NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Suami Dingin

Meluluhkan Hati Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: DNur

Diajeng Danisa Kusuma Putri, gadis kecil yang memiliki paras ayu khas gadis keraton. Ia adalah cucu dari Budiono Djoyodiningrat. Orang terkaya nomor dua di negara ini. Terpaksa dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang masih memiliki darah biru juga. Ia anak dari orang terkaya nomor satu di negara ini. Bernama Radenmas Nalendra. Putra dari bapak Surya Maheswara dan ibu Ayu Kusuma Putri. Nalendra atau yang sering dipanggil Nalen sangat menentang perjodohan ini. Begitu pun dengan Ajeng, yang sama sekali tidak mengenal laki-laki dingin yang akan dijodohkan kepadanya. Apakah pernikahan ini akan berlangsung? mari kita simak yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Eyang Sakit

Mereka berniat ingin bersantai lama. Tapi tiba-tiba ponsel Ajeng berdering. Dan itu dari paman Yudi. Ajeng pun mengangkatnya takur kalau ada hal yang penting.

"Halo paman." sapa Ajeng.

"Halo nona kecil, eyang masuk rumah sakit nona. Ini om Yudi yang jaga." kabarnya.

"Apa?! Oke, Ajeng segera ke sana paman." ucap Ajeng.

Nalendra yang keluar kamar mandi. Kaget melihat ekspresi wajah Ajeng yang terlihat sedih. Nalendra mengenakan kaosnya dan mendekat ke Ajeng.

"Ada apa sayang?" tanya Nalendra.

"Antar aku ke rumah sakit Medika sekarang mas. Eyang masuk rumah sakit lagi." sedih Ajeng.

"Tenang, kamu tenang dulu sayang. Iya mas antar kamu sekarang ya." ucap Nalendra.

Mereka pun bergegas pergi ke rumah sakit. Nalendra mengirim pesan kepada mamanya. Mengabarkan kalau eyang Ajeng masuk rumah sakit. Nalendra dan Ajeng sampai dirumah sakit. Saking kawatirnya Ajeng langsung keluar mobil tanpa menunggu Nalendra. Nalendra begitu cemas melihat Ajeng yang ceroboh. Hampir saja dia keserempet mobil.

"Sayang, hati-hati..." teriak Nalendra.

"Maaf mas, aku gugup. Takut kalau eyang kenapa-napa."

Nalendra memeluk Ajeng yang sudah mulai mengeluarkan cairan beningnya. Ajeng selalu lemah jika soal eyangnya. Dia begitu rapuh jika eyangnya sakit. Selalu takut jika eyang tidak bisa bertahan. Usianya yang semakin renta dan sakitnya yang akhir-akhir ini sering sakit.

"Kamu jangan sedih ya... Eyang akan baik-baik saja ya. Eyang juga akan sedih lihat kamu seperti ini Ajeng." tenang Nalendra.

Ajeng mengangguk dan mereka berjalan masuk menuju ruangan eyang Boediono. Sampai diruangan eyang, Ajeng semakin sedih. Karena belum ada yang diperbolehkan masuk. Eyang masih dalam penanganan dokter.

"Nona kecil, eyang pasti baik-baik saja." sambut paman Yudi.

Paman Yudi memeluk Ajeng untuk menenangkannya. Paman Yudi sudah menganggap Ajeng sebagai anaknya sendiri. Jadi mereka juga terlihat begitu dekat. Dokter keluar dan memanggil Ajeng dan Nalendra. Karena ini permintaan eyang. Nalendra dan Ajeng pun masuk.

"Eyang..." panggil Ajeng.

Ajeng menahan air matanya dan memeluk eyang. Ajeng akan berusaha kuat jika sudah dihadapan eyang. Sayang, begitu eratnya ikatanmu dengan eyang. Terlihat sekali kamu begitu terpukul. Gumam Nalendra dalam hatinya. Eyang meraih tangan Ajeng dan Nalendra. Dan mempersatukan tangan mereka.

"Le, jaga istri mu baik-baik. Eyang sudah ikhlas jika sudah waktunya dipanggil. Eyang yakin kamu bisa menjaga cucu eyang." kata eyang terbata.

"Eyang, eyang harus kuat, harus sembuh. Ajeng belum siap kalau eyang harus pergi." tangis Ajeng pecah.

"Eyang tenang saja,a ku akan bertanggung jawab penuh atas istri Nalen. Eyang harus semangat sembuh ya..." semangat Nalendra.

Isak tangis Ajeng pecah ketika eyang berpesan seperti itu kepada Nalendra suaminya. Nalendra terus menguatkan Ajeng. Eyang tidak diperbolehkan banyak bicara. Ajeng dan Nalendra pun keluar. Membiakan eyang untuk istirahat. Menunggu keadaannya stabil, baru dipindah dikamar rawat.

Hampir menjelang pukul tujuh, keadaan eyang baru stabil. Dan dipindah dikamar rawat inap. Yang menunggu tinggal Nalendra dan Ajeng. Ajeng sedang bersih-besih ditoilet. Sedang Nalendra menyeka badan eyang dengan penuh kasih sayang. Sampai Nalendra tak sadar sedari tadi. Ajeng memperhatikannya, terima kasih laki-laki baik ku. Ucap Ajeng dalam hatinya.

"Biar aku yang lanjutin mas, mas mandi dulu gih. Pasti gerahkan?" kata Ajeng.

"Iya sayang, mas mandi dulu ya..."

Nalendra memberikan washlap kepada istrinya. Ia lanjut pergi ke kamar mandi untuk mandi. Ponsel Ajeng bergetar, ada panggilan masuk.

"Halo Arum, ada apa?" tanya Ajeng.

"Halo Ajeng, gimana keadaan eyang?" tanya Arum.

"Eyang sudah sedikit membaik. Sudah dipindah dikamar rawat juga."

"Kalau begitu besok aku jenguk. Kamu disana sama tuan muda kan?" tanya Arum kembali

"Iya..."

Mereka pun mengahiri panggilan teleponnya. Nalendra sudah selesai mandi, ia mendekat kepada Ajeng. Menguatkan pundak istrinya. Memberikan pijatan lembut disana.

"Eyang sudah tidur, kamu tidur juga gih..." kata Nalendra.

"Mas aja tidur duluan, besok kan harus kerja. Kasian kalau kurang tidur."

"Kamu juga butuh istirahat sayang. Jangan sampai kamu juga ikutan sakit." wejang Nalendra.

"Iya nanti aku pasti tidur."

Nalendra meninggalkan kecupan dipuncak kepala sang istri. Dan ia pun pergi untuk tidur terlebih dahulu. Tak lama Ajeng juga tertidur disamping eyangnya. Nalendra tengah malam terbangun. Dan melihat Ajeng yang tertidur dengan duduk disamping eyang. Nalendra bangun dan menggendong istrinya. Menidurkannya disofa tidur rumah sakit. Nalendra yang bergantian menjaga eyang. Eyang terbangun meminta minum.

Nalendra mengambilkan dan eyang kembali tidur. Pagi telah tiba, Ajeng sudah terbangun sedari subuh. Ia membiarkan Nalendra kembali tertidur setelah sholat. Saat ini ia baru membangunkan suaminya.

"Mas bangun, siap-siap ke kantor." bangun Ajeng.

"Hmmm, kiss nya mana sayang?"

"Masih pagi sudah menggoda kamu mas. Udah bangun sana, ntar telat ke kantornya."

Nalendra menarik Ajeng yang tak mau memberikan ciuman selamat pagi. Ia memberikan ciuman bertubi-tubi kepada istrinya.

Cup cup cup cup cup

"Mas... Udah dong." senyum Ajeng.

"Rasain, mau lagi sini..." ancam Nalendra.

"Nduk..."

Panggil eyang, yang sedari tafi bangun. Dan melihat kebahagiaan cucunya. Eyang juga ikut merasa senang, atas kemesraan Ajeng dan Nalendra pagi ini. Nalendra dan Ajeng mendekat.

"Eyang semakin tenang melihat kalian bahagia seperti ini. Semoga kalian bahagia terus ya... Sama-sama terus. Le jangan sakiti istri mu ini. Dia anaknya keras kepala, suka ngeyel kalau dibilangin. Tapi hatinya sangat lembut." kata eyang.

"Iya eyang, bocil ini suka tengil emang." tambah Nalendra.

"Apaan, kamu mas yang suka jail."

"Assalamualaikum."

Masih pagi, sudah ada yang datang ternyata Arum. Arum datang untuk menemani Ajeng. Karena Ajeng akan ditinggal suaminya bekerja. Ajeng mengantar Nalendra sampai ke depan pintu.

"Jangan lupa makan, jangan lupa kabarin mas terus. Kalau ada apa-apa langsung telepon mas ya sayang." protektif Nalendra.

"Hmm, siap sayang, suami dingin ku ini sudah bisa bikin aku melting deh..." cengir Ajeng.

"Cuma sama kamu, nggak ada yang lain."

Nalendra memeluk Ajeng dan mengulurkan tangannya untuk Ajeng salim. Ajeng melambaikan tangan dan Nalendra pun keluar. Tapi kembali lagi, karena ada yang ketinggalan.

"Sayang..." pelan Nalendra.

"Hmm, apa mas? Ada yang ketinggalan?" tanya Ajeng.

"Ada."

Cup.

Nalendra mencium sekilas bibir Ajeng. Dan lanjut mengecup salam dan pergi ke kantor. Ajeng terbelalak kaget dengan alsi suaminya. Ada aja kelakuan om-om dingin ini sekarang. Guman Ajeng dalam hatinya. Ajeng kembali masuk. Dan melihat Arum yang dengan telaten menyuapi eyang.Memang Arum juga cucu eyang. Kami semua sayang eyang. Jadi jika eyang sakit. Hati kami semua akan terasa teriris. Baton Ajeng bergelut sendiri.

1
Iges Satria
senangnya jadi keluarga Ajeng yg saling menyayangi ga ada iri dan dengki " keluarga kaya yg jadi panutan /Good//Heart/ "
Iges Satria
co cweettt /Heart//Heart/
Iges Satria
dah elah duren nih wkwk
Iges Satria
jodohnya arum nanti fran ya thor wkwk
Iges Satria
peluk sayang dong
Iges Satria
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Dnur: terima kasih suportnya kaka☺️🙏
total 1 replies
Iges Satria
kesya kamu cari mati dg mempunyai gusik nalen dan ajeng.. kamu tau siapa keluarga mereka kan? kamu sendiri nanti akan menyesal senjata makan tuan kamu
Iges Satria
hilang dibawa jelang keysamu biar diganti cerianya ajeng /Heart/
Iges Satria
dah ada rasa masnya ajeng wkwk
Iges Satria
bahagianya Ajeng punya keluarga seperti guntur dan alumni yg dianggap saudara krn kebaikan mereka /Heart/
Iges Satria
sumpah ajeng mah manjur
Iges Satria
baru sadar ya nalen
Iges Satria
tuh kan baru seminggu
Iges Satria
bagus ajeng cuekin saja si tuan muda biarkan dia menyesal dan mengejar bahkan mengemas cinta darimu
Iges Satria
dirumah sendiri di Ratukan di Rumah Suami menyedihkan kamu Jeng
Iges Satria
kebangetan kamu nalen/Panic/
Iges Satria
bodoh ya kamu nalen... keysa cuma butuh uang dibelakang dia selingkuh gkuh juga x wkwk
Iges Satria
mantu idaman kamu jeng /Heart//Good/ singkirkan pacar nalen dg cara halus, kamu yg berhak
Iges Satria
talhlukkan masuk itu jeng...buat dia jatuh cinta dan tergila² padamu/Heart/
Heny Susanti
Luar biasa
Dnur: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!