NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Shankara

Istri Pilihan Shankara

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / istri ideal
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: Skinant

Shankara Adhiyaksa. Putra sulung Reenan Xavier Adhiyaksa dan Annisa Harsono, lelaki tampan mapan dan kaya raya tentunya.

Hidup aman tenang dan damai yang ia jalani berubah seketika ketika sang ayah menyuruhnya untuk menikahi seorang perempuan pilihan ayahnya,

Disisi lain pertemuannya dengan wali kelas adiknya membuat Shankara sedikit terusik karena perasaan yang ia rasakan pada wali kelas adiknya sedikit berbeda, bisa di bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Tapi ia juga tidak mungkin mengecewakan ayahnya walau hatinya bersikeras menolak permintaan sang ayah

Di hadapkan pada dua pilihan, siapa yang akan di pilih Shankara pada akhirnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skinant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Reenan pada dua orang yang duduk di depannya ini, Reenan tidak habis pikir bisa-bisanya ia memergoki anak laki-lakinya sedang menindih seorang perempuan dan sekarang dia memasang wajah tidak merasa bersalah sama sekali,

"Tidak ada" jawab Shan santai, lagipula Shan pikir untuk apa menjelaskan jika memang mereka sudah melihat sendiri tadi,

"Kami tidak buta ya Shan!" kini giliran Annisa yang bersuara,

"Bunda kan lihat kita masih pakai baju lengkap, bunda boleh panik ketika melihat tadi kita sudah tidak berpakaian" jawab Shan santai

"Shan!" sentak Annisa gemas, bisa-bisanya anaknya menjawab seperti itu dan dengan wajah yang merasa tidak bersalah sama sekali,

"Bunda memperbolehkan Ana masuk ke kamarmu untuk mengobati tanganmu karena bunda harus pergi dengan ayah, tapi hanya mengobati kenapa jadi di tindih seperti itu hah?" tanya Annisa lagi, saat ini ingin rasanya Annisa melempar apapun pada wajah anaknya,

"Yang penting aku tidak melakukan sesuatu yang bunda khawatirkan"

"Dan kenapa dia menangis?" giliran Reenan lagi yang bertanya,

"Itu urusan kami," jawab Shan, ia tidak bisa memberitahu kedua orang tuanya tentang masalah yang terjadi di antara mereka berdua bisa bertambah repot jika orang tuanya ikut campur dalam urusan mereka,

Ana hanya diam mendengarkan perdebatan orang tua dan anaknya saat ini, ia sebenarnya juga ingin membela diri tapi ia merasa takut jika berhadapan dengan Reenan,

"Kamu tidak di paksa Shan kan?" Reenan bertanya halus pada Ana yang langsung di jawab gelengan kepala oleh Ana

"Tidak yah" cicit Ana takut-takut,

"Memang kalau kebablasan kenapa? Belum tentu sekali langsung jadi kan?" dan bantal di sofa dekat Annisa terbang mendarat tepat di wajah Shan.

...****************...

"Kenapa tidak di hotel saja tadi?" tanya Shaka yang duduk berhadapan dengan kakaknya di gazebo rumahnya, ia juga menyaksikan apa yang terjadi di dalam kamar kakaknya karena Ana mungkin saja tidak menutup pintu kamar Shan dan Shan juga tidak sadar akan hal itu,

"Kenapa harus ke hotel? Memang aku mau melakukan apa?" balas Shan sengit, wajahnya masih sedikit perih saat terkena lemparan bantal sofa oleh bundanya tadi, Shan akui tenaga bundanya memang patut di acungi jempol terbukti sakitnya masih bisa ia rasakan sampai sekarang,

"Siapa tau mau mencicil keponakan ku dulu" jawab Shaka sembarangan,

"Kau mau melihat mayatku tergantung di balkon?"

"Ayah tidak mungkin menggantung mu, tapi kalau di coret dari KK itu pasti" jawab Shaka sambil tertawa

"Lagipula aku tidak seburuk itu sampai meniduri perempuan yang belum menjadi istriku,"

"Ya sudah menikah saja" usul Shaka yang langsung mendapat tatapan tajam dari kakaknya, saat ini Shan sedikit sensitif mendengar kata 'pernikahan' karena Ana yang belum mau ia nikahi sampai saat ini,

"Gurumu itu susah sekali di beritahu, sudah di bilang aku mau menikahinya tapi dia malah mengembalikan cincin yang ku berikan"

"Kau itu terlalu lama, pantas bu Ana tidak mau denganmu daripada menunggumu kan lebih baik cari yang baru"

Plak

Suara tamparan terdengar sedikit nyaring di antara dua kakak beradik itu hingga membuat Shaka maupun Shan terdiam,

"Shan!" teriak Shaka,

"Mau pilih masuk rumah sakit dengan cara apa? Ku tenggelamkan di kolam renang atau ku pukuli sampai pingsan?" tanya Shan kesal,

"Ku adukan bunda ya!" Shaka mencoba mengancam kakaknya

"Sana adukan, ku bakar semua koleksi action figure mu lihat saja nanti" ucap Shan mengancam balik,

"Bunda, anakmu menyeramkan" teriak Shaka sambil berlari masuk ke dalam rumah,

"Sepertinya ku pukuli sampai pingsan lebih bagus" ucap Shan sambil melihat Shaka yang berlari ke dalam rumah,

...****************...

"Sedang apa?" tanya Shan pada Ana lewat telfon

"Duduk di teras"

"Sendiri?"

"Iya, sedang berfikir juga"

"Memikirkan apa lagi sekarang?" tanya Shan,

"Saat aku sampai rumah tadi ada tetangga depan rumahku yang datang ke rumah sambil menjenguk ibu, saat aku duduk berdua dengannya tetanggaku bilang kalau saat rumah ku kosong ada laki-laki yang terus datang ke rumah dan mengintip dari luar pagar saat ditanya katanya ia ingin memastikan kenapa aku tidak pernah berangkat bekerja padahal jelas-jelas aku selalu masuk kerja, bukankah itu hal yang aneh?"

"Sudah tau siapa yang datang?" tanya Shan lagi

"Dia bilang laki-laki yang tempo hari mengikuti ku dan terjatuh saat kamu lempar helm milikku"

Shan bergegas mengambil kunci mobilnya dan menuju garasi rumahnya, ia akan ke rumah calon istrinya dan membawa mereka ke rumahnya malam ini juga,

"Mau kemana?" tanya Annisa saat berpapasan dengan Shan yang sudah siap untuk pergi,

"Bunda, Ana dan ibunya akan menginap disini" ucap Shan

Tanpa menunggu persetujuan ibunya Shan terus melangkah ke arah garasi rumahnya,

"Kenapa aku harus menginap di rumahmu?' tanya Ana, mereka masih tersambung melalui telfon,

"Siapa yang akan menjamin jika dia tidak akan kembali lagi? Bagaimana jika dia kembali saat kalian lengah?"

"Tidak akan Shan, aku akan menelfon mu jika hal itu terjadi" Ana berusaha meyakinkan Shan jika ia akan baik-baik saja saat ini

"Jangan membantah, siap-siap sekarang aku sedang dalam perjalanan ke rumahmu" perintah Shan tegas dan terdengar tidak bisa di bantah,

"Shan aku tidak enak jika selalu merepotkan mu, lagi pula kita juga belum menikah"

"Kalau begitu besok kita ke KUA untuk mengurus administrasi dan pendaftaran pernikahan, aku tidak mau tau minggu depan kita sudah harus menikah!"

Shan memutuskan panggilan telfon mereka dan segera bergegas menuju ke rumah Ana, ia berfikir berarti selama ini pria penguntit itu masih berkeliaran di sekitar calon istrinya

Shan memacu mobilnya dengan buru-buru, yang di pikirannya adalah bagaimana sampai ke rumah Ana dengan cepat dan segera membawa mereka ke rumahnya atau kemanapun asal Ana dan ibunya aman dari penguntit sialan itu,

"Dimana?" Shan bertanya pada Shaka melakui telfon,

"Kenapa?"

"Jawab saja!" Shan sedikit bersuara lebih keras pada adiknya,

"Sedang bertemu teman-temanku kenapa?"

"Ke rumah gurumu sekarang! Usahakan secepat mungkin!"

Perasaan Shan mulai tidak menentu sejak mengetahui jika rumah Ana sering di sambangi oleh penguntit calon istrinya, ia takut jika penguntit itu kembali ke rumah Ana saat ini,

"Untuk apa?" tanya Shaka penasaran,

"Jangan banyak tanya, cepat kesana!"

Walau kesal Shaka tetap melakukan apa yang kakaknya perintahkan, bahkan beberapa teman-temannya mengikuti ke mana perginya Shaka,

Saat Shaka hampir mencapai rumah milik Ana terdengar suara benturan yang cukup keras dari arah tempat tinggal milik mantan gurunya itu,

Braaakkkk

"SHAANNN!!"

1
bunda n3
waaah, Shan hati hati
bunda n3
Dimas emang semenyebalkan itu
bunda n3
kenapa ga dipecat sih Dimas tuh
bunda n3
Shan, kendalikan emosimu
bunda n3
kena grebek tuh kalian wkwk
bunda n3
kata kata Shan terlalu menyakitkan hari Ana
bunda n3
shakaaa
bunda n3
to the point sekaleee
bunda n3
salahin suaminya lah, kan bisa jadi bu Ana ga tau kalau pacarnya itu dah punya istri
bunda n3
beda kasus paman
Roha yati
Kecewa
Roha yati
Buruk
bunda n3
sepertinya Bella hamil deh
bunda n3
Shan lain di mulut lain dihati
bunda n3
jawaban yg sangat jujur
Phiphiet Safitri
Luar biasa
Isnaaja
yeh itu mulut gak dijaga banget,, cinta itu gak memandang rupa.
Isnaaja
pasti si dimas minta motor mahal,, biar kelihatan keren.
Sh
35 juta.. duit khayalnya author.. habis ga?? kalau mazih banyak, kirim ke rumahku 1 😄
Skinant: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sh
Minggu lalu aku baru baca ortunya..jalan cerita nya ga bisa tertebak..penuh kejutan..aku pikir nikah ama orang kaya enak dan jalannya lurus aja, tapi ternyata penuh kejutan.walau baru 2 novel, tapi bakatnya udah keliatan.sehat selalu dan makin kreatif Author.
Skinant: Terima kasih banyak /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!