Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.
Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.
Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.
Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?
Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?
Simak kisahnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1. Selalu di nomor duakan
Ini adalah aku, nama ku Shafira Angel Baskara. Gadis berusia 17 tahun yang saat ini sedang menempuh pendidikan SMA. Aku anak Bungsu dari tiga bersaudara, aku punya dua kakak perempuan, yang satu masih SMA kelas 12, yang satu lagi udah nikah.
Dan satu lagi aku punya Abang angkat, dia saat ini sedang kuliah di luar negeri, yaitu Amerika Serikat. Semua saudara ku punya prestasi yang amat gemilang, kakak perempuan ku, dia selalu jadi juara satu sejak bangku SD, SMP, dan SMA, sedangkan Kakak laki-laki ku yang berada di luar negeri, dia juga sangat pintar, dia hampir menyelesaikan studi nya, tahun depan.
Kalau kakak perempuan ku yang pertama meski sudah menikah dan punya anak, dia masih tetap bekerja, dia adalah seorang CEO di salah satu perusahaan milik keluarga, Suaminya juga seorang pengusaha sukses dan kaya.
Nah sedangkan aku, aku juga gak kalah pintar dari kakak ku yang kedua, aku juga dapat juara di sekolah, tapi juara 3, bukan juara satu seperti kakak ku.
Aku akan kenali siapa nama mereka.
Kakak angkat ku, namanya Zidan Saputra Baskara, dia seorang Mahasiswa semester delapan, tahun depan mau wisuda.
Kakak perempuan ku yang pertama, namanya Elsa Anindita Baskara, dia seorang CEO dari perusahaan Gemilang Angkasa, milik keluarga kami.
Nama Suami nya, Rangga Atmaja Sutomo , dia adalah salah satu pengusaha sukses di Jakarta, saat ini dia menjadi CEO di sebuah perusahaan, miliknya sendiri, nama perusahaan nya adalah Cakraningrat Grup.
Nama keponakan ku, Lilia Inara Atmaja, gadis cantik nan mungil ini berusia Enam tahun, dia saat ini sudah bersekolah TK.
Dia sangat menggemaskan, pintar dan lucu, tapi sayangnya dari kecil dia gak mau sama aku, di gendong gak mau, aku suapi nasi juga enggak mau, aku sisir rambut lebih gak mau, dia hanya mau sama kakak ku yang kedua, kakak ku yang kedua dia adalah favorit seluruh keluarga ini, dari Mama, Kak Rangga, Kak Elsa, dan ponakan aku, semuanya sayang dan suka sama dia.
Sedangkan pada ku, mereka biasa saja, aku selalu di nomor duakan, semua perhatian mereka limpahkan pada kakak ku yang kedua.
Nama nya, Kiara Saputri Baskara, dia sangat cantik dan putih, posturnya sempurna, tinggi dan ramping, dia adalah primadona di sekolah, semua cowok naksir pada nya, dia sering banget ikut lomba yang ada di sekolah dan selalu dapat juara pasti nya, dan setiap ada keberhasilan dari kak Kiara, semua orang akan merayakan dengan penuh sukacita.
Sedangkan jika aku yang menang lomba, gak ada satu pun orang yang yang ingin merayakan, dulu ada papa yang selalu kasih aku hadiah kalau aku menang lomba, sekarang papa Udah gak ada, papa meninggal beberapa tahun lalu.
Mama sibuk dengan pekerjaan nya sebagai bisnis women di bidang kuliner sekaligus Direktur utama perusahaan.
Aku bertanya - tanya, apa bedanya aku sama kak Kiara, kenapa dia selalu di banggakan sedangkan aku enggak, apapun yang aku lakukan, semua nya bagai angin lalu.
Padahal aku juga anak kandung mereka.
Sejak kecil hanya papa yang sangat menyayangi aku, bahkan mama gak pernah ingat hari ulang tahun aku, hanya papa dan kak Zidan yang tau kapan ulang tahun ku.
Ya, kak Zidan, sedikit lebih baik dari mereka pada ku, tapi dia tetap lebih sayang sama kak Kiara.
Walaupun kadang - kadang Aku menangis akan hidup ku, tapi aku akan menjalani hidup ku dengan takdir yang sudah Allah tuliskan.
Aku si gadis kuat yang akan bertahan di situasi apapun, walau berdiri sendiri tanpa ada yang berpihak padaku.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
SEKOLAH.
Hal yang paling mendebarkan adalah menunggu hasil ujian di umumkan. Seperti yang saat ini sedang di rasakan oleh Shafira dan seluruh murid SMA N 28 JAKARTA, semua murid terlihat tegang, dan berdebar - debat.
Tak berbeda jauh dari murid lain, Shafira Ikut deg - degan, dia berdiri dengan dua temannya, Ibu Eli, Guru Biologi maju ke depan untuk mengumumkan prestasi dari murid yang mendapat juara.
"Assalamualaikum warahmatullahi, Anak - anak semuanya, terimakasih Kami ucapkan karena sudah mengikuti ujian dengan tertib, Ibu sangat bangga pada kalian semua, hari ini Ibu akan mengumumkan nama dari Siswa-siswi yang mendapat nilai tertinggi/ juara di kelas masing-masing, ibu mulai ya."
Ucap Bu Eli mengumumkan juara kelas dari kelas 10, lalu kelas 11.
"Juara tiga dari kelas 11 A, Shafira Angel Baskara, juara dua Shella Anastasia, juara satu, Stella Aurelia, lalu juara tiga dari kelas 12, Ahmad Bagas, juara dua, Silvia Karamoy, dan juara satu dari kelas 12, Kiara Saputri Baskara, Ibu ucapkan selamat kepada semua murid yang mendapat juara, kalian di persilahkan untuk maju dan mengambil hadiah serta piala 🏆."
Ucap Bu Eli mempersilahkan semua murid untuk maju.
Shafira dan semua murid maju ke depan.
Setelah menerima piala semuanya, turun kembali dari panggung.
Shafira mengucapkan selamat buat kakaknya.
"Selamat ya kak, Kak Kiara dapat juara satu lagi, aku senang banget kakak selalu juara satu."
Ucap Shafira dengan wajah sumringah mengungkapkan selamat untuk kakaknya.
"Iya selamat juga buat kamu, aku mau ke teman - teman aku dulu."
Ucap kak Kiara lalu pergi ke temannya.
Aku dan kak Kiara memang tidak terlalu dekat seperti kakak adik lainnya. Kami jarang curhat tentang masalah cinta seperti kakak adik seharusnya. Hanya bertegur sapa jika di perlukan, sama seperti hubungan ku dengan keluarga yang lain.
Tapi Kak Kiara sangat humble kepada semua teman - temannya. Sikap dia pada Mama, kak Elsa, kak Rangga dan juga kak Zidan, sangat berbeda dengan sikap yang dia tunjukkan sama aku, dia di rumah sangat ceria, dan selalu bercerita banyak hal pada mereka, selalu manis, kadang ketika kami berkumpul Hanya aku yang selalu diam dan hanya sekadar senyum aja, aku memang cenderung pendiam sedikit berbicara, aku gak bisa becanda dan bercerita banyak hal, aku gak pandai dalam hal itu.
Saat melamun, tiba - tiba ada yang memegang bahuku, menyadarkan ku dari semua lamunan.
"Bengong Lo di sini, mikirin apa, pacar atau idola haha, piala udah di tangan, kenapa wajah Lo kayak sedih gitu?"
Tanya Shella sahabat Shafira.
"Gue gak mikirin apa - apa kok, enak aja lo bilang gue mikir pacar, gue gak mau pusing - pusing soal itu, BTW selamat sayang kuh udah dapat piala."
Ucap Shafira memeluk Shella.
"Selamat juga buat Lo Stella, dua sahabat gue dapat juara, aduh senangnya, peluk gue dong, oh ya Selvi juga ya, buat kenangan."
Ucap Shafira dengan wajah bahagia dan memeluk kedua sahabat nya. Entah lah, meski di dalam rumah, dia punya banyak anggota keluarga, dia cenderung merasa sepi, Bisa di bilang kedua sahabat nya inilah yang selalu mendukung nya.
"Pokoknya apapun yang terjadi, Kita harus selalu bertiga, kita harus saling dukung, dan kasih kekuatan, semoga selalu kayak gini terus."
Ucap Shella dengan harapan yang besar.
"Oke BESTie ku sayang."
Ucap ketiga nya.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
jangan lupa mampir guys.😆😆😆😆🙏🙏🙏🙏