Bercita-cita menjadi seorang menantu idaman adalah harapan semua perempuan yang sudah menikah.Menganggap orangtua pasangan seprti orangtua kandung adalah hal yang sulit yang pernah dirasakan.Selalu dianggap salah dan tak berguna menjadi penyebab hancurnya sebuah kepercayaan dari diri seorang istri.Hidup jauh dari suami dan harus bertahan dengan mertua yang bermulut pedas itu adalah ujian yang sangat sulit.Mampukan Ranti bertahan dengan pernikahannya ditengah keluarga suami yang toxic?
Ikuti kisahnya dalam cerita yang akan aku tulis ini ya gais.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Ranti tetap diam dikamar sementara beberapa warga lainnya melaporkan Mirah kepolisian.
Tak selang beberapa lama Mirah digeladang dibawa kekantor polisi oleh ketua RT dan warga setempat.
Sepanjang jalan Mirah terus meronta dan mengumpat hingga membuat orang yang disampingnya merasa geram dan jengkel.
...****************...
" Nak yang sabar ya,udah jangan difikirkan lagi.Untuk menenangkan hati dan fikiran kamu bagaimana jika kamu kerumah budhe kamu dulu.Biarkan Arga tetap disini sama bapak dan ibu,kamu kerumah budhe untuk sementara waktu.Lagipula disana dekat area pabrik kamu pasti betah suasananya ramai kamu akan lupa dengan permasalahan yang kamu hadapi." usul Aminah yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Waluyo.
Dengan berat hati Ranti akhirnya menyetujui usulan ibunya,Ranti mulai bersiap dan mengemasi semua pakaiannya.Namun Ranti tetap ingin membawa Arga bersamanya.Hanya dengan Arga Ranti akan merasa lebih baik karna tidak ada satu orang ibupun yang akan sanggup jauh dari anaknya.
" Ya sudah jika itu sudah menjadi keputusan kamu bapak hanya bisa berdoa semoga kamu dan arga selalu dalam lindunganNya."
...****************...
Setelah melewati banyak proses akhirnya salah satu keluarga Ranti memberikan jalan damai pada Mira namun Mirah tetap harus memperbaiki jendela kaca rumah Ranti yang rusak.
" Hidiih gak Sudi ya aku,itu akal-akalan mereka aja pngn benerin rumah tanpa keluar biaya!" Sentak Mirah tanpa berfikir jika semua itu terjadi atas ulahnya sendri.
" Oh rupanya anda tidak jera,baik kalau begitu.Pak polisi masukan saja wanita sombong ini kedalam sel!" titah pak Rt yang merasa jengah dengan tingkah ajaib Mirah.
" Heii mana ada,tadi kalian bilang saya dibebaskan dari hukuman.Kesepakatan macam apa ini!
Braaak
" Ibu tolong tenang dan bersikap kooperatif.Jika ibu terus membuat keributan maka kami tidak segan-segan memenjarakan ibu!" gertak salah seorang anggota kepolisian yang bertugas menangani kasus tersebut.
" Udah lah Bu,nurut aja kan ibu memang salah udah bikin keributan sampai membuat kaca jendela rumah Ranti rusak.Salah siapa ibu berbuat nekat seperti itu,maka tanggung akibat dari perbuatan ibu!" ucap suami Mirah dengan nada suara jengkel.
Nyali Mirah sedikit menciut kalan melihat wajah suaminya yang sedari tadi menahan amarahnya agar tidak melup.
Dengan segala pertimbangan akhirnya mirah menyetujui permintaan dari kerabat Ranti untuk memperbaiki jendela kaca rumah Ranti.
...****************...
Satu Minggu sudah berlalu sejak kejadian itu,Ranti kini tampak tenang berada dalam rumah budhenya.Apa lagi disana banyak sepupunya yang membantu Ranti mengurus Arga.
" Haduh mba jenuh banget ya nganggur gini disni,coba mba ada kerjaan ya!" gumam Ranti kala ia tengah duduk berdua dengan sepupunya yang bernama Widuri.
" Mba mau gak kerja sama aku,ya buat cari pengalaman lah itung-itung. Kalau mba mau aku bisa ko daftarin mba kepemilik minimarket tempat aku kerja.Kebetulan temen aku baru beberapa hari keluar dan belom ada gantinya mba." ajakan Widuri bagai oase ditengah Padang pasir membuat hati Ranti terasa sejuk.Namun beberapa detik berikutnya Ranti mematung.
" Ada apa mba,mba gak mau?"
" Bukan gitu wid,Arga gimana kalau mba kerja.Bapak si memang menyarankan mba buat buka usaha tapi mba saat ini belum ingin pulang ke kampung mba." ungkap Ranti.
Ingatannya terus berputar putar pada masalah yang menimpanya.Hatinya maish begitu terluka akan maslah rumah tangga yang ia alami. Apa lagi proses perceraiannya sudah mulai masuk ke pengadilan dan satu Minggu kedepan dia harus wara wiru datang untuk proses prsidangan.
" Mba kan ada ibu,dia bisa bantu jaga Arga.Lagi pula kan kerja kita gak mungkin bareng mba,nanti kita pasti beda sift jadi kita bisa gantian mba.Udah mba tenang aja yaa."
Gerp
"Makasih ya wid,untung ada kamu mba gak tau lagi gimana jadinya tanpa ada kamu."
" Sudah mba,itulah gunanya sodara."
4 iklan meluncur