Lula Azkadina,gadis cantik berumur 18 tahun yang menyukai seseorang di hatinya.namun dia tidak berani mengungkapkan perasaan nya,karena suatu keadaan.Dia hanya bisa mencintai laki-laki tesebut dalam doa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy de, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Bu Septi Dan Satria
Satu Minggu Kemudian
Bu Septi datang ke rumah Kinan dengan Satria.Dia ingin melamar Kinan untuk menjadi istri Satria.
" Assalamualaikum.. " ucap Bu Septi mengetuk pintu
" Wa'alaikum salam " ucap seseorang dari dalam
Kinan membuka pintu rumahnya.dia kaget, karena tiba-tiba Bu Septi mendatangi rumahnya.
" Ya Allah..Tante?! " Kinan melebarkan matanya melihat Bu Septi dan Satria datang
" Iya Kinan,saya datang kesini karena ada perlu sama ibu kamu " ucap Bu Septi tersenyum
Tiba-tiba ibu Lastri mendekati mereka
" Siapa yang datang nak ?? " ucap Bu Lastri
Em...ini Bu,Tante Septi yang datang.dia,bos tempat saya bekerja Bu " ucap Kinan menoleh ke arah ibunya
" Oh...kalau begitu,suruh mereka masuk Nak " ucap Bu Lastri
" Ya ampun,iya bu.aku sampai lupa " ucap Kinan menepuk keningnya
" Mari Tante silahkan masuk,Mas satria " ucap Kinan membungkukkan badan nya
" Iya Kinan, terimakasih " ucap Bu Septi tersenyum
Bu Lastri mengulurkan tangannya pada Bu Septi dan Satria.
"Silahkan duduk Bu,Mas " ucap Bu Lastri tersenyum
Bu Septi dan Satria duduk di kursi yang sudah mulai pudar warnanya.
Kinan membuatkan minuman untuk mereka berdua,sedangkan Bu Lastri mulai mengobrol dengan Bu Septi.
" Em...maaf Bu,rumah Kinan seperti ini " ucap Bu Lastri tidak enak
" Enggak apa-apa Bu, kami kesini memang ada perlu sama kalian " ucap Bu Septi tersenyum
" Ada perlu apa ya Bu? Apakah anak saya, berbuat salah di tempat kerja ya " ucap Bu Lastri penasaran
" Em..nggak kok bu,bukan begitu.sebelunya saya minta maaf,karena kami kesini tanpa memberitahu dulu sama Kinan.sebenarnya, kami kesini ingin melamar Kinan,untuk jadi istri anak saya Bu " ucap Bu Septi to the poin
" Apa??? maksud kalian?! " ucap Kinan kaget
Bu Septi menatap Kinan yang berhenti di belakang ibunya.dia masih membawa nampan yang berisi minuman untuk Bu Septi dan Satria.
" Iya Kinan,Tante kesini ingin melamar kamu " ucap Bu Septi
Kinan menaruh cangkir yang berisi teh manis sambil gemetaran
Satria terus menatap tajam Kinan,membuat Kinan semakin salah tingkah.
Kinan duduk di dekat ibunya
"Bagaimana dengan kamu nak,apa kamu mau menerima nak Satria jadi suami kamu? " tanya Bu Lastri menatap wajah putri nya
Kinan menundukkan kepalanya, dia meremas kedua tangannya.
"Kinan,Tante harap kamu mau menerima lamaran kami " ucap Bu Septi menatap Kinan
" Tapi Tante,kami ini orang miskin.saya rasa,kami tidak sepadan dengan kalian " ucap Kinan menatap wajah Bu Septi
" Saya tidak berpikiran seperti itu,Kinan.yang terpenting buat saya,kamu mau jadi istri Satria " ucap Bu Septi
" Ngapain si Mama ngemis-ngemis sama dia,bikin gue malu aja " ucap Satria dalam hati saya
Kinan melirik ke Satria yang sedang menatap Tatapannya sangat menakutkan bagi Kinan.
" Kalau saya terserah sama Mas Satria Tante.takutnya Mas Satria yang tidak mau " ucap Kinan menunduk
" Kamu jangan khawatir Kinan.Satia pasti mau menikah dengan kamu " Ucap Bu Septi yakin
Satria mulai bete dengan obrolan mereka.
" Ehem...kalau kamu mau menikah dengan saya,Minggu depan kita menikah " ucap Satria menatap mata Kinan
Deg.." Apa?! Minggu de- pan ?! "ucap Kinan kaget
" Kamu tidak perlu khawatir,sayang.biar Tante yang siapkan semuanya " ucap Bu Septi tersenyum senang
" Alhamdulillah, akhirnya Satria mau menerima Kinan jadi istrinya " ucap Bu Septi dalam hati
" Kalau begitu,kamu nurut saja sama kalian " ucap Bu Lastri
Setelah saling mengobrol cukup lama,kini Bu Septi dan Satria pamit pulang.
" Kalau begitu,kami pamit pulang dulu.Mulai besok,kamu nggak usah datang ke butik lagi ya sayang.kamu harus persiapkan dirimu untuk Minggu depan " Bu Septi memeluk calon mantunya
Kinan terpaksa menganggukkan kepalanya.dia tidak ingin melawan keinginan calon mertuanya itu.
Setelah kepergian Bu Septi dan Satria,Bu Lastri bertanya kepada putrinya.
" Kinan,apa kamu sudah siap untuk menikah dengan dia nak?? " ucap Bu Lastri
Kinan mendekati dan mengelus tangan ibunya.
" Bu...siap nggak siap,aku harus siap.entah cepat atau lambat,aku juga nantinya pasti akan menikah.mungkin Mas Satria jodohku Bu,aku mohon doakan aku ya bu.doakan anakmu ini,agar di berikan kebahagiaan di dalam rumah tangga nya kelak " Kinan menaruh kepalanya di pangkuan ibunya
" Ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu,nak.ibu selalu mendoakan kebahagiaan mu sayang " Bu Lastri menangis
Kinan memeluk ibunya.tak terbayangkan jika, dia harus meninggalkan ibunya kelak.
" Bu, sebenarnya aku tidak ingin menikah bu.aku tidak ingin meninggalkan ibu sendirian di rumah ini " ucap Kinan menangis
" Kamu jangan khawatirkan ibu,nak.ibu bisa jaga diri " ucap Bu Lastri mengelus kepala anaknya
" Ya Allah,aku tidak bisa melarang putriku untuk tetap tinggal bersamaku.seandainya benar dia akan menikah,pasti dia akan mengikuti suaminya " ucap Bu Lastri dalam hati