Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Hati Lucifer
"Maaf, Tuan! bisakah Anda berkendara lebih hati-hati? saya-, saya hanya takut jika sampai muntah di kendaraan semewah ini," Lexa berucap tanpa ragu sembari tersenyum canggung.
Cezard yang mendengar perkataan Alexa pun turut menorehkan senyum sebelum akhirnya mengangguk tanpa sepatah katapun.
Sepertinya dia bukan dari kalangan orang biasa, orang-orang yang ku temui -, kenapa mereka sepertinya terlihat mudah untuk menjadi seorang bangsawan? tapi diriku? aaahh! apa yang kau pikirkan Lexa? bersyukurlah karena dirimu masih bisa hidup di dunia ini! setidaknya gang kecil di Blomshoore Bakery's ..., semua kenangan indah bersama ibu, harta yang paling berharga dalam ingatanku.
"Apa kau baik-baik saja, Nona??"
"Ee-iiya! saya baik-baik saja, Tuan!"
"Jika boleh aku tahu, siapa namamu?" Cezard membuang nafas perlahan, meskipun jemarinya sibuk memutar stir kendaraan, netra biru laut itu tampak sibuk melirik pada paras Alexa.
*****
Sebuah danau yang cukup sejuk dengan pepohonan yang cukup rindang membuat Lucifer membentangkan pandangan jauh ke depan.
"Apa kau masih mengingat tempat ini, my Lu?" Roselin berbicara dengan senyum yang tersungging di bibir.
"Kenapa membawa ku kemari?"
"Karena aku mencintaimu! aku ingin kita mengingat masa-masa dimana dirimu tak se beku sekarang ini! perasaan ku padamu masih tetap sama, Lucifer!" Roselin menatap Lucifer yang tak kunjung bersedia beradu pandang dengannya.
"Berhentilah mengutarakan rasa cinta mu itu padaku, Rose! aku sungguh muak mendengarnya!"
"Apa kau masih marah padaku karena peristiwa beberapa tahun lalu?"
"Aku tak ingin mengetahui apapun! lagipula aku juga tak ingin membahasnya sekarang!" pria dan netra abu-abu yang kini terduduk di kursi roda itu kembali berucap datar.
"Aku dan Dominic sama sekali tak memiliki hubungan apapun! sungguh -, kami hanya tak sengaja bertemu saat menghadiri undangan party dari Kate!"
"Terserah!"
Roselin menghela nafas dalam, ia akhirnya berlutut dihadapan Lucifer demi mendapat atensi dari pria pujaan nya,
"Lucifer! aku tahu semuanya! jangan berpikir bahwa kau bisa mengelabuhi diriku -, semua berita yang beredar di media bahwa dirimu merupakan seorang gay! itu semua sengaja kau sebar hanya untuk membuat ku illfeel bukan? kau ingin menghindar dariku karena perasaan kecewa mu padaku? aku mohon Lucifer! aku tahu kau masih mencintai ku! aku sungguh minta maaf!" Roselin menggenggam jemari Lucifer dengan netra berkaca-kaca.
Rose ..., dia menangis? ada apa sebenarnya? kenapa dia bisa tahu semuanya? aku tak memiliki trauma pada seorang wanita! benarkah hanya dirinya yang hatiku inginkan? ada apa dengan ku? kenapa diriku jadi plin-plan seperti ini?
"Aku mohon Lucifer, aku janji akan memperbaiki diri! aku hanya mencintai mu, Lu! apapun kondisi mu, tapi tolong jangan mengingkari perasaan mu sendiri padaku! jangan pula mencari cinta dari para gadis sewaan seperti yang kau lakukan seperti sebelumnya! aku sakit melihat mu seperti ini! aku tahu aku salah, tapi sungguh aku dan Dominic-, kami hanya sebatas bertemu dan membicarakan tentang beberapa bisnis yang mungkin bisa kami lakukan di masa depan!"
Roselin kembali mendongak, menatap Lucifer dengan buliran air mata yang tak kunjung berhenti dari pelupuk mata.
*****
Bentley Continental GT itu tampak terhenti tepat di depan Blomshoore Bakery's,
"Tempat ini??"
Lexa mengangguk dengan senyum lebar,
"Saya bisa mentraktir Tuan di tempat ini!"
"B-benarkah??" netra biru laut itu seketika membulat saat Alexa menarik pergelangan tangannya.
"Tentu saja!"
Astaga! jantung ku-, Alexa menggenggam tanganku? a-apa ini tidak terlalu cepat? Tuhan? ku harap diriku bisa tetap tersadar.
Kedua orang yang masih sama-sama asing itu tampak melangkah memasuki Blomshoore Bakery's.
"Alexa!! kau kemari?" seorang pelayan baru tampak menyapa Alexa dengan wajah ceria.
"Priscilla? kau juga disini?"
"Begitulah! kau bilang kedai ini kekurangan tenaga bukan? jadi aku memutuskan untuk melamar pekerjaan pada ayahmu!"
"Jadi kalian saling kenal?" Cezard turut membuka suara saat Alexa mengacuhkan keberadaan nya.
"Ee-emm! sebenarnya-,"
"Dia pemilik dari kedai roti ini, Tuan! astaga! mari silahkan duduk! silahkan Anda bisa memesan menu yang tertera di daftar!" Priscilla seketika menarik kursi dan mempersilahkan Lexa juga Cezard untuk duduk.
"Aku akan memesan produk yang paling disukai oleh, Alexa!" Cezard berucap lantang sembari memperhatikan raut wajah gadis yang kini terduduk di depannya.
"Baiklah, saya mengerti! mohon di tunggu-," Priscilla akhirnya berlalu meninggalkan sang customer baru.
"Maaf jika saya-, membuat Tuan jadi berakhir duduk di kedai roti tua ini!"
"Tak apa! aku menyukainya!" Cezard berucap lembut dengan tatapan yang tak juga beralih dari bibir juga mata Alexa.
Sementara Alexa,
Ia tersenyum lebar saat ia berhasil mempengaruhi Cezard untuk berkunjung dan minum kopi di kedai roti miliknya.
Setidaknya jika diriku berhasil memikat lidahnya dengan produk dari kedai milik ibu, pasti dia akan turut merekomendasikan toko ini pada para kenalan nya yang lain bukan? aaaah! kau ini sungguh pandai sekali Alexa!!
