NovelToon NovelToon
Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:173.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Merpati_Manis

Medina panik ketika tiba-tiba dia dipanggil oleh pengurus pondok agar segera ke ndalem sang kyai karena keluarganya datang ke pesantren. Dia yang pernah mengatakan pada sang mama jika di pesantren sudah menemukan calon suami seperti kriteria yang ditentukan oleh papanya, kalang kabut sendiri karena kebohongan yang telanjur Medina buat.

Akankah Medina berkata jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada orang tua, jika dia belum menemukan orang yang tepat?
Ataukah, Medina akan melakukan berbagai cara untuk melanjutkan kebohongan dengan memanfaatkan seorang pemuda yang diam-diam telah mencuri perhatiannya?

🌹🌹🌹

Ikuti terus kisah Medina, yah ...
Terima kasih buat kalian yang masih setia menantikan karyaku.
Jangan lupa subscribe dan tinggalkan jejak dengan memberi like dan komen terbaik 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Belas

Aksa bersorak ketika Hamam mencapai garis finish lebih dulu daripada sang adik. Pemuda itu pun segera menghampiri Hamam dan mengajak putra bungsu Kyai Umar itu untuk ber-high five. sementara sang adik merasa kesal karena kalah dari Hamam.

'Kang Hamam beneran jago apa hanya kebetulan aja, ya?' Di dalam hatinya, Medina masih saja belum bisa percaya jika dirinya kalah dari pemuda kampung seperti Hamam.

Bukan hanya Medina, tetapi Viko juga sangat kecewa karena rivalnya itu berhasil mengalahkan sang kekasih. Itu artinya, kesempatan Viko untuk tetap bersama Medina sangat tipis bahkan mungkin tidak akan pernah ada. Pemuda itu pun menyesal, mengapa kemarin dia menolak keinginan Medina agar segera melamarnya.

"Oke, Dina akui Kang Hamam memang jago. Tapi, Dina masih punya satu syarat lagi."

"Apalagi, Dik? Udah jelas-jelas kamu kalah, 'kan? Terima aja kekalahanmu itu dan bersiaplah untuk menikah dengan Kak Hamam."

"Ntar dulu, Bang! Dina 'kan ngajuin syaratnya sama Kang Hamam! Kenapa jadi Bang Aksa, sih, yang sewot?" Medina menatap protes pada sang abang.

"Tapi, Dik ...."

"Enggak apa-apa, Aksa," sela Hamam dengan begitu tenang.

"Katakan aja, Dik. Apalagi yang kamu mau?" tanya Hamam kemudian, sembari menatap dalam netra indah Medina hingga membuat gadis itu salah tingkah sendiri.

"Em ... itu, Kang. Viko yang akan kasih tantangan, bukan Dina," jawab Medina, sedikit gugup.

'Sialan! Kenapa jadi gugup gini, sih, dipandang seperti itu sama dia?' Medina merutuki diri sendiri.

"Vik, lu mau kasih tantangan apa buat suami Dina?" tanya Aksa, yang langsung menyebut Hamam sebagai calon suami adiknya, membuat Viko merasa kesal.

"Gini, Bang Aksa. Viko akui, dia memang jago. Tapi, Viko akan benar-benar mengakuinya dan merelakan Dina jika dia bisa mengalahkan Viko dalam satu putaran."

"Bagaimana, Kak?" Aksa lalu menoleh ke arah Hamam dan dijawab pemuda itu dengan anggukan kepala, tanpa beban.

Setelah Hamam menyetujui, Viko yang sudah mengenakan seragam kebesaran segera menaiki motor sport miliknya. Motor sport berwarna merah kesayangannya itu, dia geber hingga suara knalpotnya terdengar memekakkan telinga. Terlihat dengan jelas jika pemuda itu tidak dapat menerima kekalahan Medina dari Hamam, pemuda kampung yang tadi mereka berdua remehkan.

Kini, Aksa yang bertugas memegang bendera. Dalam hitungan ketiga, kedua motor sport berbeda warna itu melaju dengan kecepatan tinggi untuk menjadi yang terdepan. Di samping garis finish yang sekaligus dijadikan sebagai garis start barusan, Medina menatap motor--atau lebih tepatnya pengendara motor sport yang berwarna hitam--dengan penuh kekaguman.

"Feeling-ku mengatakan jika Kak Hamam yang akan keluar jadi juaranya."

Perkataan Aksa kemudian, menyeret Medina dari lamunan. "Seyakin itu, Abang?"

"Ya, iya, lah."

Medina mencibir.

"Abang yakin, dalam hati kamu pun mengakui kemampuan Kak Hamam. Benar, 'kan?"

"Enggak, tuh!" jawab Medina, seolah acuh.

"Halah, ngaku aja, Dik! Mata kamu enggak bisa bohong, tuh." Aksa menunjuk mata sang adik, sembari tersenyum menggoda.

"Sok tahu!" Medina membuang muka dan memilih melihat ke arah lintasan balap dari pada menatap sang abang, yang akan terus menggodanya.

Jantung Medina berdebar ketika dari kejauhan dia melihat motor sport yang berwarna merah menyala, berhasil menyalip si hitam--panggilan kesayangan untuk motor sport milik Aksa. Tanpa sadar, gadis itu berdo'a untuk kemenangan seseorang. Suara Medina yang tidak dipelankan, membuat Aksa mendengar do'a adiknya dan pemuda itu pun tersenyum lega, meski Medina tak menyebutkan nama.

"Katanya enggak suka, tapi diam-diam mendo'akan kebaikannya. Tapi, baguslah. Memang lebih baik seperti itu. Dari pada koar-koar cinta, tapi ternyata hanya pehape semata."

"Eh, siapa yang mendo'akan Kang Hamam menang? Dina enggak ...."

"Siapa juga yang mengatakan, kalau kamu mendo'akan Kak Hamam menang?" sahut Aksa seraya menaik-turunkan kedua alisnya, membuat Medina menjadi kesal karena merasa telah masuk ke dalam jebakan sang abang.

"Tapi kalau Kak Hamam beneran menang, kamu pasti senang, 'kan?" imbuh Aksa, yang semakin menjadi menggoda adik bungsunya.

Sementara Medina memilih mengedikan bahu, tak mau menanggapi pertanyaan sang abang.

Deru kedua mesin motor yang semakin mendekat, mengalihkan perhatian kakak-beradik itu. Medina semakin tegang ketika jarak kedua motor sport tersebut, sangat tipis. Di dalam hatinya, gadis itu pun semakin cepat merapalkan do'a untuk kemenangan salah satu di antara mereka berdua.

bersambung ...

🌹🌹🌹

Kira2, si Dina mendo'akan si hitam atau ....

1
Fitriana
🤣🤣🤣kena jebakannya sendiri... mampir thor...
Murni Zain
Lha udah mom 🥺🥲

maaf td bacanya terputus 🙏🏼 ada suatu hal . terimakasih ya mom sdh berbagi cerita,indah dn bagus 👍🏼 ada pembelajaran dr baca cerita ya' ❤️❤️❤️🤗🥰🙏🏼
Maryati Yati
makasih Mbak hind banyak pembelajaran yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari hari tetap semangat dan jaga kesehatan
Maryati Yati
gak usah cemburu kang
Febrianti Ningrum
lah kok udah END aja mbak??? belom jg hamam junior apa dina junior lahir weh..
Sonya Kapahang
Makasih banyak, Mba Hind.. Satu lg cerita keren dariMu.. Ringan tp banyak kebaikan yg bs diambil.. Yang pasti, bisa ngobatin rasa kangen sm pasangan AidaUmar.. Mudah²an ada karya lain yg keluar ya.. 🥰🥰🥰
Deswita
terimakasih karyanya Thor 🤗🥰
Deswita
terimakasih up nya Thor 🙏
Sonya Kapahang
Gantian.. Giliran Hamam yg cemburu..
🙈🙈🙈🙈🙈
Nurgusnawati Nunung
Yaaa udahan ya thor... makasih ya thor. sehat selalu, semangat untuk cerita yang lain
Zayyin Arini Riza
Lah... Belum lihat Dina lahiran kok udah tamat...
Tapi keren kok... ngikutin semua cerita dari kisah neneknya Dina sampai cerita Dina.. selalu bikin kangen...
Alistalita
Masya Alloh tabarokalloh happy End..
Banyak ilmu yang didapat, salah satunya ilmu pernikahan..
Keterbukaan dan kepercayaan, Kang Hamam dan Dina menerapkan ilmu itu saling memahami disetiap permasalahan yang ada, saking berbagi suka maupun duka.. Tidak pernah menuntit untuk menjadi yang sempurna Karena dalam rumah tangga bukan tentang siapa yang paling baik, melainkan bagaimana kita bersama-sama untuk menjadi lebih baik setiap hari..

Terimakasih telah menulis sampai tamat bun, barokalloh.. 🤗🥰
Nar Sih
yahh ..udah end deh 😭padahal blm puas bca medina hamam nya kakk ,tetep semagat buat kakak 💪
Daila Crosey
Lah kok END sih Thor... anaknya aja belum lahir tau-tau END 🥲 panjangin lagi dong Thor novelnya
Daila Crosey
nah kan beneran cemburu nih sekarang Hamam dengar dina dipanggil Honey sama mantan
Daila Crosey
Bu Dila gatel banget ya... minta digaruk pake garpu nih sama readers 😄
ikoh
kisah anaknya Kevin cs ada gk thor
Merpati_Manis (Hind Hastry): belum ada, Kak... mudah-mudahan diberi kesempatan untuk membuat cerita Vinsa 😊
btw. makasih hadirnya di lapak ini dan mohon maaf jika ada salah2 kata 🙏🙏🥰
total 1 replies
Rapa Rasha
ya kakak kok udahan sih mau nya panjang ini Dina aja blm lahiran kakak aduh gimana ini kakak tpi jika kakak harus men end kan ya q bisa apa dong makasih ya kak udah bikin cerita menarik keren tetep semangat kakak author 💐💐💐💐💐
Rapa Rasha: sama2 kak q juga minta maaf jika ada komen ku yg gk sengaja buat kakak tersinggung🙏🏻🙏🏻
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan supportnya selalu, Kak 🥰😘
Mohon maaf, yah, jika selama kita berinteraksi di lapak ini ada salah2 kata 🙏🙏
total 2 replies
Alia Nur
bagus ceritanya, ngikutin dr cerita opa rehan sampai cucunya, semangat terus untuk berkarya buat authornya💪💪💪💪👍👍👍👍
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak.. juga supportnya 🥰🙏
total 1 replies
Rapa Rasha
tenang Hamam iku cuma masa lalu ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!