NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Hancurnya Hati Jordan

Akhir-akhir ini, Celine merasakan ada yang tidak beres pada tubuhnya. Dia sering merasa kelelahan, mengantuk sepanjang hari, dan muntah di pagi hari. Keanehan-keanehan ini membuatnya khawatir. Suatu pagi, Celine memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

"Dokter, belakangan ini saya sering merasa lelah, mengantuk, dan sering muntah di pagi hari," ujar Celine dengan cemas saat duduk di ruang periksa.

Dokter memeriksa Celine dengan teliti dan setelah beberapa saat, ia tersenyum. "Selamat, Nyonya. Kamu sedang hamil muda," kata dokter dengan nada penuh kehangatan.

Celine terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Hamil? Tapi... tapi dokter, sebelumnya saya didiagnosa mengalami masalah pada kesuburan. Bagaimana mungkin saya bisa hamil?" tanyanya dengan bingung.

Dokter itu tetap tersenyum. "Terkadang, diagnosa bisa salah atau kondisi tubuh bisa berubah. Dari hasil pemeriksaan saya, tidak ada masalah dengan kesuburanmu. Kamu dan bayi dalam kandunganmu dalam kondisi sehat."

Celine masih kebingungan dan bertanya-tanya. "Jadi, mungkin saat itu dokter salah mendiagnosa?" gumamnya sambil mencoba mencerna kabar mengejutkan ini.

Dokter mengangguk pelan. "Bisa jadi. Yang terpenting sekarang adalah menjaga kesehatanmu dan bayi. Pastikan kamu mengikuti saran dan petunjuk yang saya berikan."

Celine mengangguk perlahan, masih dalam keadaan terkejut, tapi juga merasa lega dan bahagia. "Terima kasih, Dokter. Saya akan menjaga kesehatan saya dan bayi ini sebaik mungkin."

Dia keluar dari ruang periksa dengan perasaan campur aduk, memikirkan bagaimana cara memberitahu Jordan tentang kabar bahagia ini. Perjalanan pulang terasa berbeda, Celine merasa seolah membawa keajaiban kecil dalam dirinya.

Celine akan memberikan kejutan pada suami tercintanya dengan mengajaknya makan malam. Di restoran Celine akan memberitahu Jordan jika dia sedang hamil. Dia tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi suamimu saat tau jika dia sedang hamil. Air mata tak henti-hentinya menetes dari pelupuk mata indahnya, sungguh sangat mengejutkan, dan sekarang Celine percaya jika miracle itu memang nyata.

"Ge, kebahagiaan kita akan semakin sempurna."

Setelah meninggalkan rumah sakit, Celine mengendarai mobilnya dengan hati-hati, masih memikirkan kejutan yang akan ia berikan kepada Jordan malam ini.

Namun, tak lama kemudian, sebuah truk besar melaju kencang dari arah berlawanan, kehilangan kendali, dan menabrak mobil Celine dengan keras. Mobilnya terguling beberapa kali, membuat tubuhnya terpental keluar dan berakhir di aspal.

Celine tergeletak di jalan, tubuhnya penuh luka dan darah, tapi nafasnya masih berhembus, menandakan bahwa ia masih hidup. Dengan pandangan kabur, ia mencoba menggerakkan tubuhnya, merasakan nyeri hebat yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Tiba-tiba, beberapa pria menghampiri Celine yang tergeletak di aspal. Salah seorang dari mereka berkata, "Wanita ini masih hidup. Kita harus benar-benar memastikan dia mati. Nona Rossa akan marah jika kita gagal. Sebaiknya kita buang saja dia ke sungai."

Mereka adalah pembunuh bayaran yang disewa oleh Rossa untuk menghabisi Celine. Tanpa banyak bicara, dua pria lainnya mengangguk setuju dan segera mengangkat tubuh Celine yang lemah. Sambil mengawasi sekitar, mereka bergerak cepat, khawatir ada yang melihat aksi kejam mereka. Celine hanya bisa mengerang pelan, sadar bahwa hidupnya kini benar-benar dalam bahaya.

"Ge...." Panggil Celine dalam hati.

Tanpa mereka bertiga sadari, ada dua pasang mata yang melihat kejadian tersebut. "Cepat ikuti ke mana mereka pergi," pinta seorang wanita pada pria yang mengemudikan mobil mewah tersebut.

"Baik, Nona," jawab pria itu.

Mobil mereka kemudian melaju kembali, mengikuti mobil yang membawa Celine. Mobil hitam tersebut berhenti di sebuah jembatan, dan mobil milik wanita cantik itu ikut berhenti namun dengan jarak yang cukup jauh. Dari dalam mobilnya, dia melihat Celine dilempar ke dalam sungai dari atas jembatan. Setelah itu, ketiga pria tersebut segera pergi.

"Sean, cepat! Kemungkinan wanita itu masih hidup. Kita harus menyelamatkannya," ucap si wanita dengan panik.

Pria itu, Sean, mengangguk. Dia segera turun dari mobil dan tanpa ragu melompat ke dalam air. Ia melihat tangan Celine terulur ke atas, seperti meminta tolong. Beruntung, posisinya masih memungkinkan untuk dijangkau.

Sean menarik Celine ke tepi sungai. Wanita itu, Viona, menghampiri mereka berdua. "Nona Viona, wanita ini masih hidup. Tapi denyut nadinya sangat lemah," ucap Sean.

"Cepat, kita bawa dia ke rumah sakit. Kita harus segera menyelamatkan nyawanya," ucap Viona dengan tegas. Sean mengangguk.

"Baik, Nona."

Mereka berdua segera membawa Celine ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Celine langsung ditangani oleh tim medis. Namun, kondisinya sangat kritis dan dia jatuh koma. Viona merasa harus menyelidiki siapa yang ingin membunuh wanita ini dan mengapa. Sambil menunggu perkembangan kondisi Celine, Viona mulai menyusun rencana.

Dia memutuskan untuk mengikuti alurnya sambil mencari tahu apa yang terjadi. Bahkan, Viona sampai membeli mayat tanpa identitas di rumah sakit dan kemudian melemparkannya ke sungai. Dia memindahkan pakaian dan semua aksesoris milik Celine ke tubuh mayat tersebut. Karena wajah mayat itu rusak, jadi sulit dikenali.

"Ini akan menyempurnakan rencana kita. Kita akan membuat mereka berpikir bahwa wanita itu benar-benar sudah mati," ucap Viona dengan tegas.

Sean mengangguk setuju. "Semoga rencana ini berhasil, Nona."

Viona menatap Celine yang masih terbaring koma. "Kita akan menemukan siapa yang bertanggung jawab atas semua ini, dan mereka akan membayar harga yang setimpal."

🌺🌺🌺

Jordan berulang kali melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah hampir dua jam menunggu, tapi Celine belum juga datang. Berkali-kali dia mencoba menghubungi, tapi tak ada jawaban dari istrinya.

Rasa cemas mulai menyelimuti hatinya. Apa yang terjadi pada Celine? Pikirannya dipenuhi kekhawatiran, takut sesuatu yang buruk menimpa wanita yang sangat dicintainya. Jordan tidak bisa duduk diam. Ia mondar-mandir, berharap Celine segera muncul di hadapannya.

Bayangan terburuk menghantui pikirannya, membuatnya semakin gelisah. "Tolong, Celine, angkat teleponnya," gumam Jordan dengan penuh kegelisahan.

Jordan mematikan teleponnya dengan frustrasi. Tiba-tiba, sebuah panggilan masuk dari nomor asing muncul di layar ponselnya yang menyala terang. Tanpa banyak berpikir, dia langsung menerima panggilan tersebut.

"Maaf, apakah Anda mengenal wanita bernama Asteria Celine? Karena di panggilan terakhirnya, kontak Anda yang dia hubungi. Nona Celine mengalami kecelakaan lalu lintas, tetapi korban tidak ditemukan di lokasi kejadian. Ada penemuan mayat yang terapung di sungai Liangma. Bisakah Anda datang ke lokasi untuk memastikannya, bisa jadi itu adalah Nona Celine karena lokasi kecelakaan dan penemuan mayat tidak jauh? Wajahnya rusak dan sulit dikenali."

Jantung Jordan serasa berhenti berdetak mendengar kabar mengejutkan yang baru saja dia terima. "Apa? Kecelakaan lalu lintas? Celine... Tidak ditemukan?!" Jordan berteriak panik, suaranya bergetar.

"Ya, Tuan. Kami membutuhkan seseorang untuk mengidentifikasi mayat yang ditemukan di sungai. Bisa jadi itu, Nona Celine," jawab suara di ujung telepon.

Jordan hampir menjatuhkan ponselnya. "Di mana lokasi pastinya?" tanyanya dengan suara serak.

"Sungai Liangma, dekat jembatan utama. Tolong segera ke sini."

Tanpa berpikir dua kali, Jordan segera berlari keluar, dia bergegas pergi untuk memastikan sendiri jika itu bukan Celine. Jordan memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Selama perjalanan, pikiran Jordan dipenuhi ketakutan dan kecemasan.

"Celine, semoga itu bukan dirimu," gumamnya, air mata mulai menggenang di matanya. Ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Celine, dan harapan kecil masih ada di hatinya bahwa wanita yang ia cintai masih hidup.

.

.

Jordan tiba di lokasi dengan perasaan tegang. Dia melihat mayat wanita itu dan terkejut. Meskipun wajahnya mengalami kerusakan parah dan sulit dikenali, barang-barang yang melekat di tubuhnya adalah milik Celine. Jordan menggeleng kuat, tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang.

"Tidak, ini tidak mungkin, Celine. Aku pasti bermimpi," gumamnya tidak jelas. Jordan terus menggeleng, mencoba menyangkal kenyataan yang ada di depannya.

Seorang polisi mendekat dan menyerahkan barang-barang milik Celine yang ditemukan di lokasi kecelakaan kepada Jordan. "Tuan, ini barang-barang milik, Nona Celine."

Jordan menerima barang-barang itu dengan tangan gemetar. Ketika dia membuka tas Celine, dia menemukan sebuah kotak hitam. Jantungnya seperti berhenti berdetak dan matanya membulat sempurna ketika melihat isi kotak tersebut. Itu adalah hasil pemeriksaan dari dokter kandungan yang menyatakan Celine hamil. Tangan Jordan semakin gemetar, dan tubuhnya kembali terhuyung ke belakang.

"CELINE..." teriaknya dengan suara penuh kesedihan dan keputusasaan.

Polisi dan beberapa petugas medis yang ada di lokasi langsung mendekati Jordan, mencoba menenangkannya. Namun, Jordan hanya bisa menatap kotak hitam itu dengan tatapan kosong. Air matanya mulai mengalir tanpa henti, menyadari bahwa kebahagiaan yang baru saja ia temukan kini berubah menjadi duka yang mendalam.

"Kenapa... kenapa ini harus terjadi?" ucap Jordan lirih, memeluk barang-barang milik Celine erat-erat. "Celine, aku tidak bisa kehilanganmu... aku tidak bisa..."

Hujan tiba-tiba turun, seolah-olah mengerti dengan kesedihan yang Jordan rasakan. Tetesan air hujan bercampur dengan air matanya, menciptakan suasana yang semakin sendu. Jordan berdiri di sana, terdiam dalam kesedihannya, merasakan beratnya kehilangan yang begitu mendalam.

🌺🌺🌺

"Jordan, sudah saatnya mengantarkan Celine ke peristirahatan terakhirnya," ucap Tuan William. Namun, tak ada respon dari Jordan. "Jordan, jangan seperti ini. Kau hanya membuat Celine semakin sedih."

Jordan mengangkat wajahnya dan menatap ayahnya dengan pandangan dingin. "Memangnya aku harus pergi ke mana? Ke mana aku harus mengantarkannya? Istriku masih hidup, Pa. Dia masih hidup. Celine belum mati. Dan yang terbujur kaku itu bukan dia. Aku bisa merasakan dia masih hidup. ISTRIKU BELUM MATI!" teriak Jordan di akhir ucapannya.

Tuan William menghela napas panjang, berusaha menahan emosinya. "Jordan, kita harus menghadapi kenyataan. Ini bukan tentang apa yang kita rasakan, tapi tentang apa yang memang terjadi."

Jordan menggeleng kuat. "Tidak, Pa. Hati kecilku meyakini Celine masih hidup. Mayat itu bukan istriku. Aku tidak akan ikut ke pemakaman, karena aku tahu Celine belum pergi." Meski hatinya yakin, fakta di depan matanya sulit dihindari. Namun, Jordan tetap bersikeras menolak untuk mengucapkan selamat tinggal.

"Jordan, sudah saatnya mengantarkan Celine ke peristirahatan terakhirnya," ucap Tuan William. Namun, tak ada respon dari Jordan. "Jordan, jangan seperti ini. Kau hanya membuat Celine semakin sedih."

Jordan mengangkat wajahnya dan menatap ayahnya dengan pandangan dingin. "Memangnya aku harus pergi ke mana? Ke mana aku harus mengantarkannya? Istriku masih hidup, Pa. Dia masih hidup. Celine belum mati. Dan yang terbujur kaku itu bukan dia. Aku bisa merasakan dia masih hidup. ISTRIKU BELUM MATI!" teriak Jordan di akhir ucapannya.

Tuan William menghela napas panjang, berusaha menahan emosinya. "Jordan, kita harus menghadapi kenyataan. Ini bukan tentang apa yang kita rasakan, tapi tentang apa yang memang terjadi."

Jordan menggeleng kuat. "Tidak, Pa. Hati kecilku meyakini Celine masih hidup. Mayat itu bukan istriku. Aku tidak akan ikut ke pemakaman, karena aku tahu Celine belum pergi." Meski hatinya yakin, fakta di depan matanya sulit dihindari. Namun, Jordan tetap bersikeras menolak untuk mengucapkan selamat tinggal.

Sementara itu, Jennie, Rossa, dan Tamara tersenyum puas. Mereka merasakan kebahagiaan yang meluap-luap, merasa telah mencapai tujuan mereka. Akhirnya, Celine pergi dari sisi Jordan untuk selama-lamanya.

Mereka merencanakan segalanya dengan cermat, dan sekarang, rencana mereka terwujud dengan sempurna. Kegelapan yang mereka rasa sebelumnya kini digantikan oleh rasa lega dan kepuasan. Mereka bertiga merasa telah memenangkan pertarungan, tanpa menyadari bahwa di balik kebahagiaan palsu mereka, ada luka yang dalam dan tak terobati yang akan menghantui mereka selamanya.

🌺🌺🌺

Bersambung

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!