"Dia tidak selingkuh, dia baik. Semua kebutuhan finansial ku terpenuhi. Dia perhatian dan tak pernah kasar padaku. Tapi sayang semuanya terkuak, menyakitkan bagiku. Hingga akhirnya aku pun terjatuh dalam lumpur dosa itu. Salahkah aku, bila aku hanya mengikuti permainan alur hidup, yang kadang mempermainkan ini?"
(Alika Kinanputri)
Belum habis rasa sakit yang dirasakan Alika. Oleh karena sikap suaminya yang tidak pernah mau menyentuhnya lagi, selama satu tahun belakangan. Ada apa yang sedang terjadi pada Bagas yang sangat mencintai dirinya, meski mereka belum dikaruniai oleh seorang anak. Bahkan pernikahan mereka sudah menginjak lima tahun, dan tidak pernah terjadi pertengkaran. Tiba-tiba Alika harus dihadapkan dengan kenyataan pahit Dugaannya ternyata meleset. Yang membuat hidupnya semakin kacau, saat dihadapkan dengan pilihan, pergi tak diperbolehkan. Tapi dipaksa bertahan demi reputasi keluarga Bagas. Mampukah Alika bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wela Edelways, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gawat
Tanpa sekedar mengucapkan salam atau tersenyum pada mama Yanti. Keanu malah memilih berjalan melewati ibu tirinya. Tanpa menatap wajahnya, dan enggan bersentuhan tangan dengan sang ibu tiri. Sosok Keanu berlalu, tanpa kata. Menuju ke lantai atas di kamarnya.
Mama Yanti terlihat shock, tidak pernah mengira bahwa putra suaminya akan kembali secepat ini. Gegas dia masuk ke kamarnya, lalu mengambil ponsel. Segera mengubungi Bagas.
"Halo, ma. Tumben menelpon ada apa?"
Tanya Bagas, saat menaruh layar ponsel di telinganya. Tidak biasanya mama Yanti mengganggu dirinya pada saat jam kerja seperti ini.
"Gawat nak, gawat," bisik mama Yanti.
Takut ada yang mendengar pembicaraannya dengan Bagas.
"Gawat kenapa ma, Bagas nggak ngerti. Coba mama cerita dulu. Ada apa?"
Tanya Bagas bingung dengan kelakuan sang mama.
"Kamu tau nggak, siapa yang baru masuk ke rumah ini?"
Bagas menggeleng, dan mengernyitkan dahi. Masih belum mengerti ke mana arah pembicaraan sang mama.
"Keanu."
Mendengar nama itu tanpa disadari, Bagas terduduk di kursinya.
"Dapat kamu bayangkan kan, bagaimana shock nya mama. Melihat pemuda itu masuk ke dalam rumah ini. Pagi tadi dijemput sama istri kamu. Ada apa ini, apa yang sedang direncanakan oleh Alika di dalam rumah ini. Apa dia sengaja memanggil Keanu, demi menggeser posisi kamu di dalam rumah ini.
Atau jangan-jangan dia sudah tau rahasia kita selama ini," ucap mama Yanti masih belum menerima kenyataan, dadanya berdegup kencang sedang menahan emosi. Sedang menduga-duga kenapa kepulangan Keanu begitu sangat mendadak seperti ini.
Bahkan sang suami tuan Leo pun tak memberitahukan pada dirinya.
"Sudah ma, Bagas masih sibuk kerja. Sampai di rumah, mari kita membahasnya," jawab Bagas kemudian menutup sambungan telponnya.
Urusan di kantor sudah banyak menumpuk dan membuat otaknya tak bisa berpikir jernih, ditambah lagi Keanu putra papa Leo telah kembali. Bukankah harusnya dia tetap berada di Amerika.
Arrrrgggghhhhhh
Teriak Bagas mengacak kasar rambutnya yang sudah disisir rapi pagi tadi.
Kenyataannya, Bagas tidak bisa menerima dengan mudah kepulangan Keanu Dirgantara yang mendadak ini.
Biar bagaimana pun posisinya sedang terancam. Kursi singgasana dengan gelar CEO muda, yang selama ini menjadi bagian kuasanya dan juga kebanggaannya. Kini, sedikit lagi sedang menunggu waktu posisi ini akan digeser oleh Keanu.
Sebab bukan menjadi rahasia umum lagi, jika ahli waris sesungguhnya di kerajaan bisnis Leo Dirgantara adalah Keanu.
Bagas memukul kasar meja kerjanya.
"Sialan," umpatnya berulang kali.
*****
Kamar miliknya masih sama seperti saat dia tinggalkan dahulu. Warna cat kesukaannya, biru navy, masih menjadi warna dinding kamar favoritnya. Furniture nya tidak ada yang berubah, tempat dan posisi pajangan mobil dan koleksi robot Marvel original miliknya masih tertata rapi. Tidak bergeser seujung kuku pun.
Kamar yang nyaman untuk bermain dan belajar bagi dirinya dan tentunya wanita itu.
Memikirkan wanita itu, ah sudahlah. Keanu menyunggingkan senyuman miring dengan pandangan mata sendu lurus ke depan, kosong.
Dia sudah menjadi istri orang. Tanpa ingin mengabari aku terlebih dahulu.
"Aku membenci kamu, Alika."
Gumam Keanu lirih hampir berbisik.
"Semua perabot dalam kamar sengaja dibiarkan sama nyonya Alika. Meski nyonya Yanti mati-matian ingin membuang semua barang milik tuan muda. Tapi nyonya Alika sampai memohon dan bersimpuh di bawah kaki tuan Besar agar memberinya ijin, untuk merawat barang-barang tuan muda dalam kamar ini," ucap Bi Sumi yang baru saja masuk ke dalam kamar Keanu yang masih berdiri memandang diding kaca miliknya yang berisikan koleksi pribadinya.
Keanu menoleh ke arah bi Sumi.
"Maksud bibi?"
Tanya Keanu datar.
"Sejak kepergian tuan dari rumah ini, nyonya Alika setiap hari menghabiskan waktunya membersihkan kamar ini. Tidak dibiarkan olehnya ada sedikit debu yang menempel pada barang-barang milik tuan, apa lagi membiarkan orang lain masuk ke kamar ini tanpa ijin darinya," jelas bi Sumi lagi, sambil menghidangkan secangkir kopi dan cemilan di meja.
Lalu pamit kembali turun ke lantai bawah.
Dahi Keanu berkerut, memikirkan kembali kejadian sebelum lima tahun yang lalu. Saat keduanya selalu akrab menjadi dua sahabat yang saling berbagi cerita susah dan senang bersama-sama sejak kecil.
"Aku janji, akan menjaga kamu sampai kamu besar nanti," ucap Alika yang saat itu sudah berusia 15 tahun sedang dirinya terpaut 7 tahun lebih muda darinya.
Alika menjadi sosok yang hangat buat Keanu. Selalu dewasa dalam setiap pemikirannya.
Entah kenapa saat bermain atau pun belajar bersama Alika terasa nyaman melebih kenyamanan bersama seorang kakak baginya.
Hingga hari itu tiba, di mana dia menangis seharian saat mama Delia menghilang dari rumah ini.
"Itu kan tuan, mbak Delia sengaja menghilang. Aku berani bersumpah melihat tadi dia keluar rumah dijemput seorang pria dengan menggunakan mobil mewah berwarna hitam," ucap mama Yanti berapi-api kala itu, menjelaskan apa yang dilihat mata kepalanya sendiri.
Anehnya cctv rumah tiba-tiba rusak pada hari itu.
Tante Yanti menjelaskan, seakan sedang menghakimi sosok mama Delia adalah wanita yang sangat jahat. Tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Bohong, pa. Aku melihat mama dibawa paksa oleh beberapa orang," tangis Keanu.
Karena dia juga tak percaya jika mama Delia akan tega berbuat jahat pada papanya.
"Jangan percaya perkataan anak kecil tuan. Bisa saja ibunya yang mengajari dia untuk berbohong," kilah tante Yanti.
Merasa disudutkan oleh tante Yanti, Keanu berdiri lalu mengambil vas bunga di meja. Lalu melemparnya ke arah tante Yanti. Tak terima jika mama Delia dinilai buruk oleh orang yang mengaku saudara sepupu mama Delia. Beruntung tante Yanti dengan cepat menghindar.
"KEANU !" Hardik papa Leo dengan kasar lalu menghampiri dirinya dengan emosi.
Plakk
Sebuah tamparan tangan kekar papa Leo mendarat di pipi Keanu.
Air mata Keanu menetes, kali ini dia tak mau berteriak lagi, hanya terdiam.
" Bi Sumi," panggil papa Leo dengan keras.
"Iya tuan," jawab bi Sumi sambil berlari tergopoh dari arah dapur.
"Cepat masukan pakaian anak nakal itu ke dalam koper, sekarang!" Perintah papa Leo dengan keras.
Membuat Keanu yang tadinya akan naik ke lantai atas menoleh lagi ke arah papanya.
"Dia akan keluar negri malam ini juga!"
Ucapan papa Leo dengan mata penuh amarah.
Sedang Keanu berlari naik ke lantai atas menuju ke kamarnya.
Menangis tersedu, bahkan saat dia diantar oleh bawahan papa Leo, dia tak sempat mencari atau menghubungi Alika untuk mengabarinya.
Sejak itu hubungan Keanu dan papa Leo merenggang. Selama menempuh pendidikan di luar negri, tidak sekali pun dia ingin memberi kabar pada papanya.
Ditambah lagi, dia mengetahui papa Leo menikahi tante Yanti. Dan saat papa Leo mengunjungi dirinya, Keanu malah pergi dan menghindari papa Leo.
Sakit hatinya sudah tak bisa diobati lagi.
Apa lagi saat mengetahui, tidak pernah sest pun papa Leo mencari keberadaan mama Delia.
Entah dia pergi bersama pria lain, atau pun tidak. Sedikitnya dia tahu alasan mama Delia pergi. Tapi semua itu hanya sia-sia. Papa Leo malah menghabiskan waktunya dengan mama Yanti.
Kenangan itu masih menyisakan memori buruk di dalam isi kepala Keanu. Dia juga tidak tau kenapa nenek Victoria. menyuruhnya pulang. Keanu memutuskan besok pagi akan mengunjungi neneknya.