Novel ini menceritakan kisah tentang sebuah perjuangan cinta antara Shanum Afnan Al-Farisi dengan Ziyad Adnan Al-Farisi. Keduanya merupakan pasangan beda negara hingga berhasil meresmikan status mereka menjadi suami istri. Diawal hubungan keduanya terlihat bahagia dan berjalan dengan lancar. Namun, kisah yang mereka impikan tak seindah yang mereka bayangkan setelah menikah. Kira-kira apa yang terjadi pada hubungan mereka? Penasaran? Baca kisah perjuangan cinta mereka sampai selesai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Pulang Kampung
“Ziyad pergi dulu ya ma dan tolong beri tau papa kalau balik nanti, katakan jika Ziyad pergi untuk memperjuangkan cinta menantunya.” ucap Ziyad tak lupa memberikan kecupan di pipi mamanya tanpa mempedulikan kehadiran Alisha yang merasa malu karena diacuhkan oleh Ziyad bahkan Ziyad tidak mau meliriknya sama sekali.
“Tapi, Alisha-”ucap Zunairah terpotong ketika Ziyad sudah pergi
“Maafin sikap Ziyad ya nak Alisha. Dia memang seperti itu”ucap Zunairah tidak enak sambil menatap Alisha yang menunduk.
“Nggak apa-apa Tante, kalau begitu Alisha balik sekarang ya. Nanti lain kali Alisha berkunjung kesini lagi”ucap Alisha dengan lembut meskipun sebenarnya dia merasa dongkol.
“Baiklah nak. Hati-hati dijalan”ucap Zunairah tersenyum
...****************...
Kini, Ziyad dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur diantar oleh asisten pribadinya. Dia memilih untuk melakukan perjalanan udara karena selain lebih cepat, dia tidak ingin menguras tenaganya mengemudi mobil dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru yang jarak tempuhnya sekitar 330,9 km atau sekitar lebih dari 3 jam perjalanan. Sedangkan perjalanan udara hanya membutuhkan kurang lebih 1 jam saja.
“Apa tuan yakin ke Johor tanpa saya?” tanya Zaki kepada majikannya yang duduk di jok belakang
“Emangnya aku anak kecil perlu ditemani?” jawab Ziyad dengan ketus
“Saya tidak bermaksud seperti itu tuan. Maksud saya, siapa yang akan menyediakan keperluan tuan jika saya tidak ikut”ucap Zaki yang sangat perhatian kepada majikannya itu.
“Aku bisa melakukan semuanya sendiri. Kamu jangan khawatir. Fokus saja ke pekerjaan yang aku tinggalkan selama aku di Johor dan jangan sampai membuat kesalahan” ucap Ziyad dengan tegas.
“Baik tuan” ucap Zaki sedikit tegang karena ucapan majikannya
Di sisi lain, Shanum bersama si kembar baru saja tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Yup, rencana yang Shanum pikir matang-matang dari beberapa yang lalu itu memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk menenangkan pikirannya dan entah sampai kapan dia akan tinggal di Indonesia karena dia sendiri belum tau.
“Nenek! Kakek!” teriak Zaynab dan Zayn bersamaan saat melihat kedua orangtua mommynya berdiri menunggu kedatangan mereka.
“Ma Syaa Allah Tabarakallah, cucu-cucuku sudah tambah besar dan tambah ganteng dan cantik mirip daddynya”ucap Diana-ibunya Shanum dengan tersenyum senang serta memeluk kedua cucunya kemudian memeluk Shanum sambil cipika-cipiki.
“Nak Ziyad tidak datang lagi?”tanya Afnan-ayahnya Shanum sambil mencari keberadaan menantunya itu.
“Dia sangat sibuk ayah, jadi tidak bisa ikut dengan kami lagi”jawab Shanum dengan sedikit gugup karena dia kembali berbohong tentang masalah rumah tangganya dengan Ziyad.
Saat usia kandungan Shanum memasuki 2 bulan, dia sempat menghubungi keluarganya yang ada di Indonesia dan mengatakan jika dirinya sedang hamil tapi dia menyembunyikan masalah yang saat itu dia hadapi. Sehingga keluarganya hanya tau jika Shanum hamil dan tinggal bersama suaminya.
3 tahun yang lalu, Shanum pernah kembali ke Indonesia bersama anak-anaknya. Saat itu si kembar berusia sekitar 3 tahun. Kedatangan Shanum yang pertama kalinya setelah menikah membuat keluarganya sangat senang karena sudah lama mereka tidak pernah bertemu apalagi Shanum membawa anak-anaknya yang membuat keluarganya tambah senang ingin melihatnya.
“Kak Shaqeela nggak ikut yah?”tanya Shanum mengganti topik pembicaraan
“Kakakmu sekarang ada di Bandung, ikut suaminya yang sedang dinas”jawab Afnan
“Kalian pasti capek. Ayo kita langsung ke rumah. Obrolannya nanti dilanjut di mobil atau di rumah aja”ucap Diana sambil menggandeng tangan kedua cucunya itu.
Di lain tempat, Khaleed yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis di Singapore melihat neneknya sedang berbicara dengan seseorang di telfon.
“Assalamu Alaikum. Khaleed pulang nek”ucap Khaleed sembari berjalan menuju sofa tempat neneknya sedang duduk sambil berbincang dengan seseorang di telfon. Khaleed memberi kecupan di pipi sang nenek.
“Wa Alaikum salam”jawab nenek Uzma sambil tersenyum senang karena cucunya baru saja pulang setelah 4 hari dari perjalanan bisnis.
“Kak Khaleed sudah balik nek?”tanya Shanum diseberang telfon
“Iya nak. Akhirnya nenek tidak sendiri lagi”canda nenek Uzma membuat Khaleed penasaran dengan siapa neneknya sedang berbicara terlalu akrab
“Itu Shanum nek?”tebak Khaleed karena selain dirinya, hanya kepada Shanum neneknya berbicara seperti itu
Nenek Uzma hanya mengganggukan kepalanya dan pada saat yang sama panggilan telfon pun terputus.
“Iya itu Shanum. Dia baru saja tiba di Indonesia”ucap nenek Uzma membuat Khaleed terkejut.
“Apa? Shanum balik ke Indonesia? Tapi dia tidak pernah mengatakannya padaku”kata Khaleed kecewa
“Entahlah di hari yang sama keberangkatanmu ke Singapore, Shanum dan si kembar datang kesini dan menemani nenek. Saat itu Shanum mengatakan jika dia ingin kembali ke Indonesia dan entah kapan dia akan kembali kesini”ucap nenek Uzma terlihat sedih yang membuat Khaleed tambah kaget.
“Apa Shanum ada masalah nek?”tanya Khaleed lagi
“katanya sih dia rindu dengan keluarganya”ucap nenek Uzma sesuai dengan yang Shanum katakan.
“Pasti bukan hanya itu nek”ucap Khaleed dengan pelan yang masih bisa didengar oleh neneknya.
“Maksud kamu apa nak?”tanya nenek Uzma mulai khawatir
“Bukan apa-apa nek. Khaleed ke kamar dulu ya nek”ucap Khaleed tidak ingin membuat neneknya khawatir jika berbicara lebih jauh.
Ziyad baru saja tiba di Bandara Internasional Senai, Johor Bahru. Dia berjalan dengan santai dan menunggu supir yang sudah dia sewa sebelumnya melalui asisten pribadinya.
“Dengan pak Ziyad?”tanya supir itu dengan ramah saat melihat orang jemputannya
“iya”jawab Ziyad singkat
“Baik, silakan masuk pak”ucap supir itu sembari membuka pintu mobil bagian penumpang.
Ziyad segera masuk ke dalam mobil dan duduk dengan santai. Dia sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Shanum dan anak-anaknya. Mobil yang ditumpangi Ziyad pun segera berlaju meninggalkan bandara.
“Pak Ziyad mau langsung ke hotel atau pergi ke suatu tempat dulu?”tanya supir itu dengan sopan.
Ziyad berpikir sejenak dan memutuskan untuk berhenti di suatu tempat terlebih dahulu.
“Bawa aku ke toko mainan paling terkenal disini”pinta Ziyad
“Baik pak”ucap supir itu
Beberapa saat kemudian, mobil berhenti di depan sebuah toko mainan terbesar di Johor. Ziyad pun turun dari mobil dan berjalan santai masuk ke dalam toko mainan itu.
...****************...
“Shanum akan tinggal lama disini bu”ujar Shanum saat bersama dengan ibunya di dapur membuat kue brownie kesukaannya dan si kembar.
Diana sudah menyuruh Shanum untuk beristirahat saja tapi Shanum tetap ingin ke dapur untuk membantu ibunya membuat kue.
“Selama apapun yang kamu inginkan nak, tapi apa suamimu telah mengizinkanmu?”tanya Diana kepada putri keduanya itu sambil memasukkan adonan brownie ke dalam loyang berbentuk persegi panjang.
Shanum merasa sangat bersalah harus berbohong lagi kepada orangtuanya. Dia ingin mengatakan dengan jujur bahwa dia dan Ziyad tidak tinggal bersama lagi selama hampir 7 tahun tapi setiap kali dia mencoba untuk mengatakannya, lidahnya terasa keluh.
TBC 🌹
