Dua Garis Biru

Davin duduk di sudut ruangan dengan menyangga dagunya dengan kedua tangannya sambil terus menatap ke arah Zea yang tertidur pulas .

" hhh, gadis bodoh , kalau melawan aku saja kamu bisa mengeluarkan jurus ampuhnya, giliran melindungi anaknya sendiri tidak bisa " gumam Davin sambil bersandar di sandaran kursi tempat duduknya.

Anggita menatap Zea yang tertidur pulas sambil menutup mulutnya penuh keheranan

" sayang , ada apa ini? Apa yang terjadi dengan Zea?" Anggita sangat menghawatirkan menantu kecilnya itu.

Davin tersentak dan menoleh ke arah mamanya yang sudah berdiri di ambang pintu .

" mama , sejak kapan mama berada di sini ? Maafkan Davin ma, Davin tidak bisa menjaga Zea hampir saja Zea kehilangan bayinya , semua salah Davin ma " jawab Davin dengan tertunduk penuh penyesalan.

Anggita terlihat berkaca-kaca kemudian memeluk Davin yang membuat Davin semakin bingung.

" ma, mama kenapa ? Zea tidak apa apa ma dia dan anaknya baik baik saja " ucap Davin sambil terus mendekap mamanya yang menangis sesenggukan.

Anggita pun mulai tenang dan mengedarkan pelukannya kemudian menatap wajah putranya " Davin sayang , mama minta jangan lagi kamu sakiti Zea, kasihan dia , sekarang hanya kita keluarganya"

Davin pun menatap tajam ke arah Anggita dengan penuh tanda tanya " apa maksud mama , bukankah Zea juga memiliki mama Erina dan papa Arya?"

Hiks hiks hiks

Anggita semakin menangis sesenggukan membuat Davin semakin penasaran.

" ma, jawab Davin ma ? Ada apa dengan mereka?"

Anggita mengusap air matanya yang terus mengalir kemudian menarik nafasnya dalam dalam " mereka mengalami kecelakaan di jalan tol dan tidak ada yang selamat, sekarang papamu sedang mengurus jenasahnya agar bisa segera disemayamkan "

jlegg ( bagaikan petir yang menyambar)

Davin pun terkejut dan seketika dadanya terasa nyeri serta kakinya lemas mendengar berita duka kedua mertuanya itu " mama Erina , papa Arya, tidak ma ini tidak mungkin terjadi "

Davin pun menatap dengan iba wajah polos Zea yang masih terlelap" Zea, mulai hari ini aku akan selalu menjagamu , tak akan ku biarkan sesuatu terjadi padamu , itu janjiku "

Tak lama kemudian Zea mulai mengeryipkan matanya.

Zea sangat senang melihat mama mertuanya berada di sana .

Anggita dan Davin belum memberitahu kepada Zea tentang kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia karena kondisi kesehatan Zea dan bayinya yang masih belum stabil.

...🌺🌺🌺...

Satu Minggu telah berlalu , hari ini Zea sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Selama di rumah sakit teman teman Zea maupun para guru datang untuk menjenguknya . Mereka memberikan support dan semangat untuk Zea bisa terus melangkah melewati semua ujian hidup.

Setelah selesai membereskan semua barang barang Davin meminta Zea untuk bersiap siap.

Tiba tiba dokter Raffa datang dengan senyum tampannya .

" Davin , jaga baik baik anak dan istrimu"

Davin pun tersenyum dan mengangguk .

Dan di saat yang bersamaan, angin tiba tiba saja berhembus kencang membuat rambut Zea tersibak dan memperlihatkan pundak mulusnya ( saat ini Zea mengenakan tangtop) .

Mata dokter Raffa pun terbelalak tidak percaya melihat sebuah tanda lahir di pundak Zea .

Raffa terdiam dan mengusap wajahnya dengan kasar ,hingga Davin dan Zea melangkah keluar dari kamar perawatan, dokter Raffa masih terdiam seribu bahasa dan membuat ingatannya flashback ke 3 bulan yang lalu.

Flashback on 🌺

Acara pesta diesnatalis sekolah Nusantara diadakan secara meriah di sebuah hotel berbintang.

Para siswa dan guru pembimbing sangat senang dan menikmati pesta .

Begitu juga dengan Zea dan teman temannya, mereka menari dan makan sepuasnya.

Hingga tanpa sadar Zea meminum sesuatu yang tidak disadarinya , yaitu segelas minuman beralkohol dan tidak tahu milik siapa.Zea meminumnya sampai habis hingga kepalanya terasa sangat berat dan tidak tahu lagi apa yang terjadi.

Sementara itu di sebuah ruangan di hotel yang sama, dokter Raffa sedang mengadakan rapat penting dengan beberapa klien .

Raffa adalah seorang dokter muda yang cerdas dan tampan , karirnya sangat bagus , selain sebagai seorang dokter , Raffa juga menjalankan sebuah perusahaan besar milik keluarganya.

Malam itu Raffa pergi rapat tanpa ditemani James yang merupakan tangan kanannya.

Tiba tiba saja tubuh Raffa terasa sangat panas dan hilang kesadaran .

" aduh kenapa dengan tubuhku , sialan ada yang sengaja memasukkan sesuatu ke dalam minumanku "

Pada saat itu pula Helena membawa tubuh Zea yang sudah lemah masuk ke dalam sebuah kamar hotel , namun tiba tiba seseorang membekapnya dari belakang dan membuatnya terperanjat serta ketakutan.

Helena meronta ronta namun tenaganya tidak mampu menandingi kekuatannya, hingga akhirnya laki laki itu berhasil melampiaskan nafsu bejatnya kepada Helena.

Sementara itu Raffa yang sudah dikuasai obat laknat bergegas masuk ke kamar hotel .Raffa menyandarkan tubuhnya di sisi dinding dan hatinya berdegup kencang ketika melihat seorang gadis tertidur pulas di atas ranjang .

Perlahan Raffa mendekati gadis itu yang tidak lain adalah Zea,namun hasratnya sangat susah dikendalikan.Dengan sekuat tenaga Raffa menahan hasratnya tapi setan telah menguasai pikirannya, Raffa tidak bisa lagi mengendalikannya dan mulai menyentuh tubuh Zea .

Perlahan Raffa membuka kancing baju Zea dan mulai mencumbunya. Dalam sekejap semua baju Zea berhasil dilucutinya tanpa tersisa , dan Raffa yang sudah dikuasai obat laknat segera memulai aksinya dengan menjamah setiap lekuk tubuh indah Zea. Raffa melumat habis bibir Zea dan menciumi leher jenjang Zea namun ketika Raffa mulai menciumi pundak mulus Zea , Raffa tiba tiba tersadar dan melotot tajam .

" tidak , tidak Jenny , dia dia Jenny adikku " gumam Raffa sambil menggeleng tidak percaya saat melihat tanda lahir di pundak Zea .

Raffa berlari ke kamar mandi dan menuntaskan semuanya di sana karena tidak mungkin dia menyetubuhi adiknya sendiri.

Ketika keluar dari kamar mandi Raffa sangat terkejut karena Zea sudah tidak ada di sana ,bahkan wajahnya saja belum sepenuhnya dia ingat .

Raffa mencarinya ke sana kemari seperti orang gila ,namun di manapun tidak dia temukan keberadaan adiknya yang selama ini dia cari.

" Jenny, di mana keberadaanmu sayang , maafkan kakak Jen, kakak tidak bisa menjagamu " gumam Raffa sambil mengacak kasar rambutnya karena frustasi.

Flashback off 🌺

Raffa tersentak dan tersadar kemudian berlari mencari keberadaan Zea dan Davin tapi terlambat Zea dan Davin sudah pergi dengan mobilnya.

Dan Raffa kembali kecewa karena kehilangan jejak adiknya.

Para riders , masih penasaran ya siapa yang sudah membuat Zea hamil ?

Menurut kalian siapa yang lebih pantas menjadi bapak dari anaknya Zea ? 😜💞💞