Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.
Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.
Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi sopir atau Body guard??
Sulastri sedang duduk santai di sofa ruang tengah saat pintu rumahnya di ketuk, dengan sedikit was was ia menghampiri pintu dan mengintai dari lobang kecil di tengah daunya, rasa khawatir yang sedari tadi menghinggapi perasaannya seketika hilang, berganti dengan rasa senang saat mengetahui siapa yang datang.
Seorang pria tampan berdiri di ambang pintu, Sulastri pun segera mempersilahkan masuk kepada pria itu yang telah ditunggu-tunggu, yang bukan lain adalah Adi, Tuan penolongnya.
Setelah berbasa-basi sebentar Adi mulai mengungkapkan alasan mengapa Ia ingin menemui Sulastri..
"Sebenarnya saya mau mengembalikan ini Sulastri, ... Menurut ku ini terlalu berlebihan" kata Adi sambil mengulurkan kartu ATM pemberian Sulastri.
"Tidak Bang, itu sudah menjadi hak Abang, saya ikhlas memberikannya padamu.." Sulastri menolak dengan halus.
"Tapi..." ucapan Adi terpotong
"Kumohon Bang, kamu terima yah.." pinta Sulastri
"Sebenarnya saya butuh bantuan kamu Bang, akhir-akhir ini saya merasa ada orang yang berusaha mencelakai saya, kalau Abang mau bisakah kamu membantu saya?" Sulastri mengutamakan maksudnya memanggil Adi
"Saya mau membantu, tapi.. Dengan keadaan saya seperti ini, tidak banyak yang bisa saya lakukan.."
"Saya percaya Abang bisa melakukannya.." Sulastri meyakinkan
" Lalu, ... Apa yang bisa saya bantu ??.." Tanya Adi
"Saya membutuhkan seorang sopir sekaligus pengawal, apakah Abang mau?" Sulastri balik bertanya
Adi sedikit ragu, mengingat keadaanya yang merasa tidak bisa berbuat banyak
"Kumohon Bang, saya benar benar merasa keselamatan saya terancam saat ini " desak Sulastri..
"Baiklah, akan saya coba"..
Adi memang sedang membutuhkan pekerjaan, mungkin dengan ini dia bisa sedikit melupakan permasalahan yang sedang saya hadapi dan menemukan jalan keluarnya.
***
Tugas utama Adi adalah mengantar kemanapun Sulastri pergi dan menjaga keselamatannya 24 jam, sehingga mulai saat itu juga Ia tinggal bersama Sulastri, kebetulan ada dua kamar kosong dan satu kamar ART..
Sulastri meminta asistennya untuk membeli dan mengantarkan keperluan Adi, mulai dari pakaian, sepatu dan lain lain
Mengingat ada orang lain di rumahnya, Sulastri pun merekrut seorang ART untuk mengurus kebersihan dan memasak.
...********...
Sementara itu ditempat lain...
Dua orang pria tampak tertunduk diam.. Tatapan orang didepan mereka seolah akan menerkam wajah mereka, dengan geram pria itu bertanya..
"Apa kalian sudah menemukan dia?"
"Maaf Bos, kami sudah mencarinya kemana -mana, tapi kami tidak menemukannya seolah-olah ia ditelan bumi" jawab salah seorang diantaranya..
"Saya ngga mau tahu... Pokoknya secepatnya kalian harus segera menemukan dan mendapatkan barang itu..' ...." kalau tidak kalian tahu sendiri akibatnya".....ancam si pria yang dipanggil dengan sebutan BOS itu..
Drrrrrtt... drrrrrttt... Drrrrrttt....
Tiba- tiba ponselnya bergetar..
"Kalian boleh pergi, dan temukan segera!!!!." perintah si Bos
keduanya pun segera tinggalkan tempat itu, mereka mengendarai sepeda motor sejenis trail..
"Halo sayang.... Ada apa??" ..
"David.. Aku bete nich.. Kamu kesini ya..!!" pinta seorang wanita dibalik telepon..
"Baiklah, nanti aku segera kesana.. Aku selesaikan dulu urusanku sebentar.." jawab David,.
"Jangan lama lama, nanti keburu kering nich.." kata wanita itu sedikit menggoda
"Engga lama sayang... Eummach".. Balas David
Tut...tut..tut...
"Dasar wanita jalang..." umpat David setelah ponselnya ditutup..
Baru saja David hendak beranjak dari tempat itu, ponselnya kembali bergetar...
Drrrrrtt... Drrrrrttt... Drrrrrttt...
Tanpa melihat dia mengangkat panggilannya..
"Sabar sayang... sebentar lagi aku kesana.." ungkap David sedikit kesal..
"Apa maksudmu David?!!" Tanya orang dibalik telepon dengan nada tinggi..
" Em..maaf kek, maksud saya.. Eh.. Anu." jawab David gugup
"Tadi adik saya barusan telpon, saya pikir dia telpon lagi" David berbohong
"Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan cucuku?' tanya si kakek..
" Belum ada kabar kek, nomornya susah dihubungi, dan dia tidak terlihat lagi di kantor" David menjelaskan tapi seolah ada yang disembunyikan..
"Baiklah, secepatnya kamu harus temukan dia.. saya sudah lelah ingin segera menimang cucu sebelum terlambat" pinta si kakek..
Belum sempat dijawab telepon sudah di tutup, David hanya terdiam, senyum penuh arti terurai di bibirnya..
...****************...
Disini author sedikit menjelaskan, pada awalnya David adalah seorang anak jalanan yang tanpa sengaja bertemu dengan seorang kakek, karena kesan pertama yang terlihat baik, maka david diangkat sebagai cucunya dan diberi kepercayaan memegang jabatan sebagai manajer di salah satu cabang perusahaan si kakek.
Melihat perkembangan yang terjadi pada akhirnya si kakek memutuskan untuk menjodohkannya dengan cucu kesayangannya, namun sang cucu merasa tidak senang dengan perjodohan itu dan memilih untuk pergi dari rumah tanpa sepengetahuan si kakek.
Si kakek yang sangat menyayangi cucunya itu merasa sangat kehilangan dan terus mencoba mencarinya, namun hingga saat ini masih belum menemukannya.. Cucunya ini sudah dianggap seperti anaknya, karena ia sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak kecil, jadi kakeknya lah yang merawatnya seolah sedang merawat anaknya sendiri..
Meskipun kini sudah ada sedikit kabar yang ia terima, namun untuk memastikan kebenarannya ia belum berniat untuk bertindak lebih lanjut..
...****************...
Di sebuah apartemen David menemui seorang gadis yg tadi menelponnya, tanpa merasa sungkan sedikitpun gadis itu langsung duduk dipangkuan David yang duduk diatas sofa panjang..
Gadis itu hanya mengenakan lingerie tipis setinggi lutut dan belahan atas yang terlalu ke bawah, sehingga menampakkan keindahan lekukan tubuhnya yang putih, menggoda setiap mata yang memandangnya..
Detak jantung david semakin cepat, meskipun sudah sering kali melihatnya namun entah mengapa libidonya selalu saja naik saat bersamanya, meskipun gadis itu hanya sebatas pelampiasan untuk melupakan segala permasalahannya, karena dalam hatinya hanya ada satu wanita yang ia cintai, meskipun ada sesuatu di balik cinta itu.
"Elisa.. Kamu begitu cantik..sungguh aku sangat beruntung memilki kamu..' bisik david pada gadis di pangkuanya..
"David.... Ah... Sentuhlah aku david.. Aku ingin...." rintih Elisa sambil melingkarkan lengan di pundaknya..
David pun segera menarik tubuh Elisa, kini wajah mereka semakin dekat.. David mendekatkan bibirnya, iapun mengulum bibir seksi Elisa dengan rakus, dorongan dari nafsu nya yang sudah memuncak.
Elisa tidak tinggal diam, ia membalas ciuman itu lebih ganas lagi..tanganya bergerak melepaskan jas david, kemejanya dan turun lagi ke bawah melepas gesper celana david..
David pun tak mau kalah..ia merenggut lingerie yang dengan mudah dilepaskannya, ternyata dibalik lingerie itu tidak ada pakaian lain...sehingga menyembullah sesuatu yang sangat disukai lelaki.. Nafas keduanya semakin memburu, Elisa menikmati setiap sentuhan dan kecupan David di setiap bagian tubuhnya dari atas sampai ke bagian sensitifnya..
Elisa semakin dibuat tak berdaya.. Ia menginginkan lebih dari sekedar sentuhan..ia pun meraih keperkasaan david dengan tangan nya, mempermainkan dengan lembut, membuat david merasa tak tahan lagi..
David bangkit dari duduknya, meraih tubuh elisa, membawanya ke tempat tidur dan membaringkannya.. Kini gadis itu telah dikungkung tubuh atletis david.. Keduanya larut dalam kenikmatan yang tidak seharusnya mereka lakukan, hingga pada akhirnya mereka terkulai lemas setelah keduanya mencapai puncaknya..
...****************...
Hari menjelang sore, entah berapa kali merekka sudah melakukannya, saat itu David sedang duduk di sofa ketika ponselnya berdering..
"Ada apa?" tanya david pada anak buahnya..
" Kami sudah menemukan tempat dia berkantor Bos.. Apa yang harus kami lakukan?" kata anak buahnya diujung telepon..
"Terus awasi dulu, jangan bertindak gegabah, tunggu perintah selanjutnya " jawab David tegas.
~telepom di tutup~
"Akhirnya,....." seringai penuh arti tersirat di wajah David..
Saat itu Elisa mendekati David dan langsung merangkulnya.. David pun meraih tubuh itu dan mengulangi perbuatannya hingga mereka pun larut dengan kenikmatan sesaat yang membuat mereka terlena telah berbuat dosa, namun mereka saat itu tak bisa berfikir.. Hanya kenikmatan lah yang mereka mau pada saat ini..