My Secret Wife

...Happy Reading ❤️...

Brianna pun masuk ke dalam mobilnya sendiri setelah melihat jauh kepergian Helena dan lainnya.

Menempuh jalanan kota yang ramai, jalanan kota Swiss selalu ramai akan kendaraan, walaupun ramai tak menjadikan jalanan macet sebab waktu sore belum tiba.

Brianna melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. tujuan nya kali ini adalah menemui ibu tiri dan adiknya memberi kan mereka pertemuan mengejutkan.

Paman Ang memberi tahu nya keberadaan mereka, menurut informasi kedua dari mereka tak mengingat kejadian yang terjadi pada mereka serta tak mengingat kalau mereka sebelum nya bertemu Brianna, itulah yang dibicarakan paman Ang kepadanya.

Rencana Brianna kali ini akan bertemu mereka tentunya memberi kejutan besar yang akan membuat hidup mereka tak pernah tenang.

langsung pada tempat danti dan bela, ibu tiri dan adik tirinya tersebut. saat ini mereka sedang tertawa senang. mereka sedang berpesta kecil atas kesenangan mereka meraih sesuatu yang besar.

"Dengan aku menggoda Alex Ceo perusahaan Al'x Company semua kekayaan nya pasti akan menjadi milik ku!" Ujar bela sambil menyeringai.

"Tentu sayang dia pasti akan tergoda oleh mu!" Lanjut Danti menyetujui.

"Tenang aja Bu, semuanya akan berjalan lancar, secara kan aku kan artis terkenal siapa yang tak terpincut oleh kecantikan ku!" Ujar bela dengan nada penuh angkuh.

"Haha! Ibu percaya padamu, Tapi ibu tak merasa tenang! Akhir-akhir tentang kejadian terakhir kali itu entah kenapa ibu merasa ada yang janggal" Lirih Danti, perasaan nya tak enak memikirkan kejadian tersebut.

Bela yang mengerti pernyataan tersebut merasa sama dengan yang ibu nya rasakan. Namun bela tak mau memusingkan dia hanya menganggap nya angin lalu. Bela menuangkan wine ke dalam gelas nya dan menuangkan untuk ibunya.

"Sudahlah ibu! Tak usah memikirkan hal tersebut" Bela memberi gelas nya pada sang ibu.

"Cheers!" Kedua gelas tersebut saling menyahut.

"Kita lupakan dan digantikan dengan keberhasilan mendekati Ceo Tampan!"

Keduanya tertawa menggema isi ruangan tersebut, sesaat itu ketertawaan mereka di gantikan oleh suara bel rumah yang berbunyi, mereka saling memandang satu sama lain.

"Buka sana ibu malas membukanya" Suruh Danti.

"Ih, kenapa harus aku? Kenapa tidak pelayan saja!" Tolaknya.

"ibu menyuruh mereka dan paman Ang libur! Bukankah kamu yang menyuruh ibu agar bersenang-senang hari ini!" Danti menjelaskan dengan gamblang.

"oh..Aku lupa kalau tidak ada siapapun selain kita disini!" Ujar bela, tanpa ngebantah lagi ia menuruti permintaan ibunya.

Kini bela beranjak dari duduk nya pikiran nya tertuju pada seseorang di balik pintu, meraih Handle pintu dan membuka nya saat itu Brianna yang berdiri dengan wajah datar melihat pintu tersebut terbuka.

"Siapa kamu? Apa kamu penggemar ku? Apa tujuan mu untuk meminta tanda tanganku?" Tanya bela beruntun, melihat wanita aneh dihadapan nya.

"Tunggu! wajah Lo kayak familiar!"

Bela mencoba mengingat wajah orang di depannya dalam ingatan. seperti ia mengenal nya dan kejadian bertemu nya dengan orang tersebut di tempat yang sama seperti nya ia pernah rasakan.

"Bu! Apa ibu mengenal orang ini?" Teriak bela memanggil Danti, Danti dengan malas mendatangi orang yang dimaksud bela. Sontak Danti kaget melihat wajah yang familiar. Hatinya mengatakan sosok itu adalah Brianna, Namun ia tepis hatinya dengan pikirannya yang menjawab kalau Brianna sudah mati.

"Ibu tak mengenal nya! Pergi kamu dari sini!" Usir Danti.

"Kalian tak berhak mengusir ku!" Ketus Brianna sembari menyilangkan tangan nya.

"Biarkan aku perkenalkan kalian! Aku Brianna Caroline" Lanjutnya.

Danti dan bela yang mendengar kaget bukan main, karena kaget mendengar nama nya danti tersungkur kakinya tak kuat menahan kekagetan. Nama Brianna Yang hatinya katakan ternyata benar.

"Ibu!" Bela kaget melihat ibunya tersungkur, dia pun gegas menolong ibunya agar dapat bangkit berdiri

Bela menatap Brianna dengan geram, Emosinya menggebu-gebu.

"Brianna buruk rupa itu sudah mati, jadi jangan harap kamu mengacau keluarga ku!"

"Lebih baik kamu pergi!!!" Bela melayangkan sebuah tamparan.

Brianna menangkap tangan nya dan menepis kuat hingga terpental. Bela jadi tersungkur tak dapat menjaga keseimbangan nya. Brianna melewatkan mereka begitu saja menghampiri sofa duduk dan bersender dengan menyilang kan kakinya.

"Seperti nya kalian sedang berpesta!" Brianna mengambil gelas kosong mengisi nya dengan wine serta meminum nya.

"Berani nya kamu datang kesini! Arwah tempat mu bukan disini!" Danti berlari menghampiri tanpa rasa takut.

Lantas Brianna berdiri sembari memegang gelas wine nya di tangan kiri nya.

"Haha kau menganggap aku arwah? Hahaha aku tidak pernah mati kau pikir dengan rencana menabrak ku dengan truk dan terpental membuatku mati?"

Brianna berdiri menghadap Danti dibelakang nya mencengkram dagu dengan tangan kanan nya menjelaskan dengan sorot mata yang tajam.

Glek!

Danti menelan Saliva nya dengan kasar. Ia merinding melihat sorotan mata yang tak pernah ia sangka Brianna yang ia anggap lemah berubah menjadi seorang yang menakutkan.

"L-lalu b-bagaimana kau bisa hidup?" Danti memberanikan diri dengan bertanya terbata-bata.

"Pertanyaan yang bagus!" Seru Brianna.

"Aku akan menceritakan nya! Aku mendengar rencana busuk mu itu, Kau pikir aku bodoh! Aku berpura-pura menaiki taxinya dan melompat dari taxi tersebut tentunya aku selamat. Dengan membuat ku jatuh ke dasar jurang sehingga mayat ku dapat terkubur di dasar jurang itu bukan? Haha Rencana mu itu memang hebat tapi tak bisa mampu membodohi ku!"

...Bersambung ❤️...