Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PANGGIL AYAHMU
LandMark Convention Hall
"Hahh? Apa kamu gila?!" sontak Claudia Bellandra kaget.
"Kamu salah orang!" Tegasnya.
Claudia melihat penampilan menjijikan Raditia. Mana mungkin seorang satpam menjadi pasangan kencannya.
Sebagai selebgram dengan jutaan folowers, akan terlihat konyol jika berkencan dengan satpam, Bukan?
Padahal hari ini Claudia datang dari Jakarta untuk menikmati suasana nyaman di kota bandung.
Dia hanya ingin menikmati waktu liburan singkatnya untuk pergi berbelanja atau mencicipi makanan khas kota bandung.
Namun, tiba tiba dipaksa pergi kencan buta oleh keluarganya.
Parahnya, pasangan kencan butanya hanya seorang satpam.
Claudia Menatap Raditia sekali lagi, memastikan apakah pria ini memang benar pasangan kencannya.
"Aku tidak mungkin salah orang, Buktinya kamu membawa kipas ber gambar dengan kupu kupu hitam," ujar Raditia, Tangannya menunjuk kipas ditangan Claudia.
"Maksudmu benda ini?" tanya Claudia, Melebarkan kipas ditangannya
"Aku membelinya di jalan Asia Afrika. Disana banyak pedagang yang menjual kipas seperti ini!" tambahnya
Mana mungkin! Alasan ini benar benar konyol.
Tidak ada pedagang yang menjual kipas dengan motif kupu kupu hitam.
Kipas ini seharusnya simbol keluarga Bellandra di Jakarta.
Setidaknya Raditia tahu sedikit tentang itu.
"Oh! mungkin aku salah orang." ucap Raditia.
Jelas, Karakter Claudia lebih sombong dari pada Amelia.
Meski Amelia sombong, tetapi dia tetap berani datang untuk kencan kali ini.
Walau hanya sebentar, Tidak ada kebohongan di setiap ucapannya.
Sedangkan Claudia, jangankan duduk untuk bertukar sapa, bahkan dia berbohong sejak pertama jumpa.
Benar benar bukan tipe wanita baik!
Raditia sangat membenci wanita seperti ini!
"Maaf telah mengatakan hal bodoh!" Raditia tidak mau ambil pusing, menyalakan sebatang roko lagi dan bergegas pergi.
Namun....
Ketika Raditia baru saja melangkahkan kakinya beberapa meter.
Dua pria mencurigakan menatap aneh ke arah Claudia dari kejauhan.
"Menarik." gumam Raditia
Dia berbalik lagi dan menghampiri Claudia.
"Maaf! Sepertinya aku benar benar tidak salah orang, Claudia Bellandra," seru Raditia sambil tersenyum.
"Kenapa kamu tau namaku?" tanya Claudia Menatap Raditia.
"Kubilang kamu salah orang!" tegasnya
Jelas Claudia tidak menyukai Raditia. Baru saja merasa senang, eh dia malah balik lagi.
Maunya apa ini satpam?
"Sudahlah, jangan terus berbohong." ujar Raditia, tangannya menunjuk kipas kupu kupu hitam di tangan Claudia.
"Aku pernah menyelamatkan keluarga Bellandra satu kali dan ayahmu memiliki hutang budi padaku, mungkin itu sebabnya dia ingin melakukan kencan ini." tambahnya
"Apa maksudmu?" tanya Claudia, menatap Raditia tidak masuk akal.
"Sejak kapan ayahku berutang padamu? Bukankah kamu hanya ingin membual?" jelas Claudia tidak percaya.
Sejak kapan keluarganya, yang besar dan bermartabat, memiliki hutang pada seorang satpam.
"Terserah, jika kamu tak percaya." ucap Raditia, mengangkat bahunya
"Tapi kamu harus percaya bahwa kamu akan mendapat masalah," ujarnya
"Kau, Gila!!" bentak Claudia, melambaikan tangannya, dan berbalik pergi.
Melihat lekuk dada Claudia bergoyang saat berbalik, Raditia mengeleng-geleng.
"Sungguh besar, seperti melon," gumamnya
"Jika aku menikah dengannya, aku takkan membagi dengan anakku." batinnya semakin bergairah
"Besar dada Amelia atau Claudia ya? Sial ini membuatku benar benar penasaran." Raditia menggila memikirkan ini.
Raditia sedikit bingung, harus pilih Amelia atau Claudia, atau harus menikahi keduanya sekaligus.
Setelah meninggalkan Raditia, Claudia pergi ke jalan Braga.
Malam hari masih terasa ramai disini, banyak pasangan yang memadu kasih. Baik di dalam cafe atau bangku bangku dipinggir jalan, ada juga beberapa pengamen yang memainkan biola dengan merdu.
Claudia terhanyut dengan suasana malam di jalan Braga, hal ini berbeda dengan situasi jakarta. Kebanyakan orang orang bandung sangat ramah, apalagi melihat penampilan seksi Claudia, banyak mata pemuda Disni yang tak tahan untuk tidak meliriknya.
Namun tidak ada yang berani mengodanya, Sebaliknya mereka memberikan senyum hangat.
Raditia, yang sedikit khawatir mengikuti Claudia dari kejauhan. Meskipun jaraknya cukup jauh, tetapi indra penglihatannya dapat menemukan Claudia kemana pun ia melangkah.
Hingga muncul dua pria mencurigakan yang mepet Claudia dari depan dan belakang.
Raditia menyipitkan matanya dan bergerak lebih cepat.
"Mereka muncul." gumamnya
Tanpa sadar Claudia berjalan ke arah yang sepi di sudut jalan Braga.
Seolah Terhipnotis, Claudia baru menyadari bahwa dirinya sudah terkepung.
"Siapa kalian?" tanya Claudia
"Kalian tahu, Ini sudah termasuk tindakan pelecehan. A-Aku akan berteriak dan kalian pasti di hakimi massa!" bentaknya takut takut.
"Claudia tenanglah! apa kamu lupa ini aku?" tanya pemuda yang mengikuti Claudia dari belakang.
"Aku Rivaldi Bawono." tambahnya .
"Rivaldi?" Claudia terheran.
Kemudian berpikir sejenak.
"Sial! Kenapa kamu mengikutiku ke bandung?" tanyanya.
Rivaldi, anak orang kaya dijakarta. Sejak lama dia mengejar cinta Claudia dan dia selalu mendambakan tubuhnya yang seksi.
Namun, Berulang kali Rivaldi di tolak Claudia.
Claudia tahu betul bahwa Rivaldi ini tidak serius dan hanya ingin tidur dengannya saja, dia sangat membenci tipe pria macam ini.
Bahkan terakhir kali Rivaldi melakukan Live di akun media sosial miliknya dan mempublikasikan bahwa ia kekasih Claudia.
Skandal macam ini membuat reputasi Claudia turun, dan ia kehilangan banyak Followers. Selain rugi Claudia juga mendapatkan hujatan para netizen. Dikatakan bahwa dia hanya wanita duitan.
Benci! Selain kebencian apalagi yang bisa dimiliki Claudia saat ini.
Itulah sebabnya dia pergi ke bandung untuk menenangkan dirinya.
"Memangnya gak boleh? Bandung bukan milikmu. Kemanapun kamu pergi, aku akan bisa menenmukanmu, Claudia." ujar Rivaldi tak tahu malu
"Sebelum kamu menjadi pacarku, aku takan menyerah mengikutimu!" tegasnya
"Ka-kamu benar benar tak tahu malu!" bentak Claudia, sedikit panik.
"Tolong! Tol .... " teriaknya.
Siapa tahu, tiba-tiba pria garang di depannya bergegas ke arahnya.
Claudia langsung di tutup mulutnya.
Bahkan Rivaldi mengeluarkan belati tajam dan menempelkannya ke wajah Claudia.
"ssst! Ikut saja denganku," ujarnya.
"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Claudia, memandang Rivaldi ketakutan
"Menurutmu apalagi yang bisa kamu kulakukan?" tanya Rivaldi, sudut mulutnya tersenyum licik.
Diancam seperti ini, mau tak mau Claudia hanya bisa patuh.
Claudia di bawa ke sebuah rumah sewa kecil yang sudah di siapkan Rivaldi sebelumnya.
Rumah sewa ini jaraknya hanya beberapa ratus meter dari jalan Braga
Lingkungannya sepi dan tidak banyak warga di sekitar, benar benar tempat yang sangat cocok untuk melakukan hal tak senonoh.
Setidaknya Claudia paham situasinya saat ini.
"Kamu jaga diluar pintu!" perintah Rivaldi pada pengawalnya.
"Apapun yang terjadi, jangan ganggu aku." tambahnya
"Baik, tuan muda." sahut pengawalnya.
Namun, sebelum pengawal itu menjaga diluar pintu. Dia melirik Claudia dengan perasaan kasian
"Padahal dia gadis baik, kenapa bisa menjadi korban bajingan ini." gumamnya
pengawal ini sadar bahwa perbuatan Rivaldi sangat menjijikan, tapi memang seperti inilah pekerjaannya, Terlepas seberapa bejat majikannya, tetap saja mereka memberinya upah.
Omong omong bayaran yang diterima pengawal ini sangat tinggi.
100 juta perbulan, jelas bukan hal yang mudah di dapatkan.
Bersambung...
*Note: jangan lupa like komen subscribe ya terimakasih.