NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan Kirana

“Jadi gimana cipokan? Aku mau, aku mau!” Vian menagih janji Lily setelah ia menghabiskan setengah salat sayur yang rasanya aneh sama sekali tak lezat. Namun, terpaksa demi cipokan.

“Iya, tapi Abang harus minum obat dulu. Baru aku cipokin Bang Vian beneran.” Gadis itu mengatakan dengan wajah merona malu.

“Obatnya pait, aku nggak suka!” tolak Vian mentah-mentah dengan kepala menggeleng kuat.

“Nanti habis minum obat, aku cipokin biar rasanya nggak pahit lagi.”

“Emang cipokan itu rasanya manis?” tanya Vian tidak mengerti.

“Kata orang sih begitu,” Lily menggaruk kepalanya yang tak gatal, pasalnya ia hanya mendengar kata orang dan dari drama romansa yang ia tonton. Semenjak tinggal di tempat mewah ini, Lily menjadi banyak waktu untuk bermalas-malasan sembari menikmati kemewahan dan kemegahan kekayaan sang suami yang tak akan pernah habis tujuh turunan.

“Ya udah, sini obatnya.” Vian meminta dengan enggan obat pait tersebut, obat yang baru-baru diresepkan dokter Cakra untuk meningkatkan imun tubuh.

“Minum!” setelah meneguk satu butir obat, Vian dengan cepat meraih segelas air yang disodorkan Lily. “Masih pahit!” rengek pria itu manja.

Lily menyimpan gelas yang kini kosong di atas meja depan sofa, keduanya memang kembali ke kamar setelah menyelesaikan sarapan pagi.

“Cup, cup, cup, sini Lily peluk.” Lily merentangkan tangannya dan membawa Vian ke dalam pelukan. Tetapi sebelum itu, ia mengusap sudut mata Vian yang berair. Membuatnya bertanya-tanya, seberapa pahit kah obat tersebut.

“Katanya kasih cipokan!” Vian mendongak di tengah elusan tangan lembut sang istri.

“Eh, iya yahhh.” Lily malah terkekeh canggung, namun juga mau. Pipinya kembali merona, saatnya ia merealisasikan apa yang ia tonton dengan sang suami. Ingat! Dengan suami! “Hm, baiklah...” dehem Lily berusaha menghilang rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya.

Ia mengangkat wajah Vian yang tanpa bersemangat dan tidak sabaran, mata gadis itu tertutup dengan wajah perlahan mendekati wajah sang suami. Bibirnya ia majukan beberapa senti, siap mengeksekusi bibir seksi pria ini yang terlihat melambai untuk dijamah.

“Lily, kenapa bibirmu monyong kaya ikan buntal!”

DUARRR!

Lily membuka mata lebar, melotot merah. Mata yang menatap dengan manis sejak tadi berubah tajam. “A-apppu...” Vian gugup hingga salah ucap melihat tanpa menakutkan dari gadis cantik yang berubah menyeramkan.

“Makkasud akku, appa yang terjadii?” Vian melihat alis Lily menukik tajam, ia sudah siaga satu untuk menyelamatkan diri. Alarm tanda bahaya langsung aktif.

“Jangan marah, aku minta maaf. Ayo cipokan, obatnya masih pahit loooh,” ia berusaha mengambil simpati agar dikasihani dan selamat dari badai yang mengancam.

“Akrgggg, Abang beraniii bilang bibir aku kaya ikan buntalll!!!” raung Lily terlihat benar-benar marah, bibir seksi nan menggodanya disamakan dengan bibir ikan berduri itu. Siapa yang terima?!

“M-maaappfff!” Vian ngacir dengan kilat, bahkan tubuh hilang dibalik pintu dalam kurun waktu beberapa detik saja.

“Jangan lari lu, Bang!” kan, sudah mulai lu gue lagi. Tandanya ia benar-benar marah. Lily bangkit mengejar suami kurang ajarnya itu. Istri bukannya dirayu, malah diejek. Dasar Alvian!

***

[Singkirkan gadis itu apa pun caranya, tetapi jangan mencolok!] Satu pesan masuk di kontaknya. Kirana membacanya dan alisnya tidak bisa tidak mengernyit.

[Bagaimana caranya?] Balasan pun ia kirim.

[Intinya singkirkan gadis itu agar tidak menjadi bantu sandung untuk kita, bagaimana pun caranya aku tidak peduli! Asalkan jangan terlalu mencolok dan menjadi tersangka. Kita harus bermain cantik!] Balasan kembali datang membuat Kirana mendengus tak suka, ujung-ujungnya ia sendiri yang mengerjakannya.

Kirana hanya membaca tanpa membalasnya, ia mulai memikirkan cara untuk bagaimana menyingkirkan gadis kampungan itu. Sekarang ketidaksukaan Kirana pada Lily tidak hanya karena kedatangannya di hidup Vian, tetapi juga dendamnya akibatnya ditabrak kemarin. Ia masih tidak terima, walaupun sakitnya sudah tak terasa lagi.

“Singkirkan tanpa membuat kecurigaan?!” Kirana mengulang kalimat tersebut sudah seperti matra baginya, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan mencari calon korban.

Pucuk di cinta ulam pun tiba, entah ini tanda alam yang ingin mempermudah rencana Kirana atau memang keberuntungan tengah memihaknya.

Gadis itu tengah berlari mengejar Vian di tepi kolam yang terus berlari memutar di sana. Kirana berjalan mendekat dengan seringai jahatnya, langkahnya perlahan namun amat pasti.

Vian dan Lily yang tengah terlibat aksi kejar-kejaran datang di kejutkan oleh Kirana, tepatnya perempuan paruh baya itu yang memang sengaja menghadang Lily.

“Tanteee, misi awaaasssss!” Lily gelagapan, menggerakkan tangannya dengan gerakan menyuruh menghindar. Namun, Kirana yang menghadang membelakanginya mana mau mendengar. Ia yakin gadis itu akan jatuh ke kolam yang sedikit dalam ini, dan tenggelam dengan tenang di sana.

Lily tidak punya pilihan, apalagi lantai sekitar kolam yang licin membuat kakinya tidak leluasa berhenti. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak menghindar dan untuk tidak bertubrukan dengan Kirana gadis itu memasang tubuhnya menyamping.

Kirana tersenyum semringah ketika Lily semakin mendekat, kejadian begitu cepat bahkan Vian tidak mengetahui insiden tersebut. Ia terus berlari menghindari Lily dadan semakin menjauh. Namun, suara nyaring itu berhasil menghentikan langkahnya.

BYYUUUR!!!

Tabrakan tubuh dengan air tak terelakkan lagi menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga, bahkan orang-orang rumah ikut keluar mendengar bunyi tersebut.

“Nyonyaaa!” ujar mereka serentak dengan tubuh terperanjat kaget.

Kirana yang tidak bisa berenang hanya bisa memukul air dengan kepala yang sesekali keluar lalu kembali tenggelam. Seharusnya gadis itu yang berada di sini, bukan dirinya. Tapi naasnya, gadis itu sangat cerdik. Ia menyampingkan tubuhnya, dan ketika ingin jatuh malah mencari sandaran padanya. Ia yang tak siap juga terkejut malah terjungkal masuk ke kolam, dan gadis itu hanya salah satunya kakinya yang hampir nyemplung. Dan dengan lihainya ia berhasil menyeimbangkan tubuh membuatnya tak jadi jatuh ke kolam.

“Cepat-cepat panggil satpam atau mang Ujang di taman samping!” perintah Bi Erna dan dirinya sendiri berjalan mendekati kolam melihat tubuh majikannya itu yang semakin tenggelam.

“Lily kamu tidak apa-apa?” Vian datang dengan khawatirnya, dan langsung mengecek seluruh tubuh gadis itu mulai dari bawah kaki hingga ujung rambut.

“Bang, aku baik-baik aja. Tapi, Tante Kirana tuh yang jatuh.” Menurut Lily Vian khawatir pada sesuatu yang tidak mendasar. Ia tidak terlalu menanggapi pria ini, matanya terus tertuju pada mertua perempuannya yang belum ada yang datang menolong.

Tanpa pikir panjang, gadis itu menceburkan diri dan berenang mendekati tubuh Kirana yang mulai tenggelam.

“Ly, jangannn!” teriak Vian sudah sangat terlambat, bahkan istrinya itu mulai berenang membawa tubuh ibu tirinya ke tepi kolam.

Para pelayan termasuk Bi Erna mendekati Lily dan segera saling bahu membahu menarik keluar tubuh Kirana yang sudah tak sadarkan diri. Perempuan paruh baya itu memang tidak bisa berenang, ditambah kolam yang begitu dalam.

“Tante Rana, bangun!” Lily menepuk pipinya berusaha menyadarkan. Namun, Kirana sama sekali tidak bereaksi.

Berbekal ilmu yang diajarkan di sekolahnya dulu, Lily menekan dada bagian tengah Kirana berulang kali. Usahanya membuahkan hasil tak kala ibu tiri dari Vian itu memuntahkan air dari mulutnya, mang Ujang dan satpam yang baru saja datang langsung menggotong tubuh majikannya untuk beristirahat di kamar.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!