Aku Bisa Tanpamu

"Jangan cerita pada siapa pun kalo kita mau pergi, takutnya Lily mau ikut dengan alasan pengen jalan atau ngidam."

'Itu anak mu kak."

"gak tau ay,masa masih tiga bulan sudah besar banget perut nya."

"Kamu cek dong kak, biasa kan ada keterangan di saat rekam USG."dira juga berpendapat demikian tapi karena dia selalu bersembunyi dibelakang punggung mami Dira tidak bisa berbuat banyak.

setelah juragan kembali kekediaman mereka Fathir juga berkemas perjalanan mereka sekitar Lima hari, Fathir mengirim pesan buat papi tentang tugas tujuan serta berapa la dia disana.

Meskipun Lily seperti orang kesurupan disana papi tidak perduli tapi melihat istrinya pusing dengan desakan dari lily membuat kesehatan Bu aida drop lagi, mereka pun pergi sementara dengan alasan pekerjaan, tinggal dia dan art dirumah besar itu.

Perjalanan yang sangat menyenangkan bagi dira, setelah selesai pertemuan mereka berjalan ketempat wisata.singgah ke hotel yang sedang dibangun dan tentu arsitektur adalah Fathir,lelaki yang ada di lapangan sedangkan dira menikmati setiap objek yang menurut dia bagus.

Mengajak anak kecil bermain,mengepang rambut yang ditawarkan oleh seorang ibu,Dira tertarik dan sabar sampai selesai si ibu mengerjakan tugasnya.

"Kamu lucu sekali seperti itu."ucap Fathir saat melihat dira dengan rambut yang digerai.

"Apa aku seperti badut makanya lucu?"

"Tidak, seperti anak kecil yang malas menyisir rambut tapi aku suka lihat kamu begitu ay."

Daun nyiur ikut melambai mengikuti arah angin, perjalanan yang mereka lalui dalam beberapa hari ini begitu singkat.ada gurat sedih di wajah Dira Karena mereka diharuskan pulang.

Kak kita kerumah mami atau kerumah kita.

rumah mami aku harus laporan pada juragan.dira tidak tahan untuk tidak tertawa sekarang suami kutub sudah tidak sedingin dulu lagi.

Kok kamu tidak ajak aku pergi kan aku bosan dirumah mas.aku juga istri kamu seharusnya kamu hargai aku juga dong.

Relasi tau nya dira istriku,apa kata mereka jika aku mengajak kamu.aku tidak mungkin membuat papi malu.lily terdiam dan kembali kekamar makan pun dianterin oleh mbak sri.

Selama Lily tidak berulah mereka tinggal disana.banyak nya pasokan bunga juga permintaan dari pelanggan dira harus kembali kerumah mereka.

Arya teman Lily datang ingin membeli bunga dia punya kakak perempuan yang juga ingin berbisnis bunga jadi mengajak Dira bekerja sama.setiap hari arya datang sekedar dan melihat bunga padahal sudah dijelaskan oleh Dira untuk beberapa hari bunga belum datang.

Dira merasa ada yang aneh dengan kehadiran Arya tapi dia tidak menunjukkan gelagat aneh Dira tetap menyambut kedatangan arya.

Dira juga sudah menceritakan pada Fathir kedatangan arya ketempat mereka,tapi tidak ada kecurigaan juga dari Fathir.tapi Arya selalu datang saat Fathir tidak ada.mereka sudah terlihat akrab.

saat siang dira merasakan tidak enak badan,jadi disaat Arya datang Dira tidak ke kebun mini nya,hanya diteras memantau.

"kamu pilih saja ya nanti kamu foto dan kirim ke saya,kalo harga kamu pasti sudah paham."dira memilih masuk kekamar.

setelah meminum air yang diambil oleh Arya kedalam dapur mereka.setelah itu Dira tidak sadar lagi.

Fathir datang dengan penuh amarah, menarik Arya dari kasur mereka dan menghajar lelaki itu tanpa ampun.dira yang tersadar masih merasa pusing.

"Kak, kenapa ini aduh kepala aku pusing banget."

"Kamu bertanya padaku ay seharusnya aku yang bertanya padamu Apa yang kamu lakukan dengan-nya sambil menunjuk kearah Arya yang masih tersungkur dilantai."

'Aku tidak tau kak,dari siang kepala aku pusing.aku tidak tau dia ada di sini."

"Tidak masuk akal sekali kamu.aku kecewa ay, kecewa."memanggil satpam setempat agar membawa arya.tapi saat akan dibawa ke pihak yang berwajib Arya kabur masuk ke perkebunan dan kehilangan jejak.

"Kak aku tidak tau dia kapan masuk kedalam kamar kita, percaya Sama aku."

"Kamu mau balas dendam padaku kan,kamu mau melakukan seperti Yang aku lakukan pada lily.tega kamu disaat aku sudah sangat jatuh hati padamu kamu malah berselingkuh."

"Aku tidak berselingkuh kak."

"Terus tadi apa Dira, khilaf?"

"Aku harus apa agar kamu percaya kak.aku bingung."

"sudah lah,aku mau pergi kerumah mami."

"Kamu mau ninggalin aku kak."dira menyentuh lengan Fathir tapi dia tepis.

"Kamu juga berbuat demikian kan. saat itu kamu juga tidak percaya padahal aku sudah jelaskan semuanya.tapi sekarang hal itu terjadi pada kamu jadi aku harus terima begitu.egois ya kamu."

panggilan dari depan menarik paksa langkah Fathir.

"Maafkan kami pak, lelaki itu lari ke perkebunan kami kehilangan jejak."

"sial.fathir mengepal tinjunya dan berlabuh kepintu.cari dia terus dia pasti belum jauh."

"tapi pak, kondisi sangat gelap, lahan juga luas

Fathir pergi meninggalkan dira berhari hari tidak ada kabar,pesan tidak dibalas.mecoba menghubungi Nayla juga mami tidak ada yang membalas satu pun.dira berangkat kesana tapi sayang Fathir sedang keluar tapi dira tidak diijinkan masuk oleh mami.

perempuan itu marah besar pada dira dan memaki menantu nya itu.

Dira menjelaskan berulang kali tapi tetap tidak dihiraukan dan meninggalkan dira digerbang sendiri.

"Non dira maaf ya mbak tidak bisa bukan pintu.den Fathir keluar kota non tidak usah ditunggu."

"Tidak apa-apa mbak Sri.dira pulang terimakasih."kirim pesan buat Dira jika den Fathir sudah pulang.

Seminggu berlalu.

(Aku tunggu kedatangan kamu,dalam Minggu ini,kita harus bicara.jika kamu tetap tidak datang Aku akan pulang kerumah orang tuaku dan menganggap pernikahan kita berakhir.)

(Pulang lah aku tidak perduli.pesan balasan dari Fathir.)

(Paling tidak, ucapkan lah secara langsung kak, jangan seperti ini.)

(Aku tidak perduli.lakukan apa yang ingin kamu lakukan.aku tidak sudi bertemu denganmu.)

(Fathir,kak.berulang kali dihubungi Fathir tidak lagi membaca pesan Dira, sepertinya Dira sudah diblokir oleh-nya.aku tungguin kamu sampai hari minggu kak.jika memang kamu tidak kembali aku akan pergi sesuai keinginanmu.dan akan merelakan kamu dengan cinta pertama mu itu.)

Meski setiap malam harus ditemani rasa sepi dan sedih dira berusaha tetap tegar.berharap besok atau lusa Fathir datang dan membuka pintu maaf buatnya.

Duduk diteras, sambil membaca sesekali menemani pelanggan yang akan membeli bunga padanya.dira tidak menerima tawaran lagi,dia hanya akan menghabiskan yang ada ditempat itu.tidak ada lagi harapan dia untuk kembali menjadi menantu keluarga Tohir.dira juga tidak mau dianggap remeh.