Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.1
Malam ini di restoran mewah.
Namanya Zean,Zean tengah membawa kekasihnya bernama Olivia makan malam disana.
Mereka berdua sudah duduk saat ini saling pandang dan tersenyum.
"Gimana kamu suka tempatnya..?" Ucap Zean sembari memegang tangan Olivia.
"Suka kak,ini bagus banget..kakak kenapa bikin beginian kayak merayakan apa aja harus di dekorasi segala.." Ucap Olivia memprotes membuat Zean tersenyum.
"Ini untuk merayakan hari wisudamu yang sudah tertunda karena aku sibuk terus..maaf yaa sayang.." Ucap Zean lalu kemudian mencium kening Olivia dengan sangat dalam.
"Makasih kak.." Ucap Olivia terlihat bahagia sekali.
"Ia..Ayo kita makan dulu" Ucap Zean lalu mereka berdua mulai mengambil makanan lalu memakannya saling menyuapi satu sama lain.
"Gimana mau lanjut di rumah sakit atau mau kakak bantu buka praktek sendiri..?" Ucap Zean bertanya.
"Semantara di rumah sakit Papi aja kak.. kalau buka praktek,nanti aku pikirkan lagi.." Ucap Olivia sembari mengunyah makanannya.
"Baiklah,beritahu aja kakak nanti ya.." Ucap Zean tersenyum di angguki Olivia.
Mereka kembali makan namun di tengah makan itu ada yang memainkan Biola di depan mereka melantunkan Nada yang Indah.
Zean bangun lalu Ia berjongkok di depan Olivia membuat Olivia terkejut dan bingung namun kemudian Olivia melebarkan matanya melihat Zean membuka sebuah kotak Hitam yang kemudian terlihat Cincin berlian yang sangat Indah.
"Cristin Olivia Erlangga,Will you marry me..?" Ucapan Zean membuat Olivia terpaku,mata nya juga seketika berkaca-kaca,kemudian Olivia menganggukan kepalanya.
"Yes, I want to marry you." Ucap Olivia sembari meneteskan air matanya.
Zean tersenyum bahagia lalu menyematkan Cincin itu kejari manis Olivia.
"Terimakasih Sayang,Aku sangat bahagia kamu menerimaku..Aku berjanji padamu,aku akan menjaga kamu,menghormati kamu seumur hidupku,dan mencintaimu selamanya sampai maut yang memisahkan kita.." Ucap Zean ikut meneteskan air matanya,namun lansung di hapus Olivia dengan anggukan kepalanya lalu Olivia menyuruh Zean Bangun lalu mereka berdua berpelukan.
"Aku yang berterimakasih sama kakak,kakak lah orang membuatku kembali bersemangat menjalani hidupku setelah kedua orangtuaku tiada..terimakasih kak,terimakasih keluarga kakak sangat baik padaku..terimakasih begitu mencintaiku.."Ucap Olivia menangis mengungkap perasaannya saat itu.Zean mengusap kepala Olivia lalu kemudian mencium kepala olivia lalu kening Olivia lagi.
"Aku akan membuat kamu bahagia selamanya bahkan kamu tidak akan melihat kesedihan dalam hidupmu sayang.." Ucap Zean menatap Olivia yang menganggukan kepalanya lalu mereka berdua kembali berpelukan.
Berapa menit kemudian.
"Sayang,aku mau ingin menikah secepatnya sama kamu.."Ucap Zean membuat Olivia menatapnya.
"Kakak maunya kapan?" Tanya Olivia.
Zean mengenggam tangan Olivia dengan matanya terus memandang wajah cantik Olivia.
"Kita sudah lama bersama,jadi kakak pikir lebih baik kita menikah secepatnya. Kakak mau kita menikah minggu depan ini.." Ucap Zean mengejutkan Olivia.
"Minggu depan ini,tidakkah terlalu cepat?" Ucap Olivia.Zein merangkul pinggang Olivia dengan terus menatap Olivia.
"Tidak bisa lagi aku tunda,Aku tidak sabar menjadikan kamu istriku dan..." Zean kemudian membisikan sesuatu di telinga Olivia membuat Olivia melebarkan matanya lalu lansung memukul dada Zean sedangkan Zean menanggapinya dengan tersenyum.
"Dasar mesum!" wajah Olivia lansung memerah malu.
"Untuk apa malu,nanti juga kita bakalan jadi suami istri .." Ucap Zean lalu perlahan mendekatkan wajahnya kearah wajah Olivia namun segera Olivia menahan bibir Zean dengan gelengan kepalanya.Zean pun lansung terlihat menghembus napasnya lalu melemas.
"Sayang kita mau menikah,tidak bisakah ciuman saja kamu berikan...?" Ucap Zean. Olivia kembali memeluk Zean.
"Justru itu kakak harus menahan diri,biar nanti aja pas malam pertama kita.." Ucap Olivia lalu menutup wajahnya kearah dada Zean. Olivia malu sekali mengatakan itu sedangkan Zean lansung tersenyum.
"Baiklah,tibanya malam itu kamu jangan menghalangi lagi,aku akan menghukum kamu seberatnya..!" Bisik Zean membuat bulu kuduk Olivia merinding.
"Kakak...." Olivia kembali memukuli dada Zean Pelan.
"Apa sayangku..Sayang,bukannya minggu depan Aniversary 5 tahun hubungan kita sayang?" Ucap Zean membuat Olivia menongak lalu berpikir.
"Aa ia ya..benar Aniversary kita kak.." Ucap Olivia.
"Kita menikah di hari Aniversary kita ya sayang, bagaimana?" Ucap Zean.
"Aku mengikuti kakak saja.."Ucap Olivia kembali mendapat pelukan dari Zean.
"Ahhh aku tidak sabar lagi sayang..." Ucap Zean membuat Olivia tersenyum.
"Ia...Aku juga.." Ucap Olivia.
"Baiklah..Ayo kita menemui Papi,Mommy, memberitahu mereka.." Ucap Zean.
"Baik kak.." Ucap Olivia.
Mereka berdua keluar dari ruangan itu dengan tangan saling mengenggam.
Di rumah utama,
Nyonya Lenora dan Tuan James tengah bersantai di tamai belakang dan sudah menunggu kedatangan Zean.sebelumnya Zean sudah menghubungi Mommynya mengatakan dia dan Olivia mau menemui mereka berdua.
"Zean sudah melamar Olivia,Mom...?" Ucap Tuan James.
"Sudah Pi,Olivia sudah mau menikah dengan Zean...ahhh Mommy senang sekali,Olivia sebentar lagi sah jadi menantu kita,anak kita seutuhnya pi.." Ucap Lenora senang.
"Ia Mom,.kalau begitu kita menunggu Zein lagi.." Ucap Tuan James memeluk Lenora lalu mereka berciuman mesra.
"Pi,Mom,.Ais kalian.." Panggil Zean namun melihat Orangtuanya masih bermesraan saat itu. Pemandangan ini sering Zean dan Olivia lihat.
"Duduklah." Ucap Tuan James.
Zean dan Olivia duduk di depan Tuan James dan Mommy Lenora.
"Apa yang mau kamu bicarakan Zean?" Ucap Tuan James menatap putranya.
Zean menatap Olivia lalu menatap Papinya.
"Pi,Aku sudah melamar Olivia..Aku mau menikahi Olivia secepatnya Pi.." Ucap Zean menatap Papinya.
"Menikah...Apa kalian sudah memikirkan dengan matang keputusan kalian.?" Ucap Tuan James.
"Sudah Pi..kami berdua sudah terlalu lama menjalin hubungan kami jadi aku pikir sebaiknya kami menikah saja,lagi pula Olivia sudah menyelesaikan pendidikan profesinya." Ucap Zean di pahami Tuan James.
"Baiklah,memang kalian sudah lama harus menikah,tapi Papi menghargai keputusan Olivia.Jadi kalian sudah membuat keputusan kapan mau melansungkan pernikahan..?" Ucap Tuan James.
"Aku sudah bicarakan ini dengan Olivia,jadi aku putuskan minggu depan kami menikah Pi itu juga bertepatan dengan hari Aniversary hubungan kami yang kelima tahun Pi.." Ucap Zean.
"Baiklah..Gimana mengenai pernikahannya, apa kamu lansung mengumumkan pernikahan kalian..?" Ucap Tuan James.
"Aku sudah bicarakan ini dengan Olivia.untuk keselamatan Olivia,kami tidak mengumumkan pernikahan kami pi,biar keluarga saja yang tau.." Ucap Zean.
"Gimana Mom,menurut Mommy??" Ucap Tuan James.
"Kalau Mommy sih setuju aja pi,lebih baik di lakukan secepatnya pernikahan ini,mengenai Olivia,istri Zean,menantu kita,Mommy setuju keputusan Zean tidak perlu mengumumkan Pernikahan mereka dan siapa Olivia,ini juga demi kenyamanan Olivia juga kedepan.." Ucap Mommy.