Kirani, bisa di katakan gadis yang malang. Hidupnya tak di inginkan oleh Ayah kandungnya sendiri bahkan saudara kembarnya pun ingin menghancurkan nya hanya demi kepentingan nya sendiri.
Bagaimana caranya Kirani melewati semua tantangan hidupnya yang sangat berat, apakah Ia mampu bangkit dan menemukan kebahagiaan nya sendiri tanpa merasa ketakutan oleh bayang-bayang masa lalu yang membuatnya trauma.
Yuk simak kelanjutan kisahnya di karya " Korban Saudara Kembar "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dugaan Tedi
...****************...
Seperti biasa Rani kembali ke kediaman Azka guna untuk mempersiapkan segala keperluan Pria itu, namun Rani tidak menemukan keberadaan Azka.
Ia sudah mencari ke semua tempat, memanggil nama Azka berkali-kali namun tidak ketemu juga.
" Kemana Dia, apa Dia sudah pergi. Tapi mana mungkin, ini masih terlalu pagi. Masa iya sih, Dia sudah pergi kerja. "
Karena tidak menemukan keberadaan Azka, Rani kembali menyelesaikan tugas- tugas yang lain. Mencuci baju, mengepel dan banyak hal lainnya, meskipun sebenarnya rumah itu tidak kotor- kotor amat, namun Rani merasa tidak nyaman kalau tidak di bersihkan. Takutnya Azka akan merasa tidak nyaman.
Pukul sepuluh pagi ada dua orang datang ke rumah itu, mereka mengetuk pintu namun tidak ada jawaban apapun dari sang empunya rumah.
Sekitar sepuluh menit memanggil- manggil namun tidak ada jawaban akhirnya keduanya pun memilih meninggalkan tempat itu.
" Kita kemana lagi Bu. " Tanya si Pria ketika sudah di dalam mobil.
" Kembali ke hotel saja. " Jawab Rana.
Mobil melaju meninggalkan parkiran, Rana terdiam namun otaknya memikirkan banyak hal.
" Apa mereka keliru memberikan informasi, sepertinya tidak ada siapapun tadi. Kemana pergi nya Dia, apa Azka menyembunyikan nya tapi kemana. " Batin Rana sembari mengepalkan tangannya karena marah.
Sementara Tedi kembali dengan rutinitas nya, Ia di temani oleh Co pilotnya bernama Rio.
" Kapten, setelah landing nanti gimana kalau kita pergi bersenang-senang, aku punya banyak stock yang canti- cantik, bukan hanya itu saja. Mereka punya daya pikat dan juga body goals, pokoknya di jamin kapten tidak akan menyesal. "
Rio yang memang terkenal buaya darat dan selalu suka ganti- ganti wanita, setiap landing akan mencari wanita yang berbeda untuk sekedar bersenang-senang.
Tedi menatap tajam ke arah Rio, dan tiba-tiba tangannya mendarat di kepala Rio. Rio langsung ciut melihat tatapan Tedi, belum lagi sakit di kepalanya akibat di jitak oleh Pria di sampingnya. Rio meringis namun tersenyum seperti orang tanpa dosa.
" Apa kamu ingin resign dari pekerjaan mu ini, atau kamu ingin mati Rio. " Suara Tedi terdengar menyeramkan di telinga Rio.
Dua pilihan yang sama- sama tidak nyaman, begitulah yang ada di pikiran Rio. Ia pun menggeleng cepat
" Kalau kamu ingin bersenang-senang silahkan, tapi ingat pekerjaan mu. Jangan sampai hobi mu mengoleksi para wanita memberi dampak buruk pada maskapai kita. Tapi lebih lagi lagi aku sarankan, kamu menikah saja biar tau rasanya. "
Rio bergidik ngeri, trauma yang pernah Ia alami di waktu kecil karena perpisahan orang tuanya membuat Ia anti yang namanya menikah. Ya, setidaknya untuk saat ini, Ia sama sekali tidak kepikiran untuk memiliki hubungan serius.
" Kenapa lagi, belum mau juga. Ya sudah, tidak usah di pikirkan. Sekarang fokus, kita akan segera berangkat. Jangan banyak bicara kalau benar-benar tidak mau hal buruk terjadi padamu. "
Tidak lama kemudian terdengar pemandu suara dari seorang pramugari, semua yang ada di dalam sana mendengarkan dengan seksama termasuk Tedi.
" Suara siapa itu, merdu sekali di telinga. Pasti cantik tuh...... " Ujar Rio dengan mata berbinar.
" Rio ! Kau, benar- benar minta di ganti ya. "
Tedi benar-benar kesal di buatnya, emang dasar kalau buaya darat. Sifat nya jelek nya susah di hilangkan, pikiran nya perempuan dan perempuan melulu.
Rio cengar-cengir dan seperti biasa langsung minta maaf, Tedi kembali fokus ke depan. Tangannya mengotak- ngatik monitor yang ada di depannya.
" Fokus Rio, hilangkan perempuan itu sejenak di otak mu, setidaknya untuk sekarang. Kita harus fokus karena banyak nyawa bergantung kepada kita. "
" Siap kapten ! "
Tedi mengucapkan Basmallah, berharap penerbangan kali ini lancar seperti sebelumnya.
Beberapa jam kemudian akhirnya pesawat landing dengan selamat, Tedi memilih berangkat ke hotel tempat yang telah di sediakan oleh pihak maskapai.
" Ya Allah. "
Tedi menghempaskan tubuhnya di atas kasur.
" Kenapa belakangan ini aku selalu mudah lelah, padahal tidak ada hal berat yang aku lakukan. " Gumam Tedi sambil memijat pundak nya sendiri yang terasa pegal.
Beberapa waktu kemudian seseorang masuk dan tanpa aba- aba ikut menghempaskan tubuhnya di atas ranjang di samping Tedi.
Tedi membuka mata dan langsung berdiri melihat siapa yang sudah lancang masuk ke kamarnya.
" Kamu ! Kenapa ada disini, pergi sana, tidak sopan tau. "
" Ayolah Tedi, malam ini ijinkan aku tidur disini, malam ini saja. " Rio tampak memohon.
Tedi mengerutkan keningnya melihat tingkah rekan kerjanya itu.
" Ada apa dengan mu, bukankah katanya mau bersenang-senang dengan para wanita mu setelah landing. Lalu untuk apa kamu disini, jangan-jangan tidak sesuai ekspektasi ya. "
Tedi mulai menggoda Rio dan benar saja Rio justru semakin membenamkan wajahnya di bantal, hal itu sontak membuat Tedi tersenyum.
Malam itu Ia mengijinkan Rio tidur bersamanya, Tedi merasa senang. Setidaknya untuk malam ini, rekan kerjanya itu terbebas dari wanita- wanita yang entah darimana datangnya. Ada yang memang sengaja di datangkan namun ada juga yang sengaja menawarkan diri. Entah pesona apa yang di miliki pria itu.
" Hei Rio, bangun. "
" Hmmm. " Rio hanya bergumam dan tetap menenggelamkan wajahnya di bantal.
" Buruan ikut, kalau nggak aku tinggal nih. Apa kamu tidak ingin mengisi perut mu, lihat ini sudah jam berapa. "
Mendengar itu Rio langsung bangkit, perutnya kebetulan sudah keroncongan sejak tadi.
" Eh tunggu dong, masa aku yang tampan ini di tinggalin begitu saja. Kalau terjadi apa- apa padaku, pasti banyak wanita yang meresa sedih dan kehilangan. "
Tedi mencebikkan bibirnya, Ia muak mendengar ucapan Rio. Akhirnya mereka tiba di tempat yang memang di sediakan khusus untuk maskapai.
Rio melihat banyak menu dengan mata berbinar bahkan iler nya hampir saja jatuh, Tedi hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Ini yng katanya tampan, berwibawa. Lihat dirimu Rio, ternyata bukan hanya melihat perempuan saja kamu seperti itu, makanan pun sama saja. Aku tidak mengerti kenapa para wanita mau saja di ajak kencan sama orang seperti mu. "
Tedi meninggalkan Rio dan mengambil menu miliknya, Ia mengambil menu seadanya. Tidak ingin yang berlebihan, karena akan membuatnya kesusahan tidur nanti dan itu akan berakibat kurang baik untuk nya.
Sekembalinya dari luar, Tedi semakin merasa ada yang tidak nyaman padanya. Perutnya mendadak bergejolak, mual mulai melanda nya.
Ia berlari ke dalam kamar mandi dan mengeluarkan apa yang baru saja Ia makan barusan.
Rio hanya menatapnya cemas, Ia menunggu di luar. Setelah merasa enakan Tedi keluar dari kamar mandi, Rio menatap wajah rekan nya itu yang nampak pucat.
" Eh kamu kenapa Tedi, wajah mu sampai pucat seperti itu. Apa kamu sakit. " Tanya Rio.
Tedi menggeleng pelan
" Entahlah Rio, aku tidak merasa sakit, tapi sudah satu bulan ini aku merasa mudah lelah. "
" Apa sudah ke Dokter. " Tanya Rio.
" Aku sudah pernah, tapi katanya aku baik- baik saja. "
" Apa jangan- jangan istri mu sedang hamil sekarang. Ya, aku sering dengar sih. Kata orang, ada yang istrinya hamil namun suaminya yang ngidam atau...... ah intinya suaminya yang menderita, begitu kira- kira. "
Tedi memandang kearah Rio, Ia memikirkan ucapan Pria itu. Mulai menduga-duga, apakah benar kalau saat ini Rana tengah mengandung darah dagingnya.
...****************...
duh cinta lama bertemu kembali....apa akan jadi rintangan buat Rani dan Azka nih
moga kamu bisa kuat hadapi hidupmu
takutnya kamu hamil
iya pikiran kamu juga ntah kemana2 .... kasian
sungguh alur cerita yg indah, semangat author semoga rezeki nya lancar disini, bisa masuk bab terbaik, agar bisa berbagi ke sesama yg membutuhkan, Aamiin🤲