Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.
Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.
Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Bandit Setan Gunung(2)
Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes!
Zhen Liang melesatkan semua energi dari tangannya, peluru-peluru Rhapsodes terkunci pada para bandit. Alhasil, kepala dan jantung mereka dihujani oleh peluru berenergi langit. Mayat para bandit mulai berjatuhan dan darah mengalir melalui lubang yang ditinggalkan Zhen Liang.
"Ini kesempatanku, prioritas lebih dulu adalah menyelamatkan para penduduk."
Xue Hua tidak tinggal diam, dia bergerak menuju para sandera.
"Sialan apa kau tidak mengetahui siapa kami?!"
Teriak salah satu bandit yang masih bisa bertahan dengan lubang menembus dadanya, sebelum beberapa saat kemudian terkulai lemas di tanah.
"Kami adalah--Uhuk!"
"Sayang sekali, aku tidak mengetahui apapun. Bisakah kau katakan siapa kalian setelah pergi ke akhirat saja?" Kata Zhen Liang dengan acuh tak acuh.
Semua orang menyerangnya, Zhen Liang menghindari serangan yang datang dengan gerakan akrobatik yang menakjubkan.
Apapun pilihan mereka jawabannya akan selalu salah, semakin didekati maka mereka akan berakhir dengan tiga sampai lima lubang di kepalanya, tetapi jika dibiarkan begitu saja, Zhen Liang hanya akan semakin menggila.
Jadi karena kelincahan Zhen Liang, semua orang memutuskan berkumpul.
"Semuanya keluarkan saja teknik terlarang itu!" Teriak pemimpin para bandit.
"Pemimpin Mu Zong, anda yakin menggunakannya? Teknik tersebut begitu berharga karena terbatas."
"Lakukan saja!" Mu Zong mendengus.
Teknik Racun Terlarang! Jurus Seribu Jarum Bulu Babi Hitam!
Jarum bulu babi terkenal memiliki racun mematikan yang dapat melumpuhkan musuhnya dalam hitungan detik. Apalagi racun tersebut bekerja sangat efektif untuk melumpuhkan meridian para ahli kultivasi.
Ketika bandit-bandit itu mengeluarkan senjata rahasia mereka, suasana perlahan menjadi tegang.
Xue Hua yang hampir selesai mengamankan para sandera berbalik untuk melihat apakah Zhen Liang memiliki rencana, kemudian segera tersadar untuk mempercepat lagi proses evakuasi.
"Dengan para penduduk desa di sini, aku tidak bisa sembarangan bergerak. Rhapsodes barusan perlu mengerahkan fokus yang sangat dalam, sehingga tidak terlalu optimal."
Zhen Liang menyadari bahwa dia harus bertindak cepat jikalau jarum-jarum itu dilancarkan, dirinya dan nyawa para penduduk tidak akan selamat.
Zhen Liang menghela napas, dia membuat gerakan malas, "Menghadapi teknik racun seperti itu dengan para penduduk desa di belakang?"
Dengan sekejap, dia mulai memusatkan energi di dalam tubuhnya, mempersiapkan serangan lebih dulu.
"Sekarang semuanya akan segera selesai." Dirinya mengangguk.
Melihat niatan dari pemuda itu, pemimpin para bandit, Mu Zong mulai menertawakan kebodohan Zhen Liang.
"Sia-sia saja, tidak akan ada satupun yang bisa bertahan dari racun mematikan yang terkenal di seluruh benua!"
"Haha, jangan salahkan kami bila kau sampai terbunuh! Saranku jangan sekalipun berpikir untuk menghindar dari serangan ini karena percuma, sebelumnya tidak pernah ada yang bisa melakukannya!"
Bandit-bandit itu perlu mengakui bahwa kekuatan Zhen Liang sungguh luar biasa, hanya pemuda itu yang bisa menekan mereka sampai terdesak seperti sekarang, padahal orang tersebut bertarung di tengah para penduduk desa.
"Serraaanggg!" Dengan satu teriakan komando, ratusan jarum hitam melesat menuju Zhen Liang dan semua penduduk seperti hujan kematian.
"Sungguh jumlah yang banyak sekali, jarum-jarum ini sangat kecil bahkan sulit dilihat oleh mata. Apakah aku bisa menghalanginya agar tidak mengenai para penduduk?"
Zhen Liang yang sudah siap mulai mengayunkan tangan kanan dan kirinya berulang kali ke segala arah, memunculkan kilat dan bunga api di udara akibat benturan dari serangan kedua pihak.
Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes! 10x
Pemimpin para bandit yang sebelumnya berpikir bahwa mereka sudah menang seketika berbalik karena mendengar suara bising yang menderu.
Dia tercengang oleh pemandangan di depan mata, Mu Zong tidak dapat menahan mulutnya yang terbuka.
"Bahkan ratusan jarum hitam tidak mengenai para penduduk sejengkal, keajaiban apa yang dilakukan olehnya?!"
Dia memahami bahwa fokus bocah itu sungguh diluar nalar manusia sampai bisa menepis semuanya.
"Tidak mungkin! Bocah itu melakukan hal yang mustahil, siapa dan darimana dia berasal?"
"Kekuatannya tidak diragukan lagi, dia pasti seorang ahli hebat! Bocah sebutkan siapa namamu!"
Zhen Liang membuka mulutnya dan berkata dengan nada dingin, "Aku adalah seorang musisi biasa. Sang Maestro Zhen Liang."
Xue Hua melihat apa yang baru saja terjadi sampai menahan napas, dadanya berdetak kencang tak karuan dan hampir saja berhenti saat Zhen Liang terlihat akan mengorbankan hidupnya demi para penduduk desa, Xue Hua kemudian bersyukur bahwa semua itu salah.
"Bagaimana mungkin itu terjadi!" Mu Zong menelan ludah agar membasahi kerongkongannya yang kering.
Dia lalu memberikan aba-aba pada para anggotanya untuk menggunakan benda 'itu', semua orang mengangguk mematuhinya sekaligus bergetar takut.
Jika benda tersebut dikeluarkan maka mereka berniat memusnahkan segalanya.
Mereka bergerak sangat cepat secara bersamaan, ada yang mengalihkan perhatian Zhen Liang dan beberapa menempelkan enam buah bom di sekitarnya.
Booooooom! Melihatnya Mu Zong tertawa sangat puas. Enam bom yang dipasang adalah Enam Penjuru Asap Beracun.
Enam Penjuru Asap Beracun, sebuah harta yang memiliki kandungan racun dari masing-masing enam spesies langka kalajengking di dunia.
Ledakan bom yang besar membuat Xue Hua menahan napas. Dia menoleh kemudian menemukan Zhen Liang yang termakan ledakan tersebut secara langsung.
"Zhen Liang!" Teriak Xue Hua yang akan melompat ke dalam kolam ledakan sebelum berhenti dan mengamatinya lebih lanjut.
Ledakan itu sudah berhenti tetapi asap berwarna hijau zamrud terus bergerak dan sebentar lagi akan mencapai tempatnya, Xue Hua menoleh pada para penduduk ia tidak bisa membiarkan mereka terkontaminasi racun tersebut atau banyak nyawa tidak bersalah akan melayang.
"Semuanya mundur! Dampak asap ledakan tidak akan berhenti saja di sana! Untuk sekarang kita kembali saja ke markas!"
Mu Zong memberikan perintah membuat semuanya mengangguk.
"Misi kita sudah selesai di sini, cari dan bawa orang itu dengan kita lalu mundur!"
Tetapi baru beberapa langkah saja Mu Zong berjalan, kupingnya naik turun karena mendengar suara seseorang.
"Mundur? Siapa yang mengijinkanmu melakukannya."
Di balik kepulan asap, seseorang bersinar dengan warna violet terang bersama mata dinginnya.
Mu Zong yang terhenti berbalik untuk melihatnya, seorang pemuda sedang tertawa kecil di tengah sumber ledakan dengan asap beracun menemaninya.
"Mustahil..." Mata Mu Zong bergetar, dia menunjuk kearah Zhen Liang seperti sedang melihat seorang hantu.
"Apa-apaan kau itu sebenarnya bangsat?! Kenapa tidak mati saja!" Dia mengumpat pada Zhen Liang, giginya berbunyi karena menahan amarah melihat orang tersebut.
"Mustahil, bagaimana caramu bertahan? Racun itu bahkan bisa membunuh seorang ahli Tahap Puncak dengan gampangnya. Kenapa bocah sepertimu bisa selamat!" Protes Mu Zong.
"Monster! Dia adalah monster! Kekebalan tubuh macam apa yang bisa sampai menandingi Enam Penjuru Asap Beracun?!"
"Dia menghirup asap itu, layaknya sedang menghirup udara?!"
Wajah semua anggota bandit dilanda kepanikan dan ketakutan, mata merah Zhen Liang menyala di tengah asap, bukan hanya itu tubuhnya juga menyala terang dengan warna violet.
Saat mereka melihat lebih jelas, yang menyala berwarna violet ini sebenarnya adalah tato bergambar ular mengerikan dari sebagian tubuh Zhen Liang.
Akibat ledakan itu pakaiannya menjadi compang camping dengan memperlihatkan otot dada bidang dan perut kotak-kotak enamnya.