NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Dewa Kegelapan

Kembalinya Sang Dewa Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ash Shiddieqy

Perang terakhir umat manusia begitu mengerikan. Aditya Nareswara kehilangan nyawanya di perang dahsyat ini. Kemarahan dan penyesalan memenuhi dirinya yang sudah sekarat. Dia kehilangan begitu banyak hal dalam hidupnya. Andai waktu bisa diputar kembali. Dia pasti akan melindungi dunia dan apa yang menjadi miliknya. Dia pasti akan menjadikan seluruh kegelapan ada di bawah telapak kakinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ash Shiddieqy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Malam Berdarah

Matahari yang telah terbenam menyisakan sedikit cahaya kemerahan di ufuk barat. Suara binatang malam yang sebelumnya mulai bersahut-sahutan tiba-tiba berhenti begitu saja. Semua orang masih berdiri di tempat mereka berharap musuh yang mereka tunggu tidak akan pernah datang, tapi harapan itu pudar saat sebuah aura membunuh yang sangat kuat terpancar menusuk sampai ke tulang mereka.

"Wah, aku sangat terkesan," ucap seorang laki-laki yang muncul diikuti ribuan orang di belakangnya. Matanya yang tegas bagai elang menatap semua orang dengan meremehkan. Bibirnya yang selalu membentuk senyum licik membuat suasana di sana semakin mencekam.

"Seharusnya aku membunuh kalian lebih cepat, tapi ya, apa boleh buat. Kerajaan baru memberi izin hari ini." Pria itu mengeluarkan sebuah belati pendek yang masih penuh dengan darah yang mengering dari balik jubahnya. "Aku hanya tinggal membunuh kalian semua."

Almeera tak bisa tinggal diam saat melihat kesombongan dari pria itu yang membuat moral pasukannya turun. Dia maju membawa tongkat sihirnya dengan mata tajam menantang.

"Dengar Nazareth! Kau akan menyesal karena sudah berani bermain-main dengan keluargaku. Aku pasti akan mencabut nyawamu malam ini," ancam Almeera dengan wajah yang menahan amarah.

Nazareth menyeringai dan menggelengkan kepalanya. "Kau? Membunuhku? Mimpi dari mana kau ini? Mungkin jika suamimu ada di sini aku bisa percaya itu. Tapi, ups yah. Dia tidak pernah terdengar lagi kan? Hahahaha." Suara tawa dari Nazareth menggema di antara ribuan orang yang terdiam menyaksikan mereka. Suara tawa itu membuat darah Almeera yang sudah mendidih akhirnya meledak.

"Mati kau!!" Almeera menghentakkan tongkat sihirnya ke bawah lalu mengeluarkan mana yang sangat kuat yang menghempaskan orang-orang di belakang Nazareth. Walaupun begitu Nazareth hanya bergeming di tempatnya.

"Tidak buruk. Mungkin kau bisa menghiburku sejenak malam ini." Nazareth mulai mengayunkan belatinya ke arah Almeera. Kecepatannya sangat luar biasa yang membuat Almeera hanya bisa bertahan dan mundur perlahan. Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyerang balik.

"Mana kepercayaan dirimu tadi? Haha." Dengan senyum miring di wajahnya, Nazareth terus memukul mundur Almeera sampai akhirnya Saka mulai bergerak. Dia melindungi Almeera lalu mulai melancarkan serangan.

"Ugh, dia kuat. Berhati-hatilah!" ucap Almeera yang ditopang tubuhnya oleh Irene di belakang. Tidak seharusnya bagi mage seperti dia untuk menahan serangan semacam itu.

"Aku tau." Saka menggenggam pedang besarnya dengan erat lalu melesat maju.

[Ganendra Special Move - Lightning Strike]

Saka menyerang Nazareth dengan sangat cepat walaupun tidak ada satupun yang bisa mengenai targetnya. Dia tahu Nazareth sangat kuat, tapi dia tidak menyangka akan sekuat ini. Itu artinya dia tidak akan memiliki kesempatan jika tidak menyerang dengan bersamaan.

"Kau hebat juga pak tua. Keluarga Ganendra memang layak disebut bangsawan terbaik di timur. Haha ... tapi itu tidak cukup." Nazareth menendang perut Saka dengan keras hingga membuatnya melayang beberapa meter. Semua orang lain di kedua belah pihak hanya diam menelan ludah saat melihat adegan tersebut.

Saka memegangi perutnya dan berusaha untuk bangkit lagi. "Sialan. Semuanya maju dan habisi mereka!!!" teriak Saka yang mengomando semua orang.

"Kalian dengar itu?" ucap Nazareth pada bawahannya. "Jangan sisakan satupun dari mereka!"

Akhirnya semua orang melesat maju dan saling menyerang. Terdengar suara pedang yang beradu dan juga teriakan dari orang-orang yang memenuhi tempat itu. Serangan magic silih berganti juga menghujani segala sisi medan yang ada di sana.

"Ayo kita lanjutkan lagi. Haha." Nazareth bergerak maju dan menebas semua yang menghalanginya tak peduli itu kawan ataupun lawan. Dia terus mendekat ke arah Aditya yang sedang fokus menumbangkan sebanyak mungkin orang.

"Kau akan jadi yang pertama kuhabisi, Nak" ucap Nazareth sambil menghujamkan belatinya ke arah Aditya. Beruntung Aditya melihat itu dan berhasil menangkisnya walaupun dia hampir kehilangan keseimbangan.

"Ugh." Aditya melompat mundur saat tangannya mati rasa hanya dengan menahan satu serangan Nazareth. Dia menarik napas panjang sebelum memberikan serangan balasan.

[Ultimate Spear Move - Annihilating Thrust]

Aditya mengarahkan tombaknya tepat ke wajah Nazareth. Namun mata Aditya terbelalak saat ia melihat Nazareth menahan serangannya hanya dengan satu tangan.

"Haha. Kau lebih berbakat dari yang aku bayangkan." Senyum jahat di wajah Nazareth membuat Aditya semakin merinding. Dia tidak punya pilihan selain mundur, tapi dia tidak bisa menarik tombaknya yang dicengkeram dengan erat oleh Nazareth.

"Mau ke mana ka-

Tiba-tiba Aldrin maju ke depan dan memberikan serangan yang mengenai tepat di dada Nazareth. Darah segar pun mulai mengalir membasahi jubah hitam Nazareth.

"Mundurlah, Nak! Kami akan ambil alih di sini," ucap Ezra yang entah sejak kapan sudah berada di depan Aditya. Dengan anggukan cepat Aditya pergi untuk menyerang musuh lain yang memang bisa ia kalahkan.

"Cih, terlalu dangkal," kata Aldrin sambil melihat hasil tebasan pedangnya di dada Nazareth.

Melihat darah segar yang keluar dari tubuhnya tidak membuat Nazareth gemetar. Justru dia tertawa dengan keras yang membuat bulu kuduk Ezra berdiri. Walaupun ragu pada akhirnya Ezra tetap maju menerjang ke arah Nazareth.

[Ezra's Original Sword Style - Endless Sword Slash]

Ezra menyerang dengan akurasi yang tidak main-main. Setiap serangannya mengarah ke titik vital diikuti dengan kecepatan yang semakin lama semakin meningkat. Nazareth terpukul mundur oleh serangan Ezra.

"Siapa kau ini? Kau lebih menarik dari pak tua Ganendra itu. Haha." Nazareth masih menangkis serangan-serangan Ezra dengan senyum licik yang terus mekar di bibirnya.

"Kau tak perlu tau. Tanya saja pada iblis nanti di neraka."

Melihat Nazareth yang terpukul mundur memberikan kesempatan pada Aldrin dan Saka untuk membantu Ezra. Mereka berdua menyerang dari dua sisi yang lain membentuk sebuah serangan gabungan yang berhasil melukai Nazareth sedikit demi sedikit.

[Aldrin Style - Star Sword]

Pedang Aldrin mengeluarkan aura biru yang sangat terang. Dengan tebasan yang cepat Aldrin sekali lagi berhasil menebas tubuh Nazareth. Kali ini serangan Aldrin mendarat di bahu kanan Nazareth yang membuatnya harus mundur ke belakang.

"Haha." Nazareth bangkit kembali. "Aku tidak menyangka harus mengeluarkan ini begitu cepat "

Tiba-tiba aura Nazareth berubah menjadi gelap. Luka yang ada di tubuhnya perlahan juga mulai beregenerasi. Saka, Aldrin, dan juga Ezra merasakan firasat yang sangat buruk saat melihat aura gelap itu. Irene dan Almeera juga merasakan hal yang sama, tapi mereka terlalu sibuk memimpin orang-orang di sisi yang agak jauh dari mereka.

"Kau benar-benar iblis," kata Ezra geram.

"Haha. Menang kenapa? Sekarang gantian aku yang menyerang."

Nazareth maju lagi dengan kecepatan yang hampir hampir tak terlihat oleh mata. Mereka bertiga yang sebelumnya unggul sekarang sangat kewalahan dan perlahan terdorong mundur. Mereka tidak bisa menemukan celah untuk menyerang balik.

Tiba-tiba sebuah serangan yang tidak terlihat mengenai tubuh Nazareth yang membuatnya terlempar jauh ke belakang. Nazareth yang terkejut segera bangkit lagi dengan penuh amarah.

"Siapa itu???" geram Nazareth jengkel.

Ezra dan Aldrin hanya saling pandang karena bingung sedangkan Saka tersenyum lebar karena dia sangat mengenali serangan itu.

"Apa kau sudah lupa denganku hah?"

Nazareth terdiam menatap pria tua di belakang Saka sebelum akhirnya ia tertawa. "Hahaha. Kau masih hidup? Bagaimana rasanya membantai keluargamu sendiri?" ejek Nazareth pada Mustaza.

Otot wajah Mustaza menegang karena marah. "Sialan. Aku akan membuatmu bertanggung jawab atas semuanya." Mustaza mulai merapal sihirnya lagi. Melihat itu, Nazareth tak bisa diam saja. Dia segera menerjang ke arah Mustaza dengan belatinya.

"Mau kemana kau?" Aldrin menarik kerah Nazareth dari belakang. "Kita belum selesai di sini."

Nazareth berbalik dan menebaskan belatinya ke arah Aldrin. Tapi di saat itu dia juga harus menahan serangan Saka dan Ezra yang bertubi-tubi dari dua sisi yang lain.

"Kalian ini sangat menyenangkan. Haha. Aku akhirnya bisa bertemu orang yang bisa diajak bermain." Nazareth terlihat sangat menikmati pertarungan itu.

"Oh, tentu. Kami akan bermain denganmu sepanjang malam," balas Aldrin dengan senyum miring yang tak kalah dari Nazareth. Dia terus mengayunkan pedangnya seirama dengan Ezra dan Saka.

"Haha ...."

^^^Continued ^^^

1
Aixaming
Aku sudah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu, thor.
Mafe Oliva
Ngasih feel yang berbeda, mantap!
Nia Achelashvili
Ngangenin banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!