Seorang gadis sebatang kara, harus berjuang sendiri menghadapi pahitnya dunia.
Hingga takdir yang membawanya jatuh kepelukan pria dingin dan kasar dalam sebuah ikatan pernikahan
Akankah kehidupan mereka akan berakhir bahagia?
Ikuti terus ceritanya
Selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon St khadijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih di negara B
***
Setelah cukup lama Anita mendekap tubuh wanita yang selama ini baik dengannya, mengusap sendiri air matanya sambil tersenyum menatap oma.
"Nil oma pengen banget punya cicit dari kamu".Susi beralih menatap Danil tulus.
Danil yang mendengar keinginan omanya tersentak, sesuatu yang tak pernah Danil bayangkan baru saja terucap dari mulut omanya itu.
"Oma tidak usah berfikir macam macam dulu, yang terpenting sekarang oma harus sembuh".Menurut Danil mungkin itu jawaban yang terbaik untuk saat ini.
Saat tidak mendapat jawaban yang di inginkan oma beralih menatap Anita yang tengah menunduk.
"Bagaimana nit apa belum ada tanda tanda kalau kamu hamil?".Tanya oma kepada Anita.
"Mmm.."
"Permisi".Belum sempat Anita menjawab datang seorang dokter yang tertulis di sisi bajunya bernama dokter Andre.
*H*uffh selamat.Gumam Anita dalam hati merasa terselamatkan.
"Saya mau mengecek keadaan nyonya Susi".Ucap dokter Andre.
Setelah memeriksa keadaan oma Susi dokter menyatakan oma telah berhasil melewati masa kritisnya, dan itu membuat mereka yang ada disana bernafas lega.
Setelah dokter Andre keluar.
"Danil lebih baik kamu ajak istri kamu istirahat di hotel".Pinta Sandra
"Aku masih mau disini ma menemani oma".
"Biar mama yang jagain oma, kasian istri kamu belum pernah istirahat dari negara X kamu langsung kesini kan kamu juga butuh istirahat nak".Jelas Sandra lembut mencoba membujuk putranya itu.
Tak ingin membuat mamanya curiga dengan hubungannya dan Anita memilih mengalah dan beranjak untuk pergi.
"Oma aku pulang dulu ya".Pamit Anita mencium tangan oma. "Ma" kemudian beralih kepada Sandra.
Di hotel
Kedua insan yang memilih diam dalam pikiran masing masing. Tanpa Danil sadari bahwa Anita belum makan sama sekali sedari siang, tapi apalah daya Anita takut mengeluarkan suara memilih diam.
Setelah membersihkan diri Anita pergi mengambil bantal di tempat tidur kemudian beralih ke sofa untuk tidur.
Kalau soal Danil jangan ditanya selepas membersihkan diri ia langsung tertidur tanpa menghiraukan Anita yang kelaparan.
dengan susah payah Anita memaksakan untuk tidur tapi tetap tidak bisa.
Ting..
Suara pesan masuk dari handpone Anita setelah mengecek ternyata Arum yang mengirim pesan
"Hay Anita Az zahra dari tadi aku menunggu pesan mu tapi tak kunjung ada,kamu dimana sih sekarang".Tulis Arum panjang kali lebar.
Anita menepuk jidatnya karena benar benar lupa dengan temannya yang satu itu ia tinggal tadi."Maaf ya rum aku tadi tidak sempet ngirim pesan alias aku lupa".Balas Anita dengan emoji tertawa.
"Sekarang aku di negara B".Lanjutnya.
"Whatt!! Serius lho".Balas Arum sedikit tidak percaya.
"Iya serius ngapain gue boong".
"Sedang apa kamu disitu".Arum semakin penasaran.
"Tadi omanya mas Danil sempat kritis makanya kita mendadak ke sini".Jelas Anita.
Setelah beberapa saat saling membalas pesan Anita seakan melupakan rasa laparnya dan tidak lama kemudian ia pun menyusul Danil ke alam mimpi.
Di ruang rawat Oma
Setelah kepergian Danil dan Anita, oma Susi mengajak menantunya itu untuk istirahat karena terlihat dari garis bawah mata Sandra yang menunjukkan bahwa dia juga kurang istirahat.
"Kamu juga segeralah istirahat nak".Ucap Susi selepas kepergian Danil dan Anita.
"Nantilah ma setelah mama tidur".Balas Sandra lembut mendekat ke tempat pembaringan mertuanya.
"Nak kamu kelihatan lelah sekali istirahat lah".Ucap Susi lagi."kamu sudah banyak membuang waktu istirahatmu untuk mengurus mama".Lanjutnya lirih.
Sandra yang mendengar suara lirih mertuanya itu mengelus lembut tangan Susi.
"Ma itu sudah kewajiban aku ngurus mama, mama gak usah khawatir dengan aku yang penting sekarang mama harus sembuh".Jelas Sandra selembut mungkin.
Sandra sangat menyayangi mertuanya itu yang sudah ia anggap mama kandung, menurutnya jika ia sudah tidak diberi kesempatan berbakti kepada mama kandungnya setidaknya ia masih bisa berbakti kepada mertuanya itu telah melahirkan putra yang sangat Sandra cintai yaitu almarhum suaminya.
Mendengar kata tulus yang terucap dari mulut Sandra seketika Susi meneteskan air mata, ia sangat terharu dengan ketulusan menantunya itu yang dengan sabar merawatnya sampai detik ini.
"Terima kasih nak kamu sudah mau merawat mama dengan tulus".Kata oma lirih.
"Sudah mama tidak usah berfikir macam macam lebih baik mama istirahat".Balas Sandra beranjak menarik selimut Susi sampai dada.
Setelah melihat nafas teratur dari mertuanya itu Sandra pun berniat untuk istirahat juga mengingat akhir akhir ini mertuanya sering drop yang membuat waktu istirahatnya berkurang.
.
.
.
.
"Jika kita tidak diberi kesempatan untuk berbakti kepada mama kita setidaknya berbaktilah kepada mama mertua, mama yang telah melahirkan sosok anak yang menjadi pendamping hidup kita.-St khadijah-
Quotesnya khusus yang telah berkeluarga ya belum termasuk kalian yang masih jomblo hahaaha.
Selamat membaca.
Assalamualaikum💚
Mksih yaa thor uda suguhkan bacaan yang baik...🙏🫰🥰