NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. RM2 : Di Rumah Sakit

“Aku mendengar jika.. Err.. Ibu.. Sambungmu masuk ke rumah sakit..”

“Biarkan saja, aku tidak peduli.”

Joella menghela nafasnya, dia ingat jika Marcelo berkata akan ke rumah sakit, untuk menjenguk Sophia yang tertembak, dan berniat untuk menceraikan Sophia, bukan apa-apa, tapi Marcelo mendengarkan semua yang terjadi pada Sophia, di masa lalunya, dan Marcelo enggan untuk membantu Sophia. Di tambah, pernikahan Sophia dan Marcelo terjadi karena orang tua Sophia berusaha untuk menjebak Marcelo dan memanfaatkan uang dari Marcelo, yang terkenal kaya dan sukses itu. Jadilah Marcelo berniat membalas dendam, menerima pernikahan itu tapi menyiksa Sophia secara tekanan batin.

“Baiklah.. Baiklah.. Apalagi yang akan kau rencanakan sekarang ??”

“Pernikahan, setelah ini belilah gaun, bersama denganku, kita akan segera menikah.” Ujar Maximillian enggan menunda pernikahannya lagi, jika setelah menikah maka Maximilian bisa jauh lebih bebas, dan dia tidak mau menunggu terlalu lama pernikahannya itu dengan Joella.

“Hah.. Astaga.. Baiklah..” Ujar Joella dengan pasrah. Dia sebenarnya ingin menolak dengan alasan dirinya lelah, dan Maximillian baru saja keluar dari rumah sakit, memang sudah dua hari, tapi Joella khawatir jika luka Maximillian belum sembuh total, bagaimanapun ini luka tembakan bukan pisau kecil, tapi ya Maxi tetap nekad dan keras kepala, toh dia seorang mafia, sudah biasa dia terkena tembakan seperti ini.

...

Calvin berjalan kesana kemari terlihat cemas, Alejandro menatap dari kejauhan dengan heran dan bingung, dia menggendong putranya Joan, dan Isabella menggendong Joana.

“Siapa dia ??” Ujar Alejandro berbisik dengan perlahan, matanya melirik ke arah Calvin, Isabella terdiam. Dia tahu status dari Calvin, hanya saja dia tidak berkata apapun kepada Alejandro, dan Sophia sendiri tidak pernah mengetahui jika Alejandro adalah ayah dari kedua anak-anak Isabella. Sophia hanya tahu, jika Isabella hamil sebelum menikah, tapi Sophia tidak tahu siapa ayah dari anak-anak Isabella.

Kenapa ?? Karena jika dia mengatakan kepada Alejandro akan status Calvin, Alejandro akan memanfaatkan hal itu, dan Marcelo atau Maxi mungkin bisa membunuh kedua anak-anaknya, hal yang sama dengan Sophia dan Calvin, jika mereka tahu kalau kedua anak Isabella adalah anak Alejandro, Isabella takut kedua anaknya malah dijadikan alat untuk membalas dendam.

Isabella ingin tinggal, dengan Alejandro, menikah dengan lelaki itu dan hidup dengan tenang, tanpa ancaman besar yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa kedua anak-anaknya. Isabella memang wanita licik dan jahat, tapi wanita itu juga memiliki rasa cinta untuk kedua anak-anaknya.

“Ehh. Dia..-”

“Dimana istriku ??!!”

Kedatangan Marcelo membuat Calvin dan Isabella terkejut, sementara Alejandro hanya tersenyum kecil. Dia tahu, jika Marcelo juga akan datang kemari, dan masuk ke rumah sakit ini. Sementara Isabella sama sekali tidak tahu apapun, tentang kehadiran Marcelo, juga Calvin yang terkejut.

Marcelo berjalan santai, melewati Calvin yang berdiri memandangnya dengan tatapan terkejut dan kaget.

“Bagaimana kondisi Sophia ??” Ujar Marcelo dengan wajah dingin, memandang ke arah Isabella.

“Errr... A.. Dad.. Dokter belum keluar, dan memberitahu apapun.”

“Begitu ?? Aku datang kemari untuk menjenguk sekaligus memberikan beberapa dokumen penting.”

“Dokumen apa itu, Dad ??” Tanya Isabella dengan rasa penasaran, Marcelo tersenyum kecil.

“Dokumen perceraian.” Ujar Marcelo tersenyum kecil, dan membuat Isabella terkejut bukan main, begitu pula Calvin.

Lelaki itu tidak menyangka, satu-satunya yang bisa membuatnya mendapatkan informasi mengenai Keluarga George adalah status pernikahan Marcelo dan juga Sophia, tapi kini ??

“Tapi.. Dad.. Tidakkah ini terlalu cepat untuk membahasnya ?? Mom Sophia sedang dalam kondisi kritis.”

“Oh, tidak sekarang Isabella.. Aku akan setia menunggunya sampai dia kuat dan mampu untuk mengurusnya.” Ujar Marcelo tersenyum dengan misterius.

“Lagipula dia memiliki kekasih di belakangku, aku kasihan jika dia dan kekasihnya harus mengendap-endap untuk bisa bertemu, jadi aku akan melepaskannya, agar dia lebih bebas melalukan pertemuan dengan kekasihnya.” Lanjut Marcelo dengan menyeringai liciknya. Calvin mengepalkan tangannya dengan geram dan kesal, tapi dia tidak mau bertingkah sembarangan disana.

Tidak lama, dokter kemudian keluar dari ruangan pemeriksaan Sophia, dokter itu bertanya.

“Dengan Keluarga Sophia George ??”

Isabella terdiam menunggu jawaban dari Marcelo, tapi lelaki itu seperti seorang yang berpura-pura tidak mengenali Sophia, dia hanya terdiam dan tidak mengatakan hingga akhirnya, Isabella angkat bicara.

“Saya, keluarganya.”

“Baiklah.. Kondisinya cukup mengenaskan untuk awalnya, tapi beruntung sekali peluru itu tidak melukai organ dalamnya, jadi pasien sudah bisa terselamatkan.” Ujar dokter itu dengan kabar yang menggembirakan, sayangnya kabar ini tidak membuat ekspresi senang atau sedih, melainkan datar di wajah Marcelo.

“Begitu ?? Terima kasih dokter. Bolehkah saya masuk ??”

“Sebaiknya jangan, pasien membutuhkan istirahat terlebih dulu, jadi sebaiknya tunggu sampai pasien tersadarkan.” Ujar sang dokter berpesan.

“Nanti akan saya beritahukan lagi, jika kalian bisa masuk.” Ujar dokter itu kemudian berlalu dari sana, semua hanya bisa menurut saja, tapi ya tetap tidak ada perubahan di ekspresi wajah Marcelo.

“Baiklah kalau begitu.. Biar aku urus dulu semua dokumen ini, setelah dia sadar, kabari aku.. Aku akan segera urus perceraian ini.” Ujar Marcelo kepada Isabella.

“Ba.. Baiklah Dad.. Kau tidak mau menunggu dia terbangun ??”

“Ada banyak pekerjaanku yang menunggu, aku bukan tipe suami yang munafik, yang akan menemani wanita yang tidak pernah aku cintai sejak awal. Aku permisi.” Ujar Marcelo dengan senyuman di bibirnya, tapi kalimatnya terdengar sangat sinis disana.

Dia berbalik badan, dan melirik ke arah Calvin disana yang memandangnya emosi, tapi Marcelo hanya menyeringai licik meledeknya saja, lalu berjalan dengan angkuhnya melewati musuhnya itu dengan santainya. Calvin kemudian mendekati Isabella dan sedikit kesal di sana.

“Kenapa kau memberitahu lelaki itu ?!”

“Aku tidak memberitahunya apapun, lagipula aku juga terkejut jika dia datang kemari.” Ujar Isabella menyanggah perkataan dari Calvin.

“Siapa dia ??” Tanya Alejandro dengan mengangkat alisnya bingung.

“Oh.. Dia.. Adalah saudara dari Mom Sophia.” Ujar Isabella memberikan kode kepada Calvin untuk tidak mengatakan apapun mengenai statusnya, karena itu Calvin mengira jika Alejandro bukanlah orang yang pantas untuk mengetahui status aslinya, jadilah dia melanjutkan status palsunya itu.

“Ah iya, aku adalah kakak keponakan dari Sophia, dan anda ??”

“Perkenalkan saudaraku, namanya Alejandro.” Ujar Isabella langsung menyebutkan status palsunya kepada Calvin, membuat Alejandro merasa heran dan bingung, tapi dia mengangguk saja, melanjutkan permainan itu.

Jangan sampai mereka mengetahui status asli mereka satu sama lain, dan juga Mom Sophia.. Mereka bisa bekerja sama, dan kemudian kedua anak-anakku yang akan menjadi incaran Marcelo atapun Maximillian. Aku tidak boleh gegabah, dan harus melindungi kedua anak-anakku Batin Isabella dalam hatinya.

Kebenciannya dengan Maxi, serta rasa sayang dan cinta kedua anak-anaknya, jauh lebih besar rasa cinta kepada kedua anaknya, jadilah Isabella tidak mau bertindak terlalu gegabah. Meskipun penyerangan kemarin di rumah sakit, juga termasuk tindakannya yang gegabah karena menyerang Joella di Rumah Sakit.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!