Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang super Tantrum
"DARIMANA SAJA KAMU HAH?" bentak Alexander ketika Cassandra baru saja sampai di ruangannya.
Aku tersentak kaget, minuman yang sempat kuambil dari pantry jatuh sedikit mengenai berkas yang di meja.
"ASTAGA, PAK ALEX!" teriakku juga gak mau kalah.
"Owhhhh, sudah berani kamu menyentak ku yah." Ujar Alex dengan sinis.
"Apa karna sebentar lagi kamu akan memiliki gelar NYONYA AKSARA, makanya sekarang kamu sudah mulai melawan?"
'Ia, emangnya kenapa hah? Biar Pak Alex tau, Aku sangat-sangat bersyukur menikah denganmu secara tiba-tiba, dan setelah Nama belakang ku bergelar NYONYA AKSARA maka pelan-pelan aku akan menghisap semua harta kekayaan keluarga Aksara dan menjadikanmu babu di duniaku, Hahah...'
Yah, itulah yang ingin kukatakan namun hanya sanggup aku ungkapkan dalam hati dan pikiran.
Kulihat Alex mengambil berkas dalam laci mejanya, aku sedikit bingung. Namun aku tetap berdiri tak mau bertanya.
"Ini, bacalah!" Ungkapnya datar.
Aku mengambil kertas yang ada di meja itu
"Peraturan-peraturan setelah Menikah." Ucapku.
"Ia, kamu harus benar-benar mematuhi peraturan itu, setelah Dua tahun kita cerai." Ujar Alex membuatku membulatkan mata.
"Tidak, tidak. Peraturan apaan ini? Bapak pikir pernikahan itu main-main? Jangan kekanakan Pak Alex, Kalau toh juga kita cerai. Ngapain Pak Alex menerima pernikahan itu? aku tidak mau cerai titik." Ucapku meremas-remas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Benci bercampur kesal, Apa pernikahan itu sebatas Sah dimatanya? Peraturan apaan itu?
Aku menekan tombol komputerku secara kuat, membuat pak Alex terus menatapku.
"CASSANDRA?" Teriaknya.
"APA HAH?" Mungkin karna dilihatnya mataku melotot hampir keluar membuat pak Alex tak melanjutkan omongannya lagi.
"Coba lihat Jadwal meeting atau pertemuan kita hari ini?" Ucap Alex.
"Jam 10.00 ada pertemuan penting."Ucapku ketus.
" Ayok berangkat." Alex berdiri mengambil tas laptopnya.
Ku ikuti arah jalan Alex menuju mobilnya sambil memaki-maki Alex, masih kesal dengan peraturan bodohnya tadi.
Perjalanan ketempat tujuan, Aku dan Alex tidak berbicara sedikitpun.
"Selamat Pagi Pak Alex terimakasih sudah mau menyetujui pertemuan kita hari ini. Perkenalkan saya Sekretaris Pak Jaya, Nama saya Renata."
Alex membalas jabat tangan kerabat kerjanya itu tampa senyuman.
"Pak Jaya kemana?" tanya Alex datar.
"Silahkan duduk dulu Pak Alex, sebentar lagi Pak Jaya akan datang."
Aku dan Alex duduk di kursi kami, Sekretaris Pak Jaya memesan Restaurant dengan Ruang makan Pribadi mungkin agar bicaranya bisa santai.
"Senang bertemu kembali denganmu Alexander Yudisti" Ucap suara bariton di depanku dan Alex.
Aku yang ingin berdiri memberi salam langsung ditahan Alex,
"Tidak perlu berdiri Cassandra, tetaplah duduk." Ucapnya datar.
"Hahah..Ternyata perubahanmu cukup Drastis yah Alex setelah berpisah dengan Alina KE-KA-SIHKU"
Aku melihat kearah pria yang berbicara didepanku dan Alex.
'Inikan pria yang bersama Alina waktu itu.' Batinku setelah mengingat wajah pria itu.
"Renata, tunggu diluar. Saya ingin berbicara empat mata dengan Alex"
Renata Sekretaris Pria itu meninggalkan kami bertiga, aku juga yang ingin pamit keluar malah ditahan lagi dengan Alex
"Berbicaralah Kevin, setelah itu jangan menampakkan dirimu lagi." Ucap Alex datar dan dingin.
Bukan Pak Jaya tapi kevin? Aku semakin pusing disini.
"Hahah... Mari kita berbicara santai saja lex, Ngakk buru-buru jugakan?"Tanya nya.
Tidak ada jawaban dari Alex, masih kulihat muka datarnya.
" Hy Nona cantik, apa kamu tetap disini bersama Atasanmu ini?" Pria itu menatapku sambil menunjukkan senyumnya yang sangat menjijikkan.
"Pak Alex, Biarkan aku pergi."
Bukannya berbicara, Alex malah menahan tanganku.
"Alex, Ternyata Alina itu sangat nikmat, dia sangat lihai bermain diranjang. Apa kamu belum pernah mencobanya?" Ucap Kevin memulai pembicaraannya.
Pertanyaan macam apa itu? Dia sangat menjijikkan bahkan tidak menghargaiku sebagai perempuan disini.
"Lex, sebelum kamu mengakhiri hubungan mu dengan Alina, harus nya kamu Mencobai dia dulu. Jangan munafik lex, Apa kamu tidak Pria Normal atau jangan-jangan kamu itu Impoten?Alina dengan Body sebagus itu masih saja kamu
anggurin. Dia nikmat, lihai dan pintar diranjang."
Aku semakin jijik mendengarkan omongan Pria yang didepanku dan Alex, Aku menatap penuh iba, supaya Alex melepasku untuk keluar, aku belum sanggup mendengar omongan yang terlalu ekstrim ini. Masak sudah kujaga-jaga harus ternodai dengan Omongan pria brengsek ini. Namun apa yang kudapat. Alex malah berpindah memegang jemariku.
"Pantasan kamu meninggalkan Alina, ternyata kamu sudah memiliki santapan yang lebih baik dibanding Alina, Apa kita boleh gantian Lex?"
Mukaku memerah mendengar perkataan Pria banjingan ini. Dari tadi aku sudah berusaha menahan emosiku.
Bughhh...
Bukan tanganku tapi tangan Alex yang memberikan bogeman mentah ke Pria itu.
"JANGAN KAU SAMAKAN PEREMPUAN KU DENGAN WANITA LAIN. PAHAM! AMBIL SAJA ALINA KALAU KAU MAU."
Alex menarikku keluar.
Renata yang baru saja mau masuk tidak diperdulikan Alex, Dia terus memegang tanganku sampai ke mobil.
'Kasih tau ke Atasanmu, kerjasama kita dibatalkan' Alex mematikan teleponnya setelah selesai bicara.
Aku hanya diam, sudah keberapa kali salah tingkah dibuat Pak Alex. Mungkin sekarang mukaku juga sudah memerah.
'Aku perempuannya?' Batinku.
Deg... deg.. deg.
Alex kaget, Dia menghentikan mobilnya.
"Gempa!Apa itu gempa Cassandra?" ucapnya sambil menatapku.
Alex seperti Zaskia mendekati dirinya ke Cassandra.
"Cassandra jantungmu berdegup sangat kuat. Apa perlu kita ke dokter?" Ucapnya penuh cemas.
Dalam satu hari sudah Dua kali ini Aku dibuat salah tingkah.
"Apaan sih Pak? saya sehat."
Kulihat Alex menganggukkan kepalanya, Walaupun sebenarnya kulihat aneh masih agak Ragu
Aku tidak sakit tapi hatiku yang tidak bisa ku kuasai. Ahh Pak Alex, kau membuat hatiku terpacu dua kali.
Alex menepikan Mobilnya kearah Restaurant mewah.
"Ayok makan, saya lapar."
Aku mengangguk patuh, setelah keluar aku mengikuti langkah kakinya. Diam-diam aku memperhatikan Alex dari belakang.
Dia sangat sempurna memiliki Badan tegap tinggi, Rahangnya tegas, mukanya Damai bahkan kalau orang yang tidak mengenalnya menganggap dia Pria ramah, tapi kenapa malah sebaliknya ke aku dan Karyawan bahkan ke Orang-orang pun seperti singa yang siap menantikan makanannya.
Setelah Aku dan Alex duduk, beberapa Waiters langsung menemui dan memberikan menu makanan ke Alex berbeda sekali dengan pengunjung lain.
Makanan sudah tersaji di meja makan. Aku tidak tau memulai darimana karna semuanya terasa nikmat.
"Nikmati saja makanannya"
Aku mengisi penuh makanan di piringku, Bukannya apa, tapi baiklah seperti omongan Alex Mari kita nikmati.
"Makanmu banyak, tapi badanmu segitu-segitu aja." Ucap Alex santai.
"Ntahlah pak, dari dulu memang badanku segini-segini aja, padahal aku sudah berusaha makan banyak." Ucapku berbohong
'Diakan gak tau aku dulunya sebesar apa, Nggak Apa-apalah berbohong heheh' Batinku sambil menikmati makananku.
"Owh yah? Jadi ini siapa?" Alex menunjukkan Photoku di waktu kecil.
Aku tersedak oleh makanan yang aku makan.
'Darimana dia mendapatkan Photo itu?'
Aku ingin cepat-cepat pulang, aku sangat malu.Aku memang sangat gemuk waktu kecil, walaupun banyak aktivitas sekolah yang kulakukan seperti beladiri, renang bahkan pencak silat. Namun bentuk badanku tetap berisi karna makanku memang sangat lahap. Aku memulai diet setelah menengah pertama, disaat teman-teman dan juga Aldo mengejekku dengan sebutan Calmuk (Cassandra lemak menumpuk).
sabar n semangat