NovelToon NovelToon
ARGADANA

ARGADANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: tiara

Menceritakan mengenai sebuah keluarga yg awal nya keluarga yg utuh, keluarga baik baik tapi seketika berubah menjadi keluarga kejam yg tidak banyak orang tau, kelurga yg penuh cinta dan kehangatan berubah menjadi sebuah keluarga penuh rasa dendam dan kebencian



Dari pembantaian secara tragis itu merubah kehidupan keluarga ARGADANA tidak ada cinta kebaikan maupun kasih sayang




Mampu kah mereka tetap menjaga keutuhan keluarga yg tersisa atau malah mereka semua mati dengan mengenaskan oleh musuh?


Mampu kah cinta mengalahkan rasa benci mereka atau malah kegelapan semakin menutupi keluarga itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft 23

Pandra masih mengincar Feli untuk mengambil pisau nya karna Pandra sangat bergantungan dengan pisau itu selain membunuh dengan pisau itu Pandra merasa dia puas melenyapkan seseorang dengan pisau itu

Pandra malam ini menuju gedung kosong karna saat malam Feli sangat tidak pernah keluar rumah paling sesekali selama Feli di rumah jadi Pandra tidak mendapat kesempatan mengambil pisau itu, Pandra malam ini menuntaskan tugasnya dia harus melenyapkan seorang penghianat Pandra tidak pernah bertanya alasan kenapa orang itu di bunuh Pandra harus menuntaskan tugasnya

"Selamat datang di tempat terakhir kamu hidup"ucap Pandra

"Tidak lepaskan saya"ucap nya memberontak Pandra membaringkan orang itu lalu Pandra mengingat kaki dan tangan orang itu

"Jangan panik nikmati rasa sakit nya karna jika kamu panik maka rasanya semakin sakit"ucap Pandra menggosok kan pistol itu ke tubuh orang itu

"Terlalu cepat dong"ujar Pandra senyum mematikan lalu mengambil pisau

"Dari sini ya"ucap Pandra tersenyum yg mampu membuat bulu kuduk orang berdiri

"Jangan jangan aghhhh"teriak nya kesakitan saat Pandra berusaha menguliti orang itu

Sret

"Aghhhh"Pandra berteriak kesal sampai memotong tangan orang itu karna Pandra tidak terbiasa menggunakan alat lain selain pisau yg di pegang Feli

"Santai santai"ucap Pandra berusaha menenangkan dirinya

"Sakit Sakit saya tidak akan mengulangi membunuh bayi lagi maafkan saya"ucap nya kesakitan

"Ssstttt jangan berisik "ucap Pandra membelai pipi orang itu yg ketakutan Pandra ingin mencongkel mata orang itu tapi lagi lagi dia melakukan kesalahan karna tidak terbiasa dengan pisau itu padahal bentuk pisau itu sama dengan pisau nya lama

"Sialan"Pandra mengeram marah lalu menusuk orang berkali kali membuat orang itu mati seketika Pandra mengoyak dadak orang itu mengamuk mencabut jantung orang itu

"Aku akan melenyapkan wanita itu"ucap Pandra tajam

###

"Aku kira Rendra di sini"ucap Feli tersenyum yg mengiris bawang di dapur Alin

"Dia ngak nginap di sini"ujar Alin

"Kenapa ngak bisa tebar pesona "kekeh Alin meneguk air putih

"Ngak level dong aku sangat cantik dan terhormat dan banyak harta masak mengharapkan suami orang"ujar Feli santai

"Bukan nya kamu mau ya"ujar Alin tertawa kecil

"Alin jangan buat aku kesal ya"ujar Feli menunjuk Alin dengan pisau itu

"Ngeri aku"ucap Alin mengangkat tangan nya menyerah dan keduanya tertawa

"Hari ini aku malas banget kerja "ujar Feli membuat Alin mendekat memakan buah jeruk bersandar di samping Feli dengan menatap Feli

"Kenapa"ucap Alin mengunyah jeruk nya

"Malas aja"ujar Feli santai

"Kayak nya ya Pandra mulai menyukai ku"ujar Feli tersenyum menatap Alin

"Kenapa "heran Alin

"Iya dia ngikutin aku mulu dengan alasan pisau nya ada dengan ku kan aneh mending dia beli aja iya kan"ujar Feli mengangkat pisau itu membuat Alin terbatuk

"Tunggu dulu"ujar Alin

"Jadi malam itu Pandra meninggalkan pisau nya dan kamu simpan belum kamu kembali kan"ujar Alin

"Iya"ujar Feli

"Lalu pisau itu kamu buat iris barang"ujar Alin berharap dia salah menebak

"Iya karna enak tajam banget "ucap Feli seketika Alin menepuk jidat nya

"Ya ampun Feli"ucap Alin frustasi

"Kenapa sih"ujar Feli sebal

"Pandra itu bukan menyukai mu dia mengincar mu karna pisau ini"ujar Alin

"Karna pisau ini yg sering menemani memenuhi tugas membunuh orang dan juga dengan pisau ini dia membunuh orang tapi kamu malah buah untuk iris bawang yg mungkin pisau ini Pandra gunakan untuk ngiris daging manusia "ucap Alin tidak habis pikir

Brak

"Kamu apakan pisau ku"teriakan itu membuat kedua wanita itu menoleh

"Pandra"ucap kedua nya

"Wanita sialan itu pisau ku kenapa kamu buat masak"geram Pandra benar marah seketika Pandra mendorong Alin lalu menjambak rambut Feli

"Kamu tau pisau ini buat aku melenyapkan orang buat aku mengambil orang tubuh orang buat aku mencongkel mata orang tapi kamu buat untuk masak"Pandra benar marah dia meletakkan pistol itu di leher Feli

"A....aku minta maaf"Feli gemetaran ketakutan

"Pandra tenang dulu"ujar Alin lalu mengambil pisau itu di tangan Feli mencuci nya dengan sabun mengelap nya lalu menciumnya

"Ambillah aku kembalikan"ucap Alin seketika Pandra mendorong Feli dan mengambil pisau itu Pandra mencium aroma pisau itu menatap Feli tajam

"Maafkan teman ku Pandra dia tidak tau menahu mengenai keluarga ARGADANA"ucap Alin meneguk ludah

"Jelaskan pada nya dia sangat lah bodoh dan to*** yg awalnya pisau ini berbau amis malah berbau bawang itu semua ulah nya rasanya aku ingin mencuci pisau ini dengan darah nya"tajam Pandra

"Iya silahkan lakukan semua mu asal jangan ganggu lagi teman ku ya"ujar Alin membuat Pandra melangkah pergi

"Aku takut"Feli memeluk Alin dengan erat merasa ketakutan

"Udah ngak apa Pandra tidak akan ganggu kamu lagi"ujar Alin menenangkan

"Sih sialan itu malah menghina ku"kesal Feli

"Kamu ngak akan menang lawan Pandra udah jangan berurusan sama dia"ujar Alin

"Menyesal aku pernah kagum sama dia aku tidak akan menyukai dan kagum lagi sama cowok kayak dia"geram Feli

"Udah mending lanjut masak setelah itu kita sarapan"ucap Alin tersenyum

"Iya"ucap Feli tersenyum

###

🌙🌙🌙

Sesuai janji Rendra akan menginap di apartemen Alin, setelah makan malam tadi Rendra segera membersihkan tubuhnya Alin menyiapkan kasur nya dan membereskan tas kerja Rendra yg di tarok sembarangan

Cklek

"Mau apa"Rendra nampak sangat segar Alin tersenyum

"Tidak hanya merapikan barang mu takut ketinggalan nanti"ucap Alin lalu meletakkan tas Rendra

"Aku aneh kok bisa tadi Pandra masuk ke apartemen ku"heran Alin dia berjalan mendekati Rendra

"Aku kasih password nya"ujar Rendra memeluk Alin dari belakang

"Besok ganti password nya yg tau hanya kita berdua"ujar Rendra datar Alin menoleh melihat dari samping wajah Rendra

"Emang siapa yg tau"tanya Alin mengusap lengan Rendra

"Seperti Feli dia seakan memiliki akses keluar masuk ke sini seenaknya nanti dia bisa melakukan apa saja di sini termasuk Pandra bisa kapan saja masuk ke sini "ujar Rendra serius

"Ya udah "ucap Alin lalu tersenyum menulis sesuatu di dada Rendra

"Kamu berusaha menggoda ku"curiga Rendra membuat Alin tertawa

"Itu nanti buat password nya coba aku tanya itu tadi angka nya berapa"tanya Alin tersenyum Rendra terdiam dia tidak mengingat

"Aku tidak tau"ujar Rendra datar Alin memegang wajah Alin

"Jangan datar mulu"ujar Alin

"Aku seperti ini"ujar Rendra menurunkan tangan Alin

"Iya aku tau tapi jika bersama ku bisa ngak jangan kayak Rendra ARGADANA tapi jadi Rendra Aditya Saputra"ucap Alin

"Kata nya cinta"ujar Alin lagi

"Kamu seakan ingin aku membuktikan cinta ku"ujar Rendra serius

"Aku pun perlu pembuktian aku belum mendengar kamu mengatakan mencintai ku jika itu sulit aku ingin bukti "ujar Alin tersenyum

"Kamu sangat pandai bicara"Rendra memeluk pinggang Alin

"Tidak juga "ujar Alin tersenyum tapi pipinya memerah

"Aku merasakan pipi mu panas"ujar Rendra mengusap pipi Alin

"Aghh tidak "ucap Alin mengulum senyum lalu memeluk Rendra

"Jangan goda udah tau aku malu terus di goda mau aku sampai nangis"ujar Alin cemberut

"Tidak"Rendra membalas pelukan Alin lalu menangkup wajah Alin dan mencium bibir itu Alin mengalungkan tangannya di leher Rendra membalas ciuman itu lalu Rendra mendorong Alin pelan ke kasur

"Kamu tidak akan bisa lari Alin karna kamu selamanya milik ku"batin Rendra senyum menakutkan Rendra tercetak jelas membuat Alin heran ada apa lalu Rendra menindih Alin

"Kamu seakan mau menghukum ku dengan senyum itu "ujar Alin heran

"Kamu tau sesuatu "bisik Rendra membuat Alin meneguk ludah karna Rendra seperti akan menyiksa nya tapi Alin berusaha menyakinkan dirinya jika Rendra tetap mencintai nya

"Kamu itu hanya milik ku kamu tidak akan bisa lari dari ku"bisik Rendra dengan suara tajam Alin memeluk Rendra

"Selama ada cinta di hati ku maka aku tidak akan meninggalkan mu"Alin mengusap pipi Rendra lalu Rendra mencium bibir Alin di balas Alin mereka berlarut-larut

Beberapa jam kemudian

"Semoga cepat tumbuh"lirih Alin mengatur nafasnya mengusap perut nya Rendra yg baru berbaring menoleh ke arah Alin memeluk Alin

"Kamu menginginkan anak itu tumbuh"tanya Rendra memeluk Alin posesif

"Iya aku sangat ingin anak itu"lirih Alin mengeratkan pelukannya saat mengingat kejadian itu

"Tidak apa selama kamu bersama ku kamu seperti kekuatan ku segalanya untuk ku"ujar Alin tersenyum Rendra hanya mengusap kepala Alin membuat Alin merasa nyaman dan tertidur

###

☀️☀️☀️

Alin mendengar suara bel terus berbunyi memaksa Alin untuk bangun tapi Alin sangat malas karna semalam mereka begadang,Alin menepuk dada Rendra berkali-kali yg memeluk nya

"Rendra lihat aku sangat mengantuk"ujar Alin serak terus menepuk sampai Rendra terbangun lalu duduk

"Alin Alin"Rendra menarik tangan Alin memaksa bangun dengan terpaksa Alin membuka mata

"Pakai baju mu kemungkinan itu Pandra"ucap Rendra

"Pandra"seketika mata Alin segar mendengar nama itu apa lagi sampai Pandra mengetahui jika Alin masih berhubungan dengan Rendra

"Ayo cepat"ucap Rendra memakai jubah mandi Alin segera memakai baju yg tergelatak dan mereka segera turun

Cklek

"Bang Rendra "benar saja itu Pandra entah lah Alin tidak mengerti

"Kita udah sepakati bang"geram Pandra masuk

"Aku akan membunuh nya"tajam Pandra menunjuk Alin

"Pandra aku ini abang tertua mu Alin ini kakak ipar mu hanya kamu menolak mengenai cinta coba kamu tanya Letta apa dia berpendapat sama kamu"ujar Rendra serius

"Dia tidak membuat alasan aku mundur"ujar Rendra menunjuk dada Pandra

"Aku tau kenapa kamu sampai ada di sini itu semua rencana ku ada musuh lain dan kamu sudah terpengaruh"ucap Rendra tajam membuat Pandra sadar ini kamu pertama pandra termakan omongan orang meski itu benar

"Dengan kamu ada di sini membuktikan jika kecurigaan aku benar ada nya kamu tidak paham betul Pandra"ujar Rendra serius

"Pandra aku benar minta maaf tapi kematian Sena bukan kesalahan ku aku sudah melakukan semampu nya"ujar Alin

"Aku cinta sama Rendra dan aku menyayangi adik adik Rendra seperti adik adik ku juga"ujar Alin

"Aghhh berhenti omong kosong"ujar Pandra marah dan berlalu pergi

"Siap siap lah kamu akan kembali tinggal di rumah ARGADANA "ucap Rendra serius

"Lalu bagaimana Pandra"ucap Alin cemas

"Kita akan bicara di sana sama Letta juga "ucap Rendra serius

"Aku ikut saja"ujar Alin menurut dan mereka segera mandi dan siap siap pergi

1
Jeon Clue
Rendra jangan galak galak/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!