NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

patah hati

Siang ini Aruna datang ke sebuah toko kue. Tidak. Dia bukan datang kesana untuk membeli kue. Melainkan menghadiri acara peresmian toko kue milik Tiara.

Ketika sampai di sana dia langsung disambut oleh pemilik acara itu. Tiara memuji Aruna yang semakin hari makin bertambah cantik saja.

Mereka mengobrol sebentar seputar keadaan masing-masing. Kemudian dia dipersilakan untuk duduk di salah satu meja sebelum acara dimulai. Sementara Tiara masih sibuk menyambut tamu lainnya.

Beberapa saat kemudian ada pelayan yang datang mengantarkan macam-macam kue dan minuman. Katanya itu adalah beberapa macam kue yang akan dijual di sini.

Jelas Aruna bersemangat untuk mencobanya. Rasanya benar-benar enak. Tidak kalah dengan kue yang dijual oleh toko terkenal yang berada di kota ini. Harus dia akui Tiara memang berbakat dalam membuat kue.

Saat sedang asiknya mencicipi satu persatu kue itu. Ada seseorang yang duduk di mejanya. Tidak lain orang itu adalah Arsyad.

“Gimana rasa kuenya?” tanya cowok itu tersenyum tipis pada Aruna.

Kue di dalam mulutnya terasa bertambah manis kala Aruna melihat senyuman Arsyad. Dia balas tersenyum pada cowok itu.

“Rasa kuenya enak banget. Aku sampai gak bisa berhenti buat makannya. Kamu mau coba gak?” tawar Aruna menyodorkan salah satu potongan kue pada cowok itu.

Karena sudah disuapi seperti itu oleh Aruna. Akhirnya dengan canggung Arsyad memakannya. Rasa kuenya memang enak. Tidak bisa dipungkiri. Tapi perasaannya malah jadi tidak enak.

Apalagi di depan sana. Dia melihat Tiara yang memerhatikannya. Ketika mengunyah kue itu dia sampai terbatuk dan lagi-lagi Aruna malah menawarinya minum.

Arsyad menolak dengan menggelengkan kepalanya seraya memegang lehernya yang serak. Dia kemudian mengambil gelas sendiri. Menuangkan minuman dari teko lalu meminumnya.

Aruna menarik kembali gelas minumannya seraya tersenyum masam. Entah kenapa Arsyad bersikap seperti itu. Padahal dia hanya spontan menawari minumannya. Mana dia tahu kalau cowok itu jijik meminum dari gelas bekasnya.

Acara peresmian toko itu pun dimulai. Tiara mengucapkan kata sambutan selamat datang pada semua tamu undangan dan menceritakan sedikit tentang awal-mula berdirinya toko kue itu.

Acaranya berjalan dengan lancar. Ketika selesai Aruna pamit pada Tiara untuk pulang. Tak lupa dia kembali mengucapkan ungkapan selamat pada cewek itu.

Sebelum benar-benar pulang Tiara memberikan bingkisan kue padanya. Aruna menerima itu dengan senang hati. Dan akhirnya pamit pergi.

Dalam perjalanan pulang Aruna melangkahkan kakinya dalam keadaan melamun. Memikirkan tentang sikap Arsyad saat acara tadi. Sampai-sampai dia menabrak tiang lampu jalan.

Pasangan muda-mudi yang sedang duduk di bangku tidak jauh dari lokasi tiang itu pun tertawa melihat Aruna yang tertabrak tiang lampu.

Aruna menundukan kepalanya karena malu. Buru-buru berjalan pergi sembari mengusap dahinya yang terbentur tiang lampu tadi.

Ketika sedang sibuk mengusap-usap dahinya. Samar-samar Aruna melihat hujan salju yang berjatuhan dari atas langit sana. Sepertinya musim dingin akan segera datang.

*******

Keesokan harinya sepuluh dari kampus Aruna melangkahkan kakinya dengan semangat. Hari ini dia sangat senang sekali karena Fahri mengajaknya untuk bertemu setelah sekian lama.

Dia kira cowok itu sedang ada waktu luang. Jadi memutuskan untuk ketemuan dengannya. Jelas hal itu juga yang sangat Aruna inginkan.

Jarak tempat cafe dimana Fahri mengajaknya bertemu tidak terlalu jauh dari lokasi kampusnya berada. Mungkin saja cowok itu pikir agar tidak merepotkannya.

Dari posisinya sekarang Aruna dapat melihat cowok itu. Membuatnya mempercepat langkah kakinya menghampiri Fahri. Ketika sampai dia langsung menyapa dengan hangat.

Tapi saat dia hendak mengambil posisi duduk di bangku seberang meja itu. Sudah ada sebuah tas perempuan di atas sana. Tas milik siapa itu? Pikirnya. Lalu tak berapa lana datang seorang cewek dengan potongan rambut pendek menyapa mereka berdua. Cewek itu tidak lain adalah Wina yang Fahri ceritakan adalah teman sekelasnya.

“Kamu Aruna kan? Kami berdua sudah nungguin kamu dari lama loh." sapa Wina menjabat tangan Aruna. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. Selama ini mereka berdua hanya bisa saling tahu satu sama lain dari cerita Fahri.

“Eh iya, kamu Wina kan. Senang akhirnya bisa bertemu langsung denganmu.”

Benar dugaan Aruna, Cewek itu memang sangat cantik. Cowok manapun akan kagum dengan paras yang dimiliki oleh Wina. Sementara dirinya?. Rasanya sebuah penghinaan bagi cewek itu jika Aruna membandingkan dirinya dengan dia.

Karena kursi itu sepertinya sudah ada yang punya

Aruna memilih mengambil posisi duduk di samping meja. Dimana Fahri dan Wina duduk berhadapan.

“Kamu baru pulang dari kampus ya?” tanya Wina seraya duduk di kursinya.

“Hm, kampusnya dekat dari sini. Jadi aku jalan kaki. Maaf ya kamu sana Fahri jadi lama tunggunya.”

“Ah gak apa-apa kok. Aku Cuma gak sabar aja mau

lihat kamu langsung. Ternyata cantikan aslinya dari di foto. Fahri banyak cerita tentangmu. Terima kasih ya. Sudah mau jadi penyemangat buat dia dari dulu,” tutur Wina menatap Aruna dengan senyuman tulusnya.

Aruna hanya balas tersenyum tipis. Kemudian menatap Fahri seolah bertanya apa maksud cowok itu mempertemukan dia dengan Wina.

Fahri berdeham pelan. “Jadi alasan aku pertemukan kamu sama Wina. Pertama dia ini sudah penasaran banget buat ketemu sama kamu, Aruna. Dari kemarin-kemarin selalu minta itu terus”

“Jangan dikasih tahu dong. Aku jadi malu sama Aruna." protes Wina menepuk pelan bahu Fahri tertawa geli. Aruna yang melihat itu mendengus geli. Dilihat dari perlakuan cewek itu pada Fahri. Sepertinya merek berdua sudah sangat dekat.

“Kedua itu karena kami mau kasih tahu kalau-"

Belum sempat Fahri menyelesaikan perkataannya. Seorang pelayan cafe datang menghidangkan. Makanan yang mereka telah pesan sebelumnya.

Ketika pelayan itu selesai dan lalu pergi. Aruna menatap dengan penasaran pada Fahri. Tentang

alasan kedua mereka bertemu di sini.

Tapi sepertinya Fahri sekarang terlihat ragu untuk mengatakan hal itu. Raut wajahnya seolah mengambarkan apa yang akan dia sampaikan terdengar bukan hal yang enak untuk di dengar.

“Mau kasih tahu kalau kami berdua sudah

bertunangan!” sambung Wina dengan semangatnya. Senyum Aruna yang penasaran tadi tiba-tiba pudar.

Dadanya terasa sesak seketika. Aruna tidak menyangka akan mendengar hal itu. Benar-benar mengejutkan. Bagaimana bisa? Apa dia tidak salah

dengar?

“Tunangan?” ulang Aruna memastikan.

“lya, beberapa hari yang lalu kedua keluarga kami

sudah bertemu. Dan rencananya tahun depan kami akan melangsungkan acara pernikahan. Setelah aku dan Fahri lulus wisuda,” jelas Wina kemudian mengelus tangan Fahri. Yang ternyata di jari manis mereka berdua sudah tersemat cincin pertunangan. Bagaimana bisa Aruna tidak menyadari hal itu.

Dan

lagi, kenapa Fahri tidak memberitahunya tentang masalah pertunangan ini. Kenapa semuanya terasa sangat tiba-tiba sekali?

Aruna akhirnya memaksakan untuk tersenyum dan mengucapkan selamat atas pertunangan Fahri dan Wina. Meski begitu dia tidak bisa menutupi rasa

sakitnya.

Terdengar jelas dari suaranya yang serak dan binar

matanya yang menunjukan kalau dia sangat sedih.

Rasanya Aruna ingin menangis tapi dia mencoba menahan air matanya agar tidak keluar. Dia bahkan mencubit pahanya cukup keras. Berharap ini semua hanyalah sebuah mimpi belaka. Ternyata pahanya terasa sakit. Tapi tidak sesakit perasaan

di hatinya sekarang dan berarti ini semua adalah kenyataan. Kenyataan yang sangat pahit.

Akhirnya air matanya pun tumpah juga. Aruna tidak mampu menahan lebih lama lagi kesedihannya.

Dia

tidak peduli tentang apapun lagi. Termasuk apa yang akan Wina pikirkan tentang dirinya.

“Aruna kamu kenapa nangis?” heran Wina yang melihat cewek itu yang kini menangis sesenggukan. Dia

bangkit dari duduknya lalu menghampiri cewek itu.

Sementara Fahri hanya terdiam di kursinya. Bahkan untuk melihat wajah Aruna sekarang dia sudah tidak sanggup Dia benar-benar jahat. Bagaimana bisa dia melakukan semua ini pada orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

Aruna pun tiba-tiba berdiri dan kursinya kemudian mengatakan terima kasih telah mengajaknya. Bertemu. Dia mengambil tasnya dengan tangan yang gemetaran.

Dia menundukan tubuhnya pamit pergi kemudian

berjalan pelan meninggalkan tempat itu. Baik Fahri dan Wina sama-sama terdiam.

Wina menatap pada Fahri. Dia tahu pasti ada

sesuatu yang salah. Kalau tidak, kenapa Aruna sampai menangis seperti itu? Setelah mendengar kabar pertunangan mereka berdua.

Akhirnya Fahri ikut bangkit dari duduknya dan berlari mengejar Aruna yang belum terlalu jauh perginya.

Setelah sampai di dekat cewek itu dia meminta waktu

untuk menjelaskan segalanya. Tapi apa yang Aruna katakan hanyalah ucapan selamat dan selamat kepada Fahri. Dia hanya ingin pulang. Jadi cowok itu tidak perlu cemas. Dan menyuruhnya

untuk kembali ke cafe tadi saja.

Aruna kemudian kembali melanjutkan langkah kakinya seraya menangis sesegukan. Tapi Fahri terus saja menahannya. Sampai akhirnya dia berteriak pada. Cowok itu. Untuk berhenti mengikutinya.

Mereka berdua pun jadi bahan tontonan orang-orang yang sedang lalu-lalang berjalan di sana. Tapi Aruna tidak peduli. Pikirannya benar-benar sudah kacau saat

ini.

Akhirnya setelah itu Fahri berhenti mengikutinya. Dan Aruna kembali melanjutkan langkah kakinya menyusuri jalan yang telah tertutup salju dingin itu.

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!