SANG PIANIS DI TUBUH WANITA GENDUT

SANG PIANIS DI TUBUH WANITA GENDUT

Bab 1. Ungkapan Hati

Pagi itu disebuah rumah terdapat pasangan suami istri yang hanya memiliki ikatan suami istri tapi tidak dengan yang terjadi.

istri hanya di jadikan pembantu saja oleh sang suami dan selingkuhan sang suami.

"Pesta malam ini kamu jangan Ikut, aku tidak mau semua orang tau jika aku memiliki Istri seperti Kerbau jelek sepertimu, memalukan" ucap Ferdi tanpa mikirkan hati sang istri.

"Kau di rumah saja dan jangan kemana mana, biar aku datang dengan Susan saja dia lebih pantas dan dia tidak membuat ku malu seperti dirimu" ucap Ferdi lagi

"Tapi mas aku istrimu, biar aku saja yang menemanimu" ucap Istri

" Hahaha.... kau tidak sadar diri ya, sini berkaca dulu" ucap Ferdi sembari menarik tangan sang istri ke arah kaca.

"Lihat tubuh mu seperti kerbau, besar, bau dan tidak terurus, sedangkan susan lihat dia, cantik harum tangan halus dan tentunya dapat memuaskan ku, sedangkan kau tidak memiliki satu pun yang ada pada susan" ucap Ferdi membandingkan Istrinya dengan Susan selingkuh berkedok sahabat masa kecil.

"Mas kamu sadar tidak dengan apa yang kamu katakan, aku begini karena aku tidak mendapatkan uang untuk memperbaiki diri" ucap sang istri

"Untuk masak ini saja aku harus mengemis dulu padamu, agar aku dapat uang dan bisa masak, aku akui aku gemuk tapi aku tidak seperti ini sebelum menikah dengan mu" ucap istri lagi

"Kamu melarang aku bekerja di luar karena harus jadi ibu rumah tangga dan mengurus semua keperluan mu dan rumah ini," ucap istri

"Wajar saja Susan bisa cantik harum dan wangi karena semua tugas mengurus kamu itu aku yang kerjakan, sedang Susan hanya bisa mengangkang padamu dan mendapatkan uang untuk merawat tubuh dari atas kepala sampai kaki" ungkap sang istri

"Coba jika dia yang ada di posisi aku pasti akan sama saja" ucap Istri marah.

"Apa lagi jika aku pelakor pasti akan sama seperti Susan, di manja di beri uang di beri makanan enak, selalu di jaga agar selalu terlihat seperti putri raja" ucap istri

"Sedangkan jika istri sah akan terlihat seperti pembuangan sampah karena semua urusan mengurus suami mencuci baju suami agar terlihat bersih, memasak makanan agar perut suami kenyang, mengurus rumah agar terlihat sempurna, semua Istri mu yang melakukan nya" ucap istri sembari mengalir air mata

" Aku sampai tidak ada waktu untuk memperbaiki diri sendiri, tapi sebagai suami kau tidak sadar diri melimpah kan semua kejelekan pada istri mu yang sudah sangat berat mengurus semuanya" ucap Istri

"Apa kau pikir aku sebagai istri tidak ingin tampil cantik, tapi mau bagaimana lagi jika aku di tuntut sempurna tapi kau sebagai suami tidak memberikan dukungan dan justru kau memberi dukungan pada Pelakor" ucap istri sembari menangis pilu

"Mas kenapa kamu tega padaku aku ini Istri sah mu, tapi kau lebih memilih wanita lain, seharusnya jika kau malu melihat ku seperti ini kau membantuku untuk berubah bukan mencari yang lain terlebih zinah" ucap sang istri

Mendengar semua perkataan istrinya ada rasa sakit di hatinya, di satu sisi dia merasa semua perkataan istrinya benar tapi di sisi lain dia merasa wanita inilah yang menghancurkan mimpinya untuk menikahi sahabat masa kecilnya yang ia cintai.

Saat ingat semua itu Ferdi pun marah kembali lalu menerjang istri

"Arkkk... Erang kesakitan istri karena Di dorong dan di cekik oleh Ferdi.

"Dengar Fira jika bukan karena orang tua ku berhutang nyawa pada mu, lalu memaksa aku untuk menikahi kerbau sepertimu, lalu mengancam ku dengan akan di coret dari ahli waris, maka aku tidak sudi menika dengan mu" ucap Ferdi marah

"Jadi Jangan bertingkah, masih untung aku menikahi mu jika tidak mana ada yang mau menikah dengan mu, yang seperti kerbau dekil" ucap Ferdi menghina

mendengar perkataan sang suami hati wanita itu sangat sakit, dia Ingin Menyerah, dia sudah lelah dengan semua ini.

Sedang kan Ferdi pergi begitu saja setelah berbuat kasar pada istrinya

"Aku Memberi mu waktu mas untuk saat ini dan aku akan memberi kan maaf padamu. Tapi tidak lain kali aku hanya memegang janjiku pada almarhum mama dan papa, jika tidak aku sudah pergi sejak dulu.

Tanpa di ketahui mereka dari luar ada yang memperhatikan mereka berdua dengan tangan mengepal.

"Suatu saat aku akan membalas semua ini, lihat saja" ucap orang itu pergi dari sana.

Keesokan harinya

Seperti biasa Fira akan bangun pagi pagi sekali untuk masak dan mengurus semua keperluan suaminya,

Semua keperluan rumah dan lainya, Fira lah yang mengurus karena di rumah Ini tidak memiliki pembantu.

Karena menurut Ferdi untuk apa memiki pembantu, itu sama saja buang uang jika masih ada Fira, jadi kebersihan semua rumah besar ini Fira lah yang membersihkannya sendirian.

Pagi ini semua sarapan sudah siap dan tertata rapih di meja, saatnya untuk membangunkan sang suami dan pelakor yang selama ini tinggal disana seperti parasit.

Tapi baru saja Fira akan naik ke tangga menuju Lantai atas langkahnya terhenti saat melihat suaminya akan turun bersama Susan, mereka berjalan sangat mesra dan bercanda gurau.

Saat melihat ada Fira di sana mereka berdua terdiam dan memasang wajah dingin.

"Mas sarapannya sudah siap" ucap Fira tenang, lalu pergi tanpa bicara dan itu membuat aneh Ferdi.

Melihat itu Susan dengan cepat menarik Ferdi untuk duduk dan sarapan.

Sedangkan Fira sendiri kebelakang membawa nampan berisi nasi dan lauk serta teh untuk sarapan sopir dan security

"Mas ini sarapannya di makan dulu, nanti keburu dingin mumpung tuan lagi sarapan juga" ucap Fira ramah.

"Terima kasih nyonya" ucap sopir dan security itu

"Jangan panggil nyonya mas, saya gak pantas, pagil nama saja gak papa" ucap Fira tersenyum menyembunyikan rasa sakit hatinya.

"Baik, terima kasih" ucap mereka berdua lalu memakan sarapannya.

Fira pun masuk kembali ke dapur dan duduk disana menunggu suaminya selesai sarapan,

Setelah satu jam barulah terdengar suara mobil yang pergi dari rumah itu, lalu Fira pun membereskan semua bekas sarapan mereka, yang sudah acak acakan dan tidak dapat di makan lagi

Dari kejauhan terlihat seseorang mengepalkan tangan lalu pergi dari sana dengan perasaan marah.

"Tega sekali kalian, semoga Allah tidak membalas semua ini pada kalian" ucap Fira sembari menyeka air matanya.

Waktu terus berlalu tidak terasa sebulan sudah dari kejadian Ferdi mencekik Fira, Fira pun mulai menjauh dan jarang berinteraksi dengan Ferdi jika tidak penting.

Terkadang Ferdi merasa heran dengan hatinya yang merasakan hampa, tapi dia tidak tau karena apa itu dan ia pun melupakan semuanya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

kyknya menarik..hadir thor..semoga lancar ya up nya hingga end..semangat💪

2024-11-05

1

Moh Rifti

Moh Rifti

lanjuttt

2024-11-07

0

Grey

Grey

nah terus ngapain lu nikah Oneng?

2024-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!