NovelToon NovelToon
MENIKAHI DOSEN KILLER

MENIKAHI DOSEN KILLER

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: asrwi

Dahye seorang mahasiswi semester 6 yang harus terjerat dengan paksaan perjodohan dari orang tua nya. Dahye terpaksa menikah dengan seorang pria tampan dan mapan yang sudah berumur 30 tahun. Diawali dengan rasa yang belum ada sama sekali sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi cinta mereka justru di uji oleh banyak masalah-masalah keluarga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali jutek

Keesokan harinya Dahye sudah bangun dari jam 6 pagi, tapi tampaknya dia tidak membangun kan suami nya. Dia berjalan menuju ruang dokter yang tidak jauh dari kamar rawat nya.

"Permisi apakah dokter Frans sudah ada di dalam??" Tanya Dahye pada seorang perawat

"Ohhh iya dokter Frans baru saja sampai, beliau di dalam kok" ucap perawat itu.

"Baik lah terimakasih" kata Dahye

Setelah itu Dahye pun mengetuk pintu ruangan dokter itu, dan dia pun masuk kedalam setelah di ijinkan oleh dokter itu.

"Dokter, apakah saya sudah bisa pulang hari ini?" Tanya Dahye

"Sebenarnya saja masih belum menyarankan, akan tetapi jika Mba Dahye sudah tidak nyaman ada di sini tidak apa-apa. Nanti akan saya resepkam obat untuk pemulihan mba Dahye" ucap dokter itu.

Dahye pun memilih untuk pulang hari itu juga, bahkan yang lebih mengherankan nya lagi Dahye pulang pagi itu juga. Tanpa membangunkan suami nya Dahye memesan Taxi online sendirian dengan membawa pulang obat yang sudah di resepnoleh dokter tersebut.

Beberapa lama setelah Dahye pergi dari rumah sakit itu, Al pun terbangun.

Dia mencari-cari keberadaan Dahye, dia melihat ke toilet namun tidak ada Dahye.

Alfaro berlari menemui dokter Frans, karena dari awal di rawat beliau adalah dokter yang menangani keadaan Dahye.

"Dokter, istri saya kemana??" Tanya Al

"Lahh, bukannya Dahye sudah pulang bersama anda tadi??" Dokter itu tampak bingung

"Pulang?" Tanya Alfaro dengan nada terkejut

"Iyaa tadi mba Dahye meminta untuk pulang hari ini, jadi saya menyetujui nya saya pikir anda tahu" kata dokter itu

Mendengar dokter tersebut, Al pun tanpa berpikir panjang kembali ke kamar rawat Dahye dan mengambil jaket dan kunci mobil nya.

Alfaro menjalankan mobil nya dengan kecepatan penuh, semuanya bercampur aduk di pikirannya saat ini. Sangkin emosi nya dia membanting setir mobil nya beberapa kali. Alfaro juga mencoba menelpon nomor Dahye akan tetapi dia tidak menerima jawaban sama sekali.

Sedangkan Dahye saat ini sudah sampai di rumah nya. Perubahan sikap nya benar-benar terjadi 90% dia terlihat sangat cuek dan tidak peduli lagi dengan lingkungan sekitarnya.

"Halo, non Dahye, bagaimana keadaan nona sekarang??" Tanya pelayan rumah nya yang bernama Ina itu

"Biasa saja!" Jawab nya ketus.

BI Ina mengerti pasti saat ini Dahye masih mengalami sakit hati yang begitu besar apalagi bi ina sudah mengetahui bagaimana berita sebenarnya.

Dahye naik kelantai dua dan masuk ke kamar nya. Dia hanya bisa menatap kosong ke seluruh isi kamar nya. Pikirannya masih belum netral dia masih sangat sedih dan tidak terima dengan kenyataan yang harus dialami nya.

Selang beberapa menit Alfaro pun sampai di rumah mereka. BI ini melihat betapa cemas nya wajah tuannya itu. Alfaro bergegas naik ke lantai dua dia tidak lagi melihat ke kanan dan ke kiri dia hanya fokus pada jalan yang akan membawa nya melihat sang istri.

Alfaro membuka pintu kamar Dahye, dia melihat istrinya berdiri mematung sambil memandangi bengunan tinggi dari balkon kamar nya.

Alfaro mendekati Dahye dan langsung memeluk tubuh Dahye dengan sangat erat.

Dahye yang menyadari pelukan hangat itu tidak membalas, dia hanya diam mematung dan tidak melakukan pergerakan sedikit pun.

"Maafkan aku sayang...."

"Maaf karena aku memutuskan hal seberat ini dengan sepihak"

"Maaf karena aku sudah egois dan hanya mementingkan keselamatan mu"

"Maaf sudah membuat mu menderita"

Alfaro menangis saat memeluk tubuh istrinya.

Begitu juga dengan Dahye dia menangis hebat di pelukan suami nya itu.

Dahye pun mulai mendorong tubuh Al.

"Cukuppp Al!!!!!!!"

"Kamu ga usah ngomong apa-apa lagi tentang ini!!!!!!!"

"Maaf kalau aku ga bisa Nerima kamu seperti dulu lagi!!!!"

"Tolong biarin aku sendiri dan hidup sesuka ku!!" Kata Dahye sambil menangis

"Enggak, enggak sayang aku bakal tetap ada di sisi kamu bahkan kalau kamu benci sama aku, aku ga akan pernah bisa benci sama kamu sayang" ucap nya

"Maaf tapi aku benci sekali sama kamu Al!!!!!!"

"Tolong keluar dari kamar akuu!!!! Dan jangan pernah sentuh dan masuk ke kamar aku tanpa persetujuan aku!!!!"

"Mulai saat ini kita hidup dengan gaya hidup kita masing-masing, kita hidup dengan ego kita masing-masing." Tegas Dahye.

Mendengar hal itu membuat Alfaro sangat sakit hati, saat ini terasa sekali setengah dari hidup nya remuk dan hancur. Bagaimana bisa dia hidup bebas tanpa Dahye dan bagaimana bisa dia membebaskan Dahye dari hidup nya.

Dahye masih menangis dan tidak mau melihat kearah Alfaro, melihat penolakan Dahye saat Al ingin memeluknya kembali membuat Alfaro sadar. Saat ini memang keberadaan nya sangat tidak di inginkan oleh Dahye oleh sebab itulah dia memilih untuk keluar dari kamar itu.

Dahye langsung mengunci pintu kamar nya. Dan menangis di balik pintu begitu juga Alfaro yang terduduk lemas di depan pintu kamar Dahye. Terutama saat melihat ke arah kamar yang sudah di siapkan mereka untuk calon anak mereka sungguh membuat hati Alfaro tersayat-sayat.

Setelah beberapa lama menangis disana akhirnya Alfaro turun ke kamar nya, dia terlihat membersihkan dirinya di toilet.

Saat itu sudah pukul 13.00 siang Alfaro sepertnya memiliki janji penting dengan salah satu klien di perusahaan yang dia pegang.

Sebelum pergi dia menitip pesan kepada Bi Ina

"Biii, Alfaro mau pergi kerja dulu. Tolong nanti Dahye di suruh makan ya bi, kalau dia gak turun tolong anterin ke atas aja ya bi. Alfaro minta tolong banget pastiin Dahye makan dan minum obat nya." Ucap Alfaro kepada Bi Ina

Selama dia bicara ternyata dia tidak memperhatikan bahwa Dahye sudah ada di ujung tangga menuju lantai satu. Dia mendengar ucapan Alfaro kepada Bi Ina tadi.

"Lo ga usah khawatirin gue, lagian gue tahu kok kalau lapar itu makan dan kalau orang sakit itu harus minum obat" kata Dahye sambil melanjutkan langkah nyabke dapur.

"Kamu udah baik-baik aja kan sayang?" Tanya Dahye sambil merangkul bahu Dahye

"ihhsss Lo kenapa megang-megang gue sihh, udah lah sana pergi kan Lo mau kerja juga" pinta dahye dengan kesal

Alfaro langsung menjauhkan tangannya dari tubuh Dahye setelah itu dia dengan kesal bergegas pergi dari rumah itu dan segera ke perusahaan tempat kerja nya.

Dahye sama sekali tidak peduli dengan kepergian Alfaro. Dia hanya fokus pada makanan yang di hidangkan BI Ina di meja makan.

"non Dahye mau makan apa? Biar saya ambilkan." tanya bi ina

"Ga usah bi, Dahye bisa sendiri kok makasih ya bi. Bibi bisa istirahat aja dulu ga usah capek-capek banget kerjanya." ucap Dahye.

Karena merasa segan akhirnya BI ini meninggal Dahye di meja makan sendiri. Setelah hanya Dahye yang tertinggal disana tiba-tiba Dahye teringat kenangan manis nya dengan suami nya yang sangat sering menghabiskan waktu nya menikmati makanan enak di meja itu. Dahye tiba-tiba sadar dan memilih untuk mengontrol pikirannya.

1
Berda Neli
Baguss
Harsie Alive
fighting
Akumanusiabaikhati: Tq love you
total 1 replies
@Al🌈🌈
Bagus
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!