NovelToon NovelToon
CEO Cantik Dan Berondong Nakal

CEO Cantik Dan Berondong Nakal

Status: tamat
Genre:Tamat / berondong / Janda / Beda Usia
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Catherine Midleson, biasa dipanggil Key. seorang CEO janda. melakukan hubungan terlarang dengan OB bernama Agung
Keduanya menikah dan hamil anak kembar.
Karena penasaran siapa yg kembar, Agung mencari kembaran Key.
Agung menemukan kembaran Key bernama Catharina biasa dipanggil Kay.
Akhirnya menjadi istri ke 2, karena ikatan batin yg kuat.

" Mas naik kudanya pelan pelan, soalnya kuda jinak..!" kata Key, setelah mendapat jatah dari Agung setelah bersama Kay.

hingga keduanya lelah, namun Kay memeluk dari belakang.
" malam ini , aku dobel kan mas..!" kata Kay membuat Key yg terkapar tertawa

" Harus kuat mas!, punya istri dua..!" celetuk Key, istri pertamanya

ikuti Ceritanya di CEO Cantik dan Borondong Nakal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dewantara

Aku sudah berada di atas motor Agung saat ini. Kami berdua meninggalkan pantai yg penuh kenangan bagiku. Karena ditempat itulah cintaku benar benar disatukan. Dan janji sehidup semati.

" Mau kemana sayang..?" kata Agung didepan. Aku hanya pasrah saat ini. Walaupun bertanya tanya tentang siapa sebenarnya Agung suami kecilku ini. Dari acara yg dibuat hingga cincin yg melekat di hari manisku. Cincin idamanku, cincin bermata berlian berwarna biru, aku sudah tahu keasliannya, sehingga aku pun tak ragu. Ketika itu harganya, tidak dapat aku jangkau. Bahkan Wilson pun tak mampu membelikan nya. Karena tentu akan menguras hartanya. Tapi ini Agung, mampu memberikannya kepadaku.

" Aku ikut kamu kemanapun kamu pergi malam ini...." jawabku. Entah Agung mau membawaku kemana aku sudah pasrah. Hingga aku terlelap di punggung Agung yg masih setia mengendarai motornya.

***

Aku terbangun pagi hari. Kulihat ruangan ini bukan kontrakan maupun apartemenku. Ruangan kamar yg cukup luas. Dan didinding begitu banyak hiasan dan gambar naga yg sangat besar. Bukan, ini bukan kamarku. Dan bukan disebuah hotel. Karena sangat berbeda. Mungkin aku mimpi, akupun memejamkan mata kembali. Aku justru membayangkan aku terbangun di kamar sebuah mansion megah. Namun sayup sayup terdengar celotehan orang orang di jauh sana. Seperti sedang disibukkan dengan sebuah acara.

Aku memberanikan diri untuk membuka mata kembali, masih sama. Ternyata ini nyata. entah aku berada dimana?. Aku mencoba meraba sampingku. Kuharap ada Agung disana. Ternyata tidak, tidak ada siapa siapa. Aku kemudian bangun. Dan menuju sebuah pintu. Kubuka perlahan, tampak sebuah ruangan kembali. Ruangan yg cukup besar didepan sana. Dan suara itu berada dibawah sana. Dan ternyata aku berada dilantai 2.

Ku langkahkan kakiku menyusuri sebuah anak tangga, turun hingga ke bawah. Dan suara itu disana, yang kemudian terdiam. Karena kedatanganku. Salah satunya wanita paruh baya mendatangiku.

" Selamat pagi nona muda..." sapanya. Entah kenapa aku disapa nona muda di tempat ini. Aku masih bingung. Sebenarnya aku ada dimana.

" Selamat pagi Bu.." kataku menyambut.

" Panggil bibi saja nona muda. Apakah nona muda membutuhkan sesuatu, biar bibi melayani...?" katanya.

Aku mengerutkan keningku seolah olah ini nyata.

" Saya mencari Agung bi...?" kataku.

" Tuan muda sedang berada di taman, mari saya antar..." katanya sambil menunjuk menggunakan jari jempol agar aku mengikuti petunjuk itu. Dan aku pun mengikutinya.

" kemana bi...?" tanyaku, karena aku bingung arah taman yang dimaksud. Dan bibi itu pun kini ada di depanku, kemudian menuju arah pintu samping dan membukanya.

" Mari nona muda.." katanya sambil melangkah menuju sebuah taman. Kemudian berhenti sejenak.

" Tuan muda ada disana bersama tuan Hendra. Silahkan nona.." kata bibi mempersilakan aku untuk mendatanginya. Hendra, sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Dan tidak asing di telingaku. Aku pun mendatanginya.

" Sudah bangun sayang..." sapa Agung, aku mengangguk mengiyakan.

" Selamat pagi nona Catherine..."

Aku terkejut, ketika melihat orang yg dikatakan bernama Hendra tadi. Ternyata salah satu pimpinan dari perusahaan Deco berada disini.

" Se..selamat pagi tuan Hendra..." jawabku terbata. Karena keterkejutan ku. Beliau sedang bercengkerama dengan Agung suamiku.

" Mulai sekarang jangan panggil saya tuan nona. Karena anda adalah majikan saya..." jawabnya. Aku diam seribu bahasa karena perkataan dari tuan Hendra.

" Bagaimana bisa...?" tanyaku sambil melirik Agung yg ada disebelahku saat ini.

" Om.." Agung.

mungkin tuan Hendra yg dimaksud. Dan aku melihat tuan Hendra tersenyum.

" Tuan muda Agung Setiawan Dewantara adalah majikan saya. Dan anda adalah istrinya, maka anda adalah majikan saya..." jelas tuan Hendra.

Hahhh...Dewantara..?, jadi Agung keturunan Dewantara..?. Pemilik perusahaan Dewantara Corporation. Perusahaan terbesar di Asia. Aku terkejut mendengarnya. Aku pun melirik Agung yg mengangguk.

" Kenapa kaget..?" tanya Agung. Aku mengangguk. Kemudian agung merangkulku menuju tuan Hendra.

" Sekarang panggil tuan Hendra dengan Om ya. Jangan tuan..?, dan om Hendra jangan panggil kami tuan dan nona. Kami manusia biasa.." kata Agung dan aku melihat tuan Hendra tersenyum sambil mengangguk.

" Baiklah, Saya ikut perkataan nak Agung..." jawab om Hendra kemudian kami berjabat tangan. Dan turut duduk di bangku taman. Hingga kami pun bercengkerama sesaat. Tentang kabar dan berita. Namun tidak sedikitpun membicarakan masalah perusahaan.

Beberapa pelayan menghidangkan berbagai cemilan serta minuman untuk kami. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pelayan tersebut. Setelah cukup lama kami bercengkerama, om Hendra pun pamit undur diri.

" saya rasa pagi ini sudah cukup nak, om akan kembali kerumah. Dan besok kita berjumpa lagi di perusahaan..." kata om Hendra mengakhiri pertemuan pagi ini. Bertemu?, di perusahaan?, perusahan Deco kah maksudnya.?. Aku hanya bisa bermonolog dalam hati. Aku dibuat banyak kejutan pagi ini.

" Baiklah om. Saya juga mungkin akan kembali ke apartemen istri saya..." jawab Agung, yang kemudian kami menyalami om Hendra yg pamit.

Setelah kepergian om Hendra aku kini menatap Agung tidak percaya. Terlebih cincin yg diberikan ini, dan rumah yg disebut mansion ini, serta pertemuan dengan pimpinan perusahaan Deco pagi ini.

" Ada apa...?" tanya Agung kepadaku. Sungguh ini hanya mimpi kan.

" Aku masih mimpi kan..?, karena terlalu banyak berkhayal..." kataku. Tapi aku melihat Agung malah tertawa cekikikan.

" Ini nyata sayang bukan mimpi. Dan dirimu adalah permaisuri dari keturunan Dewantara..." kata Agung sambil menarik ku kedalam pelukan. Sungguh ini pelukan nyata. Aku bukan mimpi. Aku kembali menatap wajah Agung.

" Mari sama sama ya, jaga yg sudah menjadi milik kita.."

Aku tidak tahu apa maksud dari perkataan Agung ini.

" Maksudnya...?" tanyaku yg masih penasaran.

" Mansion yg ada di depanmu ini adalah milik kita. Kado pernikahan dari nenek Intan. Kita akan membangun rumah tangga disini. Kita akan menjaganya, hingga anak cucu kita...."

Kado dari nenek intan..?. Sungguh ini membuatku bertambah keterkejutan ku. Karena diberi kado sebuah mansion oleh nenek. Aku mengangguk menyetujui permintaan Agung.

" Kamu harus mau. Karena sebelum kesini kamu mengatakan akan ikut kemanapun aku pergi...?" kata agung yg membuat aku kembali mengangguk.

" Iya aku mau. Hidup selamanya denganmu. Membangun rumah tangga hingga maut memisahkan kita.." jawabku dan kemudian agung menarik tengkukku. Kami berciuman sebagai tanda ucapan terima kasih.

" Ayo, aku antar untuk berkenalan dengan penghuni rumah ini..." kata Agung mengajakku berkenalan dengan art dan penjaga mansion ini.

Agung memanggil semua yg ada dirumah kemudian mengumpulkannya. Dan kami berkenalan satu persatu. Aku meneteskan air mataku karena perlakuan dari penghuni rumah ini yg sangat memperhatikanku. Namun aku merasa belum pantas mendapatkan julukan itu. Dan aku hanya meminta untuk tetap biasa saja, bukan selayaknya ratu seperti di novel novel.

Setelah berkenalan aku kembali diajak Agung menuju ke kamar untuk membersihkan diri. Aku menepuk kedua pipiku dengan kedua tanganku ini. masih tidak percaya dengan semua yg terjadi.

" Kenapa sayang...?" tanya Agung kepadaku.

" Aku masih tak percaya dengan semua ini..." aku menjawab seperti itu karena memang belum percaya sepenuhnya.

" Apa perlu aku buat melayang lagi agar kamu percaya...?"

" Mauuuuu....!, buatlah aku melayang tinggi sayang. Agar ini benar benar nyata...." jawabku, yang kemudian Agung membawaku naik ke atas ranjang. Dan kami memadu kasih seperti di penginapan kembali. Berpacu di taman surga hingga nafas kami membutuhkan oksigen yg begitu banyak. Aku terkulai dalam dekapan Agung. Aku merasa sangat dicintai pagi ini. Hingga Agung membawaku ke kamar mandi. Dan menaruh aku di bathtub untuk membersihkan diri.

" Lagi yang..." kata Agung sambil mengalirkan air hangat ke dalam bathtub.

" Lagi lah, di air kayaknya enak seperti di apartemen kemarin.." Aku menginginkan lagi, entah kenapa aku tidak mau lepas. Hingga kami pun menyatukan kembali di bathtub kamar mandi ini. Aku yg memacunya, sementara Agung menikmatinya dibawah sana. Hingga kami tertawa bersama sama karena rasa geli sudah menyelimuti.

Aku membiarkan tongkat bisbol itu tetap menancap disana. Aku memeluk Agung yg berada di bawahku. Rasa kedamaian kini kumiliki. Hingga akupun menyudahinya, karena suara didalam perutku mengusikku.

" Sudah laper yang..?" tanya agung kepadaku.

" Iya...!, tenaga habis karena naik kuda, kudanya nakal ini...!" kataku sambil mencubit Agung dibagian tongkat bisbol nya. Agung tertawa.

" Ya udah yuk mandi. habis itu sarapan. Sudah agak siang ternyata..." jawab Agung. Dan kami pun menyelesaikan kegiatan mandi pagi ini. Sudah hampir pukul 9 pagi ternyata. Dan Agung mengantarkan ku mengambil baju ganti yg sudah tersedia.

" Siapa yg nyiapin pakaian gantiku disini...?" tanyaku kepada Agung.

" nenek yg menyiapkan semuanya, apakah ada yg kurang pas...?" tanya agung kepadaku.

" Engga, kok bisa pas begini ya...?" tanyaku.

" Ga tahu nenek bisa sedetail itu.." jawab Agung.

Dan aku pun kembali memakai pakaian yg sederhana. Karena tidak mau terlihat berlebihan nantinya. Begitu pula Agung yg tampak gagah dan perkasa, walau hanya menggunakan celana selutut dan kaos berwarna biru. Aku menatapnya dalam dalam. Ternyata suami kecilku sangat tampan.

" Kenapa menatap ku seperti itu...?, masih kurang..?"

" Hooh, masih kurang. Tapi laper, tampan..!" kataku sembari bergelayut manja kepada Agung. Aku ingin dimanja terus menerus.

" Gemes aku... Ya udah yuk sarapan. Bibi sudah menyiapkannya.." kata agung sambil mencubit hidungku. Kemudian merangkulku menuju ruang makan.

.

.

.

BERSAMBUNG

$$$$$&&&&$$$$&

1
nuraeinieni
hareadang,,,,,,;panas panas
Atin Supriyatin
kecewa sih baca novel ini,karena saya penganut kesetiaan.ini kok saudara kembarnya di nikahin juga.dah ah kapok baca. ovel ini.makasih.
si ciprut: terima kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
nuraeinieni
si berondong pintar pura2,,,,😃😃😃
sabar ta meta,,,,kamu di bohongi agung dan key
Yuriko
😂😂😂😂😂😂
Yuriko
isinya nganu semua🤣
Tribuwana
kuat engga Gung dobel
Tribuwana
bagus ceritanya
Bona
mau pingsan aja nyari kasur di ni bocah
Bona
lha iya dikasih enak enak terus kok
Bona
🤣🤣🤣🤣🤣🤣dobel
Bona
iyalah harus kuat, bini 2 nafsunya gede
Tribuwana: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
nuraeinieni
aq mampir thor
si ciprut: terima kasih kak. sudah mampir.
mohon dukungannya 🤗🤗
total 1 replies
Heri anwar
Luar biasa
si ciprut: terima kasih kak sudah setia
dan mampir di karyaku.🙏
total 1 replies
lunariesse van der hourver
boleh saya krisar sedikit kakk? karya kakak bagus, tapi alangkah lebih baiknya jika dialog tag dikurangin titik titik di akhir kak, cukup dengan tanda koma atau titik tergantung penempatan dialog tagnya. kemudian banyak sekali dialog tag yang bisa dipakai entah seperti tegur, protes, sanggah, saran, celetuk, dengus, cibir, sindir dll agar tidak terlalu monoton hanya berganti kata dan jawab lalu juga tanda petik saat dialog tag tidak perlu dibuat spasi.

maaf jika ada kesalahan kata yang saya sampaikan, niat saya hanya mengingatkan agar karya kakak lebih berkembang lagiii. terima kasihh 🫰🏼
si ciprut: betul, terima kasih. makanya cerita ini tidak masuk 20 terbaik. mau revisi belum sempat.
terima kasih koreksinya 🤗
total 1 replies
Mhila izuna
mampir ni thor, semangat
si ciprut: Terima kasih kak sudah mampir, mohon dukungannya🙏😁
si ciprut: Terima kasih kak sudah mampir. mohon dukungannya🙏🙏😍
total 2 replies
V_Dya
author pengalaman begitu yaaaaa
si ciprut: ngga juga kak
total 1 replies
Yuriko
aku sampai cari di google, roti cromboloni itu kayak apa. oh ternyata🤣
si ciprut: yah masa harus cari di google kak🤣
V_Dya: sama kak, aku juga😅
total 2 replies
Yuriko
sekamar mah kikuk kikuk bareng tuh
Yuriko
wadauuuuww 😥
Yuriko
sebisanya ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!