NovelToon NovelToon
Same But Different

Same But Different

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Teen School/College / Mengubah Takdir / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanza Hann

Isya sadarkan diri dalam kondisi amnesia setelah mengalami kecelakaan ketika studi wisata. Amnesia itu membuat Isya lupa akan segala hal yang berkaitan dengan dirinya, bahkan banyak yang menilai jika kepribadiannya pun berubah. Hari demi hari ia jalani tanpa ingatan yang tersisa. Hingga pada suatu ketika Isya bertemu dengan beberapa orang yang merasa mengenalinya namun dengan identitas yang berbeda. Dan pada suatu hari ingatannya telah pulih.

Apa yang terjadi setelah Isya mendapatkan ingatannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanza Hann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

028 : Teka-teki Baru

Ceklek

Quin menyalakan lampu ruang tamu apartemen begitu tiba di sana. Tubuhnya terasa amat lelah hingga Quin memutuskan untuk istirahat sejenak di sofa. "Huft... capeknya!"

Tik tok tik tok tik tok tik

Suara gerak jarum jam terdengar keras di sunyinya tengah malam. Dari posisi duduknya sekarang, Quin dapat melihat dengan jelas jam dinding yang terpasang di sentra ruagan. "Hah, sudah jam setengah 12 rupanya. Hoam..." Quin menguap sembari menggeliat kelelahan. Rasa kantuk dalam dirinya kian menjadi setelah tubuh mungil itu menyentuh empuknya sofa.

"Bagus Quin, kamu sudah bekerja keras untuk sampai di posisimu saat ini!" Quin bangga terhadap dirinya. Meski harus kerja pulang malam ia rela lakukan demi jutaan uang yang ia dapat. Hidup di pusat kota besar memang berat apalagi bagi seorang gadis remaja 18 tahun tanpa hadirnya orang tua.

Dari kecil Quin sudah hidup mandiri di kota besar ini. Ia sudah terbiasa sendiri dan mengenai orang tua kandungnya tidak ada yang tahu, bahkan Quin tidak pernah membahas tentang mereka. Kebahagiaan akan hidup sendiri membuatnya tidak ingin memikirkan hal lain.

Dahulu di usia 7 tahun, Quin pernah hidup bersama dengan Keluarga Sea sebagai anak angkat di sana. Ia ditemukan oleh Pak Yuda di pinggiran jalan kota Jakarta. Karena iba Pak Yuda pun membawa Quin untuk dijadikan putri angkat di Keluarga Sea berhubungan di sana beliau belum memiliki anak perempuan.

Quinnala Seema pun adalah nama pemberian Pak Yuda kepada gadis kecil itu. Karena saat beliau menanyakan namanya, Quin sama sekali tidak menjawab. Tapi, untung saja Quin senang dengan nama barunya dan memakainya hingga sekarang.

Saat di Keluarga Sea, Quin hidup dengan penuh kemewahan. Di sana pun dia tidak sendirian karena Pak Yuda memiliki seorang putra kandung yang bernama Haika Seava. Itulah awal mula Quin mengenal Haikal. Hubungan Quin sebagai saudara angkat Haikal berjalan dengan baik. Mereka berdua pun terlihat akrab ketika menghabiskan waktu bersama di rumah, hanya saja terkadang sifat usil Haikal kerap membuat Quin jengkel.

Quin memang sangat bahagia hidup bersama Keluarga Sea, namun di usia 15 tahun dia memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen setelah sukses menjadi model cilik. Di usia belia yang sudah dapat menghasilkan uang, Quin dirasa mampu untuk mengurus hidupnya sendiri. Ia tidak ingin terus-terusan hidup menumpang walau sudah dianggap sebagai anak dalam keluarga angkatnya.

Pak Yuda tidak dapat menghentikan niat mandiri Quin, justru dia merasa bangga dengannya. Asalkan gadis itu bisa menjaga diri baik-baik di luar sana, beliau dapat dengan tenang melepas kepergian Quin untuk bebas. Setelah Quin pergi, hubungannya dengan Keluarga Sea masih berjalan baik. Sesekali Quin menyempatkan diri untuk menemui keluarga angkatnya di hari weekend.

Bip bip bip bip~

Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel Quin dari nomor tidak dikenal. "Siapa sih yang telfon tengah malam begini?" Quin ragu untuk menjawab karena mungkin saja itu hanya panggilan iseng yang biasa ia dapat. Namun, tidak ada salahnya untuk menerima panggilan itu dan mengetahui siapa yang menelepon. Quin mengklik ikon gagang telepon warna hijau untuk menerima panggilan. Setelah itu, Quin diam sejenak agar si penelepon buka suara lebih dulu.

"Halo... ini kamu nomor kamu kan Aida?"

Mata Quin terbelalak lebar setelah mendengar suara wanita paruh baya yang meneleponnya. Entah apa yang membuatnya begitu terkejut setelah mendengar suara itu. Bibirnya jadi kaku bahkan untuk mengucapkan sepatah kata saja.

Merasa tidak ada respon meski panggilan sudah diterima, wanita paruh baya tersebut kembali berbicara. "Aida, ini benar kamu kan nak? Tolong jawab ibu! Ibu benar-benar sangat merindukanmu!" ucapnya dengan agak terisak.

Pikiran Quin jadi kacau. Mendadak ia sangat cemas hingga pandangan bola matanya jadi bergerak tak karuan. Terasa kerongkongan Quin seperti ada yang mengganjal. Ia pun menelan ludah agar terasa agak mendingan sebelum hendak menjawab.

Glek

"Maaf, sepertinya anda salah orang!" ucap Quin lirih. Ia langsung mengakhiri panggilan dan segera mematikan daya ponselnya. Wajah Quin semakin pucat disertai keringat dingin yang mulai bercucuran di badan. Sepertinya Quin sangat trauma mendengar suara wanita tadi. Sampai-sampai ponselnya pun dilempar menjauh.

"Tidak! Tidak mungkin!"

***

Sementara itu, pada pukul 12 malam Isya bangun saat ia sempat ketiduran ketika belajar. "Hoam..." ia menggeliat sembari menatap jam dinding. "Wah, sepertinya aku ketiduran! Hoaamm..." Isya menguap dengan lebar.

Udara semakin terasa dingin bagi tubuh Isya yang hanya dibalut piyama. Ia memutuskan untuk lanjut tidur di ranjang. Namun, sebelum itu tentu saja dia harus merapikan meja belajarnya lebih dulu. Sembari merapikan benda-benda di atas meja, ia kepikiran untuk sekalian menjadwal. "Oh ya, lebih baik aku sekalian siapin buat jadwal besok! Daripada nanti buru-buru menjadwal kalau bangun kesiangan."

Isya bergegas mengambil tas untuk mengeluarkan jadwal hari ini dan diganti dengan jadwal keesokan hari. Saat membuka resleting tas, terlihat jelas di dalam masih tersimpan kotak hitam yang ternyata belum sempat Isya buka. "Ah iya, kotak hitamnya!" Isya mengambil kotak itu dan langsung dibuka.

Di dalam kotak tersebut terdapat tiga jenis benda, diantaranya ada cokelat, gulungan kertas putih polos, dan sebuah surat. Isya mengambil satu persatu benda itu mulai dari cokelat. "Apa ini, cokelat? Padahal aku tidak suka makanan yang manis!"

Kemudian, dia mengambil sebuah gulungan kertas putih polos dengan lilitan pita berwarna merah. Ia menarik ujung pita untuk melepas lilitannya. Setelah lilitan pita terbuka ternyata di bagian dalam kertas terdapat sebuah lukisan dengan arsiran pensil. "Bukankah ini... wajahku?" sebuah arsiran pensil nan indah dengan jelas menggambarkan wajah Isya bak aslinya. "Bagus sekali. Kira-kira siapa yang bisa menggambar wajah manusia sebagus ini?" Isya mengagumi mahakarya yang ia dapat.

Selepas itu, dia melirik ke dalam kotak dan tersisa sebuah amplop berisikan surat. "Sebuah surat?" Isya jadi penasaran untuk tahu apa isi suratnya. Langsung saja ia membaca rangkaian kata yang tertulis di surat tersebut.

"Halo, Sya! Apa kabar? Kamu masih ingat aku kan? Aku rindu sekali denganmu! Apa kamu juga merasa demikian? Sudah lama kita tidak bertemu dan sangat sulit bagiku untuk menemuimu. Aku harap kita bisa kembali menghabiskan waktu seperti dulu! Hanya aku dan kamu! Salam JH."

Isya sudah membaca keseluruhan dari pesan singkat di surat. Tetapi, ia sama sekali tidak paham dengan apa maksudnya. Bagaimana dia bisa paham jika dengan pemberi suratnya pun dia juga belum tahu?

"Apa maksud dari semua ini?" setelah amnesia banyak teka-teki yang menghampiri. Yang kemarin saja belum selesai terpecahkan, sekarang malah tambah lagi. Apalagi kondisinya sedang amnesia pastinya sangat sulit untuk menemukan jawaban yang mungkin tersimpan di ingatan masa lalunya.

Semakin rumit, rumit, dan rumit. Bagaikan mencari sebuah jarum dalam tumpukan jerami.

1
Anonymous
keren
Wy Ky
.
Protocetus
izin promote ya thor bola kok dalam saku
F.T Zira
like sub dan 🌹 untukmu kak Thor🫰🫰
F.T Zira
aku ninggalin jejak di chapter 1 dulu ya kak.. nanti baca secara berkala...

-One Step Closer-
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!