NovelToon NovelToon
Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Naik Kelas / Pembaca Pikiran
Popularitas:168.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Berkat bantuan sang ayah yang bekerja sebagai sopir di keluarga kaya, Daisy diterima bekerja di perusahaan milik bos ayahnya. Namun, Daisy yang bar-bar, ceroboh, bahkan berisik, dituntut menjadi pendiam. Sebab Athan selaku anak dari bos ayahnya yang menjadi CEO di perusahaan Daisy bernaung, anti berisik.

Selain sangat pendiam sekaligus misterius, sejak kecil Athan merupakan seorang indigo. Namun karena kejadian memilukan di masa lalu, Athan yang awalnya bisa melihat sekaligus mendengar kejadian tak kasatmata, jadi kehilangan semua itu. Hanya saja, pertemuannya dengan Daisy membuatnya mendengar setiap isi pikiran bahkan suara hati Daisy yang sangat berisik.

Athan nyaris memecat Daisy yang sudah beberapa kali membuat masalah. Namun kenyataan ayah Daisy yang meninggal karena menyelamatkan Athan, membuat Athan merasa bahwa Daisy merupakan tanggung jawabnya. Fatalnya, meninggalnya ayah Daisy juga membuat rencana pernikahan Daisy dengan tunangannya batal.

“Menikahlah denganku! Aku bersumpah akan selalu membahagiakanmu!” ucap Athan sungguh-sungguh.

“Ketika orang kaya terlebih itu bosmu mendadak mengajakmu menikah. Padahal kamu enggak punya kelebihan selain bikin susah, satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa itu sampai terjadi. Karena memang kamu akan dia jadikan tumbal pesugihan! Kabur saja Daisy, si bos Athan memang agak laen!” batin Daisy yang tentu saja, lagi-lagi bisa Athan dengar. Andai Daisy tahu, pasti ia tidak akan terus-menerus membahas sikap misterius Athan, di dalam hatinya apalagi pikirannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Kamu yang Spesial

“Sebenarnya Athan ke mana? Ditelepon enggak dijawab. Di—WA juga boro-boro dibaca. Dari kemarin aku mirip orang enggak waras. Cari pemilik cincin ini karena di rumahnya pun, tetap sepi. Sedangkan Athan yang jadi satu-satunya harapan, malah susah banget dihubungi!”

“Masalahnya aku kan juga tipikal pelupa akut. Salah taruh barang, bisa lupa sepanjang masa. Untungnya ini cincin aman karena setiap saat aku pelototin, takut lupa akunya tuh. Punya orang belum kenal. Niatnya cuma coba, eh kebablasan kebawa. Berasa maling aku tuh!”

“Itu si Athan sudah punya pacar apa gimana, sih? Masa iya sekadar buka WA aku saja kayak haram!” batin Elra sampai berkaca-kaca.

Setelah melihat ruang kerja Athan maupun ruang kerja Daisy, tetap kosong untuk ke sekian kalinya, Elra memutuskan untuk kembali mendatangi kediaman Daisy.

“Kalau hari ini tetap enggak ada di rumah juga, mau enggak mau. Malu enggak malu, aku bakalan ke rumah Athan dan cerita ke ante Hasna! Bodo ah dianggap tukang kutil. Kan aslinya aku enggak ada niatan gitu!” batin Elra lagi kali ini sudah mulai mengemudikan sedan merahnya.

Di depan rumahnya, Daisy yang masih memakai masker, tersenyum melambaikan kedua tangannya ke kepergian mobil Athan. Di dalam mobil, Athan juga terus memperhatikan Daisy dari kaca spion di atasnya.

“Sehat-sehat ya, Sayang!” batin Athan tersenyum memandangi pantulan bayangan sang pujaan hati. “Makasih banyak sudah bikin duniaku jungkir balik, tapi sangat berwarna!”

••••

Daisy baru minum wedang jahe buatan Athan, dan gadis itu merasa sangat rindu kepada Athan. “Dari kemarin bareng-bareng, dan aku sudah langsung kangen padahal belum ada setengah jam kamu pergi. Berat banget ya. Sesak banget, padahal pas sama Dimas enggak segininya. Aku terbiasa ditinggal.”

“Mau Dimas enggak ngabarin juga bukan masalah.”

“Apa gara-gara, Bos Athan peduli dan sayangnya beneran kerasa?! Hmmm ... untung jaketnya masih ditinggal. Jadi, pakai jaketnya begini, berasa dipeluk terus.”

Sambil duduk melamun memandangi luar jendela kamarnya, Daisy baru menyadari ada orang lain di kamarnya.

“Huaaaawwwwwwarrrrrrrrrgggg!” teriak Daisy syok. Mulutnya terbuka lepas hingga suara kodoknya keluar bebas. Ia berakhir batuk-batuk.

Ibu Syifa selaku alasan Daisy berteriak, berakhir histeris ketakutan sekaligus kebingungan. “Apaan?!” teriaknya lantaran di kamar sang putri tidak ada yang mencurigakan. Selain itu, di sana juga hanya ada mereka berdua. Hingga yang ada, gagang sapu ijuk di tangan kanannya mendarat di kepala Daisy.

“Ih, Ibu ... itu ngapain Ibu beresin tempat tidur aku?!” rengek Daisy sambil mengelus-elus bekas hantaman sapu ijuknya.

Daisy melangkah meninggalkan sofa berbentuk tangan berwarna merah maroon di pojok sebelah jendela kamarnya. Termasuk juga segelas wedang jahe buatan Athan, dan diharapkan mampu meredam flu maupun radang tenggorokan Daisy. Karena gara-gara kedua sakit tersebut pula, suara Daisy jadi mirip kodok.

Daisy merapikan seprai maupun bed cover miliknya yang awalnya sudah dibereskan.

“Diganti itu sudah berapa hari? Enggak malu kamu, pakai itu terus, padahal Mas Athan sering ke sini! Jadi kelihatan jorokmu kalau begitu Kak!” omel ibu Syifa kepada Daisy yang malah sibuk mengendus sarung bantal yang sempat ia lepas.

“Jangan ih, Bu. Ini masih ada aromanya Bos Athan. Lumayan buat ngobatin rasa kangen!” rengek Daisy sambil mendekap bantal yang sudah ia pakaikan sarung bantalnya.

Sempat larut dan menatap sendu sang putri, ibu Syifa malah berangsur duduk lemas di pinggir tempat tidur.

“B—Bu ... Ibu, kenapa?” lirih Daisy merasa khawatir kepada ibunya. Sambil tetap mendekap bantal, ia duduk di sebelah sang ibu. Kemudian, kedua tangannya sengaja meraih kedua tangan ibu Syifa dan ia taruh di bantal yang ia pangku.

“Sebenarnya Ibu bingung.” Sambil menahan tangis, ibu Syifa berangsur menatap kedua mata Daisy.

“B—Bu ... kenapa? Jangan bikin aku takut,” lirih Daisy yang jadi menahan tangis juga.

Tak bisa Daisy pungkiri, semenjak pak Maryo meninggal, sebagian nyawa dalam keluarga mereka juga seolah menghilang. Ini mengenai sang ibu yang jadi kehilangan semangat hidup. Daisy tahu, sang ibu hanya pura-pura tegar demi Daisy maupun Daniel. Terlebih meski Daisy sudah berusia 23 tahunan, sebenarnya bukan hanya pak Maryo yang amat sangat menjaga Daisy. Karena ibu Syifa yang sadar sang putri berbeda dari wanita pada kebanyakan, juga tidak bisa untuk tidak khawatir.

“Apalagi sekarang kamu sama mas Athan.” Kedua tangan ibu Syifa menahan kedua lengan Daisy. Air matanya jatuh membasahi pipi di tengah tatapan dalamnya yang mengunci kedua mata Daisy. Tak beda dengannya, air mata Daisy juga berjatuhan.

“Mungkin bagi orang lain, apalagi orang yang benci kamu, ... kamu enggak penting bahkan enggak berkualitas! Apalagi kamu cuma lulusan SMA! Kamu hanya anaknya seorang sopir yang menikahi pembantu rumah tangga! Kamu juga enggak punya bakat lain selain menciptakan masalah, Kak! Kamu yang bar-bar, pemberani dan anti ditindas, malah selalu dianggap enggak tahu sopan santun!” ucap ibu Syifa tersedu-sedu.

“Ibu ... aku janji akan belajar lebih baik lagi. Aku akan menjadi wanita anggun. Aku juga akan belajar bahasa asing khususnya bahasa Inggris dengan baik agar aku enggak kebanting banget pas sama Bos Athan!” ucap Daisy tersedu-sedu. Ingusnya sibuk meler, dan ibu Syifa mengelapnya menggunakan ujung pakaiannya.

Ibu Syifa mengangguk-angguk. “Iya, ... kamu memang harus banyak belajar lagi, Kak. Termasuk sekadar menghafal nama. Mamanya mas Rain namanya ibu Hasna. Sementara nama papanya itu pak Rain! Kamu pasti bisa karena pada kenyataannya, kamu sangat spesial. Mereka yang sudah mengenalmu, pasti akan merasa juga bahwa kamu spesial.”

“Kejujuranmu, kebersihan hatimu, juga keberanianmu dalam melakukan segala hal meski sejauh ini, kamu hanga modal nekat! Buktinya, Bos Athan sampai melamarmu lagi dan kali ini kamu setuju hingga sebagai orang tuamu, Ibu hanya bisa memberi restu!”

“Ibu ... aku janji akan melakukan yang terbaik, Bu!” Daisy memeluk erat ibu Syifa.

“Iya ... kamu harus melakukan yang terbaik. Karena demi kamu, Ibu tetap bertahan di sini. Padahal niatnya, Ibu penginnya pulang kampung. Ibu beneran enggak kuat. Di sini, ... di rumah ini! Terlalu banyak kenangan tentang ayah ... astagfirulah ....”

“Ibu ....” Daisy makin tersedu-sedu dan memeluk sang ibu sangat erat.

Ketika Daisy dan sang ibu tak kuasa membendung tangis berikut kerinduan mereka kepada pak Maryo, kedatangan Elra disambut oleh Daniel. Daniel yang membukakan pintu gerbang untuk Elra, terbengong-bengong. Kedua matanya sudah mengawasi penampilan Elra dari ujung kaki, hingga ujung kepa, sebanyak tujuh belas kali!

“Manusia, apa ibu peri? Cantik banget! Jangan-jangan dia malaikat maut versi cantik yang salah alamat?” pikir Daniel yang kemudian berinisiatif berkata, “Kalau kamu mau nyabut nyawa, cari yang namanya Dimas anaknya ibu Lilis sama pak Marsum saja! Cari tuh, tiga orang itu karena mereka cocok dicabut nyawanya!”

“Nih bocah ngomong apa?!” bingung Elra sulit memahami maksud Daniel. Ia mengawasi sekitar bahkan atas bawah mereka. Namun, ia tetap tidak paham dengan maksud Daniel.

1
Yandri Tefi
dimas takut peletnya luntur ya ka othor 😁😁😁🤣
Yandri Tefi
good job mas athan 😘😘
yonahaku
lanjut baca walaupun sudah tamat semangat
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣ih si Daniel nih 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
si Daniel ganggu aja 🤣🤣
FiaNasa
so sweat...Athan ternyata orangnya romantis walaupun. sedingin es dikutub Utara 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
Dimas ini memang g ada otak kali ya
Agung miska Nartim
aku setia menunggu thor
Agung miska Nartim
aku sudah baca thor
pokoknya 🥰🥰🥰🥰🥰
FiaNasa
gercep juga ya si Athan 😀
FiaNasa
Gedeg sama Dimas nih
FiaNasa
orang macam dimas g cocok buat deasy
FiaNasa
kapok kau elena
FiaNasa
kasihan deasy,,gara² si ular elena smua ini terjadi,
FiaNasa
sungguh pengabdian yg luar biasa,,pak maryo begitu menjunjung tinggi kluarga bos nya,,hingga di rela berkorban demi keselamatan anak majikannya 😥
FiaNasa
oh deasy....jangankan Athan,,aq aja yg disini keberisikan dg segala suara hatimu des 🤣🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
otw kesini...😀😀si deasy klau disuruh tahan nafas terus kan bis pindah alam to pak pak 🤣🤣
Al Fatih
ceritanya bagus Bun,, sabar yaa Krn orang2 yg ber hati begitu lah,, yg bikin kisah ini ga bisa d lanjutkan lebih jauh lagi,, tetep semangat ya bun
azka karim
oke kak👍👍💪
Al Fatih
tuh kan Bu Hasna malah salah faham
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!