Jodoh Jalur Mantan

" CUKUP STELLA kamu sudah keterlaluan kamu lihat betapa hancurnya perasaan mamaku sampai-sampai dia terduduk dilantai karena ulahmu yang tanpa berdasar apalagi bukti, kamu sudah melukai perasaan kedua orangtuaku dan menghancurkan acara yang sangat penting bagi mereka hanya demi kepuasan kamu sendiri KAMU PEREMPUAN EGOIS" kini Dandy yang bersuara sudah merasa sangat geram dengan perilaku Stella yang melewati batas melihat sang mama yang sampai terduduk menangis membuat Dandy tersadar.

" Kak kamu sadar? Kamu bentak aku loh dihadapan orang-orang kamu ga inget siapa yang selalu ada disaat kamu butuh disaat kamu dikucilkan oleh keluarga kamu apa ini balasan kamu buat aku kak?" Stella memasang wajah memelas berharap Dandy akan peduli.

" Aku ingat bahkan ingat sekali tapi itu semua karena kamu yang egois, seharusnya kamu menghargai setiap orang bukan semua harus mengerti keinginan kamu sampai-sampai kamu memperlakukan keluarga giva yang tanpa bukti bukan? Jika kamu benar seharusnya kamu bisa memberikan buktinya sekarang tapi mana kamu hanya bisa diam seandainya diputar kamu yang diperlakukan seperti ini apa kamu akan terima? JAWAB STELLA" Dandy benar-benar sudah dipenuhi kabut emosi.

" Sudah sudah kami yang salah kami tidak bisa mendidik anak kami dengan baik sampai-sampai ia berbuat buruk kepada oranglain, pak lucky saya atas nama Stella meminta maaf atas perbuatan anak kami dan untuk masa...." belum juga selesai ucapan Anton lucky dan Sarah dengan cepat langsung memotong karena tidak ingin membuka luka lama apalagi ada Rio.

" Sudahlah permasalahan utama saat ini adalah perbuatan anak anda jadi jangan melebar kemana mana yang akhirnya akan menutup kesalahan anak anda, saya sebagai seorang ayah cinta pertama dari anak perempuannya tidak menerima perlakuan anak anda apalagi anak anda dengan percaya diri memperlakukan anak saya dihadapan orang banyak, tuan dan nyonya Bram saya atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf atas kejadian saat ini menjadikan acara penting keluarga tuan dan nyonya jadi berantakan tapi saya bisa pastikan bahwa tuduhan yang dilayangkan oleh nona Stella itu adalah fitnah yang akan saya selesaikan secara hukum yang berlaku dan saya permisi untuk menyusul anak saya karena saat ini Giva membutuhkan kehadiran kami terutama kehadiran mamanya sebagaimana giva sering bilang bahwa mamanya adalah ujung nyawa hidupnya permisi" mendengar ucapan lucky sang mantan suami yang ditinggalkannya dulu entah mengapa hati Melly merasa sakit dan sesak.

" Tuan dan nyonya lucky maaf karena menghadiri acara saya membuat kondisi giva kembali kurang baik, selesai acara ini kami akan menyusul kerumah sakit tolong kabari kami selalu" Bram langsung menjawab ucapan lucky tanpa memperdulikan keluarga Anton.

-----------------------

Saat ini dirumah sakit xx seorang perempuan dengan kondisi sangat memprihatinkan kedua tangannya diikat karena terus saja melukai tubuhnya sendiri rambut yang sudah berantakan dan air mata yang terus mengalir deras mulutnya terus berteriak seolah-olah mengeluarkan rasa sakitnya.

" Sayang keluarkan semua sakitnya gapapa aku akan mendengarkan dengan setia disini, pasti sakit yaa" usapan lembut diberikan oleh gio dipunggung tangan giva yang terus saja meracau.

" Gio saya sudah memberikan tindakan untuk menenangkan perasaannya saat ini, tolong terus ajak bicara agar giva bisa mengeluarkan segala perasaannya jangan biarkan dia melamun jika sudah mulai lemas beri minum dan biarkan tidur agar tenaganya kembali pulih" dr. Indah yang sudah menangani giva mulai memberikan arahan kepada gio berharap giva bisa terbuka kepada gio sebagai sang kekasih.

" Baik dok terimakasih banyak" kini diruangan hanya tersisa mereka berdua, Rio dan kedua orangtuanya sudah berada diperjalanan menuju rumah sakit karena tadi sudah memberikan kabar sebelumnya kepada gio.

" Kenapa harus aku kak kenapa? Sakit kak sakit jika aku tidak diinginkan kenapa Tuhan kembali mempertemukan kami kak.... Kenapa aku setidak boleh bahagia seperti oranglain kak....hiksss...hiksss..hiksss...sakit kaaa sakit sekali sesak... Dia jahat sekali kak...."

" Iya sayang pasti sakit yaa... Apalagi yang dirasakan sekarang? Apakah ada rasa sesak yang begitu dalam?" gio kembali merespon ocehan giva agar sang kekasih bisa terus mengeluarkan kegundahannya.

" Iya kak dia jahat jahat sekali.... Dia selalu bilang aku harus mati karena aku dia jadi tidak bisa kembali cepat kepada kekasihnya apakah tadi itu kekasihnya? hiksss...hiksss..dia egois sekali sekarang sudah bahagia dengan kekasihnya sedangkan aku masih disakiti saja" lagi lagi giva sudah mulai nyaman dengan kehadiran gio yang membuatnya menjadi nyaman dengan perasaannya saat ini.

" Kamu punya aku bukankah aku kekasihmu? aku seperti aktor Korea bukan?"

" Hahaha kamu benar memang kamu sangat tampan, tapi aku terlalu banyak luka untuk kamu yang sempurna kak, hiksss...hiksss..hiksss.. Kak Rio mama dan ayah saja mereka terluka sebenarnya karena kehadiran aku apa kamu mau terluka juga? Kak Rio sampai sekarang masih belum memiliki kekasih karena dia selalu menjagaku padahal dia juga terluka merasa kesepian apakah aku egois? Mama dengan ayah juga bisa jadi mereka tidak bahagia bukan? karena aku sering melihat mama menangis dikamar ayah seringkali melamun ditaman belakang " tanpa gio dan giva sadari kini orang yang sedang dibicarakan sudah berada didepan ruangan giva dengan air mata yang luruh tanpa suara begitu menyakitkan.

" Kamu tenang saja Rio itu terlalu gila kerja bulan karena sedih dan tersiksa karena kehadiranmu, dia bahkan memiliki segalanya karena kehadiranmu kamu adalah sumber kebahagiaan kedua orangtuamu, kakakmu dan juga aku bagaimana jika besok kita aquarium date? Kita harus seperti orang-orang yang bisa berkencan bagaimana?" gio yang memiliki ide konyol sebenarnya bagaimana bisa orang sedang down akan diajak pergi namun hanya itu yang saat ini ada diotaknya.

" Hah serius kak? Aaaahh tapi harus izin dulu sama kak Rio ayah dan mama karena aku sekarang bekerja" sedang dalam kondisi seperti ini saja giva masih sempat-sempatnya memikirkan pekerjaan dasar pekerja keras membuat gio menggelengkan kepalanya.

" sayang kamu yang benar saja kita sedang romantis masa masih saja memikirkan pekerjaan huuft" gio memasang wajah seolah-olah sedang merajuk kepada giva.

Tok.... tok... tok...

Ceklekk...

Melihat pintu terbuka ketiga orang merasa tercengang melihat sang princess yang tertidur dibangkar pasien lemas dengan kedua tangannya yang diikat, hati orangtua mana yang tidak sakit hati melihat kondisi sang anak yang selama ini dijaga dengan sepenuh hati harus berada dalam kondisi memprihatinkan seperti ini.

Sang Kaka mengepalkan kedua tangannya menahan amarah dan kesedihan yang ada didalam hatinya saat ini, namun ia harus tegar dihadapan Sang adik tercinta agar tidak ada suasana yang semakin haru.