PEMBALASAN SANG MONSTER

Mikey melangkahkan kakinya keluar dari kamar orang tuanya tapi ia tidak melihat mereka bertiga. Jadi dia memutuskan pergi menuju ke dapur untuk mengisi perutnya.

Ketika tiba di dapur Mikey melihat wanita bertubuh seksi sedang menyusun piring yang baru di cucinya.

"Malam sayang.." Ucap Mikey mengagetkan Leta.

"Huuu.. Aku kaget ku kira kau Kharis.." Ucap Leta.

"Kharis sedang sibuk.. Dua minggu ini dia tidak akan balik.." Ucap Mikey.

"Yes.. Kalau begitu aku aman.." Ucap Leta bahagia.

Mikey pun tertawa melihatnya tapi Leta segera menghentikan kebahagiaannya dan mulai menyusun piringnya kembali.

"Leta kau masih marah padaku??" Tanya Mikey.

"Aku tidak marah.. Aku kesal padamu..." Ucap Leta.

"Yang tadi pagi benar-benar aku tidak tahu kalau yang tidur itu bukan kau.." Ucap Mikey.

"Berarti kau belum mengenalku.." Balas Leta dengan sewot.

"Banyak yang belum ku ketahui darimu.. Makanya aku ingin mengenalmu lebih jauh.." Ucap Mikey membujuknya.

"Aku kecewa padamu tuan.. Apa aku saja tidak cukup?? Kenapa kau mencari yang lain?" Lanjut Leta.

"Ya ampun, siapa bilang aku tidak puas denganmu.. Justru aku ingin ini.." Ucap Mikey menyentuh bagian intim Leta.

"Tuan jangan disini.. Bagaimana kalau Ratih dan Dian belum tidur??" ucap Leta menikmati sentuhan Mikey.

Mikey melahap bibir seksi Leta dan dibalas dengan lidah Leta yang saling bertemu.

"Aku kangen denganmu.." Bisik Mikey.

"Tuan kita lakukan di kamar saja.." Ucap Leta khawatir.

"Buka bajumu Leta.." Perintah Mikey sambil terus menyerang leher putih Leta.

"Aaakkkhhh.. Baik tuan ku.." Leta pun mulai membuka perlahan-lahan pakaiannya.

"Di rumah ini hanya aku tuan mu.." Ucap Mikey.

.

.

.

......................

Di Ruangan Lain.

Kamar ini memang luas sekali, kasurnya pun empuk tidak seperti di rumah Ratih yang dulu. Ternyata tuan Mikey juga memiliki budak. Ratih baru tahu alasannya dia tidak menikah karena dia memang sudah memiliki wanitanya sendiri.

Tapi kak Leta tidak seperti budak menurutnya. Dia cantik dan baik hati tapi kalau yang satunya. Dia terlihat kejam, bahkan dia terlihat kesal saat Ratih tiba dirumah Mikey.

Akhirnya Ratih mandi dulu sebelum beristirahat malam ini. Selesai mandi ia mulai mencoba semua pakaian barunya yang cukup banyak pembelian dari bosnya.

Kemudian Ratih menyalakan TV mencari siaran yang bagus namun ia tidak menemukan siaran yang bisa ia nikmati.

Ratih justru berkhayal bagaimana jika bosnya datang dan mulai menikmati setiap inchi tubuhnya. Ratih ingin merasakan keperkasaan bosnya yang memiliki dua orang budak. Pasti dia dapat memuaskan keduanya sekaligus.

Ratih tersadar dari lamunannya karena mendengarkan suara dari arah dapur. Ia takut untuk mencari tahu suara itu apalagi rumah itu besar dan penghuninya cuma mereka berempat. Seketika membuat bulu kuduknya berdiri dan mulai berpikiran hal-hal yang aneh.

Semakin lama suara itu semakin keras. Ratih mulai bisa merasakan itu adalah desahan dan erangan seorang wanita. Jantungnya pun langsung berdetak dengan kencang, rasa penasaran mulai memenuhi semua pikirkannya.

"Apa itu suara kak Leta atau Dian??" Gumam Ratih pelan.

Rasa penasarannya melebihi rasa takutnya. Akhirnya Ratih memutuskan untuk segera bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu keluar kamarnya.

Suasana di luar sangat gelap hanya lampu dapur saja yang terlihat terang. Ratih memasang telinganya untuk menentukan arah suara tersebut.

Karena ia mulai yakin suara itu berasal dari dapur. Ratih pun mulai mengendap-endap mendekat dan melihat bayangan dua orang terpantul di dinding dapur.

Ratih melihat kak Leta sudah terpojok di sudut rak memasak dihimpit tubuh bosnya.

"Apa mereka akan melakukan hal mesum di tempat terbuka seperti ini??" Gumam Ratih.

Awalnya Ratih ingin pergi dari keadaan ini tapi perasaan penasarannya tetap memerintahkannya untuk tetap diposisinya.

Ratih mulai memperhatikan mereka. Ini pertama kalinya dalam hidup menyaksikan siaran langsung. Ia hanya merasakan tiga kali berhubungan seperti itu dan semuanya adalah terpaksa.

Apalagi Ratih mendengar pekikan kenikmatan kak Leta yang hanya berjarak beberapa inchi dari posisinya saat ini.

......................

Sejak kejadian di kamar berdua dengan Mikey. Dian merasakan sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Mungkin ini yang dinamakan sedang kasmaran, tapi terselip rasa takutnya karena di waktu yang sama, akan ada dua wanita yang memiliki perasaan yang sama dengan yang ia rasakan saat ini.

Dian memilih pakaian tidur terseksi yang ia beli di online shop bersama kak Leta kemarin. Pakaian yang transparan. Ia tersenyum melihat bayangannya di cermin dan sengaja tidak menggunakan celana dasar.

Dian tinggal menunggu Mikey masuk ke kamarnya. Cukup lama menunggu Mikey ternyata tidak datang juga. Dian pun menjadi penasaran. Mengapa tuannya lama sekali tidak masuk kekamar?? Yang membuatnya makin curiga adalah kak Leta juga tidak ada dikamar.

Lalu Dian pun bergegas keluar kamar dan membuka pintu kamar orang tua tuannya tapi tidak ada orang juga. Ia lalu bergegas menuju kebawah tangga melihat lampu telah padam. Dian makin cemburu dan kesal, pasti kak Leta sedang mencuri start.

Dian melihat masih ada cahaya di bagian dapur. Saat hampir mendekati dapur ia melihat sesosok wanita karena lampu yang dipadamkan hanya samar-samar melihatnya. Ketika mendekatinya ia tahu bahwa dia adalah Ratih.

Saking asiknya dia menonton siaran langsung dia tidak menyadari kehadirannya. Dian baru tahu bahwa Ratih sedang melihat hal mesum live didepannya.

"Daripada menonton kau hanya perlu memintanya.." Bisik Dian kepada Ratih.

Membuat Ratih kaget dan pipinya memerah karena malu kepergok menonton hal mesum yang dilakukan Mikey dan Leta.

"Dian.." Ucap Ratih kaget.

Ditariknya tangan Ratih menuju Mikey dan Leta yang sedang asik meraih kenikmatan dunia. Ratih mencoba melepaskan pegangan tangan Dian.

"Apa-apaan ini Dian.." Bisik Ratih.

"Sudah kita nikmati bersama saja.. Dia tuan kita bersama.." Ucap Dian membuat perlawanan Ratih melemah dan mengikutinya.

.

.

.

......................

"Aaakkkhhh.. Sudahhh.. Sudahhh tuaaan aku tidak sanggup lagiiii.." Teriak Leta yang mulai tidak perduli di mana mereka saat ini melakukan hubungan kenikmatan.

"Kenapa Leta ku sayang?? Ini baru di mulai kau sudah kehabisan tenaga.." Ejek Mikey melihat Leta pengap-pengap dengan penetrasinya.

"Diaaannn.... Ratiiihhh..." ucap Leta dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Wahh ada Dian ku.. Dan pendamping baru ku.." Ucap Mikey melihat mereka sudah berdiri di belakangnya.

Mikey melihat ke arah Leta dan dia mengangguk seakan mengizinkannya untuk menikmati mereka berdua. Mendapat izin dari istri pertaman hasratnya melonjak tinggi lalu mendekati keduanya.

Malam ini Dian membuat Mikey makin bernafsu karena dia menggunakan pakaian yang transparan yang seakan untuk cepat dinikmati.

"Tuan izinkan kami melayanimu.." Ucap Dian.

Tapi Ratih hanya menunduk tidak berani melihat ke arah Mikey.

"Jadi siapa yang ingin merasakan duluan??" Tanya Mikey menantang Dian dan Ratih.

"Ratih akan maju.." Ucap Dian kemudian menarik tangan Ratih dan mendorongnya ke arah Mikey.

.

.

.

"Apa hanya aku yang tersisa??" Ucap Dian dengan genit meliuk-liukkan tubuhnya yang seksi.

"Dasar kau ini.." Ucap Mikey.

"Apa kau masih memiliki kekuatan??" Tanya Dian mengejek Mikey.

.

.

.

"Kalian bertiga memang luar biasa.." Ucap Mikey.

Mikey mendengar hanya desahan halus yang keluar dari mulutnya lalu ia mengecup lembut keningnya.

"Kau luar biasa Dian.." Ucap Mikey.

Leta melihat semuanya hanya tersenyum.

"Kekuatan fisik tuan sudah jauh berkembang dari pertama kali kami berhubungan.. Aku pun tidak bisa lagi mengimbangi kekuatannya sekarang.. Untung ada Ratih dan Dian.." Batin Leta kalau tidak ia tidak yakin mampu memuaskannya sekarang.

Mikey mendekati Leta yang masih duduk di kursi.

"Kau masih bisa berjalan kan Leta ku??" Tanya Mikey sambil membelai rambutnya yang berantakan.

"Bisa tuan.." Ucap Leta singkat.

"Apa kau sedang hamil??" Tanya Mikey asal..

Membuat Leta hanya terdiam dan mengingat janji dengan Franky untuk tidak memberitahu masalah ini ke Mikey.

"Leta apa kau benar-benar Hamil??" Ucap Mikey kembali.

Leta terlihat ragu tapi dia tidak ingin menyimpan berita bahagia ini. Mikey adalah ayah dari janinnya. Setelah lama Leta berpikir akhirnya ia menganggukan kepalanya.

Leta melihat senyum sumringah dari Mikey lalu mengangkatnya, menggendongnya dan terus menciumnya berkali-kali.

"Akhir aku akan jadi ayah.." Teriak Mikey.

"Ya tuaan.." Ucap Leta.

"Tapi benar ini anak ku bukan anak Kharis kan??" Tanya Mikey memastikan.

Leta menggelengkan kepala.

"Bukan tuan.. Ini benar-benar hasil anakmu.." Balas Leta.

Dipeluk erat tubuh Leta sambil terus mengucapkan terima kasih kepada Leta.

"Mulai sekarang jangan kelelahan lagi.. Minum vitamin.. Aku juga akan memberikan susu.." Ucap Mikey bersemangat.

"Aku cukup kuat kok tuan.." Ucap Leta.

"Ayo kita tidur diatas.. Kau bawa pakaian Ratih dan Dian yang tergeletak ini.. Aku akan menggendong mereka berdua.." Ucap Mikey kepada Leta.

Kemudian Mikey mengangkat kedua wanita tidak berdaya itu menuju kekamarnya. Untung saja ranjangnya cukup luas. Diletakkannya mereka berdua di sisi kiri dan disisi kanan Leta. Mikey berada di tengah mereka.

Ini menyenangkan sekali tidur diantara wanita cantik. Apalagi Leta langsung memeluknya dengan sangat erat dan Mikey balas dengan pelukan juga.