NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

Menceritakan seorang anak bernama Alfin, anak kedua dari tiga bersaudara laki-lakinya
yang mana dirinya selalu saja jadi bahan perbandingan keluarga besar mereka. Dikarenakan Alfin tidak sepintar kakak adiknya, yang selalu saja menjadi kebanggaan keluarga mereka. Dengan segala pertimbangan dan perjuangan dari Lika liku kehidupan, akankah Alfin dapat mencapai segala impiannya untuk merubah nasib dari segala keterpurukan itu? Demi bisa menjadi pengusaha sukses di masa depan kelak? saksikan kepingan memori saudara tiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua hati di satu sisi

"Kau tau kenapa, polisi sampai mengendus gerak-gerik kita? ini semua karena kebodohanmu," gertak bang Rian seraya menghantamkan pegangan pisau diatas kepala pelontos rekannya itu.

"Akh!.. aduh, ampun gan," rintih rekannya sembari menutupi kepalanya itu dengan kedua tangan.

"Pokoknya mereka berdua harus kita temukan secepatnya, hidup atau mati," gertak bang Rian tersenyum serakah hingga membulatkan matanya di ikuti dengan menjilati punggung pisau di tangannya. "Aku ingin sekali mengajari mereka arti persaudaraan, yang sebenarnya. Hahaha," tawa Rian seperti orang gila.

"Ba-baik gan," lirih pria berkepala pelontos itu seraya berkeringat dingin, setelah mendapatkan teguran keras dari bosnya.

"Ingat ini baik-baik botak, jangan pernah kau ulangi kesalahan seperti itu lagi! kau tau kan bagaimana akibatnya!" ucap Rian seraya mengelus kepala rekannya itu, hingga diikuti dengan sebilah parang yang ditodongkan tepat dileher rekannya.

"I, i-ya gan!" panik rekanya setelah mendapatkan ancaman yang kedua kalinya hingga rasa takut, terukir jelas dari raut wajahnya.

"Sembunyikan semua potongan tubuh ke gudang bawah tanah, jangan sampai mereka mengendus semua yang telah kita lakukan," titahnya seraya tersenyum serakah saat membuka kulkas tersebut, tampak banyak dipenuhi oleh potongan tubuh remaja dan anak-anak yang mereka bunuh.

...****************...

"Sudah Fin, jangan nangis lagi Fin," ucap kak Doni seraya menenangkan adiknya dalam pelukan.

Alfin yang menangis sejadi-jadinya terlihat gemetaran saking cemasnya dengan mimpinya itu.

"Sudah, cup-cup. Adek kakak jangan nangis lagi dong," bujuk Doni berusaha menenangkan Alfin.

Alfin yang mendengar kakaknya Doni membujuknya, dengan lembut seolah-olah menimangnya dalam dekapan. Mengingatkannya kembali dengan sosok perempuan misterius itu, yang sama persis saat menimang-nimang bayi dalam pelukannya, menyebabkan Alfin semakin menangis histeris setelah teringat akan mimpi itu.

"Astaga Fin, kenapa kamu menangis seperti ini!" Panik kakaknya Doni saat melihat adiknya menangis seperti itu.

"Mama kak, mama!" balas Alfin seraya tubuhnya bergetar hebat saking cemasnya.

Setelah kakaknya Doni, mendengar perkataan itu keluar dari mulut adiknya Alfin. Menyebabkan hatinya semakin gaduh, terukir jelas dari raut wajahnya yang semakin sedih. Karena ia merasa, bahwa Alfin. Sepertinya baru saja memimpikan sosok ibunya, yang mana kakaknya telah sekian lama berusaha menutup-nutupi kenyataannya bahwa Alfin bukanlah saudara kandungnya.

"Hmm Fin, lihat wajah kakak Fin,

"Tapi kak,"

"Semuanya akan baik-baik saja Fin" ucap kak Doni seraya menyatukan kedua kening mereka berdua satu sama lain seperti waktu itu demi memenangkan kembali adiknya yang menangis sangat histeris.

Alfin yang sebelumnya sangat histeris, teringat akan mimpinya itu. Mulai merasa tenang, setelah menatap mata kakaknya Doni yang menyejukkan hati.

"Maafkan Alfin kak, sampai membuat kakak kawatir seperti ini," ucap Alfin meminta maaf kepada kakaknya.

"Sudahlah Fin, jangan nangis lagi ya. Lihat kakak nih," ucap kakaknya Doni seraya bergoyang-goyang berusaha menghibur adiknya itu dengan tarian aneh, sembari tersenyum indah dari raut wajahnya.

Melalui tingkah konyol kakaknya Doni, membuat Alfin kembali tersenyum. Saatnya memandang teduh kakaknya itu, hingga mulai ia disadari bahwa punggung kakaknya, terlihat memiliki banyak bintik-bintik kemerahan yang membuat Alfin merasa sangat keheranan. Dengan sigap Alfin langsung menyentuh punggung kakaknya Doni seraya bertanya dengan raut wajah cemas

"Ini kenapa kak," tanya Alfin.

Kak Doni yang mendapati punggungnya disentuh Alfin membuatnya panik seketika langsung berdusta. " 0h i-ni ya. Ini karena kakak tadi malam kepanasan Fin, jadinya kakak sengaja tuh buka baju gitu," balas Doni dengan raut wajahnya yang tampak panik.

"Astaghfirullah, kakak ini gimana sih? sampai punggung kakak banyak bintik-bintik kemerahan tau," kesal Alfin seraya mengelus-elus punggung kakaknya dengan tangan kanan. Tanpa ia sadari bahwa tangan kirinya, masih menggenggam erat baju kakaknya itu, disaat ia sebelumnya merintih ketakutan.

"I-ya, ngak papa kok Fin. Bentar lagi juga hilang kok," balas Doni dengan cengengesan.

"Tapi baju kakak ada dimana ya," tanya Alfin sekali lagi seraya melihat kiri dan kanan yang ternyata baju itu ada di genggamannya sendiri. "Astaghfirullah, kok baju kakak sama Alfin ya?" Tanya Alfin merasa sangat kebingungan, berusaha keras mengingat-ingat nya kembali.

"Ya itu ulah kakak sih, sebenarnya kakak sengaja mengompres dahimu tadi malam Fin. Karena tubuhmu, tiba-tiba terkena demam tinggi malam itu," ucap Doni menjelaskan semuanya.

Alfin seketika terdiam sejenak, memandangi baju kakaknya di dalam genggaman seraya mendongak memandangi raut wajah kakaknya, dengan tatapan mata yang teduh hingga menyebabkan air matanya kembali berlinang.

"Eeeh astaga Alfin, akhir-akhir ini kamu kok sukanya menangis terus sih? senyum dong," ucap Kak Doni seraya bergoyang-goyang kembali berusaha membujuk adiknya.

Menyadari adiknya tersenyum bahagia, kak Doni kembali memeluk tubuh saudaranya untuk berbagi kehangatan seraya berkata. "Mau sesulit apapun rintangan yang menghadang, kakak akan selalu ada disisi mu Fin. y-a akan selalu ada disisi mu Fin,"

"I-ya kak, tapi kakak jangan sampai sakit ya! Alfin ngak mau kakak nanti kenapa-napa,"

"Emang pernah ya kakak sakit," ucap Doni seraya berpose bak seorang binaragawan supaya adiknya tertawa.

"Hahaha, kakak bisa aja sih. Lucu banget tau," balas Alfin tertawa terbahak-bahak meskipun air matanya tampak menetes bahagia.

...****************...

"Bos mau sampai kapan kita terus melacak keberadaan mereka berdua ini bos, sampai sekarang kita masih belum ada bukti yang kuat mengenai keberadaan mereka," ucap anggota preman suruhan ayahnya yang merasa kelelahan.

"Pokoknya tentang saja, target pasti akan pasti akan kita temukan. Pantau terus laporan pergerakan dari anggota," Ucap ketua kelompok tersebut.

"Baik bos," ucap anggotanya seraya melihat monitor canggih di dalam mobilnya yang kebetulan masuk email laporan tentang 2 orang yang mencurigakan keluar dari rumah itu.

"Bos menurut laporan dari tim, sepertinya ada 2 orang yang mencurigakan dari rumah itu, mereka sepertinya mulai bergerak bos," ucap anak buahnya.

"Ingatkan tim untuk terus memantau pergerakan mereka berdua, jangan sampai lolos," titahnya.

"Baik bos, sepertinya mereka mengeluarkan mobil Review Toyota Hilux bewarna hitam dengan bak terbuka melalui bagasi mobil bos" ucap nya sekali lagi.

"Catat plat nomornya, ikuti terus mereka dari belakang," titahnya sekali lagi.

"Ayok Fin kita cari makan sama-sama saja ya," ucap Doni seraya membimbing tangan adiknya keluar dari tempat itu.

"Ya kak," balas Alfin mengikuti langkah kakaknya dari belakang.

"Oh i-ya dahi kamu tidak panas lagi kan," tanya Doni seraya mengecek kembali kening Alfin di pinggir jalan.

"Aduh kakak ini, sukanya kawatirin Fin terus. Alfin udah sembuh kak, kan kakak yang mengobati Alfin," Balas Alfin tersenyum seraya memperlihatkan jempolnya kepada sang kakak.

"Okeh kalau begitu, ayok kita lari cari makanan," ucap kakaknya Doni berlari kecil tanpa menggunakan sandal, seraya membimbing adiknya di pinggir jalan. Terlihat gelak tawa jelas terukir indah dari raut wajah mereka berdua.

Sampai pada suatu ketika, mobil Review Toyota Hilux bewarna hitam dengan bak terbuka. Milik kedua penculik itu, bertepatan melewati mereka berdua. Yang mulai disadari oleh bang Rian saat menoleh keluar kaca mobilnya.

"botak, hentikan mobilnya," titahnya untuk menyuruh anak buahnya menghentikan mobil.

"Hahaha, ketemu juga kau domba-domba ku yang imut," ucap bang Rian tertawa kecil dengan tatapan mata yang membulat seraya membuang sisa makanan di sela-sela giginya yang tampak patah akibat kuatnya lemparan gelas oleh Alfin waktu itu.

"Wah baru saja kita keluar, udah ketemu aja mangsa kita ini gan, mata gan emang luar biasa deh," senyuman bahagia pria berkepala pelontos itu.

"Basah kan Ligiud dengan saputangan, kita sekap mereka sekarang juga," titahnya seraya bersiap menculik mereka berdua.

"Tapi masalahnya gan, mobil yang mengawasi kita dari belakang masih ada gan?" tanya pria berkepala pelontos itu.

"Oi botak! dengerin perkataan gua, pokoknya cuma ini satu-satunya, kesempatan kita untuk menangkap mereka berdua. Sekarang kau sekap mereka, kalau bisa sekalian cekik aja mereka biar cepat kelar. Masalah mobil, biar aku yang urus," titahnya sekali lagi.

"Sepertinya target 2 tiba-tiba berhenti bos," ucap tim anggota kelompok suruhan ayahnya.

Anggotanya itu memperhatikan dengan seksama apa yang dipantau mobil itu, hingga firasatnya ternyata benar. Target 2 yang mencurigakan itu ternyata sedang memantau 2 orang remaja yang berlari menggandengkan tangan di pinggir jalan, yang tak lain merupakan target utama pencarian mereka.

"Lapor bos, sepertinya tidak salah lagi mereka berdua itu merupakan pelaku penculikan anak. Dan buruknya lagi, target yang hendak mereka pantau itu tidak lain merupakan target utama kita bos," ucap anggotanya panik.

"Haah! astaga bos!"

"Bos sepertinya target utama kita mulai disekap, oleh mereka berdua bos," panik rekanya terdengar dalam walkie talky.

"Kakak bangun kak," teriak Alfin berusaha keras memberontak, seketika itu juga lehernya di cekik oleh pria berkepala pelontos itu, hingga berakhir dengan pingsannya mereka berdua di dalam mobil, akibat semakin di pengap dengan obat penenang.

"Ingat rencana kita, tembak sekarang juga," teriak bang Rian seraya membanting setir mobil ke sisi lain jalan dengan tancapan gas yang sangat tinggi.

Bang!.. bang!.. bang!.. bang!..

3 kali letusan tembakan melesat hampir mengenai kepala mereka berdua dan 5 kali tembakan yang tepat mengenai kedua roda depan mobil Jeep yang mereka kendarai.

"Akh.. mobil kami diberondongi dengan banyaknya tembakan bos," ucap anggotanya berusaha menunduk melindungi diri dari tembakan itu.

Kejadian itu terjadi sangat cepat, dalam hitungan beberapa detik saja kedua pelaku itu berhasil melarikan diri dari pengejaran mobil Jeep pertama. Bersamaan dengan itu mobil Jeep utama yang dikendarai bosnya, terlihat muncul di balik persimpangan jalan dengan kecepatan tinggi, melesat untuk mengejar mobil Review Toyota Hilux yang dikemudikan oleh para penculik itu.

"Perhatikan jalan dengan baik, jangan sampai mereka lepas," titah bosnya seraya mengeluarkan senjata api pistol desert eagle dibalik jas hitamnya.

Kejar-kejaran pun tak terelakkan, antara mobil Jeep Wrangler Rubicon dengan mobil Review Toyota Hilux di jalan raya kota Medan dengan kecepatan 175 km/jam. menarik perhatian para warga yang lalu lalang, hingga mereka diikuti oleh iring-iringan mobil polisi yang mengejar mereka dari belakang. Terdengar jelas dari suara sirine nya yang sangat memekakkan telinga.

1
Ita Xiaomi
Ku kira kk Doni selamat.
Ita Xiaomi
Bukannya berdoa utk keselamatan anak2xnya malah sibuk bertengkar dan mengucapkan kata-kata yg kasar.
Ita Xiaomi
Kak Doni jgn meninggal dong.
Kan katanya nanti Alfin akan jaga kakak dan adiknya hingga sukses. Jd kk Doni hrs selamat jg.
Was pray
ini ceritanya pembantaian oleh manusia iblis, tokoh-tokoh yg diunggulkan dlm cerita ini tokoh yg berhati iblis semua, sementara tokoh yg baik tersingkir dan tersungkur
Ita Xiaomi
Seram. Ceritanya sadis. Aku takut bacanya.
Was pray
alfin anaknya baik, rendah hati walau hidup di keluarga yg tidak bermoral, tapi sayangnya otaknya terlalu bebal
Ita Xiaomi
Alhamdulillah. Tq kk udah kembali berkarya. Berkah&Sukses selalu.
endang krw
Alhamdulillah yg di tunggu2 cerita nya tour da lama di tunggu, lanjut tour.
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!