wanita yang diusir dari rumah nya oleh mertuanya disaat suami sedang pergi berbisnis keluar negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FEZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara lomba
Hari ini adalah hari dimana Bian dipilih sekolahnya untuk mewakili sekolah dengan kedua teman yang lain yang kebetulan berbeda kelas dengan Bian.
Acara lomba akan dimulai semua murid sudah bersiap didalam ruangan menunggu pembawa acara dan juri.
Pokoknya nanti kamu diam saja karna aku yakin kamu ga akan bisa menjawab soal yang akan diberikan biar aku saja nanti yang jawab "kata Niken mengintimidasi Bian dan teman yang lain, kebetulan teman yang lain adalah anak beasiswa jadi menurut saja apa kata Niken, sedangkan Bian cuek saja ingin melihat seberapa kehebatannya dalam menjawab soal.
Sejak berangkat dari sekolah Niken merasa paling unggul diantara ketiga siswa.Niken memandang rendah Bian yang selalu cuek dan pendiam juga Doni yang hanya anak pintar penerima beasiswa karena orang tuanya dari keluarga tidak mampu, membuat Niken sombong apalagi kedua orang tua Niken mendukung kelakuan anak nya.
Saat lomba dimulai Niken tidak bisa menjawab kebanyakan soal akhirnya Bian lah yang memimpin untuk menjawab setiap soal
membuat Niken sangat malu saat keluar dan hampir menangis, orang tua Niken pun menghibur Niken agar tidak bersedih.
"Selamat sayang atas prestasi kamu menjadi juara dalam lomba ini, ibu harap kamu jangan jadi anak yang sombong dan tetap rendah hati"Tasya menasehati Bian agar tidak sombong tetapi beda dengan ibu Niken yang marah kepada Tasya.
"Kamu sengaja ingin menghina anak saya dengan mengatakan hal itu didepan saya dan anak saya"
"Maaf bu saya betul-betul tidak ada maksud untuk menyinggung ibu atau anak ibu saya betul-betul ingin menasehati anak saya sendiri tidak ada maksud lain"Tasya merasa tidak enak terhadap keluarga Niken tapi memang Tasya tidak ada niatan untuk menyinggung Niken.
"Sudah mah Ayo pulang malu dilihat orang lain"
"Papah mau membela wanita itu,papah suka dengan wanita sok itu dan kamu jangan sok kecantikan didepan suami orang"
"Apa maksud ibu mengatakan hal itu, saya tidak pernah mencoba merayu suami ibu saya cuma sedang mendidik anak saya, lagian suami saya lebih segalanya dari pada suami ibu, asal ibu tahu"Tasya balik memarahi ibu Niken kata perkataanya bisa merusak nama baik dirinya dan suaminya.
"Mana mungkin wanita seperti kamu mendapat pria yang lebih dari suamiku kalo mimpi jangan ketinggian."
Tiba-tiba saja Bili datang setelah selesai menelpon perusahaan nya.
"Ada apa sayank kenapa ramai sekali disini seperti ada keributan"ibu Niken terpana dengan ketampanan Bili dan bu Niken pun tahu siapa Bili, bu Niken langsung menyeret suaminya untuk keluar dari tempat itu secepatnya karena takut usaha suaminya akan bermasalah.
"Tidak ada apa-apa mas cuma tadi orang salah paham"
"Kalo begitu ayo kita pulang kita rayakan kemenangan Bian"
"Jangan berlebihan mas takutnya menjadi sombong"
"Cuma makan bersama keluarga kecil kita saja sayank gapapa kan"
"Ya sudah mas yang penting tidak berlebihan"
Bili dan keluarga kecilnya pergi kesebuah restauran untuk merayakan kemenangan Bian. Sesampainya direstoran mereka turun dan memesan tempat yang dekat denga taman agar anak kedua Bili dan Tasya tidak bosan didalam ruangan.
Setelah selesai makan mereka pulang menuju rumah mereka dan disana ternyata sudah ada kakek nya Bili.mereka sekeluarga bersalaman kepada kakeknya Bili.
"Loh kakek ada disini, kenapa tidak bilang dulu, jadi saya pulang lebih awal"
"Engga papa kakek bosan saja sendirian dirumah sepi jadi kakek main kesini yang rame"
"Kakek buyut menginap disini kan Bian senang kakek buyut tinggal dirumah ini"
"Ya rencana nya kakek buyut akan menginap beberapa hari. "
"Asik rumah jadi rame, ada kakek jadi Bian bisa main sama kakek buyut"Bian merasa senang karena kakek buyutnya mau menginap dirumah Bian. Bian ingin seluruh keluarga hidup kumpul bersama dalam satu rumah tapi itu tidak mungkin karena kakek buyutnya tidak mau meninggalkan rumah nya terlalu lama karena banyak kenangan manis bersama istri tercinta.