Anak kecil ber usia 5 tahun itu asik merasakan sejuk dan dinginnya air pegunungan yang merendam tubuhnya, mereka adalah Regan dan Regi anak kembar laki - laki dari pasangan Putra Mahardika dan Rosintiani.
Setiap akhir pekan Putra akan mengajak keluarganya ini untuk berlibur seperti weekend kali ini ia mengajak anak dan istrinya itu ke sebuah Air Terjun di mana Air Terjun itu menyajikan sebuah pemandangan yang begitu indah.
Canda tawa pun selalu menghiasi wajah mereka, Regan kecil tampak begitu menikmati bermain air bersama kakaknya sedangkan Putra dan Rosi mengawasi dari Gazebo yang tak jauh dari sana....
langsung aja masuk keceritanya...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mars Is Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 10
Dalam kamar yang cukup luas bernuansa pink itu ada seorang gadis yang tengah memainkan gitar kesayangannya, Citra sengaja mengusir kebosanannya dengan bernyanyi sambil memainkam gitarnya. Sejak kecil ia sangat pandai bermain gitar bahkan saat masih duduk di bangku sekolah dasar ia pernah menjuarai lomba antar sekolah.
"Malam.. begini, malam tetap begini.. Entah mengapa, pagi enggan kembali..."
"Huft.. bosen juga ya dari tadi cuma main gitar, nyanyi-nyanyi gak jelas! Enaknya ngapain ya?"
Suara nyanyian nya pun ia hentikan ketika sudah merasa bosan, Citra pun berpikir sejenak hingga ia pun berniat menelfon Flo sahabatnya itu, dan berniat mengajaknya untuk ke toko buku.
Citra meraih ponselnya kemudian mencari nama Flo dan segera menelfonnya.
Tut..tut..
"Halo Cit, kenapa?" Tanya Flo yang sudah mengangkat telfon dari Citra.
"Halo Flo, lu sibuk gak? Keluar yuk! Gue bosen nih"
"Gue gak sibuk sih, emang lu mau kemana?"
"Ke toko buku aja, kita cari novel yang baru. Gimana?"
"Oke, gue ganti baju dulu."
"Siap!"
Citra langsung mematikan sambungan telfonnya, ia begitu senang sahabatnya yang satu ini memang selalu mengerti dirinya.
Tanpa membuang-buang waktu, Citra langsung berganti pakaian, memakai jam tangannya kemudian memoles sedikit bibirnya menggunakan Lipbalm.
"Citra! Buruan gue di bawah!" Teriak Flo yang ternyata sudah berada di rumahnya Citra.
"Bentar, Otw!"
Citra pun buru-buru menghampiri Flo, ia meraih tas kecil berwarna maroon dan segera memasukan dompet dan ponselnya ke dalam tas. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan kamarnya dan menuju ke bawah untuk menemui Flo.
****
Hari ini adalah hari minggu di mana setiap keluarga akan menghabiskan waktunya untuk bersantai bersama keluarga, hal ini juga yang tengah di rasakan oleh Regan. Kedua orang tuanya tengah bersantai di halaman
belakang bersama Regi, Ya hanya Regi tidak ada Regan di sana. Bahkan mengajaknya pun tidak mereka hanya asik dengan dunianya, bukankah Regan adalah anak mereka? Tapi kenapa mereka selalu membanding-bandingkan Regan dengan Regi?
"Bagaimana sekolah kamu sayang?" Tanya Rosi disela-sela minum tehnya.
"Baik kok mah, semua pelajaran Regi bisa ikuti."
"Bagus, anak papa memang pintar! Belajar yang rajin ya nanti papa kasih hadiah buat Regi."
"Wah makasih ya pah, papa baik banget!"
"Mama enggak nih?"
"Hehe mama juga, Regi sayang kalian!"
"Hah.. Dasar manja!" Regan pun berlalu menjauh dari sana, ia tak ingin berlama-lama melihat kehangatan keluarga yang tercipta tanpa dirinya. Bohong jika Regan tak iri dengan Regi, hanya saja Regan sudah tak ingin berharap terlalu jauh, mustahil baginya bila papa dan mama memperlakukan nya sama dengan Regi.
Regan berjalan keluar rumahnya, perasaannya begitu kesal namun ia harus tetap sabar mengendalikan emosinya. Ia terus berjalan hingga sampai di sebuah danau yang menjadi tempat favoritnya, ia duduk di sebuah kursi panjang hatinya begitu tenang ketika mendatangi tempat ini.
Ia juga masih berharap Lisa akan kembali menemuinya di sini.
"Kamu lagi apa Lis? Udah hampir 2 tahun kamu gak ada kabar, orang tua kamu pun sekarang aku gak tau kabarnya. Kamu boleh pergi jauh Lis tapi tolong aku sangat berharap kabar dari kamu, sampai sekarang aku masih menunggu kamu Lisa.. Aku menunggu kamu dengan hati dan perasaan yang sama dan gak akan pernah berubah untuk kamu."
Tatapan Regan pun berubah menjadi sendu, ia mengacak rambutnya frustasi kemudian bangkit dari kursinya. Entahlah sekarang Regan akan pergi kemana pikirannya sedang kacau karna memikirkan Lisa yang tak akan pernah kembali lagi.
next...