Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Nyonya Magdalena yang sedari tadi hanya berdiam diri tampa mau memesan makanan untuk dirinya yang sudah lapar sedari tadi, selama dalam perjalanan nyonya Magdalena dan tuan Danil tidak sedikitpun mengisi energi ke dalam perut yang sudah keroncongan.

"Silahkan di nikmati tuan! Dengan menata makanan yang di pesan tuan Danil, Tania merasa senang karena baru kali ini ada orang kaya berkunjung di warung makan nya, apa lagi dengan mobil mewah yang di bawa tuan Danil, memang banyak orang kaya sebelumnya yang singgah, namun baru kali ini seseorang benar-benar berpengaruh di Negara itu berkunjung di warung sederhana miliknya.

"Terima kasih! Jawab tuan Danil dan segera mencuci tanganya ke dalam kobokan kusus cuci tangan yang di sediakan oleh Tania.

"Buset dah, ternyata orang kaya yang datang! Jawab seorang pemuda yang atensi matanya tertuju pada mobil mewah milik tuan Danil.

"Ho-oh Bay, aku kira orang biasa-biasa saja! Jelas Jamal.

"Tuan, maaf sebelumnya kalau saya bisa bertanya, 'kedatangan tuan dan nyonya ini dari kota mana? Tanya Tania yang memang sedikit lebih berani di bandingkan Keira.

"Saya dan istri saya dari kota A, dan saya ke sini ingin pulang kampung, karena di sinilah desa kelahiran saya! Jelas tuan Danil, yang sudah menikmati makanan yang sudah tersaji.

"Wah, ternyata dari desa Sekar Wangi ada Sultan ya! Heboh Tania, dengan sedikit berteriak bahagia.

"Sultan. Jawab Bayu dan Jamal berbarengan dengan mulut yang menyemburkan makanan.

"Ya ampun, 'kalau makan hati-hati mas bayu! Jelas Keira yang melihat kedua pemuda sedikit tersedak dan menyemburkan makanan dari mulut karena terkejut bahwa yang datang dari kota adalah sultan.

"Hehehe..., iya dek Keira! Jawab malu Bayu, anak dari kepala desa Sekar Wangi.

"Kalau boleh tau, 'Tuan dari keluarga mana? Tanya hati-hati Tania.

"Sanjaya. Jelas tuan Danil.

"Kamu bisa diam tidak! Suami saya lagi makan, ini malah di kasih pertanyaan. Kalau sampe suami saya tersedak atau gimana apa kamu mau tanggung jawab!? Kesal nyonya Magdalena yang melihat betapa cerewetnya gadis yang sedang duduk di hadapan nya itu.

"Maaf, 'Nyonya dan tuan teman saya memang seperti itu! Ucap Keira dan segera menarik lengan Tania, yang sedang di tatap kesal oleh nyonya Magdalena.

"Siapa namamu nak? Tanya tuan Danil, yang telah selesai dengan makanan nya.

"Tadikan saya sudah bilang tuan, nama saya--.

"Saya menanyakan nama teman kamu nak! Jelas tuan Danil, pada Tania yang senyum cengengesan.

"Perkenalkan tuan dan nyonya, nama saya Keira Atmajaya tuan. Jelas Keira dengan tersenyum manis.

"Kalau begitu saya dan teman saya permisi tuan! Ucap Keira dan segera kembali ke dapur untuk mencuci piring yang kotor.

"Atmajaya, sepertinya saya mengenal nama itu? Batin tuan Danil, yang sedikit lupa karena sudah lama dirinya tidak pernah berkunjung ke tanah kelahiran nya, semenjak kedua orang tuanya meninggal.

☆☆☆☆☆

Di ruanganya saat ini ada seorang pemuda sedang di sibukkan dengan beberapa berkas penting, dengan lengan kemeja yang di gulung je atas dan jas yang di letakkan di belakang kursi kebesaran nya, tampak fokus pada apa yang saat ini di periksanya.

Tok...., tok...., "Tuan, apa saya bisa masuk!? Tanya Ardi.

"Masuklah! Pinta Kevin dengan suara beratnya.

Klek. "Tuan saya ingin memberi tahukan bahwa waktu meeting untuk klien kita sudah tiba! Jelas Ardi yang saat ini berdiri di samping Kevin, dengan memegang sebuah buku kecil.

"Baiklah, kamu urus keperluan nya! Sebentar lagi saya akan datang!. Jawab dingin Kevin dan menyelesaikan berkas-berkasnya dengan menata kembali ke tempatnya.

Kevin seorang pemuda yang di kenal sifatnya yang dingin, cuek, tampan, kaya raya, bersih dan rapi. Kevin tipe pria tepatwaktu dan menjunjung tinggi kejujuran.

Meski sifatnya yang dingin sering membuat siapa saja akan takut dan segan melihatnya, namun berbeda dengan wanita yang suka mengejar-ngejar dirinya, mereka akan mengganggap sifat cuek dan dinginya Kevin itu sebuah tantangan untuk menaklukkan si dingin es batu.

Selena adalah gadis yang berparas cantik, memiliki tinggi 170 cm, kulit putih, rambut panjang, anak dari rekan bisnis Kevin dan papahnya.

Selena berkarir di dunia bisnis juga, sama dengan Kevin yang sangat menyukai pekerjaan, tiada hari tampa bekerja. Namun Selena tidak segila Kevin dalam bekerja, Selena juga tipikal gadis yang suka berbelanja ( Shoping ).

Gadis cantik yang berparas keturunan luar itu, sangat menyukai sosok pria dingin dan cuek. Kevin adalah pria incaran Selena dan papahnya, karena Kevin masih muda sudah sukses dan memiliki rupa yang sangat tampan, karena itulah tuan Morgan Hiller menyukai sosok putra sahabatnya itu.

Berbeda dengan tuan Danil Sanjaya.

Tuan Danil tidak menyukai gadis yang bernama Selena, di karenakan kurang nya etika dan caranya berpakaian tidak terlalu sopan menurut tuan Danil.

Meski menjalin kerjasama antar perusahaan, tuan Danil masih lebih unggul di banding dengan perusahaan tuan Morgan Hiller.

"Ayo! Ajak Kevin yang sudah keluar dari dalam ruanganya dengan menggenggam sebuah benda pipih ( Ponsel ) yang selalu menemani keseharian nya.

"Siap tuan. Dengan membawa beberapa berkas dan laptop, Ardi berjalan mengikuti Kevin dari belakang menuju ruangan Meeting.

Klek. "Mari tuan! dengan membuka pintu ruangan meeting, dengan sigap Ardi mempersilahkan SEO muda terlebih dahulu masuk ke dalam ruangan meeting yang di dalam ruangan sudah ada beberapa orang yang sedang menunggu kehadiran mereka.

Dengan ciri khasnya, Kevin berjalan dengan langkah tegapnya, wajah yang datar, namun terlihat begitu menawan.

"Selamat siang tuan muda! Dengan berdiri dan menundukkan kepala, beberapa pria yang ada di dalam ruangan meeting mengucapkan salam kepada CEO muda yang sangat terkenal di Negara A.

"Selamat siang juga, silahkan duduk! Pinta Kevin dengan suara beratnya.

"Ardi! Panggil Kevin.

"Siap tuan! Ardi yang mengetahui maksud dan tujuan tuan mudanya memanggil namanya, segera berjalan ke depan untuk memberi tahukan apa saja aturan dan peraturan perusahaan Sanjaya Group jika menjalin kerja sama.

Setelah menjelaskan apa saja aturan dan peraturan tentang menjalin kerja sama, Ardi segera menjelaskan pembagian royalti atau hasil persenan ( Keuntungan ).

"Bagaimana menurut anda tuan? Tanya Ardi kepada pemilik perusahaan Santana.

Perusahaan Santana adalah perusahaan yang berkembang di bidang tambang batu bara, karena kekurangan modal tuan Jem mengajak perusahaan terbesar di kota ini menjalin kerjasama dengan tanam saham agar tambang batu bara yang di kelolanya dapat berjalan lancar seperti dahulu kala.

"Bagaiman jika royalti atau keuntunganya di bagi rata saja tuan Kevin!? Jelas tuan Jem yang di kenal sangat licik dalam menjalin bisnis.

"Jika anda menyetujui syarat dari perusahaan kami, maka kami akan menerima kerja sama ini.

'Namun jika anda menolak aturan dari perusahaan kami maka kami tidak dapat menjalin kerja sama antar perusahaan kita tuan! Jelas Ardi dengan nada sedikit dingin.