malam ini kamu tidur di luar, semoga mimpi indah, " ujar nya tersenyum mengejek.

"Ma.. Ma buka pintunya, di luar sangat dingin" balas Dita yang menggedor pintu cukup lama, akhirnya Dita pasrah.

Tubuh mungil itu duduk sembari memeluk dirinya sendiri, bagaimana tidak! cuaca malam itu sedang hujan deras.

"Ma, tolong bawa aku pergi bersama mu, di sini tidak ada yang menyayangiku. Bahkan Papa lebih peduli anak tirinya di bandingkan aku anak kandungnya sendiri, hiks. "

Hujan deras menjadi saksi penderitaan dan juga rasa sakit yang di pendam oleh Dita.

2 bulan kemudian

Dita yang berbenah rumah tiba-tiba pingsan dan membuat semua orang kerepotan. Mau tak mau Hardi membawa Dita kerumah sakit, betapa terkejutnya semua orang terutama Hardi mendengar penuturan sang dokter, bahwa Dita sedang hamil berusia 3 minggu. Dengan kemarahan yang sebentar lagi akan meledak, Hardi menghampiri Dita dan....

Plakk

"Dasar anak kurang ajar"

Plakk

"Anak tak tau diri"

Plakk

"Mulai sekarang jangan memanggilku Papa, kamu bukan anak ku. Kemasi barang-barang mu dan keluar dari rumah, " ucap Hardi yang berlalu pergi meninggalkan Dita yang menangis memegangi pipinya yang memerah akibat 3 tamparan, Linda dan Sheila tersenyum kemenangan.

Dita membawa semua barang dan juga beberapa tabungan yang dia simpan cukup untuk memenuhi 1 tahun kedepan, melangkahkan kaki mencari kontrakan.

"Maaf kan ibu ya nak, kalian harus hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Tapi ibu janji, ibu akan menjadi ayah sekaligus ibu untuk mu" lirih pelan Dita yang mengusap perut yang masih rata itu.

Cukup lama Dita berjalan mencari kontrakan, akhirnya dia menemukan sebuah tempat berteduh yang nyaman, walau sangat sempit dan juga kecil.

7 bulan kemudian..

Tiba-tiba air ketuban Dita merembes dengan sangat deras di susul kontraksi yang semakin sering, Dita berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar. Kini Dita berada di rumah sakit, melahirkan tanpa seorang suami yang mendampingi.

"Ayo bu.. sekali lagi dorong, ini kepalanya udah kelihatan" ucap sang dokter memberi semangat.

Dengan sekuat tenaga Dita mengejan sembari menggigit kain, keringat yang berceceran di tubuhnya merupakan tanda perjuangannya, Dita mendengar suara tangisan bayi.

"Wah bayinya laki-laki dan sangat tampan, " ujar sang dokter yang menyerahkan bayi itu ke suster untuk di bersihkan.

5 menit kemudian, Dita merasakan kontraksi yang hebat "Dok, sepertinya saya kontraksi, " lirih Dita dengan pelan.

"Tarik nafas.... buang, lakukan sebanyak-banyaknya, " ucap Dokter yang memperagakan. Dita melakukan saran sang dokter, tak lama kemudian, terdengar suara tangisan bayi.

"Syukurlah, bayi yang tampan dan juga sehat, " ujar dokter memberikan ke suster untuk di bersihkan.

"Ini bu, bayi kembarnya, " ucap sang suster menyerahkan Baby twins.

Dita tersenyum bahagia menatap bayi-bayinya, "selamat datang ke dunia, sayang. Ibu akan memberi nama si sulung Al, sementara yang bungsu bernama El. "

1
R Nisa
apa ku bilang buaya .au dikadalin apes dah 😅
R Nisa
hmmm membangunkan singa tidur mereka 😄😄😄
R Nisa
emang donat mau tau cara buatnya🤣🤣😍
R Nisa
jenius
R Nisa
alur ceritanya bagus dan apik
Ria Boru Lubis
tamba seru ni
Dewisartika Hutabarat
mampir thor
Maizuki Bintang
bgs
bhunshin
lucu bgt dgn kata datar...sedatar teriplek biasanya kan kanebo kering🤣
Bunda
ikutan mampir kak 🙏🏻
Siti Mutmainah
Luar biasa
Rahmaniar
suka ceritanya
Azzahra Asiah
Kecewa
Azzahra Asiah
Buruk
Linahamix
sakit perut 🤣🤣🤣🤣
Linahamix
astaghfirullah 🤣🤣🤣
Harni Suleman
Kecewa
Harni Suleman
Buruk
nokdenok
ceritanya terlalu aneh thor,,terlalu mengada ada
Rafanda 2018
gampang bgt dita demi roti mau di ajak orang asing ck ck ck,....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!