NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Billionaire

Jerat Cinta Sang Billionaire

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikah Kontrak / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: DENAMZKIN

Sekar Arum (27) ikut andil dalam perjanjian kontrak yang melibatkan ibunya dengan seorang pengusaha muda yang arogan dan penuh daya tarik bernama Panji Raksa Pradipta (30). Demi menyelamatkan restoran peninggalan mendiang suaminya, Ratna, ibu Sekar, terpaksa meminta bantuan Panji. Pemuda itu setuju memberikan bantuan finansial, tetapi dengan beberapa syarat salah satunya adalah Sekar harus menikah dengannya dalam sebuah pernikahan kontrak selama dua tahun.
Sekar awalnya menganggap pernikahan ini sebagai formalitas, tetapi ia mulai merasakan sesuatu yang membingungkan terhadap Panji. Di sisi lain, ia masih dihantui kenangan masa lalunya bersama Damar, mantan kekasih yang meninggalkan perasaan sedih yang mendalam.
Keadaan semakin rumit saat rahasia besar yang disembunyikan Panji dan adik Sekar muncul kepermukaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DENAMZKIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI TENGAH LAUT PART 4 (18+)

🔥🔥🔥[PERINGATAN!!!! EPISODE INI MENGANDUNG TEMA YANG HANYA COCOK UNTUK USIA 18 TAHUN KE ATAS, JIKA KAMU BELUM CUKUP UMUR, SILAHKAN CARI CERITA DAN EPISODE LAIN YANG AMAN UNTUK DIBACA, TERIMA KASIH]🔥🔥🔥

Panji membiarkan Sekar tetap memakai gaunnya, meskipun sekarang hanya menutupi pinggangnya. Dengan jarinya, dia mengaitkan celana dal am Sekar dan menariknya ke bawah melewati kakinya hingga melewati sepatu wedge yang dia pakai.

Sekar merasa tubuhnya seakan terbakar. Panas, intens, dan lembap, dia menatap langit-langit, berdoa agar semua ini cepat selesai. Kepalanya yang mendadak terasa berat dia biarkan bersandar kembali di tempat tidur, berusaha untuk tidak membayangkan dirinya terlihat seperti paus terdampar. Tangan Panji meluncur ke atas sepanjang kakinya hingga mencapai pinggul. Saat itulah Sekar menunduk dan melihat kepala Panji di antara kedua kakinya.

Sentuhan pertama lid ahnya membuat Sekar tersentak hebat, namun tangan Panji menahannya agar tetap di tempat. Sentuhan kedua membuatnya malu, tapi semua berubah ketika Panji menutupi inti dirinya dengan seluruh mulutnya dan men gisapnya dengan lembut. Mata Sekar terbelalak ke arah kepala tempat tidur, lalu perlahan mengeluarkan des ahan lembut. Tubuhnya merespons sentuhan itu seolah-olah tombol on telah ditekan, membuat segala sesuatu di dalam dirinya mulai bergetar.

Napasnya terengah-engah, seluruh fokus dirinya tertuju pada kegiatan yang tengah dilakukan Panji dan sensasi yang dia bangkitkan. Aroma laut bercampur dengan wangi halus cologne Panji, menambah kesan tidak logis yang membuat Sekar merasa seperti berada di dunia lain.

Jantungnya berpacu, berusaha mengikuti perasaan liar dan intens yang menguasai tubuhnya. Dia tidak bisa berpikir, bahkan hampir tidak bisa bernapas. Segala sesuatu yang dia miliki, seluruh keberadaannya, terpusat pada Panji—lid ahnya dan tekanannya.

"Oh Tuhan," des ahnya dengan suara terputus-putus, menatap langit-langit lagi dengan pandangan yang mulai buram.

"Panji," gumam Sekar dengan napas terengah, merasakan keni kmatan yang terus bertambah. Tekanan di dalam tubuhnya meningkat, dan dia merasa tubuhnya melengkung, bibirnya terbuka lebih lebar, merasakan gelombang keni kmatan yang semakin memuncak.

"Jangan berhenti," bisiknya, tangannya meraih seprai tempat tidur, mencengkeramnya erat.

Dengan satu dorongan lagi dari lid ahnya yang dengan cepat bergerak naik dan turun, dia terdorong ke tepi, terdorong melewati titik tanpa harapan dan dia mengeluarkan erangan kegembiraan saat dia merasakan bagian dalam tubuhnya terbakar oleh kebutuhan dan hasrat se ksual manusia yang mentah. Gelombang kenikmatan itu hampir membuatnya sakit seperti halnya kenikmatan yang dia rasakan.

Tangannya dengan cepat menutup mulutnya karena malu saat pria itu menarik diri darinya dengan cepat. Apa yang telah dia lakukan? Bagaimana dia bisa berantakan seperti itu? Apakah Panji akan menertawakannya? Sambil menopang dirinya sendiri, dia melihat pria itu membuka celananya sepenuhnya dan mengambil ko nd om dari tempat tidur. Mata Sekar menatap milik Panji yang keras, besar. Sekar menggigit bibir bawahnya saat dia melihat pria itu naik kembali ke tempat tidur dan mendorong kakinya agar dia dapat masuk di antara keduanya.

"Kamu basah kuyup," kata Panji sambil menatapnya dengan senyuman kecil saat dia meraba Sekar dengan tangannya. Kemudian dia dengan lembut menggosokkan miliknya ke pusat tubuhnya yang sudah berdenyut,

"Apakah kamu suka itu?"

Sekar tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia hanya menatapnya dengan kegembiraan yang gugup. Senyumnya mengembang saat dia meraih ke bawah untuk meraih kakinya dan menariknya ke atas sehingga bagian bawahnya keluar dari tempat tidur.

"Kamu membuatku bergairah," katanya sambil memposisikan dirinya di pintu masuknya. "Memikirkan hal ini, membuatku keras, melihatmu siap untukku," dia berhenti sejenak sambil menghela nafas, "kamu.. ya tuhan… kamu sangat menggairahkan."

Rasa senang melanda diri Sekar, dia membuatnya bergairah, dia membuatnya menjadi keras. Sekar bahkan tidak percaya dia mengatakan hal ini, sebagian dari dirinya ingin berbalik dan membenamkan wajahnya ke bantal. Kemudian dia menggunakan ujung miliknya untuk membuatnya senang mengg esek-gese kkan miliknya dan mengerang. Sekar menghembuskan nafas saat tekanan yang berbeda menumpuk di dalam dirinya, tekanan yang mendambakannya.

"Lakukan," katanya mengejutkan dirinya sendiri.

Alis Panji terdiam dan seringai di bibirnya semakin mengembang. Tubuhnya menegang, bagian kewa nitaannya merintih kenikmatan saat dia mengantisipasi gerakan selanjutnya dan dalam hitungan detik dia telah menghujam jauh ke dalam inti tubuhnya.

Air mata mengalir dengar rasa sakit yang amat sangat. Kepala Sekar terangkat ke belakang saat bibirnya terbuka dengan perasaan terkejut saat pria itu meregangkan tubuhnya menghantam inti tubuhnya dari dalam dan mengisinya hingga penuh.

“Kamu baik-baik saja?” Panji bertanya saat melihat Sekar mengernyitkan dahinya, napasnya tersengal dan rahangnya menegang.

“Maafkan aku, jika aku melakukannya dengan perlahan akan membutuhkan waktu lebih lama, setelah ini kamu akan terbiasa dengan milikku” lanjutnya, dan dijawab dengan anggukan.

Saat dirasa Sekar mulai terbiasa, Panji menarik keluar sepenuhnya dan kemudian memasukkannya kembali dengan cepat.

"Sial," katanya di antara giginya yang terkatup. Perlahan-lahan dia turun untuk menindihnya sehingga dia dapat membenamkan wajahnya di leher Sekar dan rambut hitamnya yang tersebar di seprai. Dia bergerak dengan cepat menindihnya lagi dan kaki Sekar melingkar di sekelilingnya dan tangannya mencengkeram pundaknya. Rasa sakitnya berangsur hilang digantikan dengan keni kmatan yang tiada tara.

"Jangan berhenti," bisik Sekar di telinga Panji.

Panji memejamkan matanya saat dia menggunakan salah satu tangannya yang bebas untuk mendorong dirinya ke atas dan tangan lainnya meraih tangannya. Sambil menguatkan diri, dia mengambil waktu sejenak untuk mendapatkan temponya saat dia menggeliat di bawahnya. Dia mengangkat tangannya ke atas kepalanya dan kemudian meraih tangan yang lain dan meletakkannya di tempat yang sama. Mendorong dirinya kembali ke dalam Sekar, dia mengeluarkan erangan sebelum melakukannya lagi, dan lagi.

Sekar mengerang saat dia merasakan pria itu menarik keluar dan mendorong kembali ke dalam, dia mengangkat tangannya di atas kepalanya dan dia menambah kecepatan. Keni kmatan di dalam dirinya sangat luar biasa, dia dapat merasakan dirinya melengkung dan bergerak melawannya untuk memenuhi dorongan pria itu. Eran gannya semakin keras dengan setiap dorongan dan ritmenya semakin cepat saat dia mulai menghantamnya.

"Jangan berhenti," dia memohon saat pria itu mendorong ke dalam dirinya.

"Kamu akan datang untukku," gumamnya, kata-katanya kencang, rendah, dan intens.

Seolah-olah di bawah perintahnya, dia langsung bergerak. Tubuh Sekar bergetar dengan kekuatan klim aksnya. Nafasnya terengah-engah, keni kmatan yang begitu kencang, begitu kuat, hampir seperti rasa sakit. Telinganya berdenging, ombak menghilang sehingga yang bisa dia dengar hanyalah detak jantungnya sendiri saat tubuhnya perlahan-lahan kembali ke bumi. Dia mencoba mengatur nafasnya, mencoba terhubung kembali dengan kenyataan. Mengingat gempa-gempa kecil org asme susulan yang bergetar masih mengguncang tubuhnya, hal itu tidaklah mudah.

Yang dapat didengar Sekar hanyalah nafasnya, dan suara detak jantungnya sendiri, keras dan berdenyut seiring dengan dorongannya. Meskipun ini adalah sarang cinta mereka yang semipublik, dia merasa seperti tidak berada di dunia nyata. Seolah-olah perahu ini melindungi mereka dari dunia luar, jauh dari kehidupan nyata. Kepalanya mendongak ke belakang memberi jalan bagi bibir Panji di sepanjang tenggorokannya, untuk ciuman dan lid ahnya.

Ere ksinya, masih begitu keras dan besar di dalam dirinya.

"Masih ada lagi?" gumam Sekar tak percaya dengan apa yang terjadi.

Tiba-tiba Panji mengangkat Sekar dari tempat tidur sehingga dia duduk di pangkuannya dan Panji bergeser sehingga dia sekarang berbaring dengan wanita itu men gangkangi pinggangnya.

"Setidaknya satu lagi," katanya dengan mata berbinar-binar menatapnya.

1
anggita
ikut ng👍+iklan aja☝. moga lancar novelnya.
Harrypotterlovers
Sekar keras kepala banget sih
𓆩🇸🇦ولا𝓙𝓲𝓼𓆪
done sudah baca dan gift kan iklan/Pray/
DENAMZKIN: terima kasih kak.
total 1 replies
𓆩🇸🇦ولا𝓙𝓲𝓼𓆪
kalau sudah tahu pasti kecewa berat
𓆩🇸🇦ولا𝓙𝓲𝓼𓆪
betul sekali sangat berbohong tapi adakah yang percaya nya 🧐
Sunny Eclaire
/Grin//Grin//Grin/
sSabila
ceritanya keren, semangat kak
jangan lupa mampir di novel baru aku
'bertahan luka'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!