Dark Romance !!
Judul dan sinopsis berganti.
Bagi Angie, Ryan adalah sosok lelaki gila yang tidak waras, yang tertawa puas setelah membunuh orang tua dan kakaknya sendiri.
Tapi kemudian, tragedi perayaan malam itu, membuat Angie mabuk dan tidur dengan Ryan hingga hamil. Awalnya, Angie ingin menyembunyikan kehamilannya dari Ryan, tapi..
“Kau pikir kau bisa menyembunyikan kehamilan dariku ?! Aku akan tetap bertanggung jawab dan menikahimu, sayang~” Ujar Ryan menyeringai dengan licik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Forthteenth : perilaku asli Ryan
“Kau.. Membunuh keluargamu sendiri demi bertemu aku.. ??”
Ryan menahan tawanya, tapi kemudian terkekeh secara perlahan, hingga membuat Angie sedikit ketakutan.
“Kau benar-benar sakit, Ryan.. Kau seharusnya tidak keluar dari rumah sakit jiwa itu.” Ujar Angie dengan ketus, sementara Ryan kembali tertawa puas.
“Bagaimana bisa.. Rumah sakit menahan pemiliknya lebih lama di dalamnya, hmm~ ??”
“A.. Apa.. ??”
“Pfftt.. CMH secara resmi adalah rumah sakit swasta dari Keluarga Manchelson, dan aku adalah pewaris yang masih hidup. Jadi, rumah sakit itu sudah menjadi milikku seutuhnya.” Ujar Ryan menyeringai dengan nada licik, Angie tidak bisa berkata apapun lagi disana.
“Oh, Angie.. Kau sudah berjanji, bukan ?? Tidak akan melarikan diri dan meninggalkanku sendirian, setelah kau mengetahui semuanya. Jadi tepatilah janjimu, ini sayang.” Ujar Ryan menyeringai dengan nada licik, sementara Angie hanya bisa menggelengkan kepalanya, seakan dirinya masih belum bisa menerima informasi ini sepenuhnya.
“Kenapa kau.. Melakukan semua ini kepadaku ??”
“... Karena aku menginginkanmu, sayang~”
“Kau mencintaiku, atau terobsesi denganku ??” Tanya Angie dengan nada penuh penekanan.
“Hmm~ entahlah apa aku menyebutnya, yang jelas aku hanya ingin kau menjadi milikku seorang, sayang~” Ujar Ryan dengan nada liciknya, membuat Angie menghela nafasnya berat.
“Besok kita akan bulan madu, ke Jepang. Jadi persiapkan dirimu, sayangku~” Lanjut Ryan, membuat Angie hanya berdiam diri, entah apa yang sedang ada didalam pikirannya.
“Sayang~”
“I.. Iya.. Aku mendengarmu.” Ujar Angie dengan sedikit gelagapan, jangan sampai Ryan kembali mengetahui isi pikirannya itu.
Ya, Angie memilih untuk destinasi liburan di Jepang, entah kenapa.. Mungkin karena Ryan memiliki darah keturunan Jepang ?? Jadilah Angie berfikir untuk ke sebuah negara yang tidak pernah dia kunjungi sebelumnya.
“Baguslah, sayangku.” Ujar Ryan dengan senang, tapi tidak dengan Angie, entah apakah kehidupannya akan semakin membaik ataukah tidak.
...
Hari menjelang malam, dan hampir seharian Angie membereskan barang-barangnya masuk ke dalam koper, dirinya juga memasukkan barang dan pakaian Ryan, karena lelaki itu tadi beralasan ada urusan mendadak.
Sebenarnya Ryan tidak meminta Angie untuk memasukkan barangnya, tapi Angie berfikir jika Ryan akan tiba tengah malam nanti, jadilah Angie berfikir untuk membantu membereskan barang-barang Ryan. Setelah selesai memasukkan semuanya ke dalam dua koper, Angie merasa kelelahan.
“Aku akan mengambil minuman di dapur, aku sangat haus.” Ujar Angie dengan dirinya sendiri, Angie kemudian keluar dari kamar itu, dan berjalan mengarah ke arah dapur yang terletak di bagian bawah, untuk mengambil minuman dingin.
Saat menuruni tangga, Angie sekilas mendengarkan sebuah suara seorang perempuan meminta tolong, Angie berfikir apakah para pelayan menonton film, ditengah malam seperti ini ??
Angie sempat melewati sebuah ruangan televisi, yang dimana terkadang ruangan itu juga digunakan para pelayan untuk bersantai dan menonton televisi, tapi disana tidak ada siapapun, dan televisi dalam kondisi mati.
Suara apakah itu tadi ?? Apakah hanya suara dari kepalaku sendiri ?? Batin Angie dalam hatinya. Tapi dia mengabaikan suara itu, dan memilih untuk tetap berjalan ke arah dapur.
Setelah sampai di dapur, Angie kemudian melangkah ke arah kulkas, dan membuka kulkas itu. Meraih minuman kaleng kesukaannya, ah bukan alkohol. Minuman itu ada susu kalengan kesukaan Angie, tentu saja wanita itu menyukai minuman itu dengan senang, tangannya menutup pintu kulkas itu, kemudian membuka penutup kaleng itu, kemudian menikmati minuman itu hingga habis.
Tapi kemudian sebuah suara pintu terbuka membuat, Angie terkejut dan sedikit bingung, dia menolehkan kepalanya dan membulatkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia bahkan menjatuhkan kaleng minuman itu dan membuat sebuah suara disana.
“Mungil ?? Sedang apa kau disini ??” Ujar Ryan dengan terkejut, sementara Angie masih dengan kondisi shock dan histeris, tapi dia menahan dirinya untuk tidak berteriak saat ini.
“Ryan.. Ke.. Kenapa pisau yang kau pegang.. Berdarah ?? Dan.. Dan kenapa pakaianmu.. Terkena bercak darah ??” Ujar Angie dengan shock, membuat Ryan tersenyum miring disana.
Lelaki itu kemudian melangkahkan kakinya menuju ke wastafel, menaruh pisaunya yang terkena bercak darah, mencuci tangannya sendiri dengan sabun, tapi tidak dengan pisaunya. Dia hanya menghilangkan bercak pada pisau, tapi tidak mencucinya dengan sabun. Ryan sengaja menghilangan bercak darah itu agar tidak ketahuan pelayan lainnya, dan sengaja menaruh pisau itu disana, agar para pelayan mendapatkan pekerjaan selain bersantai.
Ryan kemudian menoleh ke arah Angie, dan membelai pipi istrinya yang masih terlihat histeris itu, bahkan Angie hendak menyentakkan tangan Ryan karena rasa takut, tapi Ryan lebih kuat dan tidak peduli akan sentakan tangan Angie.
“Sayang~ aku hanya berusaha melindungimu.” Ujar Ryan.
“A.. Apa maksudmu ??”
Ryan tersenyum kecil, “Stefab***h itu berusaha untuk membunuhmu dengan racun, jadi aku menusuknya terlebih dulu sebelum dia berhasil meracunimu.” Ujar Ryan dengan puas, membuat Angie terkejut bukan main.
“A.. Apa ??”
“Aku hanya ingin menyelamatkan wanita kesayanganku.” Ujar Ryan dengan tersenyum puas, setelah berhasil menyiksa dan membunuh pelayan s**l**nya itu.
Angie tidak bisa berkata apapun saat ini, dia kemudian memilih untuk berdiam diri, menenangkan dirinya dan pikirannya. Tapi kemudian dirinya menyadari sesuatu yang membuatnya berteriak.
“Kyaa !!”
“Sstt.. Sayang jangan terlalu keras. Kau akan mengganggu tidur para pelayan.” Ujar Ryan dengan tersenyum puas.
“Ryan, turunkan aku !!” Ujar Angie marah saat Ryan secara mendadak malah menggendongnya ala bridal, wanita itu terus memberontak tapi apa daya, tubuh Angie yang jauh lebih kecil dan mungil itu kalah dengan tubuh besar dan kekar milik Ryan.
“Tidak akan sayangku~ Aku akan menggendongmu hingga ke atas kamar.” Ujar Ryan dengan nada nakalnya, Angie hanya bisa berdiam dan seakan marah dan cemberut.
Angie berfikir jika Ryan pasti tidak akan sanggup, menggendong dirinya sembari menaiki tangga, dan mungkin Ryan akan menurunkannya di bawah tangga, tapi diluar nalar, Ryan mampu menaiki tangga sembari menggendong Angie tanpa keberatan atau kerepotan sedikitpun, seakan Angie adalah kapas yang bisa dibawa dengan mudahnya.
Setelah menaiki tangga, Ryan membawa Angie masuk ke dalam kamar, dan Ryan bisa membuka pintu kamar, dengan menggendong Angie. Setelah masuk ke dalam kamar, barulah Ryan menaruh Angie di atas ranjangnya.
“Ryan.. Aku mohon jangan lakukan itu lagi..”
Ryan mengerti maksud perkataan dari Angie, dan dia kemudian menjawab.
“Tidak bisa, mungil.. Ini sudah menjadi kebiasaanku, dan kegemaranku. Lagipula aku melakukan semua ini, juga untuk melindungimu.” Ujar Ryan dengan lembut sembari membelai pipi wanita cantik itu dengan jarinya.
Angie menatap Ryan dengan sedikit tatapan ketakutan, tapi sentuhan lembut Ryan justru membuat rasa takut Angie berangsur menghilang, terutama Ryan tidak memberikan nada penuh emosi ataupun tatapan tajam, melainkan tatapan lembut dan nada seakan memohon kepada Angie.
Entah itu adalah perkataan manipulatif ataukah benar dari isi hati Ryan, karena bagaimanapun lelaki itu bukan seorang penjahat rendahan.
ceritanya bagus aku suka cmn bagian hamilnya yg kurang tepat sih..
semangat y thor💪
SPT nonton film beneran.