NovelToon NovelToon
Jingga Swastamita

Jingga Swastamita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Angst / Enemy to Lovers
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Namanya Jingga Swastamita, seorang gadis yang hidup selama 19 tahun di panti asuhan.

Jingga, nama yang di berikan oleh ibu kandungnya, serta Swastamita yang memiliki arti senja. Nama yang di berikan oleh Ibu panti, karena ia ditemukan saat matahari akan kembali ke peraduannya.

Tanpa ia duga, seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya datang menemuinya setelah bertahun-tahun lamanya dan membawanya tinggal bersama.

Dia akan hidup bersama ayah dan juga ketiga saudara laki-lakinya. Saudara yang pada kenyataannya sangat membenci kehadirannya.

Penderitannya di mulai sejak hari pertama ia menginjakkan kaki di sana. Mampukah Jingga melewati semua perlakuan buruk ketiga saudaranya? Apalagi salah satu dari mereka ternyata menginginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 - Terlambat

Hari pertama perginya kepala keluarga Januarta, tidak ada hal aneh yang terjadi. Semuanya berjalan seperti biasanya yang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Tapi hari kedua ini berbeda. Trio J sudah bersekongkol dan membuat rencana semalam.

Jingga sudah bersiap untuk pergi ke kampus, jam digital di atas nakas menunjukkan pukul 7.10 AM. Dia tidak sempat membantu pelayan untuk menyiapkan sarapan.

Dengan hati-hati gadis itu menuruni anak tangga dan menuju dapur, dia tidak mendengar suara apapun dari dapur. Mungkin para saudara belum bangun, mengingat tidak ada Ayahnya.

"Bagus sekali! Kami di sini menunggu hingga kelaparan, sedangkan kau baru turun seperti tuan rumah?!"

Perkiraan Jingga salah, tidak ada suara apapun bukan berarti tidak ada orang. Di ruang makan, ketiga saudara tirinya "terlihat" sedang menunggu kedatangannya.

"Cepat masak!" sentak Jason.

Jingga mendekati ketiganya, "Bukankah Bibi sudah memasak?" balasnya dengan keheranan.

"Matamu buta atau bagaimana! Kau tidak lihat meja makan kosong, itu artinya tidak ada sarapan yang tersaji. Dasar bodoh!" umpat Jio.

Memang benar apa yang di ucapkan pemuda itu, meja makan dalam keadaan kosong. "Apa Bibi tidak masuk hari ini?" tanya Jingga.

Jean menyadarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Pelayan libur satu minggu. Semua pekerjaan rumah menjadi tugasmu," ucapnya dengan tenang.

"Apa kau bercanda?!" pekik Jingga tak habis pikir. Apa mereka bertiga berniat mengerjainya?

Jason mendorong kursi ke belakang yang menyebabkan decitan antara kaki kursi dengan lantai menggema di ruang makan.

"Ingat! Kau itu menumpang di sini. Apa kau pikir karena Ayah tidak ada kau bisa menjadi Ratu di sini? Bisa ongkang-ongkang kaki seenakmu?!" kata Jason.

"Terserah mu saja jika tidak mau. Aku bisa melaporkanmu pada Ayah. Beliau yang meliburkan para pelayan, dan menyuruhmu melakukan semua pekerjaan rumah," celetuk Jio.

Jason dan Jean otomatis menoleh dan menatap tajam adiknya. Mengapa si bungsu keluar dari skenario dan membawa nama sang Ayah? begitulah pikir keduanya.

Huh!

Beradu mulut dengan mereka bisa menyebabkan darah tinggi. Gadis itu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Masih ada waktu, batinnya.

"Baiklah. Tunggu sebentar, aku akan membuatkan kalian sarapan," putusnya.

Ketiga pemuda di sana bersorak di dalam hati. Ini memang rencana mereka, memperlakukan gadis itu semena-mena selagi tidak ada Ayahnya yang mengawasi. Dia hanya anak selingkuhan untuk apa di perlakukan dengan baik?

Mengenai para pelayan? Jason meliburkan mereka dan memberikannya uang tutup mulut. Begitupun dengan para penjaga rumah.

Rumah besar itu sekarang hanya ditinggali tiga pemuda dan satu gadis.

"Aku ingin sarapan steak," celetuk Jio.

Jingga menghela napas berat. Sekarang sudah pukul 07.25, akan memakan banyak waktu jika dia harus menunggu daging mencair dari freezer, belum yang lainnya.

"Tidak bisa. Aku akan terlambat jika memasak itu. Sarapan roti bakar saja," balas Jingga.

"Oh! Kau tidak mau menuruti keinginanku? Kau ingin ku laporkan kepada Ayah?!"

Jika di dalam situasi seperti ini Jio terlihat seperti adik bungsu yang menyebalkan. Benar-benar menyebalkan.

"Tidak ada waktu Ji! Aku akan memasakkanmu steak saat makan malam," jawab Jingga terdengar frustrasi.

"Ibu selalu menuruti apapun yang ingin ku makan saat sarapan. Jangan lupa, Ibu meninggal karenamu, andaikan kau tidak datang ke sini, Ibu pasti masih berada di sini dan memasakkan makanan kesukaanku!" pekik Jio.

Itu lagi, batin Jingga. Dia tau Jio masih merasakan rasa sakit akibat kehilangan Ibunya, tapi dia di sini juga sama tersiksanya.

"Tunggu sebentar," jawab Jingga pada akhirnya. Bagaimanapun Jio adalah adiknya, meskipun beda Ibu.

"Aku dan Kak Jason ingin bubur Ayam di persimpangan jalan. Belikan setelah kau membuatkan sarapan Jio," ucap Jean.

Apalagi ini?

Jika begini, Jingga akan benar-benar terlambat untuk mengikuti ospek hari ketiga. Tanpa banyak kata ia menaruh tasnya di atas kursi dan berlalu menuju dapur.

Jason dan kedua adiknya saling ber-tos ria ketika berhasil membodoh-bodohi Jingga. Sangat menyenangkan bagi mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jingga menjadi tontonan banyak orang di kampus, ia terlambat 45 menit karena ulah saudara-saudaranya. Seperti anak SD, dia di suruh mengelilingi lapangan 20 kali.

"Cepatlah. Kau bukan siput!" teriak orang di pinggir lapangan. Dia adalah salah satu senior Jingga yang ditugaskan untuk mengawasinya.

"Lain kali jangan telat jika tidak ingin di hukum. Mahasiswa baru sudah berani berulah!!"

Jingga sudah berlari sekuat tenaga, dia sudah mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali, tinggal separuhnya lagi. Perutnya terus berbunyi karena ia tidak sempat sarapan pagi ini.

Suhu tubuhnya meningkat, badannya gemetar serta kepalanya berputar, tubuhnya limbung dan jatuh begitu saja di atas kerasnya lapangan yang beralaskan semen.

Bruk!!

Mendengar suara keras itu semua orang mendekat, tetapi tidak ada orang yang menolongnya.

Hingga beberapa saat, datang seorang pemuda masuk ke dalam kerumunan. Membawa Jingga ke dalam gendongannya dan membawanya lari menuju ruang kesehatan.

Bersambung

1
HiLo
ceritanya menarik
WiLsania
jalan ceritanya kek naik rollercoaster
Fatma Kodja
malang benar nasib jingga, ayo Paman Yudha bawa jingga sejauh-jauhnya agar tidak ditemukan oleh ayahnya dan juga kakak tirinya, biarkan mereka menerima karma karena akibat kesalahan ayahnya yang memperkosa ibunya hingga menghasilkan jingga dan sekarang jingga juga korban dari perkosaan saudara tiri dan juga Mario
Fatma Kodja
jahat sekali Jason sama Jean kenapa mereka tega sama jingga padahal jingga juga korban karena terlahir dari anak yang tanpa status nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!