NovelToon NovelToon
Titisan Kaisar Tempur

Titisan Kaisar Tempur

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:219.4k
Nilai: 5
Nama Author: Geerqiasilatusiluchen

Seorang tuan muda dari keluarga Bai terpaksa harus di asingkan oleh dunia, akibat kehilangan kekuatannya sejak kecil.

Tubuhnya yang lemah tanpa kultivasi membuatnya di cemooh, bahkan....janji pernikahan pun terpaksa harus di batalkan oleh keluarga Xue.

Dipandang sebelah mata, di cemooh, di caci dan hina. Bahkan sekte Yue yang telah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu pun di obrak abrik oleh keluarga tinggi lainnya.

Bai Ye pun berusaha bangkit untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah sampah dan membalas dendam pada seluruh dunia yang telah berusaha menghapuskan keluarga Bai di benua energi spritual.

Akankah Bai Ye berhasil, atau malah ia mati sebelum mendapatkan kekuatannya kembali?

Simak novel pertama autor dengan protagonis pria...

CRAZY UP SABTU, MINGGU DAN TANGGAL MERAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMBANGUN PONDASI

***

Bai Ye yang sedari tadi tak berdaya, tiba tiba sadar dalam keadaan yang sangat tak biasa. Dirinya tenggelam dalam air cukup dangkal.

BLUP BLUP! Bai Ye lekas mengangkat dirinya ke permukaan untuk bernapas "HOSH HOSH HOSH!" ia menarik napas tak beraturan untuk segera mengisi udara di paru parunya.

"Kau sudah bangun?" tanya seseorang.

Bai Ye lekas mengusap wajahnya lalu menoleh ke pusat suara "Anda?" bisik Bai Ye.

"...Jika kau sudah baikan, naiklah ke permukaan. Lalu tuangkan teh untukku sebagai persembahan... Aku telah mengangkat mu sebagai muridku" tegas Pria berambut perak itu.

"Apa?!" tanya Bai Ye tak percaya.

"Lihatlah itu" tunjuk Pria berambut perak ke arah Priuk kaca yang berisi jantung sang lipan.

"Aku? Aku bisa melakukannya? Aku membunuhnya?" tanya Bai Ye lantas tak percaya. Ia menatap telapak tangannya dan mengembangkan pipinya.

"Heh. Tapi, terlambat sedikit saja kau sudah mati...." balas pria itu.

"... Berarti, anda telah menolongku?" Bai Ye mulai mematung.

"CK. Dasar ceroboh... Benamkan lah dirimu dalam kolam itu. Karna , cairan itu tersebut mampu menyembuhkan luka secara cepat. Dan membangun tingkat pondasi awal dalam tubuhmu" tegas Pria berambut perak itu seraya berlalu.

"Apa? Benarkah?" tanya Bai Ye seraya menatap air berwarna hijau pekat tersebut di telapak tangannya.

"Tentu saja? Itu adalah cairan pembentuk pondasi! Kau tak akan menemukannya di tempat lain, selain ruang dimensi milikku"

"Waahh... Kalau begitu, aku akan menyelam selama mungkin!" girang Bai Ye lantas membenamkan dirinya dan enggan kembali ke permukaan.

"Apa?! Dasar kau anak nakal! kembali dan berikan aku teh penghormatan untuk penerimaan mu sebagai muridku" Pria itu malah di acuhkan.

Beberapa jam setalah itu, Bai Ye bersimpuh di hadapan sang guru "Guru! Jadikan aku muridmu" ucap Bai Ye.

Pria berambut perak itu lantas menyuruh Bai Ye bangkit "Bangunlah... Aku sudah menerima mu sebagai muridku. Aku akan menurunkan seluruh ilmu yang aku miliki padamu... sebagai timbal baliknya. Kau harus membantuku mencari kan jasadku di manapun itu" tegas Pria berambut perak tersebut.

"Baik guru!" Pekik Bai Ye di iringi semangat yang tinggi.

"Berhenti mengoceh, tuangkan teh itu dan berikan padaku... setelah ini bersiaplah" ucap guru tersebut.

"Baik!" Bai Ye bangkit dan tergesa gesa menuangkan teh tersebut. Sang guru tersenyum dan mulai meneguk teh tersebut "Aku sangat tegas dalam melatih, jadi siapkan mentalmu... Oke!"

"Baik guru, apapun yang akan anda lakukan padaku! Aku akan menerimanya dengan sungguh sungguh!" balas Bai Ye.

"Baguslah... Sekarang, kita mulai"

Sang guru bangkit dari duduknya, lalu menghempaskan tangannya ke depan dan mereka pun berpindah tempat. Jika tadi Bai Ye dan gurunya berada di kolam pondasi, kini Bai Ye dan gurunya berada di sebuah tempat yang sejuk dan indah "Tempat apa ini?!" tanya Bai Ye takjub.

"Ini adalah ruang milikku, kau masuk ke dalam ruang topeng! Kau bisa melakukan apapun di sini, berlatihlah dengan serius, udara di sini sangat segar dan baik untuk membantu membangun Medina dalam tubuh mu... Lihat aku baik baik" Sang guru.

Ia mulai melakukan kuda kuda, dan dua telapak tangan yang di kepal ke arah depan... Sang guru pun mengumpulkan energi berwarna biru terang diantara kepalan tangannya "Jurus pemecah petir!" pekiknya seraya menghempas tinjunya ke arah sungai yang sedari tadi cukup tenang itu.

WHUSSSH! Seketika sungai pun bergejolak BLAR! BLAR! BLAR! Air yang ada di dasar sungai tersebut lantas muntah ke permukaan dan membuat mata Bai Ye tak berhenti membelalak "He Heee... Bat" lenguh Bai Ye.

"Heh... Lihatlah, sekarang giliran mu"

"Tapi... Aku tidak bisa! Maksudku, aku belum menguasainya" ucap Bai Ye pada sang guru.

Gurunya marah lantas memukul kepala Bai Ye dengan sebuah kipas Pletak! "Jangan menyerah sebelum mencoba! Kau ini..."

"A-aduh... Sakit, baiklah"

"Bagus! Pasang kuda kudamu!" Tegas Gurunya.

Bai Ye lekas memang kuda kuda, ia mengepalkan kedua tangannya lalu fokus menatap sungai yang sudah semerawut oleh gurunya tadi "Buka kakimu lebih lebar!" tegas sang guru seraya menendang kaki Bai Ye.

Sial! Sakit sekali. Bathin Bai Ye menggumam.

"Rasakanlah kekuatanmu yang mengalir pada titik tumpu di kepalan tanganmu... Setelah semua energi itu berkumpul. Hempaskan lah energi itu ke satu titik... kau paham?"

"Baik..." Bai Ye memejamkan matanya dan mulai merasakan kekuatannya yang kini mulai terasa dalam tubuhnya tengah mengalir lembut bah air ke area yang Bai Ye inginkan yakni kepalan tangannya.

WHUSSSHHH! Bai Ye pun membuka matanya, lantas ia terkejut... Dua kepalan tangannya terisi oleh energi berwarna biru mirip kekuatan sang guru "Hempaskan sekarang!"

"Jurus pemecah petir!" Pekik Bai Ye melempar kekuatan ganas itu ke arah sungai tersebut. Sang guru tersenyum dan alhasil BLAR! Sebuah lesatan energi yang Bai Ye hempaskan mampu memecah batu yang ada di pinggir sungai itu "Astaga?! Apakah ini mimpi?" bisik Bai Ye.

"Jangan puas dulu... Kau masih belum memiliki tenaga, jadi... Terus lakukan itu sampai tangan mu kebas!" pinta sang guru.

"Bai guru! Ini hebat! Aku bisa melakukannya...!" Bisik Bai Ye masih takjub.

Sang guru melihat di kejauhan, baru kali pertama Bai Ye melakukannya, tapi ia tak begitu kesulitan. Nyatanya Bai Ye memang di takdirkan berbakat sejak lahir... Kini Bai Ye sungguh menguasai ilmu pertama dari sang gurunya.

"Kemarilah! Kau sudah menguasai tehnik milikku... Tinggal kau sempurnakan sedikit lagi. Kau pasti jadi orang hebat..." Ujar sang guru. Bai Ye yang sudah mandi keringat lantas mendatangi sang guru "Guru? apakah hanya ini jurus yang kau miliki?"

"Dasar mulut besar! Kau saja belum menguasai nya dengan sempura! Kau malah bicara saakan tak puas!"

"Tapi guru! Aku harus secepatnya jadi kuat! Aku ingin masuk ke akademi gunung Xingliun dan membalas dendam! Ada hal yang harus aku bereskan di sana" tegas Bai Ye penuh keangkuhan.

"Heh sadar besar kepala ... kemampuan mu saja belum sempurna, dan kau sudah berfikir tentang balas dendam....dasar! Baiklah.... Mari kita lihat sampai di mana kemampuanmu!"

sang guru bangkit dari duduknya dan menantang Bai Ye hanya dengan satu tangannya "Jika kau berhasil memukulku... Maka aku akan membantumu secepat mungkin untuk mencapai tujuanmu. Aku pasti kan aku akan menurunkan seluruh ilmuku dalam waktu singkat!" tegas sang guru pada Bai Ye. Bai Ye begitu bersemangat hingga ia lupa seberapa jauh ilmunya dan guru tersebut

"Benarkah? Baiklah!" Bai Ye bersiap memasang kuda kudanya.

"Cih sombong sekali..." Bisik sang guru. Bai Ye dan gurunya pun kini saling menatap intens satu sama lain.

Duel percobaan di antara guru dan murid pun mulai terjadi... Kira kira siapa yang akan menang?

1
Aiby kushina uzumaki 2
ternyata gurunya adalah guru dari ibunya
Ardi Provision
anggota sekte berani kurang ajar sama anak petrik sekte, apa sektenya gak punya disiplin, dan satu lagi apa sekte tidak bertindak tegas untuk mengusir dan menjatuhkan hukuman berat bagi anggota nya yg kurang ajar?
Budi Purdan
katanya jenius tapi kok bodoh amat,sedangkan amat saja GK bodoh hehehe...
Budi Purdan
kok dikit dikit guru,mana ilmunya ,katanya ilmunya sudah tinggi dasar bodoh
Budi Purdan
ya sih ,emang baiye bodoh ,trlalu sering brtanya pada gurunya ,
Idk!
kok sudah ada wanita yang nempel di awal awal apa gak kecepetan , gak seru nih
I DEWA PUTU BAGIA
melihat sungai mengeluarkan pekikan, ketemu monster mengeluarkan pekikan menerima serangan terpekik kalimat yg jelek....
I DEWA PUTU BAGIA
authorx sdh mulai linglung, katax sang naga penguasa hutan sekarang kok jadi putri duyung berani sama penguasa..
Muji Yanto
ngak karuan macet,,,
Muji Yanto
cerita ngak karuan,masalah d tumpuk 2
Raysonic™
wkwkwk.. mantabzz.. BTTH
Raysonic™
BTTH juga ceritanya..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Macet
ipong alor
lanjut
bang dul
punuh dgn kelebay an
Andalas 476
gmna ni cerita...tau²..,tiba²...ada kejadian gk jelas...😵
Andalas 476
jauh amat Larinya...
antara mengencangkan - Menyenangkan 😂
Kopral Paendong
bagus
da Widey
alurnya makin kesini makin ngak bgs, dan terlalu lemah jg
Uswatun Hasanah
lanjut lagi dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!