NovelToon NovelToon
CINTA ARUMI

CINTA ARUMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:130.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chayahuda

Haruskah kamu kehilangan diriku terlebih dahulu baru kamu menyadari arti kehadiranku di hidupmu.
Pernikahan ini terjadi memang tidak berlandaskan cinta, namun salahkah jika aku mengharapkan hadirnya cinta di dalam rumah tangga kita.

Arumi tidak menuntut banyak, ia hanya ingin di cintai oleh suaminya dan membina keluarga yang sakinah bersama. Tapi sayangnya hal itu mustahil terjadi karena sang suami telah memberi jarak dalam hubungan mereka.

Sanggupkah Arumi melepaskan impian dan cita- citanya demi memenuhi keinginan sang ibu?
Mampukah Arumi bertahan dalam pernikahan tanpa adanya cinta?

Ikuti kisah CINTA ARUMI selengkapnya.
Happy Reading

Salam Chayahuda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chayahuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CEMBURU

Arumi dan Ikram memutuskan untuk bicara di sebuah kafe yang berada di seberang kampus. Meskipun sudah lewat jam istirahat namun kafe itu tetap terlihat penuh dan ramai, kebanyakan pengunjungnya adalah para mahasiswa.

"Aku baru tahu jika kamu sudah menikah" Ucap Ikram memulai kata.

Arumi tidak menyahut, ia hanya diam dan mendengarkan apa yang ingin Ikram bicarakan padanya.

"Selamat ya. Kamu sudah menemukan pria yang tepat untukmu" Sambungnya.

"Terima kasih" Ucap Arumi.

Ikram terdiam sesaat, kemudian ia kembali melanjutkan kata.

"Aku sempat kecewa, Rum. Aku kecewa mendengarmu telah menikah dengan pria lain. Aku pikir kamu akan menungguku" Ucap Ikram.

Arumi terkejut mendengar ucapan Ikram.

"Hah! Untuk apa aku menunggumu. Apa kamu pernah memintaku untuk menunggu?" Tanya Arumi dengan nada suara ketus.

"Aku pikir kamu tahu maksudku" Sahut Ikram.

"Maksud apa? Maksud yang mana? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan" Kilah Arumi.

"Jangan berbohong Rum. Aku tahu kamu tahu pasti apa maksudku" Sambung Ikram.

"Kamu salah menduga, Mas. Aku tidak mengerti apapun" Arumi tidak berbohong, ia memang tidak mengerti maksud Ikram karena pria itu tidak memberikan jawaban yang jelas padanya.

"Aku pernah meminta pendapatmu tentang rencana ibu yang ingin menjodohkanku dengan pria lain, tapi apa jawabanmu waktu,,,!".

"Kamu masih ingatkan apa yang kamu ucapankan waktu itu? Apa perlu aku mengulangi kata- kata itu lagi" Ucap Arumi.

Kamu sudah dewasa Rum, aku yakin kamu pasti bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk hidupmu".

Ikram terdiam saat Arumi mengulangi kata- kata yang pernah di ucapkannya tiga tahun yang lalu.

"Kamu tidak pernah memintaku untuk menunggumu. Kamu justru pergi tanpa kejelasan apapun tentang status kita. Lalu untuk apa aku harus menunggumu".

"Aku sempat berniat ingin melamarmu sebelum aku pergi tapi aku ragu, Rum. Aku ragu karena aku merasa belum pantas untukmu. Aku sedang memantaskan diri untuk berdampingan denganmu" Ucap Ikram.

"Lantas, apa sekarang kamu telah merasa pantas untuk berdampingan denganku?" Ejek Arumi.

"Arum,,,!" Lirih Ikram.

"Aku tidak tahu jalan pikiranmu, mas. Aku tidak mampu menebaknya. Kamu begitu misterius sehingga aku tidak mampu untuk menjangkaunya" Ucap Arumi.

"Maafkan aku, Rum. Aku terlalu lamban dalam mengambil keputusan hingga akhirnya aku menyesal" Ikram mengakui kesalahannya.

"Tapi ya sudahlah. Semuanya sudah terjadi. Kamu telah menjadi istri dari pria lain dan aku ikut bahagia atas pernikahanmu. Sekali lagi aku ucapkan selamat atas pernikahanmu, semoga kalian bahagia selamanya" Ucap Ikram tulus.

"Terima kasih" Sahut Arumi.

Tahta tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain. Cinta tak harus memiliki karena cinta punya dermaga yang tepat untuk ia singgahi hingga berlabuh sampai akhir.

"Apa kamu mencintai suami?" Tanya Ikram.

"Kamu tidak berhak bertanya seperti itu" Sahut Arumi.

"Tapi aku berhak tahu, Arum. Aku berhak tahu apakah kamu ikhlas menjalani pernikahan ini atau tidak agar aku bisa ikhlas melepaskanmu. Aku tidak ikhlas jika kamu tidak mencintai suamimu apalagi jika pernikahanmu tidak bahagia" Ucap Ikram lagi.

"Kamu tidak perlu tahu perasaanku pada suamiku karena tulus padanya dan aku ikhlas dengan pernikahan ini. Aku menikah karena Allah dan aku yakin Allah telah menentukan takdir yang terbaik untukku" Jawab Arumi.

"Syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya. Aku harap kamu berkata jujur" Ucap Ikram.

"Hanya Alla yang tahu isi hatiku" Sahut Arumi.

Ikram mengangguk pelan, ia tahu jika Arumi memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah goyah meski di terpa angin badai. Akhirnya Ikram harus berdamai dengan takdir, ia harus merelakan wanita yang menjadi pujaan hatinya selama bertahun- tahun menjadi milik pria lain.

Arumi dan Ikram terdiam hingga beberapa saat, keduanya larut dalam pikiran masing- masing hingga Denizh datang menghampiri.

"Arumi!" Seru Denizh.

"Denizh!" Arumi terkejut melihat Denizh datang menghampirinya dan ia langsung berdiri untuk menyambut suaminya.

"Ternyata kamu disini" Ucap Denizh sembari melirik pria yang tengah bersama istrinya.

"Kamu sudah datang?" Tanya Arumi.

"Ya, aku sudah datang sejak tadi dan aku mencarimu ke semua tempat seperti orang gila karena aku khawatir padamu" Sambung Denizh.

"Maaf!" Sesal Arumi.

"Kenapa kamu tidak menjawab telfonku?" Tanya Denizh sembari menahan amarah.

Denizh begitu marah karena ia khawatir setengah mati pada istrinya namun ternyata orang yang ia khawatirkan sedang bersantai bersama pria lain. Sementara itu Ikram yang melihat interaksi Arumi dengan Denizh bisa langsung menebak jika pria yang menghampiri mereka adalah suami Arumi.

"Ikut aku. Kita pulang sekarang" Denizh meraih tangan Arumi dan menariknya untuk ikut pulang.

"Tunggu" Ikram menahan tangan Arumi saat melihat Denizh menariknya dengan kasar.

"Jangan bersikap sekasar itu pada Arumi. Dia istrimu" Ucap Ikram.

"Diam. Kamu tidak perlu ikut campur urusanku" Sergah Denizh.

"Dan epaskan tanganmu dari tubuh istriku" Ucap Denizh penuh penekanan.

Ikram menyadari kesalahannya kemudian ia langsung melepaskan tangan Arumi.

"Maaf! Aku tidak sengaja" Sesal Ikram.

Denizh menyeringai sinis lalu melangkah mendekati Ikram.

"Aku peringatkan, jangan pernah dekati istriku lagi apalagi bertemu dengannya tanpa seizin dariku. Jika kamu nekat melakukannya, maka aku tidak segan- segan untuk mengh ajarmu" Ancam Denizh dengan tatapan mematik an.

"Ayo kita pulang" Denizh menarik tangan Arumi dengan kasar dan membawanya ikut bersamanya.

Ikram terpaku ditempat tanpa tahu harus berbuat apa. Di satu sisi ia khawatir melihat sikap Denizh yang memperlakukan Arumi dengan kasar namun di sisi yang lain ia tidak mampu untuk menolongnya karena ia tidak punya hak untuk melakukan itu.

"Tunggu Denizh, jangan menarikku seperti ini. Aku tidak bisa jalan" Keluh Arumi yang kesulitan berjalan karena Denizh menariknya dengan cepat.

"Lepaskan aku, Denizh!" Arumi menghempaskan tangan Denizh dengan kasar karena pergelangan tangannya sakit akibat genggaman Denizh yang terlalu kuat.

"Kenapa kamu bersikap sekasar ini?" Ucap Arumi.

"Jika kamu marah karena aku bertemu dengan mas Ikram maka aku minta maaf. Aku minta maaf karena aku bertemu pria lain di belakangmu. Tapi aku mohon kamu jangan salah paham dan jangan bersikap seperti ini" Sambungnya.

"Jadi laki- laki itu bernama Ikram?" Tanya Denizh dengan tangan yang terkepal kuat.

"Jadi hubungan kalian sedekat itu hingga kamu memanggilnya dengan panggilan mas. Hah! Mas Ikram" Denizh tersenyum sinis.

Arumi terdiam, ia menyesal karena telah salah bicara.

"Denizh,,,!" Arumi ingin mencoba menjelaskan.

"Masuk!" Perintah Denizh sembari membuka pintu mobil

"Tapi, Den. Kamu harus mendengarkan penjelas,,,,!".

"MASUK,,,,!" Perintah Denizh dengan nada suara tinggi hingga menarik perhatian orang di sekitarnya.

Tanpa penolakan, Arumi akhirnya mengalah dan memilih untuk masuk kedalam mobil. Denizh menutup pintu mobil dengan kasar hingga membuat istrinya terkejut, kemudian ia berlari memutari mobil lalu ikut masuk kedalam. Denizh mulai menyalakan mesin mobil dan setelah itu langsung tancap gas meninggalkan halaman kampus dengan hati di penuhi amarah.

♥︎♥︎♥︎

Cemburu itu bahaya

Setuju tidak,,,,!

Lanjut besok ya,,,,

1
Lilis Yuanita
bunda&ayah,hubby&umi,sayang&kanda, cinta&darling😄😄😄
Nenden Zakiah Bahasuan
rubah betina harus segera dihempaskan Bu Erlin,kasian arumi
Uthie
Hahahaa.... kirain naninunenoo.... taunya lagi nifass 🤣🤣
Uthie: 😁😁😁😁😁😁😁
Chayahuda: Hhhhh jgn salah paham ya
total 2 replies
Lilik Juhariah
mosok gk sadar kl denniz abis kecelakaan Thor, pasti ada bekas luka jahitan atau apalah
Holipah
😂😂 g ingat d rumah mertua y Deniz🤣🤣
Wiwik Daryanti
maksih upnya😍😍😍
Uthie
nexxxttt 💞
Uthie
ditunggu lagi...
Wiwik Daryanti
ko blm up ya
Asih S Yekti
arumi s3oeang yg relivius tp.kenapa spt orang yg tak beriman menghadapi suami n cobaan yg dihadapi . bodoh
Ayu galih wulandari
😍😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Gagal dech mau unboxing di dlm mobil 🤣🤣🤣🤣😃😃
Wiwit Wilowati
sama2 egois ya begini jadinya..😇😇
muthia
selamat Arumi
Arya Bima
yg laki oon bin egois.... yg perempuan kaku.... keras kepala.... cocok dah😅😅
Lilik Juhariah
manggil ikram mas, manggil.suaminya dannis, gk ada sopan sopannya
Lilik Juhariah
puas dah Arumi, lihat suamimu skrng
sur yati
semoga Arumi puas kan suaminya mati
ɪsᴛʏ
semoga kejadian ini bisa saling intropeksi, kalian masih saling menyayangi dan mencintaiku cobalah untuk berbicara dari hati ke hati semoga segala permasalahan bisa terselesaikan...
Lilik Juhariah
Arumi berhijab manggil suaminya deniis kok geli rasanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!