NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

Hari pun berlalu, kini Samsul memberanikan diri meminta Aida untuk dipersunting olehnya.

Karena Mbah Sukmo selalu datang menuntut janjinya. Samsul pun menargetkan Aida sebagai korban berikutnya.

"Apa kamu setuju, Nak?" tanya Pak Kosim saat Samsul meminta Aida kepadanya.

Aida mengangguk, mereka tidak menyadari jika akan ada kejadian yang mengejutkan mereka nantinya.

"Baiklah, kapan kalian akan menikah?" tanya Pak Kosim.

"Kalau bisa empat hari lagi," jawab Samsul.

Waktu yang Samsul tetapkan adalah, waktu dimana bulan purnama itu nanti. Karena permintaan Mbah Sukmo atau lebih tepatnya Jagira.

Setelah menyetujui kesepakatan, Samsul pun memberikan sejumlah uang yang banyak pada Pak Kosim untuk menyelenggarakan acara pernikahan nantinya.

Dengan senang hati, Pak Kosim menerima uang tersebut. Tanpa mereka tahu uang itu berasal darimana?

"Kalau begitu, aku pamit dulu Pak, Bu," ucap Samsul sopan, sambil menyalami dan mencium tangan kedua orang tua itu.

Sepeninggalan Samsul, Pak Kosim dan Bu Ratna sangat senang melihat banyak uang pemberian Samsul.

Dan mereka akan mengadakan pesta besar-besaran nantinya. Dan mengundang seluruh warga desa.

"Pak, ternyata dia anak orang kaya, ya," kata Bu Ratna.

"Iya Bu, aku juga baru tahu," balas Pak Kosim.

Pak Kosim pun mendatangi para warga untuk meminta bantuannya. Dengan senang hati warga ingin membantu mereka.

Ya, di desa ini jika ada kegiatan atau hajatan atau apapun itu, penduduk setempat akan saling bantu-membantu.

Mereka akan bergotong royong mengerjakan untuk acara hajatan tersebut. Dan masing-masing akan mendapatkan giliran nya.

Samsul tiba di rumahnya, ia duduk di kursi yang terbuat dari kayu. Saat ia merenung, tiba-tiba angin berhembus kearah.

Anehnya angin itu hanya menerpa dirinya saja. Sehingga Samsul kaget dan segera sadar dari lamunannya.

Samsul mengusap wajahnya kasar, ia bangkit dan segera mencuci muka. Hari sudah mulai sore, Samsul pun menimba air untuk menyiram kebun miliknya.

Malam hari ...

Setelah selesai makan malam, Samsul keluar rumah. Ia ingin bergabung dengan para pria di pos ronda.

"Permisi semuanya," ucap Samsul.

Mereka semua tersenyum karena Samsul membawakan mereka kopi dan roti yang ia beli di warung.

"Wah repot-repot saja, apapun terima kasih," ucap salah satu dari mereka.

"Iya, gak repot kok," ujar Samsul.

Di desa ini kebanyakan para gadis menikah muda, yang seangkatan dengan Aida semua sudah menikah. Hanya yang ada di bawah umur yang belum pantas nikah.

Samsul tidak pernah ikut ronda malam, namun penduduk disini tidak mempermasalahkan nya.

Saat mereka sedang bercanda, tiba-tiba sekelebat bayangan putih melintas didepan mereka.

Mereka sudah bersiap-siap untuk kabur, namun di cegah oleh Samsul. Dan mengatakan tidak perlu takut.

Namun yang namanya takut, tetap saja takut. merekapun lari berhamburan ke rumah masing-masing.

Para warga yang lain pun keluar saat mendengar keributan tersebut. Mereka mendatangi Samsul yang masih berada di pos jaga.

"Ada apa sebenarnya?" tanya Pak Kosim saat di dekat Samsul.

"Sepertinya mereka melihat sesuatu, Pak. Aku juga tidak tahu apa?" jawab Samsul.

"Sepertinya desa ini tidak aman, dulu kemalingan, sekarang mereka ketakutan yang katanya melihat hantu," kata Pak Kosim.

"Bapak percaya hantu?" tanya Samsul.

"Sejujurnya Bapak tidak percaya dengan hal yang begituan. Orang yang sudah meninggal tidak akan menjadi hantu. Itu adalah ulah jin yang ingin menakuti manusia," jawab Pak Kosim.

Tidak berapa lama setelah Pak Kosim berbicara seperti itu, asap putih mengepul yang entah darimana datangnya.

Pak Kosim memperhatikan asap tersebut yang mulai berubah membentuk seperti sosok manusia.

Dan tidak berapa lama, asap itu sudah berubah sepenuhnya dan menjadi sosok putih berambut panjang.

"Nak Sam," ucap pak Kosim yang mulai gemetar.

"Kenapa Pak?" tanya yang lain.

Anehnya yang lain tidak melihat nya, hanya Pak Kosim sendiri yang melihatnya.

"It--itu ...." pak Kosim menunjuk ke arah makhluk tersebut. Namun mereka heran dengan yang pak Kosim tunjuk tidak ada apa-apa.

"Pak Kosim ada apa?" tanya Samsul yang juga tidak melihatnya.

Pak Kosim gemetar hingga terkencing di celana. Yang lain menutup hidungnya karena tercium bau pesing.

Tidak berapa lama pak Kosim pun pingsan. Para warga yang lain pun segera menggotong tubuh pak Kosim membawanya pulang.

Samsul juga ikut menggotong tubuh pak Kosim. Para warga berkumpul saat melihat pak Kosim pingsan.

"Apa yang terjadi?" tanya Bu Ratna dengan panik. Para warga pun menggeleng serentak. Karena mereka memang tidak tahu penyebabnya.

"Bu, sepertinya Pak Kosim melihat sesuatu, namun kami tidak melihatnya," ucap Samsul menjelaskan.

"Bawa masuk, nanti juga akan sadar sendiri," kata Bu Ratna.

"Bu, sebaiknya pakaiannya di ganti, terutama celananya," pinta Samsul.

Bu Ratna pun mengangguk, pak Kosim pun segera di bawa masuk kedalam kamar. Kemudian merekapun menunggu di ruang tamu, dan sebagian nya lagi menunggu di luar rumah.

Bu Ratna menggantikan pakaian suaminya, dan menyimpannya didalam bakul tempat pakaian kotor.

Setelah setengah jam, pak Kosim pun tersadar dan langsung menjerit.

"Hantu...!" Dan jeritan itu sontak membuat mereka terkejut. Bu Ratna yang disampingnya pun tidak kalah terkejut.

"Pak, ada apa Pak?" tanya Bu Ratna.

"Hantu Bu, ada hantu," jawab pak Kosim.

Samsul mendekat, beberapa orang warga juga mendekat. Aida yang berada didalam kamarnya pun keluar.

Tadi ia sudah tertidur, namun saat mendengar suara gaduh, iapun terbangun. Ia heran melihat para warga yang berkumpul. Kemudian ia bergegas ke kamar ibunya.

"Ada apa Bu, kok ramai-ramai?" tanya Aida.

"Bapakmu melihat hantu katanya," jawab Bu Ratna.

Aida segera menghampiri ibunya karena takut. Dulu tidak pernah seheboh ini, mengapa sekarang menjadi heboh soal hantu? Begitulah pemikiran Aida.

"Bang Sam, seperti apa sih hantunya?" tanya Aida. Samsul menggeleng sebagai jawaban.

Pak Kosim pun menceritakan apa yang ia lihat, ciri-ciri hantu tersebut. Dan yang membuatnya semakin takut adalah, wajah dari hantu itu.

Setelah semuanya tenang, para warga pun kembali ke rumah masing-masing. Kebetulan sekarang sudah jam satu malam.

Samsul juga pamit, dengan alasan tidak enak jika menginap disini. Karena mereka belum resmi menikah.

Bu Ratna pun membenarkan alasan Samsul dan menganggap bahwa Samsul pria baik-baik.

Samsul berjalan di kegelapan malam, hanya ada cahaya bulan yang tidak terlalu terang. Samsul merasakan ada hawa dingin menyelimuti dirinya.

"Jangan ganggu aku," ucap Samsul berbicara sendiri. Kemudian hawa dingin itupun menghilang.

Samsul tiba di rumah, saat membuka pintu tiba-tiba ada kucing hitam meloncat kearahnya.

Samsul menghindar, dan kucing itu segera berlari keluar lalu menghilang. Samsul masuk dan merasakan ada sesuatu yang menyentuh pundaknya.

Samsul menoleh, namun ia tidak melihat seseorang yang menyentuh pundaknya.

1
FiaNasa
trimakasih Thor,,critanya bagus,ada hikmah yg bis kita petik disini,,tetep semangat berkarya Thor💪💪
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
FiaNasa
klau memang Samsul sadar itu salah cobalah berusaha lepas dr jerat iblis itu,,minta tolong sama kyai gitu
FiaNasa
kapan taubat kau Samsul,,berhentilah sebelum makin terjerumus
FiaNasa
bukan hanya crita karngan kalau masalah dihina begitu,,di dunia nyata juga banyak yg begitu..memandang rendah orang lain hanya karna penampilan
FiaNasa
Kasin AIDA akan jd tumbal
FiaNasa
aq mampir thor
FiaNasa: sama²🙏🏻
Pa'tam: terima kasih
total 2 replies
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!