NovelToon NovelToon
Rasi Bintang

Rasi Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kacang atom

seorang remaja kutu buku tidak sengaja menemukan sebuah buku misterius ditoko buku pinggir jalan yang membuatnya bertransmigasi kedunia fantasi dan mistis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacang atom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

# Bab 28 Kamar dagang starlight

Jam 01.00 tengah malam Julius kembali ke kamarnya di penginapan golden dawn.

"Sudah jam 1 tangah malam ya... sebaiknya aku segera tidur" ucapnya yang langsung berbaring di atas kasur lalu terlelap tidur.

Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa hari sudah berganti dan Julius terbangun dari tidurnya karna mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Tuk tuk"

"Tuan Robin hood." ucap suara dibalik pintu itu.

Julius yang sudah paham segera pergi ke arah pintu lalu membukanya dan terlihatlah gadis cantik penghantar sarapan pagi itu seperti biasanya.

"Ini tuan" ucapnya.

"Baik terimakasih" balas Julius.

"Sama-sama tuan" ucap si gadis yang menunduk lalu pergi dari depan pintu.

Setelah mengambil sarapannya Julius segera pergi ke arah jendela kamarnya lalu bersantai disana sambil menikmati sarapan paginya.

"Milla apa kau sudah bangun" Tanya Julius

"Iya pangeran" balas Milla yang ada didepan jendela kamarnya sama seperti Julius.

"Milla nanti jam 12.00 tengah hari nanti kita akan pergi ke kamar dagang starlight untuk membeli beberapa perlengkapan Ranker".

"Perlengkapan Ranker? Bukankah kita sudah punya banyak!" Tanya Milla.

"Memang....meskipun kita sudah memiliki banyak perlengkapan dari hasil jarahan itu, tapi kebanyakan dari perlengkapan itu tidak cocok untuk kita, jadi lebih baik kita beli saja ditempat yang tepat" balas Julius

"Benar juga sih....Baiklah pangeran" ucapnya.

setelah suasana agak hening beberapa saat.

Karna tak ada hal lain yang dibicarakan Julius pun bertanya hal random untuk merubah suasana "Ngomong-ngomong kau berada di jalur Bard kan!, level berapa kamu sekarang?" Tanyanya sambil memakan sarapan.

"Level 27 pangeran" balas Milla singkat.

Mendengar jawaban itu Julius langsung tersedak dan batuk "uhuk uhuk".

"Kenapa pangeran" tanya Milla sedikit khawatir.

"Tidak apa-apa uhuk, glup glup..tidak apa-apa" balas Julius yang sudah meminum tehnya.

namun dalam hati ia bergumam '27 bukankah itu berarti sebentar lagi ia akan jadi Ranker rank 3... sial jika terus begini aku kan tertinggal jauh' gumamnya.

"Apa kau sudah memiliki rencana untuk segera naik menjadi Ranker Rank ke 3 ?" Tanya Julius setelahnya.

"Kalau rencana sih ada pengeran, tapi yang jadi masalah adalah sumberdaya, Sejak kehancuran keluargaku 3 tahun yang lalu aku hanya bisa naik 2 level saja dalam 3 tahun terakhir ini" balasnya yang terlihat menjadi sedih.

Melihat hal itu Julius agak menyesal karna tak peka akan pertanyaannya tadi lalu ia berkata "percayalah Milla ..!! dalam ujung bulan ini akan ku pastikan kau bisa akan naik ke rank 3 tanpa hambatan, pegang kata-kata ku..!!" Balas Julius mencoba menghibur Milla.

Benar saja seolah kesedihannya sudah menghilang dari wajahnya dan segera digantikan oleh senyuman manisnya "baiklah pangeran" ucapnya.

Setelahnya mereka mengobrol lagi sambil bercanda gurau layaknya seorang teman.

beberapa saat kemudian.

Julius kembali ke dalam kamarnya lalu duduk bersila di atas kasurnya sembari berkata "Aku gak boleh ketinggalan jauh dari Milla, Aku harus menggunakan waktuku seefisien mungkin" ucapnya sambil menutup mata dan segera mulai bermeditasi.

- pasar pinggiran kota -

Terlihat orang begitu ramai seperti pagi kemarin

"Bu'... bu'... apa kamu melihat sosok dermawan semalam?" Tanya salah satu pelanggan ibu-ibu dari toko daging.

"Iya Bu', saya melihatnya semalam di atas atap perumahan dari balik jendela meskipun saat saya keluar dermawan itu sudah tidak ada" jawab seorang ibu-ibu lainnya.

"Saya juga melihatnya"....

"Saya juga"....

"Saya juga".... Jawab ibu-ibu lainnya setelahnya.

"Berarti yang kemaren dikatakan gadis kecil itu benar adanya".

"Iya itu benar"

Beberapa ibu-ibu pun mulai membicarakan tentang dermawan tersebut.

disisi lain terlebih seorang wanita berambut panjang keriting menulis sesuatu disebuah notebook sambil mendengar percakapan ibu-ibu tersebut.

"Sepertinya mereka beraksi lagi tadi malam" ucapnya yang tak lain adalah Margaret.

"Jika demikian aku harus mencari informasi lebih lanjut dari beberapa bar untuk menulis berita baru secepat mungkin" ucap yang hendak perlahan pergi dari toko pasar tersebut.

- Bar happiness -

Seperti biasa suara tawa terdengar dimana - mana dari beberapa meja di bar tersebut.

"Hei tenanglah kau sudah minum terlalu banyak"

Ucap salah satu pelanggan di kursi pojokan kepada temannya yang sudah terlihat mabuk.

"Berisik!!! Memangnya kau tau apa.... Aku sudah hancur sekarang..... tidak hanya dipermalukan oleh seorang pencuri bahkan aku sudah di pecat sebagai seorang kapten penjaga..... Ekg" balas temannya yang tak lain adalah Arnold sambil cegukan karna mabuk.

"Iya aku tau itu.... bersabarlah kau itu Ranker rank ke 2 meskipun kau dipecat dari seorang kapten penjaga dengan rank mu itu masih banyak yang mau menerimamu" ucap temannya memberi dukungan.

"Aku harap juga begitu. memangnya ada orang yang mau menerima seorang ranker rank 2 yang bahkan tak bisa menangkap seorang pencuri" ucapnya yang sudah sedikit oleng dan jatuh ke meja makan

"Heh... lagian bagaimana bisa kau kalah dari seorang pencuri sih? Apa memang dia sekuat itu?" tanya temennya.

"Aku juga tidak tau ...aku melawannya cuman sebentar saja karna sudah kehabisan energi spiritual duluan.... Tapi yang pasti pencuri itu adalah seorang pria berambut hitam dan berada di jalur Archer.....eee" balas Arnold yang tak meneruskan perkataannya karna sudah tertidur diatas meja tersebut.

"Hei... Arnold!.... Arnold!... bangun hei" ucap temennya yang mencoba membangunkan Arnold. namun Arnold tak bereaksi sama sekali seolah ia sudah tidur sangat pulas.

Melihat hal itu temannya hanya bisa menghela nafas "huhhhhh orang ini, langsung pingsan saat sudah mabuk berat" ucapnya.

di meja sebelahnya ternyata Margaret sudah menguping pembicaraan mereka dari tadi.

"Tak kusangka aku mendapatkan berita besar dari sumbernya secara langsung" ucap yang tersenyum licik sambil menulis beberapa kata di notebook nya.

- Jam 12.00 siang -

Julius membuka matanya kembali menandakan meditasinya sudah berakhir.

"Fuu segarnya" ucapnya yang terlihat begitu bugar dan berstamina lalu ia mengambil arloji dari balik sakunya.

"Sudah jam 12 ya... Sepertinya sudah waktunya pergi" ucap yang segera pergi mandi untuk bersiap-siap pergi ke kamar dagang starlight.

Beberapa saat kemudian Julius sudah terlihat sangat rapi dengan kemeja hitam kebiruannya.

Lalu ia berkata "Milla apa kau sudah siap?" Tanyanya.

"Sudah pangeran" balasnya dari balik dinding kamar tersebut.

setelahnya mereka berdua pun pergi.

- kamar dagang starlight -

Sesampainya di depan kamar dagang starlight Julius dan Milla dapat melihat sebuah bangunan yang sangat besar, berwarna putih dan merah serta berornamen emas membuatnya terlihat seperti sebuah istana dari pada rumah dagang.

"Dari segi bangunannya saja, aku bisa yakin bahwa mereka pasti sangat kaya" ucap Julius yang memandangi bangunan megah tersebut.

"Ayo masuk" ucapnya setelahnya kepada Milla.

"Baik" balas Milla.

namun saat mereka hendak masuk 2 orang penjaga menghadangnya sambil berkata

"Tunjukan identitasmu sebelum masuk" ucap kedua penjaga tersebut.

Julius berhenti sambil melihat ke arah 2 orang penjaga tersebut lalu ia tersenyum dan berkata.

"Huh tunjukkan identitas?......

"apa kau tak tau siapa aku?......

"Aku adalah bangsawan besar dari kerajaan Solomon. kau pikir siapa dirimu berani menanyai identitasku" ucap Julius dengan nada sombong.

"Maaf tuan tapi itu sudah menjadi aturan disini" balas si penjaga.

"Heh aturan katamu aturan hanya berlaku bagi orang-orang miskin seperti kalian tapi berbeda denganku yang orang kaya. karna uang adalah aturan itu sendiri. jadi segeralah menyingkir dari hadapanku" ucap Julius masih sombong.

Julius dan Milla hendak berjalan meninggalkan kedua penjaga tersebut. namun penjaga itu menghentikan mereka lagi dan berkata "Maaf tuan tapi kami tak bisa" ucap kedua penjaga itu.

Melihat hal itu Julius tersenyum sambil berkata "ini sudah yang kedua kalinya, jadi jangan salahkan aku jika bertindak kasar,... Marian urus kedua penjaga itu" perintahnya.

"Baik tuan" balas Milla segera menggunakan kekuatan Ranker nya dan menerjang ke arah kedua penjaga tersebut.

"kamu berani" ucap kedua penjaga itu kaget setelah mengetahui Milla berada di Rank ke 2

"hanya penjaga rendahan berani macam-macam dengan tuanku" ucap milla sambil menyerang.

"kling"

"kling"

Kegaduhan pun terjadi didepan kamar dagang starlight tersebut yang membuat banyak dari para pengunjung yang datang mengerumuni kejadian tersebut.

"Siapa mereka? Tanya salah satu dari mereka.

"Mereka berani membuat masalah di kamar dagang starlight apa mereka bodoh atau apa?"

"Kudengar tadi ia bilang bahwa ia adalah seorang bangsawan besar dari kerajaan Solomon"

"Kerajaan Solomon?".

"Kerajaan Solomon?".

"kerajaan Solomon?".

ucap beberapa pengunjung disana yang mulai berbisik-bisik setelah mendengar hal.

Hingga beberapa saat kemudian para penjaga kamar dagang starlight lainnya berdatangan ke lokasi kejadian setelah mendengar adanya kegaduhan tersebut.

"minggir"

"minggir"

beberapa pengunjung pun membukankan jalan untuk para penjaga itu masuk ke tengah area kerumunan itu.

namun saat mereka sampai disana mereka sudah melihat 2 penjaga sebelumnya sudah tergeletak di tanah.

"Siapa kau beraninya kau menyerang penjaga kamar dagang starlight" ucap para penjaga yang sudah mengepung Julius dan Milla sambil menodongkan pedangnya ke arah mereka berdua.

Julius tetap tenang melihat hal itu sambil berkata

"begini kah cara kamar dagang starlight menyambut seorang pelanggan?, Bahkan tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kalian langsung menodongkan senjata pada kami" ucapnya.

Mendengar hal itu membuat para pengunjung menjadi lebih riuh seolah mereka menggosipkan Kamar dagang starlight.

"Kami hanya bertanya identitas mu" ucap salah satu penjaga yang ingin membantah pernyataan julius tadi.

"Bertanya tapi sambil menodongkan pedang? lalu apa bedanya kalian dengan para bandit?" Balas Julius yang membuat para pengunjung semakin riuh serta menggosipkan para penjaga itu.

1
Anonymous
seru juga ternyata
Rizz Cassian
lanjut
Rizz Cassian
ternyata cewek imut itu berbahaya ya 🤣🤣
Rizz Cassian
lumayan seru ceritanya meskipun agak terlalu bertele tele 😅😅
kacang atom: sorry masih pemula soalnya 😁😁😁
total 1 replies
Amin Hamid
lumayan lah untuk seukuran novel fantasi semoga kedepanya bisa lebih bagus lagi
Amin Hamid
jalur pencuri wkwkw seorang pengeran malah jadi maling 🤣🤣
Amin Hamid
gua gak nyangka ternyata lili penghianat
kacang atom: sejak awal ia bukan Lili yang asli
total 1 replies
Kaidenn
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
kacang atom: akan ku usahakan
total 1 replies
Pramita
Ceritanya lumayan menarik
kacang atom: terima kasih ☺️☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!