Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 22_Bali
KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 🙏🏻🙏🏻😊
HAPPY READING 🌼🌼🌼
🥕🥕🥕
"Saya belum pernah naik pesawat tuan." lirih Rayna agar tidak ada yang mendengarnya selain Agra.
Sedangkan Agra yang mendengar hal itu pun langsung tertawa, bagaimana bisa di tahun 2024 namun tidak ada orang yang belum pernah naik pesawat, dirinya saja sudah bolak balik menaiki besi terbang itu. (Dasar sombong nih Agra, author belum pernah loh ya naik pesawat, nyindir tipis-tipis nih mafia satu.)
"Ya gimana tuan saya kan orang kampung yang tidak punya uang untuk berlibur jauh dengan pesawat." ucap Rayna mengutarakan alasannya tidak pernah menaiki pesawat.
"Ya sudah kalau begitu sekarang kita naik." ucap Agra kemudian menaiki pesawat tersebut di ikuti yang lainnya.
Rayna mengawasi landasan luas yang berjejer banyak pesawat itu dengan kagum, dia melihat pesawat yang lebih besar dari pada yang dia naiki namun dia tidak tahu bedanya apa, maklum dia pikir semua pesawat itu sama saja.
"Mari nona." ucap dini membuat Rayna tersadar dari kekagumannya, dia pun langsung masuk ke dalam dan di sambut oleh satu pramugari dan satu pramugara yang cantik dan tampan.
"Selamat datang nona." sapa kedua awak kabin itu, dengan sopan Rayna pun membalas salam tersebut.
"Iya." jawab Rayna.
Dia pun masuk lebih dalam, betapa terkejutnya dia saat melihat pesawat yang tidak terlalu besar namun sangat mewah, bahkan di sana ada kamar pribadi yang tidak terlalu besar namun nyaman.
"Duduk." perintah Agra saat Ryana hanya berdiri.
Sedangkan Rayna berdiri karena tidak tahu akan duduk di mana, dia awalnya ingin duduk bersama dengan dini di belakang namun Agra yang mengintruksikan dirinya untuk duduk di sampingnya.
"Saya duduk bareng sini aja tuan." tolak Rayna dengan lembut.
"Duduk atau aku lempar kau dari sini ke luar." tegas Agra, mau tak mau Rayna pun menurutinya saja karena dia merasa takut.
Rayna pun duduk di samping Agra dengan diam, sedangkan teman-teman lainnya berada di belakangnya.
Rayna yang baru pertama naik pesawat pun begitu antusias, apa lagi saat pesawat sudah berada di udara, Rayna bisa melihat kota-kota yang terlihat seperti semut, kecil sekali.
"Kalau capek tidur." ucap Agra yang masih fokus dengan tablet di pangkuannya.
"Enggak kok tuan, pemandangan nya bagus." ucap Rayna.
"Tuan apakah boleh saya ke dini, saya ingin bercerita dan cari teman." ucap Rayna yang memang sudah bosan sendirian di sana, dia di cuekin oleh Agra yang fokus dengan pekerjaan nya.
Rayna yang merasa kasihan pun mengizinkannya karena dia sendiri juga sedang fokus fokus nya.
Mendapatkan persetujuan itu, Rayna pun langsung menuju ke belakang di mana dini berada, yang ternyata dia sedang berada di kursi bundar di mana di sana ada teman teman dari Agra yang ternyata memilih duduk di belakang sendiri bukan di belakang Agra pas.
"Wah ada siapa ini?" goda Liam melihat Rayna duduk di samping dini.
"Nona ada yang bisa saya bantu?" tanya dini karena disamperin oleh Rayna.
"Enggak Din, aku bosen aja di sana sendirian soalnya tuan Agra fokus banget sama pekerjaannya." jelas Rayna.
"Agra mah kalau udah kerja fokus nya minta ampun, bahkan kalau ada kecelakaan di depannya dia tidak akan tahu saking fokusnya." jelas Natan dan di angguki oleh Liam dan Daniel yang sudah berteman lama dengan Agra.
Rayna pun bercengkrama ringan dengan mereka bertiga dan juga dini, seru rasanya bahkan sampai tidak terasa ternyata pesawat sudah akan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Nona Rayna di suruh kembali tempat oleh tuan Agra, sebentar lagi kita akan sampai." tegur Rio yang mendapatkan perintah dari tuan nya, Rio memang ikut ya karena dia yang akan menyiapkan semua keperluan tentang bisnis selama di Bali.
Rayna pun menuruti nya dan juga yang lainnya pun ikut duduk di tempat mereka masing-masing karena sebentar lagi akan landing.
Pesawat pun turun dengan sempurna, segera Agra bersiap untuk turun, namun sebelum itu dia juga memerintahkan Rayna untuk ikut turun juga.
"Turun." tegasnya kemudian pergi duluan.
Setelah turun dari pesawat Agra, Rayna dan yang lainnya pun turun berurutan, banyak yang menyambutnya yaitu para anggota black hold yang memang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri maklum black hold salah satu mafia besar di dunia yang pasti anggotanya juga besar.
"Selamat datang tuan." sapa salah satu anak buahnya yang bertanggung di daerah Bali.
"James lama tak bertemu." ucap Agra menyambut sapaan anak buahnya itu.
"Mari tuan, villa sudah di siapkan." ucap James mengantarkan Agra dan rombongan untuk menuju ke villa yang memang selalu Agra tempati jika dia sedang di Bali.
Rayna yang pertama kali pergi ke Bali pun merasa sangat senang, dia bisa melihat banyak bule yang sedang berjemur di pantai yang dia lewati atau sekedar berjalan-jalan di trotoar jalanan.
"Mau ke pantai?" tawar Agra di dalam mobil, di sana hanya ada Agra, Rayna, Rio dan juga James, sedangkan yang lainnya berada di mobil lainnya.
"Boleh tuan?" tanya Rayna, dia tidak ingin mengganggu pekerjaan tuannya jika tidak di perbolehkan, namun jika boleh maka dia akan sangat senang sekali.
"Boleh." jawab Agra singkat namun membuat Rayna senang sekali.
"James kita mampir ke pantai dulu." ucap Agra membuat James mau tak mau menepikan mobilnya di pantai terdekat.
Dia ingin bertanya siapa wanita di samping tuannya namun dia urungkan, biarkan lah dia nanti saja dia tanya ke Rio karena sekarang tidak memungkinkan.
Mobil di belakang pun ikut menepikan mobilnya dan ikut keluar saat Agra dan Rayna turun dari mobil.
"Kenapa nih ke sini?" tanya Daniel karena setahunya mereka akan ke villa.
"Kayaknya Rayna pingin ke pantai deh," tebak Liam dan seratus persen benar sekali.
"Waduh kayaknya sebentar lagi es kutub akan mencair nih." goda Natan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Agra.
Rayna tidak menghiraukan hal tersebut, dia langsung menuju ke bibir pantai di temani oleh Dini.
"Gimana cantik bukan?" ucap Daniel yang berdiri di samping Agra yang sedang menatap ke arah Rayna yang sedang bermain air pantai.
"Apaan sih," seru Agra merasa terganggu dengan ucapan Daniel.
"Susah emang kalau bicara sama mafia keras kepala kayak elo." cibir Daniel kemudian menuju ke kursi di mana Liam dan Natan duduk di sana.
'Kau hanya tawanan ku, apa itu menikah? tidak akan ada yang namanya satu wanita di hidupku.' gumam Agra dalam hatinya, menolak semua yang di katakan oleh sahabat-sahabat nya.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
