NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:571
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 27

Tapi aku cukup terkejut juga, karena baru kali ini ibu ga berpihak pada mbak Diaz dan ga memarahiku saat mbak Diaz mengomel tadi ketika aku masih ada didalam kamar mandi. Ada apakah???

Saat makan malam, ternyata mas Levi juga mengetahui kalau pekerjaan rumahnya sore ini aku yang melakukan. "Dek, terimakasih yaa sudah bantu mas mengepel sore ini, maaf jika mas merepotkanmu. Sore ini ada acara mendadak dikampus, jadinya mas pulang gak terlambat" ujar mas Levi. "Iya mas sama-sama. Tapi kog mas Levi tahu kalau aku yang mengerjakannya?" Tanyaku heran. Karena biasanya yang dapat sanjungan pasti mbak Diaz, entah tentang apapun, selalu mbak Diaz yang akan jadi tokoh utama. Tapi sore ini kog mengherankan sekali. "Iyaa, tadi ibu yang kasih tahu mas kalau kamu yang mengerjakan tugas mengepel nya mas sore ini" jawab mas Levi. Aku spontan melihat ke arah ibu yang sedang menyuapi dek Khana, ibu tak memperdulikan tatapanku yang seolah bertanya 'tumben sekali ibu memberikan reward seperti ini padaku'. Sedikit lama aku menatap ibu mencari jawaban, hingga suara ayah terdengar, "Yayang, cepat habiskan makannya, kok malah bengong?" Ucap ayah. Aku gelagapan, "iii...iii...iyaaa Yah" jawabku gugup. "Besok kamu mau dibawakan camilan apa dek dari kampus nya mas? Mas belikan, sebagai tanda terimakasih mas" sambung mas Levi. Aku terpana, ada apa dengan kelurgaku hari ini??? Kenapa tiba-tiba semua berbaik sikap padaku??? Ada apa ini?? Aku menatap ayah, mencoba mencari jawaban dari sorot mata ayah. Ayah menyadari kalau aku menatapnya, kemudian hanya tersenyum dan mengangguk. "Ga usah mas, toh yaaa memang tadi siang waktuku lebih banyak longgar, dan aku ga terbiasa untuk tidur siang karena mepetnya jam selepas aku memasak dan mencuci peralatan masak. Jadinya daripada aku bingung mau ngapain, ya udah aku nyapu sama ngepel aja" jelasku ke mas Levi, "asal mas ga berharap aku tiap hari bakal mengambil alih tugas tumbas mas Levi aja yaaaaaa..."candaku sembari melirik mbak Diaz. Memang niatku untuk menyindir mbak Diaz yang ga peka malah berharap aku sering membantunya untuk mengerjakan tugas rumahnya. Mbak Diaz yang mendengar ucapanku langsung merengut dan menghentak hentakkan sendok makannya saat bersentuhan dengan piring. Alhasil terdengar suara berisik ting...ting...ting...ting. Ibu tetiba menghentikan aktivitasnya menyuapi dek Khana, dan menatap tajam ke arah mbak Diaz, "mana tata kramamu saat lagi dimeja makan Diaz??? Sudah ga punya adab kamu??" Seloroh ibu tetap dengan menatap tajam ke mbak Diaz. "Iya buk, maaf" ucap mbak Diaz lirih dan langsung berhati-hati dalam menyendok nasi nya. Ibu kemudian melanjutkan menyuapi dek Khana.

"Ya jelas ga lah dek, mas juga pengen dapat pahala dengan membantu ibuk membersihkan rumah. Masak semua ladang pahala dirumah ini kamu ambil semua?" Mas Levi tertawa. Aaaahhh, iyaaa, mas Levi memang ga banyak berinteraksi denganku, hanya sekadarnya saja, tapi mas Levi juga ga pernah memperlakukanku buruk seperti perlakuan mbak Diaz ke aku. "Iya mas" jawabku juga sembari tersenyum. Kulirik mbak Diaz makin mengerucutkan bibirnya. Tak lama kemudian mbak Diaz berdiri dan akan beranjak dari meja makan. "Diaz, bawa piring bekas makanmu kedapur. Mulai malam ini, piring bekas makan dicuci sendiri-sendiri. Levi juga cuci piring bekas makanmu yaa..."

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!