NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

016. Wedding organizer

Kayya terbangun malam harinya, ia mencoba menyingkirkan tangan Theine yang melingkar di perutnya. Namun ternyata gerakannya membuat Theine bangun, pria itu bertanya dengan nada serak khas orang bangun tidur.

"Kenapa?" Tanya nya seraya memberi kecupan selamat pagi.

"Mau mandi kak" Cicit Kayya.

Theine bangun dan merenggangkan otot nya, Kayya baru sadar kalo Theine punya proporsi tubuh yang sempurna. Bahu tegap dan lebar itu serta perut dengan 8 kotak kotak yang terlihat kencang. Theine yang melihat Kayya memandangnya menarik sudut bibirnya.

Theine kemudian mendekat dan menggendong gadis tersebut menuju kamar mandi, berniat mandi bersama yang tentu dengan berbagai penolakan Kayya. Namun Theine ya Theine jika sudah memberi perintah maka harus di turuti.

...***...

Terlihat seorang wanita datang ke kediaman Theine, langkahnya yang anggun di ikuti oleh seorang gadis di belakangnya.

Ia bertanya kepada sekertaris Zilian yang kebetulan akan naik ke lantai atas.

"Sekertaris Zilian!" Panggil salah satu wanita tersebut.

Sekertaris Zilian menoleh dan mendapati Nyonya besar atau ibu dari tuannya itu datang ke arahnya. Setelah membungkuk dan memberi salam hormat ketiganya pergi ke lantai atas dimana kamar Theine berada.

Saat sudah sampai dan ketiganya masuk ke kamar Theine mereka di suguhi pemandangan dimana Theine yang tengah duduk di bawah kasur dan rambutnya di keringkan dengan handuk oleh gadis asing yang bagi kedua wanita tersebut.

Kayya yang melihat kehadiran orang lain pun kaget, ia segera melepaskan tangannya dari rambut Theine dan menundukkan pandangannya.

Sementara ibu dari Theine atau yang biasa di sapa Sonna itu memandang Kayya dan Theine bergantian. Pandangannya menelisik Kayya, melihat gadis itu yang hanya mengenakan jubah mandinya dan keadaan keduanya dengan rambut yang sama sama basah.

Apalagi tanda yang ada pada leher keduanya semakin membuat Sonna penasaran dengan gadis yang berhasil memikat Theine ini.

"Theine, siapa dia?" Tanya mamahnya lembut.

Theine berdiri dan menghampiri Kayya, membawa dan menggandeng gadis itu untuk mendekat ke mamahnya.

"Dia calon istri Theine mah." Jawabnya tegas.

Pernyataan tersebut membuat Sonna dan wanita muda lainnya terkejut. Namun Sonna segera menetralkan ekspresi nya.

"Ah, begitu? Jadi menantu manis dan malu malu ini yang berhasil memikat Theine, hm?" Tanya menyentuh pipi Kayya.

Kayya yang mendapat perlakuan tersebut sontak menatap wanita di depannya. Raut wajah yang ramah itu membuat Kayya sedikit nya tidak takut dengannya.

"Dasar nakal! Kenapa kamu tidak sabaran sedikit sih?! Anak ini benar benar!" Mamah Sonna memarahi Theine yang seenaknya melakukan hal hal yang belum seharusnya ia lakukan.

"Tiga hari lagi, mamah berlebihan." Ucap Theine.

"Hey! Kenapa tidak mengatakan ke mamah? Mamah bisa pilihkan wedding organizer terbaik untuk menantu mamah ini" Ujar mamahnya.

"Sekertaris ku sudah mengaturnya." Ucap Theine.

Sontak mamah Theine menatap Sekertaris Zilian yang memasang raut wajah pasrah dan ya seperti orang yang banyak beban.

"Tidak bisa, mamah juga harus turut ikut andil dan tidak ada penolakan! Sekertaris Sia tolong urus hal ini bersama Sekertaris Zilian. Aku akan menginap di sini untuk sementara." Perintah nyonya Sonna.

Kedua sekertaris itu mengangguk lalu pamit undur diri, menyisakan ketiga nya dalam keadaan canggung.

"Kalian bersiap-siap, mamah tunggu di bawah." Ucap mamah Sonna lalu keluar dari kamar Theine.

Theine dan Kayya bersiap siap meskipun di iringi pertengkaran kecil karena Theine yang malah kembali ke kasur dan tiduran di sana.

Mamah Sonna dan salah seorang pelayan sedang menyiapkan makan malam yang spesial karena ada anggota keluarga baru meskipun belum resmi.

Dilihatnya Theine dan Kayya turun ke bawah dengan anaknya yang merangkul Kayya posesif. Membuat mamah Sonna menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Setelah mereka duduk kini mereka makan dengan khidmat dan tenang. Hanya suara denting alat makan saja yang terdengar. Dan mamah Sonna tidak melihat bi Damini, kemana perginya wanita itu ya? Ia harus menanyakannya pada Theine nanti.

Setelah sekitar 10 menit acara makan itu berakhir dan kini ketiganya duduk di sebuah sofa yang ada di ruang keluarga.

"Jadi, Theine perkenalan calon istri mu. Nak." Perintah mamahnya.

Theine mengangguk lalu mulai menceritakan Kayya secara detail mulai dari tanggal lahir, tempat tinggal, makanan kesukaan, orang tua dan berbagai hal lain yang mendetail sampai sampai Kayya sendiri tercengang.

Mamah Sonna tersenyum menanggapi, ia kemudian duduk di samping Kayya dan menyentuh tangan calon menantunya itu.

"Kayya... Mamah ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Mungkin hal ini menyakitkan namun bagaimana pun supaya tidak ada kebohongan di antara kita nantinya." Ucap mamah Sonna.

"Ibu kamu yang bernama Lina pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga dan pengasuh Theine ketika remaja nak. Saat itu mamah sedang mengalami lumpuh yang menyebabkan tidak bisa merawat Theine, dan tak terasa waktu yang lama hingga akhirnya ibu kamu meminta ijin untuk pulang karena merindukan anak gadisnya yang bernama Kayya akhirnya kami dengan berat hati mengijinkannya pulang."

"Ibu kamu sangat baik dan tulus dalam bekerja merawat mamah dan juga Theine hingga kami menganggapnya sebagai keluarga sendiri. Dia juga sering menceritakan anak gadisnya yang ia tinggal dengan terpaksa dan hanya bisa melihat perkembangannya lewat gambar gambar yang saat itu ibumu dapatkan dari kakak nya."

Kayya menangis, ia meremat rok yang ia kenakan membuat mamah Sonna semakin menggenggam erat tangannya.

"Saat itu, kami berniat membawamu kesini untuk tinggal bersama karena kami tahu ayahmu juga sudah tidak ada tapi ibumu berniat pulang saja dan akan merawat mu. Namun kecelakaan yang memilukan menimpa ibumu ketika akan pulang ke tanah airnya, kami yang mendengar hal itu sontak sangat terpukul dan aku berniat mencari mu nak. Mamah meminta Theine untuk mencari datamu dan akhirnya ketemu, Theine selama ini mengawasi mu diam diam dan memberikan fasilitas supaya kamu nyaman. Niat awal mamah adalah ingin menjadikan kamu anak mamah, adik dari Theine dan Theine sendiri sudah berjanji kepada ibumu namun seiring waktu, Theine rupanya menyukai mu nak. Sehingga ia melakukan hal hal yang membuatmu takut, tapi percaya kepada mamah bahwa Theine tidak memiliki niat jahat namun memang anak itu memilki keposesifan tingkat tinggi jika ia sudah menyukai sesuatu."

"Maafkan Theine ya nak? Maafkan segala cara caranya yang mungkin menakuti mu tapi kamu bersedia kan menikah dengan anak mamah?" Tanya mamah Sonna.

Kayya masih shock gadis itu nampak menunduk tidak sanggup mengangkat kepalanya. Mamah Sonna yang melihat hal itu sontak memeluknya, memberikan kalimat penenang dan menciumi pucuk kepalanya.

Theine mendekat, memberikan ketiganya pelukan hangat dan mendekap erat dua wanita berharganya.

"Mamah sudah bilang pada ayahmu, dia kemari nanti." Ucap mamahnya.

Theine berdehem, lalu dia melihat Kayya yang ternyata tertidur dalam pelukannya. Mamahnya tersenyum, meminta Theine membawanya ke kamar untuk beristirahat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!