NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 FOREVER LOVE bag.28

Jessy sudah memasak untuk makan malam,namun  sejak siang tadi Marcell susah di hubungi,  ia mencoba mengirim pesan meminta Marcell untuk datang ke rumah namun pesan itu pun tak di balas.  Hingga waktu makan malam tiba,  tak nampak tanda kehadiran Marcell.

"bagaimana? Apa dia akan datang? " tanya Alex seraya mencuci tangan

"entahlah,  pesanku belum di balas,  telpon pun gak di angkat.  sepertinya dia sangat sibuk "

"baiklah,  coba hubungi dia lagi nanti"

"sepertinya tidak usah. Kita makan dulu saja!  Nanti jika dia datang aku akan buatkan masakan baru untuknya,  Ray juga sudah sampai tuh suara mobilnya"

"Okay "

Jessy tersenyum dan mengangguk,  ia tak yakin , jika sebenarnya dia sama sekali tidak baik-baik saja. Hatinya terus bertanya ada apa ini? Kemana Marcell?

"sorry aku telat! " ucap Ray yang datang dengan sekotak kue dan memberikannya pada Alex setelah mereka saling berpelukan

"wahhh...  Kau bawa ini untukku? "

Alex nampak sangat senang menerima kue itu.

"tentu saja.  Kau bilang menyukainya.  Sedangkan di korea tidak ada"

"thank you... "

"aku akan hangatkan masakannya terlebih dulu"

"Ya silahkan saja"

Mereka duduk di meja makan bersama menunggu Jessy yang berada di dapur.

"apa Jessy mengundang Marcell? " tanya Ray dengan sedikit berbisik

"iya.  Tapi dia tidak datang"

"tadinya aku tidak yakin dengan yang aku lihat tapi sekarang aku jadi yakin jika itu Marcell, saat perjalanan dari toko kue ke sini sangat Macet aku melihat Marcell membukakan pintu mobil untuk seorang wanita di depan entahlah semacam kafe"

"benarkah? Diamlah jangan beritahu Jessy apapun itu"

Ray mengangguk perlahan, diam adalah pilihan terbaik saat ini. dan makan malam pun berlanjut tanpa Marcell.

Sudah tengah malam tapi Marcell tak kunjung menelpon, Jessy  mengirim pesan pada Leo,  dan mendapat jawaban bahwa Marcell sejak sore hari pergi dengan karyawan baru bernama Elena, Jessy pun bertanya-tanya dalam hati kenapa Marcell sama sekali tidak menghubunginya hari ini , hingga pagi hari tak ada kabar apapun dari Marcell,  iapun memutuskan untuk pergi menemuinya di kantor.

Sesampainya di kantor ia melihat Marcell sedang berbincang-bincang dengan seorang wanita mereka terlihat cukup dekat.

"pak, ada bu Jessy datang! " ujar Leo.  Marcell langsung menemui Jessy.

"Jessy...! "

“kita harus bicara” ujar Jessy

“baiklah, ayo ..”

Mereka menuju ruang kerja Marcell, ia menutup rapat pintu bahkan tirai.

"ada apa? Kemana kamu Kemarin seharian, sudah berapa kali aku mengubungimu, pesanku pun tidak kamu balas satu pun. Aku khawatir"

"itu..  Maafkan aku sayang.  kemarin aku sangat sibuk,  aku lupa dimana aku menaruh ponselku,  baru saja Elena menemukannya,  aku baru saja akan menghubungimu, "

"alasan apa ini, aku mencemaskanmu seharian dan ... Seharusnya kita makan malam bersama dengan Alex"

"benar aku lupa, maaf !"

Jessy kesal, dia ingin marah tapi di tahannya.

"Ahh ... Baiklah, aku .. aku akan pergi kalau begitu"

"Sayang ...!"

Marcell meraih tangan Jessy menahanya agar tidak pergi.

"Aku .. aku tidak ingin mengacau di kantormu, ya kau benar kau sibuk, temui aku saat kamu ada waktu"

Jessy meninggalkan Marcell dengan langkah cepat,   Marcell berusaha mengejarnya jangan sampai masalah ini mempersulit hubungan mereka.

"aku minta maaf,  tolong jangan seperti ini, aku benar-benar tidak berpikir sejauh itu"

"sudahlah lupakan... "

"maafkan aku...! "

Marcell meraih tangan Jessy dan memeluknya

"aku benar-benar minta maaf,! "

"kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu.  Jangan seperti ini lagi! "

Marcell mengangguk perlahan dan pelukannya semakin erat,  Marcell mencium bibir Jessy dengan lembut,di ujung sana terlihat seseorang yang tampak tak senang melihat mereka berdua.

"Elena,  sedang apa kau? "

"Leo,  kau mengagetkanku saja.  Pergilah! "

"apa kamu sedang memperhatikan mereka,  kamu iri dengan mereka? "

"apaan sih kamu, "

"benar rupanya.Ngomong-ngomong apa kau sudah punya kekasih?” tanya Leo

"tidak! "

“sungguh ?”

“iya, memang apa urusanmu ?”

“bagaimana denganku ?”

"Heii...  Kau bukan tipeku"

"Lalu bagaimana tipemu?"

Elena memandangi Marcell yang terus mencium bibir Jessy tanpa berkedip

"Ahh seperti pak Marcell rupanya?"

"Diamlah Leo, menggangguku saja"

"baiklah.  Aku harap kau tidak akan menyukaiku nanti"

"waahh... Rasanya aku tidak sabar! "

Elena berlalu pergi di ikuti Leo.  Sepertinya mereka berdua bisa bersama.  Kita lihat saja nanti...!!

Elena bukanlah gadis yang akan menyerah begitu saja, ia menjadi sangat agresif setelah tau hubungan Marcell dan Jessy,  Elena menghalalkan segala cara untuk merebut Marcell,kenangan masa kecilnya dengan Marcell membuatnya haus akan perhatian,  seperti kali ini...

Elena membuat drama agar bisa tinggal di apartemen dengan Marcell,  dengan sengaja ia meminta Marcell menemaninya minum.

"Elena...kenapa kamu disini? "

"ayolah kak,  biarkan aku masuk dulu"

Elena berusaha masuk namun sayang Marcell menahannya dengan berdiri di depan pintu

"tidak!!  "

"hahh... Kenapa?  Aku sedang ribut sama papa aku gak mau pulang aku ingin menginap disini"

"apa??? Tidak bisa, kamu tau kan aku tinggal sendiri"

"lalu apa masalahnya, pria dan wanita dalam satu rumah,  itu tidak masalah"

"Elena... Berhenti kekanak-kanakan"

Kali ini Marcell mulai berteriak ia merasa sekarang Elena sudah semakin berani.

"kakak teriak dihadapan aku? Apa buat kakak aku hanya anak kecil? "

"dengar Elena,  kau sudah seperti adikku dengarkan aku , pulanglah,  jangan buat keributan disini"

Perlahan Marcell menurunkan suaranya

"aku tidak ingin membuat keributan aku hanya ingin menginap disini"

"baiklah, tidurlah disini.  Aku akan pergi "

Marcell masuk di ikuti Elena, ia mengambil kunci mobil dan ponselnya,

"kakak akan pergi ?, ... Kak Marcell "

Meskipun Elena berusaha menahannya namun Marcell tak ingin  menjadi emosi menghadapi Elena. Ia pergi mengendarai mobilnya menuju kantor, dikantor sangat sepi, tentu saja ini sudah larut malam. Marcell merebahkan dirinya di sofa.

Pagi harinya ia kembali ke apartemen untuk mengambil baju,  ia masih mendapati Elena disana. Dengan kesal ia pun berteriak dan menarik paksa Elena dari tempat tidur

"anak ini,  benar-benar tidak tau diri...Elena bangunnn!! "

"aahhh,  sebentar lagi...! "

"bangun dan pulang sekarang juga! "

Tanpa ampun lagi, Marcell menarik paksa lengan Elena hingga ia meninggalkan tempat tidur.

"Kakak sakit lepaskan, iya .. aku akan pulang, biarkan aku bangun dulu"

"Dengar Elena jika kamu berbuat seperti ini lagi aku tidak bisa lagi menghadapimu dengan cara ini, aku akan lupakan kalau aku mengenalmu sejak kecil"

"Aughh... Iya baik "

Marcell pergi mandi dan bersiap pergi kerja saat keluar pintu tepat di hadapannya berdiri Jessy dengan senyum manisnya.

"good morning..!!! "

"Jessy,  "

Marcell celingak celinguk ia tak ingin Jessy melihat Elena di dalam.

"kenapa? "

"tidak apa-apa, kamu sudah sarapan?  Ayo kita pergi sarapan"

Marcell dengan segera meraih tangan Jessy namun sebelum mereka pergi..

"kak...!! "

Tiba-tiba saja Elena memanggil,  Jessy terkejut mendapati Elena dari kamar Marcell.

"Jessy,  aku bisa jelaskan,  ini tidak seperti apa yang kamu lihat,  semalam Elena kesini dia sedang ribut dengan ayahnya dan dia menginap disini,  aku tidur dikantor,  percayalah "

Jessy terdiam, tatapan matanya terus tertuju pada Elena yang juga menatapnya.

"aku percaya padamu tapi tidak dengannya! " ujar Jessy lantas pergi.

Marcell menarik nafas panjang, ini benar-benar merepotkan, jika dia tidak segera bertindak tentu tidak baik untuk hubungan mereka berdua.

“elena segera tinggalkan rumahku, SEGERA !!”

“iya aku tahu, apa dia marah ?”

“sudahlah, urus dirimu sendiri “

Marcell mengejar Jessy untuk menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi pada mereka, untunglah Jessy mengerti dan memilih melupakan kejadian tadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!