Suami Misterius

Tiga Minggu kemudian.

Tiga Minggu sudah Sky menjalankan kewajibannya kembali sebagai seorang mahasiswi.

Dan tiga Minggu pula Sky belum tahu siapa orang yang sudah menikah dengannya.

Namun, walaupun begitu, suami misterius nya itu tetap menafkahi dirinya, secara nafkah lahir.

Ya, semenjak Sky kembali ke Jakarta, Sky mendapatkan kiriman berupa transferan dari seseorang, dan ia juga mendapatkan pesan dari nomor yang tidak ia kenal.

0812xxxx

Kirim nomor rekening mu.

From, suamimu.

Itulah isi dalam pesan yang di kirimkan oleh suami misterius Sky.

Kini ia tengah di sibukkan dengan skripsi nya.

Dan hari ini Sky beserta kedua temannya kini tengah mengerjakan skripsi mereka, di kamar asrama mereka tinggal.

Namun pada saat mereka tengah mengerjakan tugas mereka, pintu kamar pun di ketuk dari luar.

"Siapa ya?" tanya Andin pada kedua temannya itu.

"Entah," jawab Riri seraya mengangkat kedua bahunya.

"Biar aku buka," ucap Sky.

Ia pun beranjak dari duduknya, kemudian melangkah ke arah pintu, setelah itu ia pun membuka pintu kamar tersebut.

"Eh bibi ada apa ya?" tanya Sky pada bibi asrama.

Ya, orang yang mengetuk pintu kamar Sky ialah bibi yang mengurus asrama khusus putri itu.

"Assalamu'alaikum neng Sky, maaf bibi lupa ngucapin salam," ujarnya.

"Tak apa bi, lalu ada apa bi? Apa ada yang bisa Sky bantu?" tanya Sky.

"Itu seperti biasa, suruhan suami neng Sky ingin bertemu dengan neng Sky katanya, tadi bibi sih liat, sepertinya sedang membawakan sesuatu untuk neng Sky," jawab sang bibi.

Mendengar jawaban dari bibi, membuat Sky menghela nafas. Ia tak mengerti dengan suami misterius nya itu, bagaimana bisa ia selalu mengirimkan ia barang ataupun uang pada orang suruhan dari suaminya, bukan dari dirinya sendiri, itulah yang membuat Sky bingung dan curiga.

Ia curiga, bahwasanya ia hanya di jadikan istri simpanan, dan hal itu membuat Sky menjadi bergidik ngeri.

Tak ingin membuang waktu, Sky pun segera menemui utusan dari suami misterius nya itu.

"Assalamu'alaikum, ada apa om?" tanya Sky pada orang suruhan suami misterius nya itu.

"Ini nyonya, seperti biasa, saya ingin memberikan ini, ini dari pemberian tuan," jawabnya.

"Om maaf sebelumnya, om itu seorang muslim atau bukan? Karena setiap saya ucap salam, om gak balas salam dari saya," ucap Sky sebelum mengambil bingkisan dari orang suruhannya.

"Maaf nyonya, wa- wa'alaikum salam," ujar orang itu.

"Gitu dong om, jawab salam itu wajib! Ya udah om makasih ya atas bingkisan nya, bilangin juga sama suami saya," ucap Sky, ia pun menerima bingkisan berupa makanan ringan, dan juga beberapa potong gamis serta hijab.

"Sama-sama nyonya, baik saya akan sampaikan pesan anda, kalau begitu saya permisi."

"Om tunggu."

"Iya nyonya, ada apa?"

"Saya mau tanya?"

"Tanya apa nyonya?"

"Om tau siapa suami saya, kan? Kalau gak, om pasti tau siapa namanya, kan? Kalau gitu siapa nama suami saya om?" tanya Sky dengan pertanyaan bertubi-tubi.

"Om, kenapa diam saja? Siapa suami saya om? Dan dimana dia? Kenapa gak pernah mau bertemu dengan saya?" tanya Sky lagi, lantaran orang itu hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaannya.

"Maaf nyonya, saya harus segera pergi, saya permisi."

"Eh om, tunggu. Jawab dulu pertanyaan saya om, siapa suami saya sebenarnya, apakah dia masih singel ketika menikahi saya, atau jangan-jangan dia sudah punya istri!"

"Maaf nyonya."

Setelah itu, orang suruhan dari suaminya pun langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan darinya.

Sky pun hanya menggerutu kesal, ia pun kembali masuk kedalam asramanya.

"Dari suamimu lagi?" tanya Riri.

"Hmmm." Sky pun hanya menjawab dengan deheman.

"Aku rasa suamimu orang kaya, buktinya dia selalu mengirimkan kamu barang-barang yang mahal, dan juga makanan yang enak-enak," ucap Andin.

"Entahlah, mungkin iya."

"Kamu masih belum tau sosok suamimu?" tanya Riri.

"Belum," jawab Sky, seraya menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun Sky, yang sabar ya," ucap kedua temannya itu, lantas mereka pun memeluk Sky.

"Tapi Sky, apa kamu sudah mencoba meneleponnya? Dan bertanya langsung padanya?" tanya Riri.

"Yaitu masalahnya, aku sudah mencoba menanyakannya, tapi dia tidak menjawab, jangankan menjawab, bicara pun dia tidak pernah," jawabnya dengan lesu.

"Apa, lalu untuk apa kalian teleponan."

"Itu dia, mangkanya sekarang aku tidak mau lagi menelponnya, dan dia pun sama sekali tidak pernah menelepon ku lebih dulu, dan dia lebih sering mengirimkan pesan saja."

"Sky, suamimu benar-benar aneh," celetuk Riri.

"Tapi tunggu dulu, kok kamu bisa gak tau sama suami kamu?" tanya Andin.

"Secara kalian sudah menikah, pasti pas ijab kabul, kalian saling bertemu, pas pasang cincin, gak mungkin kan kamu gak lihat wajahnya?" lanjutnya lagi.

Sky pun menjawab pertanyaan dari temannya itu dengan menceritakan semua kejadian yang menimpanya ketika ia pulang ke desanya.

"Astaga jadi kamu sempat koma, dan dia menikahi kamu di saat kamu koma?" tanya Andin, dan diangguki oleh Sky.

"Ya ampun Sky, kami turut prihatin."

"Jika waktu itu kamu koma, terus siapa yang mengerjakan tugas kuliah kamu dan juga yang mengerjakan soal ujian kamu?" tanya Riri.

"Bener juga ya," timpal Andin, sementara Sky ia hanya mengangkat bahunya sebagai tanda ia tidak tau.

Ya, memang teman Sky tidak ada yang tau bahwa Sky mengalami koma setelah kecelakaan yang menimpa dirinya, mereka dan para dosen hanya tau bahwa Sky mengalami kecelakaan sehingga ia di rawat, dan mengetahui bahwa Sky telah menikah.

Dan untuk soal kuliah, itu dilakukan oleh suami misterius dari Sky sendiri, ia sendiri yang mengisi soal dan mengerjakan tugas kuliah Sky, tanpa ada yang tau.

Bahkan dosen yang mengajar Sky pun hanya tau bahwa Sky lah yang mengerjakan semuanya, dan dosen itu hanya mengirimkan soal dan tugas ke email yang meminta dirinya untuk mengirim tugas dan soal ujian pada Sky, ketika ujian kala itu sedang berlangsung.

Padahal yang meminta itu semua ialah asisten dari suami misterius Sky, dan yang mengerjakan semua tugas dan soal ujian Sky ialah suami dari Sky sendiri.