Dua Garis Biru

Dua Garis Biru

# 1

Ach.......

Seorang gadis tiba tiba menjerit di dalam kamarnya karena melihat tanda dua garis biru pada sebuah alat tes kehamilan.

Sang mama yang mendengar teriakkan putrinya langsung berlari masuk ke dalam kamar dan mendapati anaknya panik sambil menangis.

" Zea ! Ada apa ! Kenapa kamu teriak teriak!" tanya Erina .

Zea pun panik dan memegangi kepalanya

 " ma, Zea ma , Zea ini apa maksudnya, aduh Zea tidak tahu ma, ini bagaimana ma ?"

Tentu saja Erina bingung dan merebut sesuatu yang berada di tangan putrinya .

Setelah melihat dua garis biru itu Erina pun kaget dan menjerit histeris membuat Arya berlari ke kamar Zea untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

(Arya adalah papanya Zea yang merupakan suami Erina dan seorang pengusaha muda yang masih tampan dan sangat sayang keluarga )

Arya sangat kaget mendapati Erina (istrinya) sudah pingsan di ranjang Zea, sementara Zea panik dan menangis di sampingnya.

...🌿🌿🌿...

Beberapa saat kemudian.

Arya , Erina dan Zea duduk di sofa ruang tengah . Mereka hanya diam dalam suasana yang menegangkan.

"Zea ! Katakan , siapa bapak dari anak itu! " Arya menekan Zea dengan nada tinggi penuh dengan emosi . Sang istri (Erina) berusaha menenangkan suaminya dengan menepuk kedua bahunya '' sabar pa "

Zea hanya menunduk dan menangis sesenggukan.

" zea ! katakan ! Siapa laki laki yang sudah menghamili kamu !" Tanya Arya dengan tatapan tajam bak singa yang sedang kelaparan.

Zea menggeleng perlahan .

" Zea juga tidak tahu pa " jawab Zea dengan lemas .

Erina dan Arya pun semakin geram mendengar jawaban putri semata wayangnya.

Erina menangis sesenggukan , sementara Arya sangat marah namun berusaha sebisa mungkin meredam kemarahannya sambil memijit mijit jidatnya " astaga, Zea, jadi siapa saja laki laki yang sudah tidur sama kamu!"

Zea menggeleng.

" terus kalau kamu tidak pernah tidur sama laki laki bagaimana kamu bisa hamil Alzea Rahma Andini!" ucap Erina di sela sela Isak tangisnya.

Zea menatap kedua wajah orang tuanya yang semakin menakutkan " benar pa, ma, Zea tidak merasa pernah melakukan itu dengan siapapun "

" tapi "

Erina dan Arya melotot tajam" tapi apa! Tanya keduanya bersamaan.

" Beberapa minggu yang lalu a-aku a-aku tiba tiba saat aku bangun sudah berada di dalam kamar hotel pa ,ma , tapi sungguh aku tidak merasa berbuat apa apa , aku tidak ingat semua, aku juga tidak tahu siapa yang membawaku ke sana , aku hanya menemukan ini di bawah meja " ucap Zea sambil memberikan sebuah gantungan kunci mewah yang berbentuk kuda laut berlapis emas putih dengan sebutir berlian di bagian atasnya.

Arya dan Erina pun langsung mengambil benda itu dari tangan Zea , keduanya saling berpandangan penuh tanda tanya.

" kamu tahu ini milik siapa ?" tanya Erina sambil terus mengawasi benda tersebut.

Zea mengangguk perlahan.

Erina dan Arya saling berpandangan dan meminta pemilik benda tersebut untuk datang kemari .

" tapi Zea belum yakin pa, siapa sebenarnya pemilik gantungan kunci tersebut , jadi boleh ya ma ,pa aku meminta sahabat sahabatku juga datang ke mari " pinta Zea yang dijawab anggukan oleh kedua orang tuanya.

Zea pun segera menelpon satu persatu sahabat di sekolahnya .

Dan tak berselang lama teman teman dekat Zea pun datang dan berkumpul di ruang tamu keluarga Arya Adipura.

Ketiga sahabatnya pun semakin bingung dengan semua pertanyaan dari kedua orang tuanya Zea.

Satu persatu Arya menatap tajam teman teman Zea yang duduk berjejer.

" Dita Maharani, kamu tahu Zea pernah berhubungan badan dengan siapa saja !" tanya Arya dengan nada sedikit menekan.

Sontak teman temannya pun terkejut dan saling melemparkan tatapan tanda tanya.

Dita pun menggeleng " maaf om, setahu Dita, Zea tidak pernah dekat dengan laki laki di sekolah apalagi di luar sekolah.

" terus, satu bulan yang lalu kalian ikut betpesta untuk merayakan dies natalis di sekolah bukan, kalian tahu apa yang terjadi dengan zea? " tanya Erina.

Dan ketiga sahabatnya itu pun menggeleng bersamaan.

Kemudian Arya mengeluarkan sebuah gantungan kunci mewah berlapis emas yang membuat ketiga gadis itu terkejut.

"tunggu tunggu aku seperti pernah melihat benda itu dipakai sama seseorang " ucap Dita sambil berusaha berpikir untuk mengingatnya.

Merasa ada titik terang Arya dan Erina pun menatap ke arah Dita.

" aha, aku tahu " Dita dengan reflek langsung berdiri dan mengatakan sesuatu.

" milik siapa Dita? " tanya Erina penasaran.

"Davin Alfarest, benar itu milik Davin Alfarest" ucap Dita yang membuat ketiga temannya itu melotot tak percaya.

" what !" jawab kedua sahabatnya yang lain.

Zea pun tidak percaya dengan apa yang dikatakan Dita " Dita, apa apaan sih kamu , jangan ngaco kamu Dita"

Arya dan Erina saling berpandangan .

Arya menarik nafas panjang dan menatap tajam ke arah Dita " sekarang kalian hubungi Davin Alfarest, minta dia untuk datang ke sini dan bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya"

Dita pun mengangguk dan segera mengambil ponselnya untuk mencari nomor ponsel Davin di group sekolah.

Dan tak lama kemudian Davin dan dua temannya pun tiba di rumah keluarga Adipura.

Arya dan Erina pun sedikit lega dengan kedatangan pemuda tampan yang sedikit berantakan itu, dan tak butuh waktu lama Arya segera menginterogasi Davin tentang apa yang diperbuatnya kepada putrinya.

Tentu saja pemuda tersebut kaget dan menggeleng untuk membela diri .

" Davin Alfarest , jujur sama om , katakan yang sebenarnya!" gertak Arya.

" t-tapi om , s-saya tidak tahu apa apa , saya juga merasa tidak melakukan perbuatan itu kepada Zea" jawab Davin membela diri.

Penyangkalan Davin sangat menyakitkan bagi Zea padahal bukti sudah menunjuk kepadanya, Zea pun tidak sanggup lagi mendengar semuanya dan memilih beranjak ke kamarnya namun dihentikan oleh Arya dan Erina.

Davin menatap ke arah Zea yang beranjak pergi dengan airmata dan akhirnya dia pun pun menyerah dan mendengus kasar " hhh, kalau saya memang mau melakukannya pasti saya sudah berpikir caranya agar tidak hamil "

" cukup ! Hentikan omong kosongmu itu Davin Alfarest ! sekarang ini apa , ini gantungan kunci mahal berlapis emas dengan berlian di atasnya ( menunjukkan gantungan kunci tersebut)dan hanya orang tertentu saja yang bisa memilikinya, apa kamu masih mau menyangkal " gertak Arya yang sudah geram dengan jawaban Davin yang seakan melecehkan harga diri Zea.

Tentu saja semua teman temannya pun kaget dan ada salah satu dari mereka mengatakan memang pernah melihat Davin memakainya untuk kunci motor gedenya.

Dita pun menambahkan " iya saya juga pernah melihatnya Davin memakai gantungan kunci itu "p

Davin menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal " harus dengan cara apa agar kalian percaya kalau aku tidak menghamili Zea, ach..."

Arya melotot tajam '' sekarang juga minta kedua orang tuamu untuk datang ke sini , cepat !" .

"i -iya om " jawab Davin gugup kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi papa dan mamanya.

Dan tidak butuh waktu lama Aditya Alfarest dan Anggita Alfarest tiba di rumah Arya Adipura. Tentu saja Aditya dan Anggita sangat kaget diminta untuk datang ke rumah seorang gadis.

Dengan ramah Arya dan Erina mempersilahkan Aditya dan Anggita masuk ke dalam rumahnya.

Tidak berbelit-belit Arya dan Erina langsung saja menceritakan semua kejadian itu dan tentu saja membuat Aditya dan Anggita syok.

Aditya dan Anggita juga tidak bisa membela anaknya karena bukti memang mengarah pada Davin sebagai tersangka.

" pak Arya kami mohon pengertiannya, mereka masih sangat muda , ada baiknya masalah ini kita selesaikan kekeluargaan " Aditya mencoba bernegosiasi agar puteranya tidak diseret ke penjara.

Arya dan Erina saling berpandangan kemudian Arya menarik nafas panjangnya

" baiklah pak Aditya kami bisa saja menyelesaikan dengan kekeluargaan, tapi bagaimana dengan kehamilan putri saya ?"

Aditya dan Anggita saling berpegangan tangan dan mengambil satu keputusan yang lebih baik .

" pak Arya Bu Erina, sebelumnya kami atas nama Davin meminta maaf atas kejadian ini, dan untuk selanjutnya bagaimana kalau kita nikahkan saja mereka berdua " ucap Anggita yang membuat semua orang termasuk Davin dan Zea kaget bukan main.

" hahhh, nikah! " teriak mereka berdua bersamaan.

Aditya dan Anggita mengangguk bersamaan.

" ma, yang benar saja, kita masih SMA lo " sanggah Davin.

" sudah tahu masih SMA ngapain juga kamu berani main main wanita! , dan ini konsekuensinya kamu harus nikahin Zea! "jawab Anggita.

" tapi ma, Davin benar-benar tidak pernah melakukan itu pada Zea" ucap Davin membela diri.

Aditya mendengus kesal mendengar penolakan anaknya " Davin, tunjukkan tanggungjawab mu nak, kami dengan sekuat tenaga pasti akan membantu rumah tangga kalian, jangan lagi protes Davin atau kami akan membawamu ke penjara dengan kasus pelecehan "

Akhirnya Davin diam dan menyetujui pernikahan ini.

Begitu juga dengan teman temannya yang juga hanya diam dengan keputusan orang tua Davin dan Zea.

Zea menunduk dan meneteskan airmata

" terus bagaimana sekolah Zea ma?"

"Ya kamu berhenti sekolah nanti kalau sudah melahirkan kamu lanjutkan sekolah lagi" jawab Erina dengan tegar.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak

2024-04-09

1

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal

2024-04-09

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Wah Karya baru lagi. Semangat kakak 💪🥰

2024-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!